Saya Khawatir Tuan Putri

Mobil berhenti di gerbang rahasia di samping katedral tua, dinding batu kuno yang basah oleh hujan pagi masih mengkilap di bawah sinar senja.

Erik turun, membuka gembok dengan kunci khusus, angin sejuk menyapu wajahnya, membawa aroma tanah basah dan sejarah.

Setelah gerbang terbuka, dia kembali masuk dan melajukan mobil ke lorong sempit, mengunci gerbang dari dalam.

Cahaya redup dari lampu mobil menerangi mural-mural indah di dinding, kupu-kupu yang menari, bunga dahlia mekar, putri duyung yang misterius, dan taman bunga dengan warna-warni estetik yang seperti lukisan hidup.

Putri Daniella tiba-tiba berseru, "Berhenti di tengah jalan ini!" Matanya berbinar melihat mural itu lebih dekat, hati yang tadi panas mulai meleleh oleh keindahan.

Gadis berambut pirang dan bermata hijau itu, selalu merasa percaya diri dengan penampilan dan rambutnya.

Sehingga dia tak pernah berkeinginan merubah atau mengganti warna rambutnya itu.

Selain fokus dengan kuliahnya, sebagai putri kerajaan, Daniella juga kerap menghadiri jamuan makan malam resmi, pembukaan suatu acara, menghadiri acara peresmian, dan menyambut kunjungan pejabat tinggi negara lain

Di istana, Putri Daniella dimanjakan dengan segudang fasilitas super mewah.

Lusinan pelayan selalu siap melayani dan menyediakan segala kebutuhannya.

Mulai dari membereskan kamar, menghidangkan makanan, hingga menyiapkan pakaian, semua dilakukan dengan sigap oleh staf istana yang bertugas melayani sang putri.

Tak hanya itu, dia  juga punya glam team pribadi yang siap mempercantik penampilannya setiap hari, mulai dari riasan, tatanan rambut, dan busana, semua beres.

Maka tidaklah mengherankan, jika dia selalu tampil cantik dan prima setiap saat, tampil tanpa cela.

Publik selalu dibuat terpukau oleh pilihan busana Daniella yang kadang simpel, namun tetap memancarkan nuansa elegan.

Karena itu, dia tak habis pikir, editor majalah fashion dan gaya hidup yang cukup terkenal itu, selalu saja membuat ulasan jelek tentang gaya berbusananya.

Hanya dia seorang dari semua yang ada di istana dan para bangsawan di Skandinavia yang selalu mendapat ulasan negatif dari majalah itu.

Entah ada dendam apa editor majalah yang sering terlihat jutek saat bertemu dengannya  tersebut, hingga seburuk itu menggambarkan penampilannya, di berbagai kesempatan. Bahkan gaya berpakaiannya saat ke kampus pun tak luput dari kritikan mereka.

Khusus untuk majalah edisi minggu ini, beberapa foto yang ditampilkan di sana, saat dia menghadiri acara badan amal untuk penderita kanker muda, menjadi bahan ejekan mereka.

Majalah itu menyorot, membahas khusus dan menzoom anting-anting berjenis stud yang classy nan elegan dengan taburan berlian yang semarak membuat tampilan anting tersebut semakin berkilauan.

Tapi di artikel majalah itu, justru membuat keterangan dan ulasan yang sungguh tak elok dibaca, menggambarkan dirinya sebagai sosok putri cantik yang muncul dari jaman es.

Gadis 19 tahun, putri bungsu Raja Henrik Wilhelm III dan Permaisuri, Ratu Sofia itu benar-benar tak bisa menahan gusar.

Padahal, hasil jepretan sejumlah fotografer serta paparazi di sejumlah media, situs online, media sosial, majalah, disambut positif oleh publik dan netizen yang memuji busana dan penampilannya yang anggun serta elegan.

Publik menilai tampilannya saat itu, dia begitu sempurna dengan terlihat feminin dan stylish, mengenakan gaun long sleeve fit-and-flare. karya desainer terkenal.

Daniella mengenakan gaun selutut, lengan panjang, leher yang terlihat, dan pinggang berikat, warna kream, memakai anting berjenis stud yang classy dengan taburan berlian, memakai high heels dan membawa tas.

"Gila ya, bisa-bisanya mereka membuat ulasan jelek seperti ini hanya gara-gara anting yang kupakai," gerutunya, melempar majalah yang dipegangnya ke lantai.

"Iya, tuh pasti kerjaan Mariela, editor majalah itu. Dia kan emang suka banget mencari-cari kekuranganmu, sering bikin ulasan negatif dalam hal gaya dan berbusanamu," sambung Lulla.

Erik menepi, dan Daniella keluar, heelsnya mengetuk lantai lorong yang lembab. Dia mengambil ponsel, memotret gambar tembok itu, lalu selfie dengan senyum lebar yang jarang dia tunjukkan.

"Ini bagus kalau aku posting ke Instagramku," katanya pada diri sendiri, jarinya gesit mengedit foto.

Erik berdiri bersandar di mobil, mengawasinya dengan mata penuh perhatian, khawatir tapi juga kagum pada semangat gadis itu.

"Maaf, Tuan Putri," katanya pelan, mendekat sedikit. "Tolong jangan memposting lorong ini ke medsos. Ini lorong rahasia. Saya mohon kali ini, tolong saya. Jangan lakukan itu."

Daniella berbalik, wajahnya kembali memerah.

"Kamu gak berhak ngatur-ngatur aku! Aku lakukan apapun yang kusuka. Ngerti!" katanya berang, suaranya bergema di lorong sempit, membuat suasana terasa lebih tegang.

"Putri tahu ini tempat rahasia, harus tetap dijaga kerahasiaannya," jelas Erik dengan suara lembut, mencoba memberi pemahaman tanpa memaksa.

"Memposting ini ke Instagram akan membuat publik tahu. Bayangkan apa yang akan terjadi nantinya."

Hatinya berdegup kencang, dia tak ingin kehilangan kepercayaan Pangeran Gustav, tapi lebih dari itu, dia khawatir keselamatan Putri Daniella.

Gadis itu diam sejenak, memandang foto di ponselnya, hati kecilnya mengakui kebenaran kata-kata itu. Akhirnya, dengan menghela napas kesal, dia menghapus postingan yang hampir dikirim.

"Baiklah," gumamnya dalam hati, menyimpan foto sebagai koleksi pribadi. Tapi semangatnya belum pudar; dia melihat undakan tangga di pinggir tembok, setinggi lima meter, yang menuju pembatas dinding.

"Aku mau naik ke sana, lihat apa di baliknya!"

Erik mendekat, suaranya penuh kekhawatiran.

"Tuan Putri, maaf. Saya mohon untuk tidak naik ke sana. Itu tangganya basah dan licin abis diguyur hujan tadi pagi. Sudah cukup untuk kali ini. Kita pulang saja."

Dia memegang tangan Daniella pelan, tapi gadis itu menepisnya dengan kasar, matanya menyala marah.

"Buka jasmu, bersihkan sisa air di tangga itu! Aku mau naik ke atas," perintahnya sewot, suaranya tinggi seperti perintah ratu kecil.

"Tapi, Tuan Putri..." Erik mencoba protes, hatinya berat melihat gadis itu nekat.

"Gak ada tapi-tapian! Segera laksanakan. Lap anak tangga itu sampai kering. Sekarang!" bentak Daniella, suaranya bergema lagi.

Erik menarik napas panjang, hatinya bergejolak antara kewajiban dan kekhawatiran.

Dia membuka jas hitamnya, menyisakan kemeja putih yang menempel di tubuh atletisnya, lalu mengelap tangga basah itu dengan teliti.

Setelah selesai, dia berdiri di atas, mengulurkan tangan.

"Turun kamu, aku bisa naik sendiri. Gak perlu dibantu," ketus Daniella.

"Tuan Putri, ini lumayan tinggi. Saya khawatir, jadi harus membantu untuk naik ke sana," katanya, suaranya penuh kepedulian tulus.

"Gak perlu, aku bisa sendiri! Cepat turun," bentaknya lagi.

Erik terpaksa turun, tapi masih was-was.

"Maaf, Tuan Putri, sebaiknya lepas high heelsnya dulu."

"Biarin saja, aku sudah terbiasa naik tangga pakai heels. Gak usah ngatur-ngatur. Minggir kamu!" katanya, mendorong Erik menjauh.

*******

Terpopuler

Comments

perayababiipolca

perayababiipolca

Keren! Bagus banget ceritanya.

2025-10-10

1

lovebunny

lovebunny

makasih

2025-10-21

0

lovebunny

lovebunny

makadih ya sudah mampir

2025-10-10

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Pertemuan
2 Putri Cantik Arogan
3 Berani Kamu Menentang Perintahku???
4 Saya Khawatir Tuan Putri
5 Sesaat, Mata Mereka Bertatapan
6 Rumor Dating Sang Pangeran
7 Dia Tak Mungkin Kugapai
8 Cinta Lain Di Belakangku
9 Dia Seperti Malaikat
10 Aku Belum Bisa Memaafkanmu
11 Dia Merasa Sendirian
12 Mau Petik Berry Pesanan Pacarmu ya???
13 Hatinya Mulai Berbunga???
14 Jantungnya Berdegup Kencang
15 Dia Tersentak, Hatinya Meleleh
16 Merebahkan Kepala di Pangkuannya
17 Hatinya Hangat
18 Rumor Hubungan Putri dan Sopirnya
19 Pangeran Felix, Cinta Pertamanya
20 Melepaskan atau Melanjutkan Hubungan????
21 Menenangkan Hati Putri
22 Malam Berdua di Dermaga Tua
23 Foto Putri di Dompetnya
24 Skandal Merusak Citra Kerajaan
25 Ingin Berkemah di Tepi Danau Bersamamu
26 Apa Dia Pacarmu???
27 Naik Perahu Bersamamu
28 Peluk Aku Biar Hangat
29 Tersipu Malu
30 Ciuman Tak Terduga
31 Jangan Pernah Bahas Kejadian Malam Itu!
32 Pulang ke Rumahnya di Desa
33 Sudah Yakin, Kembali Bersamanya
34 Menjalani Takdirnya
35 Mereka Akhirnya Balikan
36 Makan Malam Romantis di Pinggir Pantai
37 Kenangan Bersamamu Terus Muncul
38 Merindukanmu
39 Hatinya Hampa
40 Kerinduan yang Membuncah
41 Kenangan Indah Bersamanya
42 Pertemuan yang Melankolis
43 Aku Rindu Pada Sopirku
44 Kembalilah ke Istana
45 Berboncengan Motor Butut
46 Tidur di Sisinya
47 Malam Panas Penuh Gelora
48 Cumbuan Itu Hanya Pelampiasan??
49 Keraguan yang Menyelinap
50 Maaf, Tuan Putri
51 Selamat Tinggal Tuan Putri
52 Jangan Mencarinya, Dia Sudah Pergi
53 Pamit Pergi Jauh
54 Diantara Dua Hati
55 Apa Dia Punya Rasa yang Sama??
56 Hatinya Seperti Lautan Gelap
57 Ungkap Perasaan
58 I Miss You So Much and I Love You
59 Mandi Bersama
60 Sebuah Keputusan
61 Bisakah Kamu Didekatku Terus?
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Awal Pertemuan
2
Putri Cantik Arogan
3
Berani Kamu Menentang Perintahku???
4
Saya Khawatir Tuan Putri
5
Sesaat, Mata Mereka Bertatapan
6
Rumor Dating Sang Pangeran
7
Dia Tak Mungkin Kugapai
8
Cinta Lain Di Belakangku
9
Dia Seperti Malaikat
10
Aku Belum Bisa Memaafkanmu
11
Dia Merasa Sendirian
12
Mau Petik Berry Pesanan Pacarmu ya???
13
Hatinya Mulai Berbunga???
14
Jantungnya Berdegup Kencang
15
Dia Tersentak, Hatinya Meleleh
16
Merebahkan Kepala di Pangkuannya
17
Hatinya Hangat
18
Rumor Hubungan Putri dan Sopirnya
19
Pangeran Felix, Cinta Pertamanya
20
Melepaskan atau Melanjutkan Hubungan????
21
Menenangkan Hati Putri
22
Malam Berdua di Dermaga Tua
23
Foto Putri di Dompetnya
24
Skandal Merusak Citra Kerajaan
25
Ingin Berkemah di Tepi Danau Bersamamu
26
Apa Dia Pacarmu???
27
Naik Perahu Bersamamu
28
Peluk Aku Biar Hangat
29
Tersipu Malu
30
Ciuman Tak Terduga
31
Jangan Pernah Bahas Kejadian Malam Itu!
32
Pulang ke Rumahnya di Desa
33
Sudah Yakin, Kembali Bersamanya
34
Menjalani Takdirnya
35
Mereka Akhirnya Balikan
36
Makan Malam Romantis di Pinggir Pantai
37
Kenangan Bersamamu Terus Muncul
38
Merindukanmu
39
Hatinya Hampa
40
Kerinduan yang Membuncah
41
Kenangan Indah Bersamanya
42
Pertemuan yang Melankolis
43
Aku Rindu Pada Sopirku
44
Kembalilah ke Istana
45
Berboncengan Motor Butut
46
Tidur di Sisinya
47
Malam Panas Penuh Gelora
48
Cumbuan Itu Hanya Pelampiasan??
49
Keraguan yang Menyelinap
50
Maaf, Tuan Putri
51
Selamat Tinggal Tuan Putri
52
Jangan Mencarinya, Dia Sudah Pergi
53
Pamit Pergi Jauh
54
Diantara Dua Hati
55
Apa Dia Punya Rasa yang Sama??
56
Hatinya Seperti Lautan Gelap
57
Ungkap Perasaan
58
I Miss You So Much and I Love You
59
Mandi Bersama
60
Sebuah Keputusan
61
Bisakah Kamu Didekatku Terus?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!