2. Kesedihan & Sosok Misterius

Sudah seminggu sejak kepergian Bryan, Alina tetap belum bisa menerima kenyataan, hari-harinya hanya diisi dengan tangisan, mengenang kisah yang pernah mereka ukir bersama. Tidak mudah baginya melupakan begitu saja, terlalu banyak momen indah yang sudah mereka lalui.

Andai saja kejadian buruk itu tidak datang, mungkin saat ini dia sudah bahagia, menikmati perannya sebagai seorang istri, menyiapkan sarapan pagi, memasangkan dasi dan mengantar ke pintu depan, menikmati kecupan hangat dikening sebelum suaminya berangkat kerja.

Seindah itu harapan yang mereka bayangkan, tapi sayang semuanya menguap begitu saja tanpa sempat mereka rasakan. Tak ada lagi yang bisa dilakukan saat takdir kehidupan memisahkan mereka.

Alina menghela napas dalam, kembali dia mengusap figura foto Bryan dan mendekapnya dengan erat.

" Apa yang sedang kamu lakukan disana sayang, apa kamu baik baik saja?" gumamnya seorang diri, satu bulir bening lolos lagi dari matanya.

" Alina, ada tamu menunggumu didepan nak," ucap Ranti memberitahu sambil mengetuk pintu.

" Sebentar bu," ucap Alina sambil bergegas meletakkan figura diatas nakas, lalu menyeka wajahnya yang sembab.

Jika dia menurutkan ego dan hasutan dikepala yang terus membuntuti beberapa hari ini, ingin rasanya dia menyusul Bryan, untung saja masih ada setitik akal jernihnya yang menolak, terlebih melihat dukungan dari keluarga yang tak pernah putus, dia sendiri juga gak tega jika harus melihat ibu sedih karena memikirkan keadaannya. Makanya sebisa mungkin didepan orang orang dia berusaha tegar meskipun disaat sendiri hatinya remuk redam.

" Maaf kalau aku datang sepagi ini, " sapa Morgan, sahabat Bryan dikantornya.

Alina menyunggingkan senyum tipis.

" Gak papa Gan, " ucapnya pelan seraya duduk di sofa yang bersebrangan.

" Aku kesini mau mengantar barang barang Bryan, maaf baru sempat sekarang, " lagi lagi Morgan meminta maaf, dia sadar gadis didepannya ini masih begitu rapuh, bahkan dia terlihat lebih kurus dibanding beberapa waktu lalu.

" Makasih udah repot mengantar, " jawab Alina sambil menerima kotak yang disodorkan pria itu dan menaruh disebelah tempat duduknya.

" Ngomong ngomong apa rencana kamu kedepan?" tanya Morgan basa basi.

Alina menggeleng.

" Belum tau, aku juga masih bingung mau bagaimana," jawab Alina getir.

"Kalau aku boleh memberi saran, sebaiknya kamu kembali bekerja Alin, masa depan kamu masih panjang," ucap Morgan dengan hati-hati, tidak ada maksud apa-apa dia hanya ingin membantu Alina dari keterpurukannya. Dia adalah saksi hidup perjalanan cinta mendiang sahabatnya, jadi tidak salah jika dia memberikan perhatian pada Alina.

Alina sendiri pernah bekerja pada salah satu perusahaan ternama, dan karirnya cukup bagus ketika itu, tapi karena permintaan Bryan yang menginginkan Alina dirumah saja setelah menikah, Alina pun resign dan fokus mengurus persiapan pernikahan mereka.

" Makasih Gan, akan aku pikirkan,"

" Kalau kamu butuh bantuan, jangan sungkan menghubungiku,"

Alina mengangguk.

" Kalau gitu aku pamit dulu, kamu yang kuat ya, Bryan sudah bahagia disana," ujarnya sembari beranjak dari duduk.

Alina tak menjawab, rasa sesak yang tadi sempat hilang kembali mengumpul didadanya begitu mendengar ucapan barusan.

" Tunggu," cegahnya begitu Morgan hendak pergi.

Pria itu menghentikan langkah dan membalikkan badan.

" Boleh aku bertanya sesuatu?" tanya Alina sedikit ragu.

Morgan mengerutkan kening heran tapi tak urung dia mengangguk.

" Apa Bryan punya musuh?"

" Sejauh aku mengenal Bryan, dia tidak memiliki musuh, karena kamu tau sendiri gimana sikap Bryan kan? " tegas Morgan.

Bryan itu pribadi yang humble, humoris dan selalu memberikan aura positif pada orang orang yang mengenalnya, bahkan tidak ada yang menyangka kalau jalan hidup Bryan berakhir seperti ini.

" Atau mungkin ada relasi yang tidak senang dengan kinerjanya?" desak Alina lagi seolah sedang mengintrogasi, berharap ada sesuatu yang bisa dia temukan.

Morgan tersenyum.

" Sampai detik ini tidak ada yang bisa kita curigai Alina, tapi kamu tenang aja, aku dan Pak Leo sudah mengerahkan orang-orang untuk mencari tahu siapa pelakunya, lagipula pihak kepolisian masih terus menyelidiki, aku harap kamu bersabar menunggu hasilnya," jelas Morgan.

Pak Leo, adalah atasan Bryan, Direktur Utama PT. Mega Buana Property & Construction.

Alina kembali menghembuskan napas panjang.

" Makasih Gan, aku harap pelakunya segera tertangkap, aku tidak bisa tenang, sebelum mereka mendapatkan balasan atas kekejaman mereka,"

" Aku mengerti perasaan kamu Alin, aku akan segera mengabari kamu jika sudah ada perkembangan"

***

Alina mengambil buket bunga yang sudah layu dan menggantinya dengan buket baru, bunga Lily putih, kemudian dia menabur rampai bunga mawar merah segar diatas pusara yang masih baru itu.

Kegiatan yang kini menjadi rutinitasnya, tak satu hari pun Alina lewatkan, dengan mengunjungi makam Bryan dia bisa menumpahkan kerinduan yang teramat sangat.

Dia bahkan betah berjam-jam duduk disana sehingga kehadirannya sudah menjadi pemandangan biasa bagi penjaga makam. Pria paruh baya itu tak segan memastikan keadaan Alina baik-baik saja.

Melihat kesedihan Alina, dia tidak tega meninggalkan gadis itu sendirian, terlebih sejak gadis itu sering datang kesini, ada seorang pria misterius yang selalu memakai jaket hitam berdiri memperhatikan Alina dari kejauhan.

Lelaki paruh baya yang selalu dipanggil Mang Udin itu khawatir kalau pria itu melakukan hal buruk pada Alina, nalurinya terpanggil untuk menjaga gadis itu.

Tapi sejauh ini pria itu tidak berbuat apa-apa, hanya diam dan ikut beranjak pergi begitu Alina sudah meninggalkan pemakaman.

Mang Udin tidak berani mengatakan karena melihat kesedihan gadis itu, dia tidak ingin menambah pikiran Alina.

Setelah berpikir cukup lama, akhirnya Mang Udin memutuskan untuk memberitahukan sekarang. Setidaknya gadis itu bisa berjaga-jaga ataupun meminta bantuan yang berwenang untuk melindunginya.

Sambil menunggu Alina selesai Mang Udin beristirahat di pondok yang ada disana.

Tak selang berapa lama Alina sudah berdiri dan menghampiri Mang Udin seperti yang selalu dia lakukan untuk sekedar memberi uang rokok dan menitipkan makam Bryan.

" Lagi sepi mang," sapa Alina sambil ikut duduk.

" Begitulah neng," jawab mang Udin dengan sedikit kekehan. Merasa lucu mengingat profesinya sebagai penjaga makam dan juga penggali kuburan justru mengharap rezeki dari kemalangan orang lain.

" Mang Udin udah makan?"

" Udah neng, nomor satu kalau itu," guraunya lagi, Alina sedikit terhibur dengan sikap Mang Udin yang humoris.

" Minggu depan saya agak sibuk mang, mungkin saya juga jarang kemari karena banyak hal yang harus saya urus dulu, saya titip ya mang, " pinta Alina lagi.

" Neng tenang aja, saya akan rawat baik baik makam Den Bryan"

Alina membuka dompet dan menyerahkan beberapa lembar uang ratusan ribu.

"Bunganya diganti terus ya mang, apa segini cukup?" tanya Alina memastikan, meskipun dia tahu anggaran bunga, tetap dia meminta kesediaan Mang Udin, dia tidak ingin lelaki itu kerepotan nantinya.

" Ini mah lebih dari cukup neng, kebanyakan malah,"

" Gak papa mang, sisanya buat bantu bantu beli makanan," ucap Alina tulus.

" Makasih banyak neng, semoga rezeki neng Alina makin melimpah Ya Allah," ucap Mang Udin sambil menengadahkan tangan.

" Amiin" timpal Alina ikut mengusapkan tangan kewajah.

" Ngomong-ngomong, Neng Alina menyadari sesuatu gak,"ucap Mang Udin sedikit berbisik.

Alina mengerutkan kening.

" Mamang harap neng jangan panik, sejak seminggu yang lalu, ada seorang pria yang selalu mengikuti neng, dia selalu berdiri didekat pohon besar ujung sana,"

Alina melirikkan mata kearah yang dimaksud dan benar saja, seseorang yang tidak terlihat wajahnya karena tertutup hoodie dan kacamata hitam berdiri sambil memperhatikan mereka, perawakan orang itu tinggi.

Sepertinya pria itu menyadari kalau Alina juga sedang memperhatikannya, dengan gerakan cepat dia memasang helm dan naik keatas motor sport yang diparkir tak jauh dari tempatnya berdiri, dia menstarter kendaraannya dan lansung tancap gas.

" Kenapa mamang baru kasih tau sekarang,"

" Mamang pikir selagi dia gak menganggu neng, gak masalah apalagi mamang gak mau membebani pikiran neng Alina,"

" Apa dia pernah menanyakan sesuatu pada mamang?"

lelaki itu menggeleng.

" Gak pernah neng, yang mamang tau dia selalu ada saat neng kesini,"

Apa mungkin itu orang yang sudah menembak Bryan, tapi kenapa dia berani menampakkan diri disini, kalau dia pelaku otomatis dia berusaha agar identitasnya tidak diketahui, atau dia punya kepentingan lain yang tidak Alina tau.

Alina setuju dengan mamang kalau pria itu orang jahat pasti dia sudah melakukan sesuatu padanya apalagi disini sangat sepi.

***

Semoga kalian suka ya, jangan lupa berikan dukungan untuk cerita ini, biar author semangat buat update.

with love

Dik@

Terpopuler

Comments

Yuyun Yunita

Yuyun Yunita

masih ngikutin alur dl...

2023-10-31

2

Andariya 💖

Andariya 💖

siapa ya yg mengikuti Alina 😅

2023-10-01

2

Dika Tsabitha

Dika Tsabitha

makasih😊

2023-09-27

0

lihat semua
Episodes
1 1. Prolog
2 2. Kesedihan & Sosok Misterius
3 3. Awal yang baru
4 4. Pria Gunung Es & Insiden Jahe
5 5. Mungkin dia seorang "Gay"
6 6. Insiden Mati Lampu
7 7. Mendadak semangat
8 8. Perasaan yang aneh
9 9.Resah
10 10. Es Krim Viral
11 11.Tentang Maxime
12 12. Gara Gara Rencana Adrian
13 13. Buktikan
14 14. Salah menduga
15 15. Permintaan Ibu
16 16.Bantuan
17 17. Dibawah Hujan
18 18. Memulai Penyidikan
19 19. Persaingan
20 20. Pendekatan Orion
21 21. Tak Bisa Jauh
22 22.Semangkuk Ramen
23 23. Ulah Mahira
24 24. Tatto
25 25.Filosofi Nama
26 26. Kemarahan Max
27 27. Antara Max dan Gladys?
28 28. You Are My Everything
29 29. Mommy sakit
30 30. Resign
31 31. Jangan tinggalkan saya
32 32. Fakta tapi mustahil
33 33. Meskipun sebatas kenangan
34 34. Penerbangan Ala Sultan
35 35. Anniversary Party
36 36. Dia Milikku
37 37. Happy New Year
38 38. Keharuan Yang Menyeruak
39 39. Ruang Rindu
40 40. Kisah Adinda
41 41. Ada apa dengan Gladys?
42 42. Malam Naas
43 43. Kenyataan Pahit
44 44. Terungkap
45 45. Akhir Sang Casanova
46 46. Kepulangan Adinda
47 47. Sudah Waktunya
48 48. Kepergian
49 49. Tiga tahun berlalu
50 50. Orderan Besar
51 51. Sudah saatnya
52 52. Kisah Alina
53 52. Kebohongan Baru?
54 54. Pertemuan Tak terduga
55 55. Bersama mu
56 56. Kebahagiaan semu
57 57. Dilema
58 58. Jangan Sakiti Dia
59 59. Masuk ICU
60 60. Firasat
61 61. Duka Mendalam
62 62. Mendung Kelabu
63 63. Makan siang bersama
64 64. Menggebu
65 65. Berita Sampah
66 66. Satu Rencana
67 67. Pengakuan
68 68.Jumpa Pers
69 69. Can't Be Waiting
70 70. Pengantin Baru
71 71. Musuh dalam selimut
72 72. Mood Swing
73 73. Tak satu jalan ke Roma
74 74. Obsesi Bryan
75 75. Kisah Sherly
76 76. Kehamilan Adinda
77 77. Rest Area
78 78. Jalan Buntu
79 79. Curiga
80 80. Mommy
81 81. Sosok Tak Terduga
82 82. Obsesi yang tak kunjung usai
83 83. Pertemuan Keluarga
84 84. Keputusan Alina
85 85. Bertepuk Sebelah Tangan
86 86. Tidak Kondusif
87 87. Dua Garis Merah Impian
88 88. Personal Assistant
89 89. Kesalahan Pertama
90 90. Mantan lagi?
91 91.Putra Sulung
92 92. Kebenaran tentang Evan
93 93. Sekilas tentang Nadia
94 94. Leukemia?
95 95. kekuatan sekaligus kelemahan
96 96. Prahara Orion
97 97. On Seratus Persen
98 98. Tetap sama
99 99. Mendadak Detektif
100 100. Hubungan terlarang
101 101. Balada suami istri
102 102. Balada Suami Istri (2)
103 103. Spagheti bolognais
104 104. Mengungkap Kebenaran
105 105. Kisah yang telah usai
106 106. Dibalik Tabir Masalah
107 107.Dibalik Tabir Masalah (2)
108 108. Berburu Kuliner
109 109. Sama-sama terus ya sayang
110 110. Kado Terindah
111 111. Akhir kisah
112 Update karya baru
Episodes

Updated 112 Episodes

1
1. Prolog
2
2. Kesedihan & Sosok Misterius
3
3. Awal yang baru
4
4. Pria Gunung Es & Insiden Jahe
5
5. Mungkin dia seorang "Gay"
6
6. Insiden Mati Lampu
7
7. Mendadak semangat
8
8. Perasaan yang aneh
9
9.Resah
10
10. Es Krim Viral
11
11.Tentang Maxime
12
12. Gara Gara Rencana Adrian
13
13. Buktikan
14
14. Salah menduga
15
15. Permintaan Ibu
16
16.Bantuan
17
17. Dibawah Hujan
18
18. Memulai Penyidikan
19
19. Persaingan
20
20. Pendekatan Orion
21
21. Tak Bisa Jauh
22
22.Semangkuk Ramen
23
23. Ulah Mahira
24
24. Tatto
25
25.Filosofi Nama
26
26. Kemarahan Max
27
27. Antara Max dan Gladys?
28
28. You Are My Everything
29
29. Mommy sakit
30
30. Resign
31
31. Jangan tinggalkan saya
32
32. Fakta tapi mustahil
33
33. Meskipun sebatas kenangan
34
34. Penerbangan Ala Sultan
35
35. Anniversary Party
36
36. Dia Milikku
37
37. Happy New Year
38
38. Keharuan Yang Menyeruak
39
39. Ruang Rindu
40
40. Kisah Adinda
41
41. Ada apa dengan Gladys?
42
42. Malam Naas
43
43. Kenyataan Pahit
44
44. Terungkap
45
45. Akhir Sang Casanova
46
46. Kepulangan Adinda
47
47. Sudah Waktunya
48
48. Kepergian
49
49. Tiga tahun berlalu
50
50. Orderan Besar
51
51. Sudah saatnya
52
52. Kisah Alina
53
52. Kebohongan Baru?
54
54. Pertemuan Tak terduga
55
55. Bersama mu
56
56. Kebahagiaan semu
57
57. Dilema
58
58. Jangan Sakiti Dia
59
59. Masuk ICU
60
60. Firasat
61
61. Duka Mendalam
62
62. Mendung Kelabu
63
63. Makan siang bersama
64
64. Menggebu
65
65. Berita Sampah
66
66. Satu Rencana
67
67. Pengakuan
68
68.Jumpa Pers
69
69. Can't Be Waiting
70
70. Pengantin Baru
71
71. Musuh dalam selimut
72
72. Mood Swing
73
73. Tak satu jalan ke Roma
74
74. Obsesi Bryan
75
75. Kisah Sherly
76
76. Kehamilan Adinda
77
77. Rest Area
78
78. Jalan Buntu
79
79. Curiga
80
80. Mommy
81
81. Sosok Tak Terduga
82
82. Obsesi yang tak kunjung usai
83
83. Pertemuan Keluarga
84
84. Keputusan Alina
85
85. Bertepuk Sebelah Tangan
86
86. Tidak Kondusif
87
87. Dua Garis Merah Impian
88
88. Personal Assistant
89
89. Kesalahan Pertama
90
90. Mantan lagi?
91
91.Putra Sulung
92
92. Kebenaran tentang Evan
93
93. Sekilas tentang Nadia
94
94. Leukemia?
95
95. kekuatan sekaligus kelemahan
96
96. Prahara Orion
97
97. On Seratus Persen
98
98. Tetap sama
99
99. Mendadak Detektif
100
100. Hubungan terlarang
101
101. Balada suami istri
102
102. Balada Suami Istri (2)
103
103. Spagheti bolognais
104
104. Mengungkap Kebenaran
105
105. Kisah yang telah usai
106
106. Dibalik Tabir Masalah
107
107.Dibalik Tabir Masalah (2)
108
108. Berburu Kuliner
109
109. Sama-sama terus ya sayang
110
110. Kado Terindah
111
111. Akhir kisah
112
Update karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!