Meningkatkan Kekuatan

Malam itu, langit di luar tampak kelam namun bertabur bintang. Di dalam rumah kecil yang beratap bocor, hanya suara jangkrik dan hewan lainnya terdengar.

Qing Mei berbaring menatap langit-langit bambu yang mulai lapuk. Beberapa lubang kecil memantulkan cahaya bintang dari luar.

Anehnya, pemandangan sederhana itu terasa lebih menenangkan dibanding kamar mewah tempat ia hidup sebelumnya, kamar yang penuh kemewahan, tapi juga luka dan air mata.

Matanya lalu beralih menatap sosok sang ibu, Qing Rong, yang tertidur di sisi kiri. Wajahnya tampak teduh, meski gurat lelah dan usia terlihat jelas. Sementara di sisi lantai, Qing Wei dan Qing Dao terlelap di atas alas jerami tipis, dengan napas yang teratur.

Hati Qing Mei terasa hangat sekaligus perih. Beginikah rasanya memiliki keluarga yang benar-benar tulus? pikirnya.

Ia menggenggam ujung selimutnya pelan, menatap mereka satu per satu. Kata-kata yang sempat terucap sebelum mereka tidur tadi terngiang di telinganya.

“Besok kita makan apa, Bu?” tanya Qing Dao tadi dengan suara kecil, takut Qing Mei mendengar suaranya.

“Entahlah, Nak, mungkin Ibu akan ke pasar bantu orang mengangkat sayuran,” jawab Qing Rong, lembut.

“Aku akan cari kayu lebih banyak besok,” ujar Qing Wei menimpali, meski tubuhnya masih memar.

Semua itu membuat dada Qing Mei sesak. Ia menggigit bibir, lalu menatap gelang perak di pergelangan tangannya. Gelang itu berkilau samar seolah merespons pikirannya.

Ruang ajaib, Aku belum sempat menjelajahinya sepenuhnya, pikirnya.

Namun, kali ini ia bingung. Bagaimana cara masuk ke sana? Ia memejamkan mata, mencoba mengingat kembali sensasi saat sebelumnya tersedot ke ruang itu. Tapi tak terjadi apa-apa.

Tiba-tiba, sebuah suara lembut namun jelas terdengar di dalam pikirannya.

“Cukup pejamkan matamu, dan fokuskan niatmu untuk kembali, Tuan.”

Qing Mei tersentak kecil. “Meilong?” bisiknya pelan.

“Ya, Tuan. Saya di sini. Lakukan seperti yang saya katakan.”

Tanpa pikir panjang, Qing Mei menutup matanya rapat, memusatkan pikiran. Detik berikutnya, tubuhnya tersedot oleh pusaran cahaya lembut.

Dan saat membuka mata, ia kembali berada di ruang ajaib itu.

Cahaya alami dari langit semu menyinari hamparan tanah subur dan kolam bening di tengah taman kecil. Udara di sana segar dan terasa penuh energi.

Roh penjaga itu, Meilong, muncul di hadapannya, wajahnya terlihat tampan dan juga cantik.

“Selamat datang kembali, Tuan,” ucapnya dengan senyum ramah.

“Jadi ini benar-benar ruang ajaib itu,” ujar Qing Mei kagum, menatap sekeliling. “Tapi, di sana ada apa?” ia menunjuk ke arah bangunan kecil seperti paviliun batu.“rasanya berbeda dari sebelumnya.”

Meilong menatap ke arah itu, lalu menjelaskan,

“Itu adalah ruang medis, Tuan. Tempat penyembuhan dan pembuatan obat spiritual. Namun, saat ini pintunya masih tertutup.”

“Kenapa tertutup?” tanya Qing Mei.

“Karena kekuatan Anda belum cukup. Untuk membukanya, Anda harus menembus ranah kultivasi dasar terlebih dahulu.”

Qing Mei terdiam sejenak, lalu menatap gelang di tangannya. “Kalau begitu, bagaimana aku memulainya?”

Meilong tersenyum lembut. “Ikuti saya.”

Ia berjalan menuju kolam di tengah taman. Airnya bening dan berkilauan seperti kaca, di dasar kolam terlihat batu besar berbentuk datar, seolah memang disiapkan untuk meditasi.

“Duduklah di atas batu itu,” kata Meilong. “Tapi sebelum berkultivasi, minumlah sedikit air spiritual dari kolam ini. Itu akan membantu membuka dantian Anda.”

Qing Mei menatap air itu dengan hati-hati. “Apakah aman? Tidak beracun bukan? Aku tidak ingin mati dua kali.”

Meilong meringis mendengar ucapan Qing Mei. “Tentu saja, aman. Air ini berasal dari energi murni langit dan bumi. Tapi hanya seteguk saja, jangan berlebihan, atau tubuh Tuan akan kesulitan menahan aliran energi.”

Qing Mei mengangguk. Ia berlutut di tepi kolam, menciduk sedikit air dengan tangannya.

Begitu air menyentuh lidahnya, rasa dingin dan segar menyebar ke seluruh tubuhnya. Dalam sekejap, tubuhnya terasa ringan, tapi juga seperti dialiri aliran listrik lembut.

“Sekarang duduklah, dan tutup mata, Tuan. Fokuskan napas. Rasakan energi di sekitar.”

Qing Mei menuruti. Ia duduk bersila di atas batu, menenangkan pikirannya. Awalnya sulit, napasnya tersendat, pikirannya bercabang ke mana-mana. Tapi suara lembut Meilong terus membimbingnya.

“Tenangkan hati. Bayangkan ada cahaya hangat di pusat tubuh Tuan. Itulah inti kekuatan Anda. Bukalah jalur energi menuju sana.”

Perlahan, Qing Mei merasakan sesuatu berputar di dalam tubuhnya. Aliran hangat mulai bergerak dari perut menuju dada, lalu ke seluruh tubuh. Tapi di tengah jalan, terasa ada dinding tipis yang menghalangi.

“Ugh!” ia mengerang pelan.

“Teruskan, Tuan. Jangan berhenti. Dinding itu adalah batas antara manusia biasa dan kultivator. Hancurkan dengan tekadmu.”

Qing Mei menggertakkan giginya, memusatkan tenaga. Tiba-tiba, sesuatu meledak lembut di dalam tubuhnya seperti gelombang air yang pecah. Tubuhnya bergetar, dan cahaya lembut melingkupi dirinya.

Energi spiritual mulai berputar cepat di sekelilingnya.

“Ya … bagus sekali, Tuan! Jalur energinya terbuka!” seru Meilong penuh semangat.

Waktu di ruang itu terasa berbeda. Dalam beberapa jam, Qing Mei berhasil menstabilkan aliran energinya dan dalam satu hembusan napas terakhir, seluruh tubuhnya bergetar keras.

Boom!

Aura kuat keluar dari tubuhnya, membuat air kolam beriak hebat. Meilong menatap dengan mata membelalak.

“Tidak mungkin! Ranah Prajurit tingkat empat?! Dalam satu malam?”

Qing Mei membuka matanya perlahan. Tatapannya kini jernih, dan tubuhnya terasa lebih kuat. Ia memandangi tangannya sendiri, tak percaya dengan perubahan besar itu.

“Aku benar-benar melakukannya,” gumamnya pelan.

Meilong tertawa senang. Tubuhnya yang semula hanya berupa roh biru kini perlahan berubah lebih nyata. Ia menatap kakinya sendiri dengan kagum.

“Tuan! Karena kekuatan Anda meningkat pesat, sebagian energi yang mengikat saya akhirnya terlepas!” serunya bahagia.

“Jadi sekarang kamu punya kaki?” tanya Qing Mei, menatapnya geli.

“Benar! Ha! Ha! Ha! Ha! Ini pertama kalinya saya bisa berdiri tegak setelah ribuan tahun!”

Qing Mei ikut tersenyum, merasa hangat mendengar tawa tulus itu. “Kalau begitu, ayo kita lanjutkan. Aku ingin tahu seberapa jauh tempat ini bisa membantuku.”

“Dengan kekuatan Anda sekarang, ruang ini akan mulai bereaksi dan berkembang. Saya yakin tak lama lagi, fasilitas lain akan terbuka,” kata Meilong senang.

Udara di sekitar terasa lebih hangat dan segar, seperti dunia kecil itu ikut bernapas kembali. Meilong masih berdiri dengan senyum lebar, sementara Qing Mei menatap sekeliling penuh rasa kagum.

Klik!

Dan benar saja, tiba-tiba, suara bergema. Sebuah cahaya menyilaukan muncul dari arah paviliun batu yang sebelumnya tertutup rapat.

Bersamaan dengan itu, tanah di sekitar kolam bergetar lembut ladang pertanian yang semula kecil, kini meluas dua kali lipat. Pohon-pohon kecil bermunculan dari tanah, dan aroma spiritual menyeruak ke udara.

Qing Mei menatap dengan mata membesar. “Apa yang terjadi, Meilong?”

Roh itu tersenyum lebar, matanya bersinar penuh semangat. “Tuan, saya sudah bilang sebelumnya! Karena Anda berhasil menembus hingga ranah Prajurit tingkat empat, sebagian besar ruang kini terbuka! Ruang medis, ladang pertanian, dan—”

Belum sempat ia melanjutkan, terdengar lagi suara gemuruh lembut dari sisi lain taman. Dinding batu di pojok kanan memudar, memperlihatkan sebuah ruangan besar yang dipenuhi rak-rak kayu dan gulungan kitab.

Qing Mei kembali tertegun.

Terpopuler

Comments

Fransiska Husun

Fransiska Husun

selipkan juga akhir dari mereka yg di dunia asalx dong thor/Whimper//Whimper/

2025-10-10

5

cuma baca

cuma baca

buyul, ini knapa donggil tuan🤔bukannya dia perempuan ya

2025-10-16

1

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

Qing Mei cepat belajarnya karna dia wanita terpilih 👏👏👏

2025-10-09

3

lihat semua
Episodes
1 Mei Lan
2 Transmigrasi Dan Ruang Ajaib
3 Perubahan Qing Mei
4 Meningkatkan Kekuatan
5 Identitas?
6 Nenek Dan Bibi Qing
7 Berlatih
8 Menolong
9 Kecerdasan Qing Mei
10 Makanan Baru
11 Ambisi Kakek Qing
12 Penyusup
13 Kedatangan Tamu Tak Diundang
14 Dekret Kaisar
15 Pencuri
16 Hilang
17 Hukuman
18 Ganti Rugi
19 Rahasia
20 Meninggalkan Desa Pao
21 Dihadang Keluarga Qing
22 Hukuman Untuk Tetua Qing
23 Seorang Budak?
24 Pemuda itu Chen
25 Tiba di Kekaisaran Giok Surgawi
26 Pendaftaran Akademi
27 Tes Pendaftaran Sekte Surgawi
28 Undangan Jamuan
29 Jamuan Makan
30 Dari Zaman Modern?
31 Teman Masa Lalu?
32 Kejadian Masa Depan
33 Keluarga Gila
34 Awal Mula Kehancuran
35 Kenyataan Terungkap
36 Hancur
37 Teman Sekamar
38 Musuh Baru
39 Kutukan
40 Siapa Dia?
41 Pedang Patah?
42 Kumbang Api
43 Toko Misterius
44 Zhu Shu Sembuh
45 Identitas Yang Terbongkar
46 Akan Membalas Mereka
47 Menolong Putri Zhu Shu
48 Menyembuhkan Permaisuri
49 Menyembuhkan Permaisuri 2
50 Permaisuri Sembuh
51 Permaisuri Sadar
52 Dua Fenomena
53 Menerobos Dewa Perang
54 Membelokkan Petir Surgawi
55 Siapa Pria Bertopeng?
56 Putra Mahkota Zhu Jin
57 Memberikan Pelajaran
58 Sesuatu Mengejutkan
59 Para Dewa Tersembunyi
60 Hukuman Para Selir
61 Adu Domba
62 Permintaan Yang Ditolak
63 Bertemu Lagi Keluarga Qing
64 Pertarungan
65 Rencana Jahat
66 Diculik
67 Kedatangan Mei
68 Kedatangan Wei dan Dao
69 Kehancuran Keluarga Lian
70 Hukuman
71 Desas Desus
72 Reruntuhan Kuno
73 Petunjuk
74 Pria Bertopeng Itu Adalah ...
75 Menyamar?
76 Penyamaran Tetua Yuan Zhao
77 Ciuman Pertama
78 Pesan Tetua Yuan Zhao
79 Menyempurnakan Tubuh Dewa
80 Keadaan Darurat
81 Serahkan Mei!
82 Pertarungan Berlanjut
83 Kemunculan Seseorang
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Mei Lan
2
Transmigrasi Dan Ruang Ajaib
3
Perubahan Qing Mei
4
Meningkatkan Kekuatan
5
Identitas?
6
Nenek Dan Bibi Qing
7
Berlatih
8
Menolong
9
Kecerdasan Qing Mei
10
Makanan Baru
11
Ambisi Kakek Qing
12
Penyusup
13
Kedatangan Tamu Tak Diundang
14
Dekret Kaisar
15
Pencuri
16
Hilang
17
Hukuman
18
Ganti Rugi
19
Rahasia
20
Meninggalkan Desa Pao
21
Dihadang Keluarga Qing
22
Hukuman Untuk Tetua Qing
23
Seorang Budak?
24
Pemuda itu Chen
25
Tiba di Kekaisaran Giok Surgawi
26
Pendaftaran Akademi
27
Tes Pendaftaran Sekte Surgawi
28
Undangan Jamuan
29
Jamuan Makan
30
Dari Zaman Modern?
31
Teman Masa Lalu?
32
Kejadian Masa Depan
33
Keluarga Gila
34
Awal Mula Kehancuran
35
Kenyataan Terungkap
36
Hancur
37
Teman Sekamar
38
Musuh Baru
39
Kutukan
40
Siapa Dia?
41
Pedang Patah?
42
Kumbang Api
43
Toko Misterius
44
Zhu Shu Sembuh
45
Identitas Yang Terbongkar
46
Akan Membalas Mereka
47
Menolong Putri Zhu Shu
48
Menyembuhkan Permaisuri
49
Menyembuhkan Permaisuri 2
50
Permaisuri Sembuh
51
Permaisuri Sadar
52
Dua Fenomena
53
Menerobos Dewa Perang
54
Membelokkan Petir Surgawi
55
Siapa Pria Bertopeng?
56
Putra Mahkota Zhu Jin
57
Memberikan Pelajaran
58
Sesuatu Mengejutkan
59
Para Dewa Tersembunyi
60
Hukuman Para Selir
61
Adu Domba
62
Permintaan Yang Ditolak
63
Bertemu Lagi Keluarga Qing
64
Pertarungan
65
Rencana Jahat
66
Diculik
67
Kedatangan Mei
68
Kedatangan Wei dan Dao
69
Kehancuran Keluarga Lian
70
Hukuman
71
Desas Desus
72
Reruntuhan Kuno
73
Petunjuk
74
Pria Bertopeng Itu Adalah ...
75
Menyamar?
76
Penyamaran Tetua Yuan Zhao
77
Ciuman Pertama
78
Pesan Tetua Yuan Zhao
79
Menyempurnakan Tubuh Dewa
80
Keadaan Darurat
81
Serahkan Mei!
82
Pertarungan Berlanjut
83
Kemunculan Seseorang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!