03. Kesepakatan

.

“Sekarang, jelaskan semua padaku!" Dewi segera mengambil tempat duduk di hadapan Sharmila.

Sharmila tersenyum. “Kemarin Vivian masuk rumah sakit dan Devan langsung pergi ke sana. Foto-foto itu aku sudah lihat tadi. Vivian yang sengaja mengirimnya, dan aku rasa dia sendiri juga yang menyebarkan ini. Menurutmu, apa tujuan Vivian?” Sharmila menatap sahabatnya penuh misteri.

“Vivian itu memang sudah gila. Dia kan sudah lama putus dengan Devan. Apa maksudnya membuat masalah seperti ini sebelum pernikahanmu?” Dewi menggeram marah.

Sharmila tertawa, menanggapi kekesalan Dewi dengan santai. Dia memang tahu sahabatnya itu begitu setiap padanya, dan begitu membenci Vivian.

“Pernikahan antara aku dan Devan, diatur oleh kakekku dan kakek Devan. Sebagai syarat Devan untuk bisa mewarisi harta keluarga Adinata.” Sharmila mulai menjelaskan.

"Maksudmu ini pernikahan bisnis?* tanya Dewi.

“Hum." Sharmila mengangguk. “David, ayahnya Vivian tidak mau aku masuk ke keluarga Adinata (keluarga Devan). Karena dia ingin Vivian yang jadi menantu keluarga Adinata. Dia juga takut aku mewarisi semua harta Kakek. Aku rasa itu sebabnya mereka berdua menyabotase pernikahan aku.”

Dengan tenang Sharmila mengambil gelas air putih yang tersedia di meja di depannya, meneguk isinya sebentar guna membasahi tenggorokan. Mengambil nafas dalam, wanita itu tetap berpikir logis.

“Jadi, Vivian melakukan ini karena perintah ayahnya, tapi bisa juga karena dia sendiri yang dendam padaku. Semua orang bahkan tahu sejak awal Vivian memang sangat membenciku. Dia tidak ingin aku lebih unggul darinya. Makanya, dia memang sengaja ingin membuat aku malu.”

“Kamu tidak marah?” tanya Dewi tidak percaya. Bisa-bisanya sahabatnya ini tetap bersikap tenang.

Sharmila menggeleng. “Sebelum kamu masuk Devan menelponku. Dia minta acara diundur. Tapi aku bilang sama dia, pernikahan ini batal dan hubungan kami putus.” Sharmila mengedipkan matanya genit.

Dewi menutup mulutnya dengan telapak tangan. Kedua matanya terbelalak lebar. Sedetik kemudian bersorak. “Yes!" Mengangkat kepalan tangan, dan menurunkan kembali dengan cepat.

“Devan memang pantas mendapatkan itu. Pria plin plan dan tidak punya pendirian seperti dia sama sekali tak layak untukmu.” Dewi berbicara dengan Gigi gemeretak. “Awas aja kalau aku ketemu dia.” Wanita yang bahkan meninju telapak tangannya sendiri.

Sharmila tertawa tergelak melihatnya. Dewi memang seabsurd itu.

“Tunggu!" Tiba-tiba Dewi berseru, seolah dia baru tersadar akan sesuatu. “Kamu bilang sudah membatalkan pernikahan dengan Devan. Lalu kenapa kamu suruh Jeni melanjutkan persiapan?" Wajah Dewi terlihat begitu bingung dan cemas.

Tetapi Sharmila menanggapinya dengan santai. “Tunggu saja, tenanglah pengantin prianya sudah ada.” Sharmila mengedipkan mata penuh misteri.

Dewi mengerutkan kening, “Benarkah? Siapa?” bertanya dengan wajah penuh penasaran.

Sharmila mendekatkan mulutnya ke telinga Dewi dan berbisik, “Zayden," Sharmila tertawa geli setelah menyebut nama itu.

"What…?!" Seketika mulut Dewi terbuka lebar. Begitupun matanya yang terbelalak tak percaya.

“Zayden si bad Boy? Serius kamu memilih dia sebagai mempelai pengganti?” Dewi benar-benar tidak percaya. Apa sahabatnya ini sudah gila? Sejak jaman abu-abu dulu, mereka adalah musuh bebuyutan. Bagaimana mungkin sekarang mereka berdua akan menikah?

“Kenapa tidak Zayden adalah orang yang sangat dibenci oleh Devan. Melihat Zayden menikah denganku akan membuat Devan kebakaran jenggot. Lagi pula Zayden lebih kaya daripada Devan. Itu sekaligus akan membuat Vivian mendapat pukulan telak. Ia pasti tidak akan menduga, aku gagal menikah dengan Devan malah mendapat sultan.” Sharmila berbicara sambil menaik turunkan alisnya.

Dewi bertepuk tangan gembira, bagaikan baru saja mendapat jackpot besar. “Wah idemu benar-benar cemerlang. Aku benar-benar ingin tahu reaksi mereka saat mengetahui bahwa suami penggantimu adalah Zayden.”

Sharmila tertawa terkekeh melihat wajah Dewi.

“Mila, aku masih bisa menjadi pendamping pengantin kan?” tanya Dewi tiba-tiba.

“Tentu saja! Kalau bukan kamu siapa lagi? Apa mungkin Vivian?” Sharmila terkekeh geli sedikit mencemooh.

“Yes. Aku akan ambil banyak foto dan video nanti. Aku akan tandai Vivian dan Devan. Hahhh, sayang sekali gak bisa lihat muka mereka.”

Sharmila hanya tersenyum geli melihat tingkah sahabatnya.

.

Beberapa saat lalu, setelah menerima telpon dari Devan, dan sebelum Dewi masuk dalam ruang rias.

“Vivian. Jangan pikir aku akan diam dan menangis di pojok kamar. Kamu salah besar!"

Sharmila kembali membuka ponsel yang baru saja ia tutup setelah bicara dengan Devan. Tangannya sibuk menggulir mencari satu nama yang mungkin bisa ia mintai tolong. Hingga satu kontak dalam grup kelas membuat jarinya berhenti bergerak.

“Zayden," gumamnya. Sharmila terdiam beberapa saat menimbang keputusan yang akan ia ambil, hingga kemudian ia tekan juga kontak itu.

Sementara itu di luar gedung, Zayden yang baru saja memutar kontak mobil, menarik tuas dan bersiap menginjak pedal gas, menghentikan gerakannya ketika ponselnya berdering.

“Mila?" gumamnya saat melihat kontak pemanggil. Zayden mengucek matanya berkali-kali takut salah melihat.

“Ini benar kontak Mila. Ada apa dia menghubungiku di saat seperti ini?" Setelah menetralkan degup jantungnya yang bertalu-talu akibat rasa bahagia, Zayden menggeser tombol hijau.

“Halo," sapanya datar.

"Ini aku, Sharmila.” terdengar suara yang benar-benar ia rindukan di seberang sana. Zayden memegang dadanya yang seakan mau meloncat keluar.

“Nona Sharmila Natakusuma. Aku kira aku salah lihat tadi. Bukankah Nona muda Natakusuma sedang bersuap untuk menjadi pengantin? Tapi kenapa masih sempat menelponku?” tanya pria itu dengan gaya tengil.

“Arya, berani-beraninya kamu mengejekku!” terdengar suara kesal dari seberang sana. Dan Arya, Sharmila satu-satunya yang pernah memanggilnya dengan nama itu.

Zayden tertawa terbahak-bahak. “Mana mungkin aku berani? Baiklah Nona Sharmila, sekarang katakan, ada apa Nona Sharmila menelponku?”

"Aku ingin buat kesepakatan denganmu. Menikahlah denganku! Aku akan bayar mahal untuk itu. Aku jamin kamu tidak akan merasa dirugikan.”

Zayden terbelalak sesaat. Berita tentang Devan yang sedang ramai di media bersama dengan Vivian, dia sudah melihat. Melihat kebiasaan Sharmila selama ini, dia juga sudah menduga Mila akan melakukan itu. Tapi dia tidak menyangka jika orang yang akan menjadi pilihan Mila adalah dirinya, mengingat selama ini mereka adalah musuh.

“Baiklah, katakan apa yang bisa aku dapatkan dari kesepakatan ini?"

"Bukankah kamu tertarik dengan proyek milik perusahaan Natakusuma yang ada di kota BB? Kalau kamu menikah denganku, aku akan berikan proyek itu padamu.”

“Wah, wah. Apakah Nona Sharmila benar-benar akan melepaskan proyek itu untukku?” Pria yang tersenyum lebar. Selama ini dia berusaha mendekati Mila dengan berbagai cara, termasuk mengejar proyek Natakusuma grup yang sebenarnya tidak terlalu berarti baginya. Namun, ia tak pernah berhasil. Tapi, kini kesempatan itu datang dengan sendirinya.

“Aku akan berikan kesempatan itu padamu. Kamu ke sini sekarang, kita menikah. Jangan khawatir aku tak kan mengikatmu selamanya. Kita bercerai setelah satu tahun.”

Zayden tertawa terbahak-bahak, namun dua tangannya terkepal dan rahangnya mengeras. Sorot matanya seakan bisa membakar apapun yang ada di hadapannya.“Mila, bukan kamu yang tidak akan mengikatku. Tapi aku yang bersumpah tak akan melepasmu selamanya," gumamnya dalam hati.

"Kenapa tertawa? Kamu nggak berani?" ejek Sharmila. Sejatinya wanita itu sedang khawatir jika Zayden menolak tawarannya.

“Nggak usah manasin aku,” sahut Zayden. "Duduklah dengan tenang, dan tunggu saja, aku pasti datang untuk menikahimu. Ngomong-ngomong, mahar apa yang kamu inginkan?”

“Aku tidak perlu apapun. Jika aku mau aku bisa beli sendiri. Jadi terserah kamu saja."

“Baiklah. Aku akan datang dalam lima belas menit."

Terpopuler

Comments

tse

tse

makin seru...
semakin penasaran...
pasti bakalan banyak hal2 konyol yang bisa bikin kita senyum2 sendiri kalo lagi baca cerita ini...

2025-10-07

3

〈⎳ FT. Zira

〈⎳ FT. Zira

jangan salah, zayden ini biarkata ngajak berantem tapi hatinya cintaa...
cuit cuit/Joyful//Joyful/

2025-10-07

0

Patrick Khan

Patrick Khan

perang dingin nie klo tau penggantinya lebih dr ono😁😁

2025-10-07

0

lihat semua
Episodes
1 01. Pernikahan batal. Kita, putus
2 02. Zayden Arya Pratama
3 03. Kesepakatan
4 04. Menjelang Pernikahan
5 05. Sah
6 06. Liciknya Vivian
7 07. Kedatangan ayah Vivian.
8 08. Perdebatan dalam mobil
9 09. Bertemu Kakek Julian
10 10. Syok nya Devan dan Vivian
11 11. David mati kutu
12 12. Apa aku seburuk itu?
13 13. Kebenaran di masa lalu
14 14. kontrak pernikahan
15 15. Tidur seranjang
16 16. Bertemu mantan
17 17. Alasan konyol
18 18. Awal pengkhianatan
19 19. Masalah di perusahaan Devan
20 20. Ke rumah Zayden
21 21. Mulai dekat
22 22. Kartu hitam
23 23. Garasi atau showroom
24 24. Bertemu Vivian
25 25. Zayden datang
26 26. Pelajaran untuk Vivian
27 27. Tom and Jerry. # Kembali ke perusahaan
28 28. Liciknya Devan. # Rencana Zayden
29 29. Devan yang nekat
30 30. Red Lily
31 31. 1. Obsesi dan Kehancuran Devan #Pinjam Charger
32 32. Dada apa beton. #Sarapan bersama
33 33.. Tidak akan bercerai
34 34. Mencuci piring bersama
35 35. First kiss
36 36. Morning kiss
37 37. Buku harian Pricilia
38 38. Jejak terakhir
39 39. Kehancuran di mulai
40 40. Obrolan dengan Dewi
41 41. Romantisme di spa
42 42. Semakin dekat
43 43. Kedatangan Devan
44 44. Liciknya Devan
45 45.
46 46. Pertarungan antar bodyguard
47 47. Hukuman untuk Devan
48 48.
49 49. Kondisi Devan
50 50. Bertemu nyonya Karina
51 51.
52 52.
53 53. Alergi
54 54. Impoten atau tidak
55 55. Titik terang untuk Tuan William
56 56.
Episodes

Updated 56 Episodes

1
01. Pernikahan batal. Kita, putus
2
02. Zayden Arya Pratama
3
03. Kesepakatan
4
04. Menjelang Pernikahan
5
05. Sah
6
06. Liciknya Vivian
7
07. Kedatangan ayah Vivian.
8
08. Perdebatan dalam mobil
9
09. Bertemu Kakek Julian
10
10. Syok nya Devan dan Vivian
11
11. David mati kutu
12
12. Apa aku seburuk itu?
13
13. Kebenaran di masa lalu
14
14. kontrak pernikahan
15
15. Tidur seranjang
16
16. Bertemu mantan
17
17. Alasan konyol
18
18. Awal pengkhianatan
19
19. Masalah di perusahaan Devan
20
20. Ke rumah Zayden
21
21. Mulai dekat
22
22. Kartu hitam
23
23. Garasi atau showroom
24
24. Bertemu Vivian
25
25. Zayden datang
26
26. Pelajaran untuk Vivian
27
27. Tom and Jerry. # Kembali ke perusahaan
28
28. Liciknya Devan. # Rencana Zayden
29
29. Devan yang nekat
30
30. Red Lily
31
31. 1. Obsesi dan Kehancuran Devan #Pinjam Charger
32
32. Dada apa beton. #Sarapan bersama
33
33.. Tidak akan bercerai
34
34. Mencuci piring bersama
35
35. First kiss
36
36. Morning kiss
37
37. Buku harian Pricilia
38
38. Jejak terakhir
39
39. Kehancuran di mulai
40
40. Obrolan dengan Dewi
41
41. Romantisme di spa
42
42. Semakin dekat
43
43. Kedatangan Devan
44
44. Liciknya Devan
45
45.
46
46. Pertarungan antar bodyguard
47
47. Hukuman untuk Devan
48
48.
49
49. Kondisi Devan
50
50. Bertemu nyonya Karina
51
51.
52
52.
53
53. Alergi
54
54. Impoten atau tidak
55
55. Titik terang untuk Tuan William
56
56.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!