“Chat dari suami ya say..?” Tanya Elis saat Alina membaca pesan yang dikirim oleh Nurma.
“Dari mama, katanya mau ada acara gitu sama teman-temannya di puncak” jawab Alina dan meletakkan kembali ponselnya di atas meja.
“Ohh gitu, biarin ajalah Lin mungkin nyokap juga butuh refreshing” Sahut Firda.
“Iya Fir, kasihan juga mama jarang sekali ku ajak liburan” Jawab Alina.
“Sipp kasih izin aja udah” Ucap Elis.
Alina mengangguk dan mengirimkan pesan pada Nurma.
**
Di tempat lain pasangan selingkuh itu sedang berhenti di minimarket untuk mencari makanan dan minuman yang akan mereka bawa ke puncak.
“Kamu tunggu dalam mobil aja ya sayang, takut kalau nanti ada seseorang yang tahu kita bersama” Ucap Rizal.
“Iya tapi jangan lama-lama ya di dalam” Jawab Nurma dengan manja.
“Iya sayangku, kamu udah gak sabar yaa...” Goda Rizal dengan mengedipkan sebelah matanya dan turun dari mobil.
Lantas dia segera masuk ke minimarket dan membeli beberapa camilan, roti, susu serta beberapa minuman kemasan untuk mereka.
Saat dia sedang mengantri di kasir ada seseorang yang menepuk bahunya.
“heh Rizal...” Panggil Seseorang di belakangnya.
Lantas Rizal segera menoleh dan ternyata teman satu kantornya.
“Hei Seno..! Ngagetin aja lu” Ucap Rizal.
“Haha..! Jangan tegang gitu, lu mau kemana beli camilan banyak banget” Tanya Seno dengan tatapan menyelidik ke arah Rizal.
“Mau healing sebentar ke puncak..” Jawab Rizal.
Dia mau mengelak pun percuma karena ini adalah jalan menuju ke puncak dan minimarket ini merupakan yang terakhir sebelum memasuki kawasan puncak.
“Weeeh kayak pengantin baru aja bro..!” Ucap Seno.
“Ya biar beda sensasi bro, masak di rumah terus haha..! Nah lu sendiri mau ke puncak juga kan..?” Tanya Rizal.
“Yess lu bener..! Dan gue sama Jessica..” Bisik Seno di akhir kalimat.
“Wah gila lo..! Terus istri lo gimana, kok bisa sih lu kencan sama Jessica yang m0ntok itu” Tanya Rizal.
“Haha istri gue lagi di kampung orangtuanya, Jessica kan cewek b*0kingan bro..! Dah buruan bayar tuh antriannya giliran lo” Ucap Seno.
Rizal segera maju dan memberikan keranjang belanjaan miliknya pada kasir yang sedang bertugas disana.
“Bro..! Gue duluan have fun okay” Ucap Rizal dan keluar dari minimarket.
Seno hanya memberikan jempol pada Rizal.
“Kok lama sih sayang...?” Tanya Nurma.
“Maaf ya sayangku habisnya di dalam tadi antri dan aku ketemu sama teman kantor, untung saja kamu gak ikut turun tadi” Jawab Rizal dan mulai melajukan mobilnya.
“Hah..? Terus gimana?” Tanya Nurma dengan terkejut.
“Ya gak gimana-gimana, aku bilang aja butuh sensasi berbeda ke puncak” Jawab Rizal.
“Dia percaya gitu..?” Tanya Nurma dengan menaikkan sebelah alisnya.
“Ya dong..! Lagian dia juga mau ke puncak sama teman kantor yang bisa di b*0king” Jawab Rizal.
Nurma hanya membulatkan bibirnya hingga berbentuk huruf O.
Beberapa saat kemudian mobil milik Rizal berhenti di depan villa yang sudah dia sewa.
“Yuk sayang turun..” Ajak Rizal.
“Oke sayang” Jawab Nurma dan turun dari mobil.
Mereka masuk ke dalam villa dengan bergandengan tangan, sebelah tangan Rizal memegang kantong berisi camilan dan minuman milik mereka.
Ceklek....
“Kamu suka gak sama vilanya..?” Tanya Rizal.
“Suka dong sayang, kok kamu sampe sewa villa segala sih” Tanya Nurma.
“Gak apa-apa biar kita bebas main dimana saja gak hanya di kamar, karena aku ingin memiliki kamu seutuhnya tanpa adanya gangguan dari Alina yang terbangun di tengah malam sayang” Jawab Rizal.
“Emhhh gitu ya.” Lirih Nurma.
“Kamu tahu sayang setiap melihat kamu memasak rasanya aku ingin langsung bermain sama kamu dari belakang” Ucap Rizal.
Riko berbicara sambil mencivm-cium le-her milik Nurma, dia malam ini memang mengikat rambutnya jadi terlihat dengan jelas leher jenjang miliknya.
“Uhhg... sayang” Lirih Nurma.
“Nikmatin saja ya sayangku...” Ucap Rizal sambil melancarkan aksinya di ruang tamu.
Dia menyewa villa dengan dua kamar, satu ruang tamu dan ada dapur minimalis disana.
Tangan Rizal mulai bergerilya di sana, bahkan Nurma tak mengindahkan hal lain selain menikmati apa yang sudah di berikan oleh Rizal malam ini.
“Lepaskan des4han kamu sayang, jangan di tahan disini hanya ada kita berdua” Bisik Rizal dan sedikit mengg1git daun telinga Nurma.
“Ehmm sayang...” Des4h Nurma.
Rizal segera memutar posisi Nurma hingga menghadap ke arahnya.
Dia mulai mencivm bib*r Nurma dan melum4tnya, hingga civman itu menjadi sangat li-ar dan panas karena tangan keduanya tak bisa diam.
Rizal dengan segera membopong tubvh Nurma untuk di rebahkan di atas sofa.
Dia mulai membuka dress yang di kenakan sang kekasih, hingga Nurma hanya mengenakan C-D dan br4 saja.
“Uhhh ini yang membuatku candu...” Ucap Rizal dan membuka br4 milik Nurma.
Tanpa babibu dia langsung mel4hap dua buah benda kenyal yang sangatlah menggoda itu.
“Uhhhh s-sayang...” des4h Nurma.
“Hmm...”
Rizal hanya berdehem sjaa karena dia sangat menikmati permainannya, bahkan tangan satunya mer3mas yang sebelahnya.
Rizal memang pandai membuat lawan mainnya terbuai dengan permainan yang dia ciptakan.
Hingga Nurma terlena dan pasrah akan permainan yang di ciptakan oleh Rizal.
Sudah puas dengan bagian atas, kini Rizal membuka C-D berenda yang di pakai oleh Nurma.
“Hmm wangi...” Ucap Rizal sambil menci-um aset berharga milik Nurma.
Jelas saja wangi, Nurma kan habis berendam cukup lama dan baru minggu kemarin dia spa ratus di salon langgananya.
Rizal mulai menenggelamkan kepalanya di sela-sela daerah milik Yumi.
“Aahhhhh ujhhh emhhhhhh yesshhh ohhh....” des4h Nurma.
“Kamu kenapa sayang?” Tanya Rizal dengan mengedipkan matanya menatap ke arah Nurma.
“A-aku gak apa- apa kok sayang, kamu memang pandai membuatku melayang” Jawab Nurma.
“Yang bener?” Tanya Rizal dengan nada menggoda pada Nurma.
“Iya beneran sayang, kamu emang terbaik” Jawab Nurma.
Mereka pun bermain hingga beberapa jam lamanya.
Bahkan Rizal selalu menyemburkan lava di dalam.
Dia memang selalu mengeluarkan di dalam karena Nurma mengkonsumsi p1l Kb.
Jadi mereka tak khawatir kalau Nurma akan hamil.
“Lapar” Ucap Nurma saat mereka selesai pelakukan penyatuan.
“Mau makan apa?” Tanya Rizal.
“Mau makan nasi goreng aja, tapi kamu yang masakin ya. Boleh kan?” Tanya Nurma.
“Boleh banget dong, apalagi kamu habis membuatku terbang sayang” Jawab Rizal dan menjawil dagu Nurma.
Dia lantas pergi ke dapur yang ada di villa dan membuatkan nasi goreng spesial untuk kekasihnya itu.
Rizal memasak dengan bahan- bahan yang ada di sana, untungnya tadi dia membeli beberapa sosis dan juga telur.
Jadi bisa buat toping nasi gorengnya malam ini.
Memasak selama tiga puluh menit. Kini nasi goreng spesial masakan Rizal sudah jadi dan terhidang di depan Nurma yang masih sedikit lemas itu.
“Ayo makan dulu” Ajak Rizal.
“Suapin dong, masih lemes banget nih” Ucap Nurma.
“Hmm manja sekali sayangku ini” Jawab Rizal.
“Aku manja kan cuma buat kamu sayang” Ucap Nurma.
“Bisa aja, yaudah sini aku suapin” Jawab Rizal dan mulai menyuapi Nurma dengan nasi goreng buatannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments