Pernikahan Singkat

Hari pernikahan itu tiba tanpa pesta, tanpa dekorasi, tanpa tamu undangan. Tak ada gaun pengantin mewah, tak ada iringan musik romantis. Mereka hanya datang ke kantor catatan sipil, sekadar untuk mengesahkan status sebagai suami istri dan mendapatkan buku nikah.

Begitu keluar dari gedung itu, di tangan mereka tergenggam dua buah buku berwarna merah marun yang menjadi simbol ikatan mereka yang entah untuk apa sebenarnya diresmikan hari ini.

“Coba aku lihat punyamu. Ervan, kan namamu tadi?” pinta Aruna sambil menjulurkan tangannya. Namun, Ervan buru-buru menyelipkan buku nikahnya ke dalam saku jaket, membuat Aruna melirik tajam dengan nada kesal.

“Dasar pelit!” desis Aruna dengan jengkel.

Ervan hanya berdiri tenang, menyilangkan tangan di d4da, lalu mengalihkan pandangan ke arah parkiran mobil.

“Sekarang kita harus bagaimana?” tanyanya, datar.

“Kita tinggal di rumahku. Aku sudah beli rumah, tak jauh dari apartemenku,” jawab Aruna ringan.

“Tinggal di rumahmu?” Ervan menatapnya dengan kening berkerut.

Aruna mengangguk kaku. “Iya. Memangnya mau tinggal di mana? Di rumahmu? Aku nggak biasa hidup di tempat yang ... kekurangan. Lagian, akan banyak rencana yang kita buat nantinya,” ucapnya tanpa ragu, kemudian melangkah menuju mobilnya.

Ervan memejamkan mata sesaat. Ucapan itu menvsuk, tapi ia menahan diri. Ia tahu, Aruna berbeda jauh dari citra dirinya di media sosial. Di luar, terlihat manis dan rendah hati, tapi kenyataannya—angkuh dan keras.

Terpaksa, Ervan meninggalkan mobilnya di parkiran kantor catatan sipil dan naik ke mobil yang sama dengan Aruna. Wanita itu menyetir dalam diam, sementara Ervan hanya menjadi penumpang tanpa pilihan.

“Aku lapar. Kita makan di mana?” tanya Aruna, tangannya masih memegang setir.

“Terserah,” jawab Ervan singkat, lalu menyandarkan kepala dan memejamkan mata.

Beberapa menit kemudian, mobil berhenti. Ervan membuka mata, menoleh ke luar. Ia tidak melihat restoran atau kafe mewah, hanya penjual kaki lima di pinggir jalan. Aruna sudah turun dari mobil, berjalan cepat ke arah gerobak sate. Mau tak mau, Ervan mengikutinya.

“Sate kambing di sini enak banget. Kamu pernah coba?” tanya Aruna sambil duduk di kursi plastik, tampak antusias.

Ervan hanya menatap sekeliling, enggan menjawab. Tempat seperti ini bukan hal asing baginya, tapi sudah sangat lama ia tidak duduk di warung kaki lima. Ia merasa canggung dan sedikit merasa tak enak.

“Pak, sate kambingnya dua porsi, ya,” pesan Aruna.

“Siap, Mbak. Ditunggu ya.” jawab pedagangnya sambil meletakkan dua mangkuk kecil berisi air di atas meja. Aruna duduk santai. Ervan pun hendak duduk, namun kakinya tersandung batu kecil. Hampir jatuh, tubuhnya terhuyung. Refleks, Aruna menangkap lengannya, menahannya. Sekejap mata mereka bertemu dalam jarak yang sangat dekat.

“Ekhem!” suara deham si pedagang membuat keduanya buru-buru menjauh dengan raut salah tingkah.

Sambil menunggu sate matang, Aruna membuka ponselnya, mencoba mengalihkan perhatian dari momen canggung barusan. Sementara Ervan menatap mangkuk air di depannya. Ia penasaran, lalu mengambilnya dan meminumnya. Seketika ia meringis karena rasanya aneh.

“Kalau ini apa?” tanyanya polos.

Aruna menoleh dan matanya membelalak, “ITU AIR CUCI TANGAN, BUKAN UNTUK DIMINUM!” pekiknya panik.

Ervan terdiam, lalu perlahan meletakkan mangkuk itu kembali di atas meja. Aruna segera meminta sebotol air mineral dan menyodorkannya ke Ervan, berharap pria itu tidak keracunan atau sakit perut nanti.

Sate pun datang. Aruna membuka masker dan menggulung lengan jaketnya. Dengan wajah ceria, ia mulai menyantap sate itu penuh selera. Berbeda dengan Ervan yang hanya menatap ragu.

“Makan, dong. Ini sate terenak yang pernah aku coba,” ujar Aruna semangat.

Ervan akhirnya mencicipi sepotong dan dia harus mengakui, Aruna tidak bohong. Sate itu memang luar biasa. Bumbunya kuat, dagingnya empuk, dan rasanya menggugah selera.

“Enak, kan?” tanya Aruna sambil mengunyah.

Ervan mengangguk. “Iya. Sangat enak. Aku belum pernah makan sate seenak ini sebelumnya.”

Aruna menatap pria di hadapannya itu dan tersenyum, namun senyumnya mengandung sesuatu yang lain, semacam rasa iba.

"Astaga ... Bahkan makan sate kaki lima saja dia seperti baru pertama kali. Sesulit itu kah hidupnya? Tenang saja, Ervan. Kalau karierku naik lagi, aku akan beri kamu kerja yang layak," bisik Aruna dalam hati.

Selesai makan, Ervan membuka dompet, ingin membayar. Tapi Aruna buru-buru mencegah dan langsung menyerahkan uang ke penjual sate. Ervan mematung. Ini kali pertama dalam hidupnya, ia dibayarkan oleh seorang wanita. Harga dirinya terasa ambruk.

“Ayo, aku udah kenyang,” ucap Aruna sambil berdiri dan berjalan lebih dulu.

Ervan menatap punggung wanita itu, lalu menarik napas panjang. “Harga diriku hilang sejak bertemu dengannya ...,” gumamnya lirih.

Tiba-tiba, ia teringat sesuatu. Ia mengambil ponsel dan menelepon. “Ma, aku nginep di rumah teman, ya. Dia lagi ada masalah. Bilang ke Papa, semua kerjaanku tetap aku selesaikan. Aku pulang minggu depan,” ucapnya singkat sebelum menutup panggilan.

Ia tak berniat mengungkap identitas aslinya pada Aruna. Setidaknya, belum sekarang.

.

.

.

.

“Selamat datang di rumahku! Ayo masuk,” seru Aruna, membuka pintu lebar-lebar.

Ervan melangkah masuk dan melihat sekeliling. Rumah itu cukup sederhana, tapi ditata dengan selera tinggi. Nuansa netral dan elegan menghiasi tiap sudut ruangan. Namun dalam benaknya, Ervan ingin tertawa. Rumah ini bahkan tak sebanding dengan kamarnya sendiri. Ia tak pernah hidup susah.

Matanya menangkap banyak bingkai foto Aruna yang terpajang. Ia mengakui, Aruna memang sangat cantik. Tapi yang membuatnya penasaran adalah foto-foto anak kecil yang juga ada di sana. Beberapa foto memperlihatkan anak laki-laki dengan senyum ceria. Ervan mendekat, mengangkat salah satu bingkai.

Ting!

Tong!

Ervan menoleh ke arah pintu. Tak melihat Aruna, ia memutuskan membuka pintu sendiri.

Cklek!

Di hadapannya, seorang bocah laki-laki berdiri di atas bangku kecil, memencet bel sambil memejamkan mata, seolah sedang bermain-main.

“Onty Aluuu, pangeran halimu dataaang …,” ucapnya dengan nada menyanyi, masih memejamkan mata.

Ting!

Tong!

“Hei, siapa kamu?” tanya Ervan, membuat si bocah membuka matanya lebar-lebar.

Bocah menggemaskan itu menatap Ervan dari kepala hingga ujung kaki, lalu mengulangi tatapan itu beberapa kali dengan bibir mengerucut seolah tengah berpikir keras.

“Lian dititip cebental di ciiniiii, Om dititip juga?” tanyanya polos, membuat Ervan terpaku, tidak tahu harus menjawab apa.

_________________________________

Ternyata lebih cepat dari dugaanku kawan😆 b0del dah hadiiiir😆

Terpopuler

Comments

AriNovani

AriNovani

Gak ada tepuk Sakinah kah kalian nikah 😄

2025-10-05

30

jumirah slavina

jumirah slavina

ya ampunnnnnn Elvannnnn

buahahahahahahahahahaaaaa
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2025-10-05

8

vj'z tri

vj'z tri

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 memang gak pernah makan pinggir jalan 😭😭😭😭😭😭makan nya di resto bintang 5

2025-10-05

9

lihat semua
Episodes
1 Terkena Skandal
2 Memanfaatkan Keadaan
3 Menikah Denganku!
4 Kesepakatan
5 Pernikahan Singkat
6 Dua pria berbeda usia
7 Nasi Bungkus
8 Pemotretan Bikin Jantung Bergetar
9 Klarifikasi
10 Kemarahan Istri Niko
11 Perhatian Ervan
12 Rasa Yang Pernah Ada
13 Keterkejutan Alian
14 Sambutan Hangat Keluarga Zefrano
15 Pesan Arion
16 Perhatian Yang Menyentuh
17 Gara-gara Celana Dalam
18 Keraguan Aruna
19 Sentuhan Ervan
20 Konser Malam
21 Kembali Sepi
22 Sekelebat Ingatan
23 Ervan?
24 Kemalangan Alian
25 Misi Menculik Anak
26 Kepanikan Aruna
27 Kemarahan Ervan
28 Kita Sudahi Permainan Ini, Aruna
29 Pewaris Zefrano
30 Aku Sudah Punya Kekasih
31 Kesepakatan Yang Sama, Tujuan Yang Berubah
32 Alian Sakit
33 Bertemu Keluarga Suami
34 Wanita Yang Kamu Cintai
35 Pasutri Aneh
36 Salah Ukuran
37 Pesan Mama
38 Kamu Hanya Orang Lain!
39 Mencari Tahu
40 Siapa Alian?
41 Ibunya Adalah Kamu
42 Bolehkah Aku Egois?
43 Tenanglah, Aku Disini
44 Aruna Sakit
45 Lidah Tajam Arion
46 Mertua Sayang Mantu
47 Perusuh Kecil
48 Kalau Prianya Itu Kamu?
49 Rasa Kecewa
50 Serpihan Memori
51 Aku ... Skyla
52 Panggilan Dari Sang Buah Hati
53 Bayang-Bayang Cinta
54 Nasi Goreng Buatan Istri
55 Kembali Terjerat Skandal?
56 Merasa Aneh
57 Kehangatan Di Balik Rasa Tenang
58 Rahasia Ervan
59 Menuntut Penjelasan
60 Kamu Tidak Merindukan Skylamu, Ervan?
61 Pelukan Yang Di Rindukan
62 Kisah Aruna
63 Modus Ervan
64 Saling Berebut
65 Kemarahan Ervan
66 Cemburunya Pewaris Zefrano
67 Marco Ramirez
68 Aku Suka Wanita Matre~
69 Pebinor Kecil
70 Jajan Pagi
71 Pertemuan Alian Dan Marco
72 Versi Ervan Kecil
73 Takut Kehilangan
74 Malam Indah Menyakitkan
75 Istriku Hanya Kamu!
76 Pertahankan Istrimu
77 Perlawanan Berkelas Elara
78 Sudah Mulai Nakal Yah?
79 Sekolah Baru Alian
80 Dia Putra Saya!
81 Perlindungan Keluarga Zefrano
82 Pelaku
83 Keributan Dua Wanita
84 Ayo Kita Lakukan Tes DNA!
85 Hasil tes DNA
86 Alian, Putra Kandungku
87 Rahasia Ervan
88 Konferensi Pers
89 Keadaan Hati
90 Ada Apa Dengan Dara?
91 Tak Seharusnya Cinta
92 Kehangatan Cinta
93 Kegalauan Adik Ipar
94 Melamar Putrimu~
95 Ketegangan Malam
96 Saya Kekasihnya, Om!
97 Kemarahan Ervan
98 Perdebatan Panas (Antara Luka Dan Cinta)
99 Menjadi Detektif
100 Pembelaan Elara
101 Bangkit, Sam!
102 Will You Marry Me?
103 Penentuan Tanggal
104 Lian Mau Adek!
105 Nda jadi!
106 Kenangan Dalam Bingkai
107 Pernikahan SAM-DARA
108 Malam Pertama Dara
109 Berlibur
110 Jangan Pernah Berhenti Mencintai ~
111 Tawa Alian
112 Pengacara Mendiang Galang
113 Sky Rindu, Pa
114 Tangki Cinta Untuk Alian
115 Akan Selalu Mencintaimu~
116 Ektra Part 01
117 INI BUKAN RAGAKU~
118 Ektra Part 02
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Terkena Skandal
2
Memanfaatkan Keadaan
3
Menikah Denganku!
4
Kesepakatan
5
Pernikahan Singkat
6
Dua pria berbeda usia
7
Nasi Bungkus
8
Pemotretan Bikin Jantung Bergetar
9
Klarifikasi
10
Kemarahan Istri Niko
11
Perhatian Ervan
12
Rasa Yang Pernah Ada
13
Keterkejutan Alian
14
Sambutan Hangat Keluarga Zefrano
15
Pesan Arion
16
Perhatian Yang Menyentuh
17
Gara-gara Celana Dalam
18
Keraguan Aruna
19
Sentuhan Ervan
20
Konser Malam
21
Kembali Sepi
22
Sekelebat Ingatan
23
Ervan?
24
Kemalangan Alian
25
Misi Menculik Anak
26
Kepanikan Aruna
27
Kemarahan Ervan
28
Kita Sudahi Permainan Ini, Aruna
29
Pewaris Zefrano
30
Aku Sudah Punya Kekasih
31
Kesepakatan Yang Sama, Tujuan Yang Berubah
32
Alian Sakit
33
Bertemu Keluarga Suami
34
Wanita Yang Kamu Cintai
35
Pasutri Aneh
36
Salah Ukuran
37
Pesan Mama
38
Kamu Hanya Orang Lain!
39
Mencari Tahu
40
Siapa Alian?
41
Ibunya Adalah Kamu
42
Bolehkah Aku Egois?
43
Tenanglah, Aku Disini
44
Aruna Sakit
45
Lidah Tajam Arion
46
Mertua Sayang Mantu
47
Perusuh Kecil
48
Kalau Prianya Itu Kamu?
49
Rasa Kecewa
50
Serpihan Memori
51
Aku ... Skyla
52
Panggilan Dari Sang Buah Hati
53
Bayang-Bayang Cinta
54
Nasi Goreng Buatan Istri
55
Kembali Terjerat Skandal?
56
Merasa Aneh
57
Kehangatan Di Balik Rasa Tenang
58
Rahasia Ervan
59
Menuntut Penjelasan
60
Kamu Tidak Merindukan Skylamu, Ervan?
61
Pelukan Yang Di Rindukan
62
Kisah Aruna
63
Modus Ervan
64
Saling Berebut
65
Kemarahan Ervan
66
Cemburunya Pewaris Zefrano
67
Marco Ramirez
68
Aku Suka Wanita Matre~
69
Pebinor Kecil
70
Jajan Pagi
71
Pertemuan Alian Dan Marco
72
Versi Ervan Kecil
73
Takut Kehilangan
74
Malam Indah Menyakitkan
75
Istriku Hanya Kamu!
76
Pertahankan Istrimu
77
Perlawanan Berkelas Elara
78
Sudah Mulai Nakal Yah?
79
Sekolah Baru Alian
80
Dia Putra Saya!
81
Perlindungan Keluarga Zefrano
82
Pelaku
83
Keributan Dua Wanita
84
Ayo Kita Lakukan Tes DNA!
85
Hasil tes DNA
86
Alian, Putra Kandungku
87
Rahasia Ervan
88
Konferensi Pers
89
Keadaan Hati
90
Ada Apa Dengan Dara?
91
Tak Seharusnya Cinta
92
Kehangatan Cinta
93
Kegalauan Adik Ipar
94
Melamar Putrimu~
95
Ketegangan Malam
96
Saya Kekasihnya, Om!
97
Kemarahan Ervan
98
Perdebatan Panas (Antara Luka Dan Cinta)
99
Menjadi Detektif
100
Pembelaan Elara
101
Bangkit, Sam!
102
Will You Marry Me?
103
Penentuan Tanggal
104
Lian Mau Adek!
105
Nda jadi!
106
Kenangan Dalam Bingkai
107
Pernikahan SAM-DARA
108
Malam Pertama Dara
109
Berlibur
110
Jangan Pernah Berhenti Mencintai ~
111
Tawa Alian
112
Pengacara Mendiang Galang
113
Sky Rindu, Pa
114
Tangki Cinta Untuk Alian
115
Akan Selalu Mencintaimu~
116
Ektra Part 01
117
INI BUKAN RAGAKU~
118
Ektra Part 02

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!