Kesepakatan

Ervan berdiam diri di bawah derasnya air shower. Ia membisu, tubuhnya tetap tegak, sementara pikirannya berkelana jauh. Wajahnya terlihat dingin, tapi hatinya bergolak, mendidih oleh amarah dan ketidakpastian.

“Ck, wanita itu menipuku,” gerutunya kesal, pelan namun penuh tekanan. Ia yakin, malam tadi ia tidak berniat melakukan apapun. Tidak mungkin ia kehilangan kesadaran begitu saja. Lagi pula, ia sempat merasa tubuhnya demam, nyaris tak kuat berdiri. Mana mungkin dalam kondisi begitu ia menyentuh Aruna?

Selesai membilas tubuhnya, Ervan mengambil handuk dan mengeringkan tubuhnya perlahan. Ia melangkah keluar dari kamar mandi, mengenakan pakaian satu per satu dengan pikiran yang masih kalut. Saat ia baru saja mengenakan kaus terakhirnya, terdengar ketukan halus di pintu kamar.

Cklek!

“Mama? Ada apa, Ma?” tanya Ervan heran, melihat sosok Elara berdiri di ambang pintu. Ia membuka pintu lebar-lebar, membiarkan ibunya masuk sambil ia kembali sibuk mengeringkan rambutnya yang masih basah.

“Mama bawa sarapan. Kamu itu paling malas turun ke ruang makan kalau sudah jam segini,” ucap Elara sambil meletakkan sepiring makanan dan segelas air putih di atas nakas.

Ervan hanya melirik, lalu berjalan ke tepi ranjang, duduk, dan mulai menyantap makanan itu dalam diam. Elara tersenyum tipis, duduk di samping anak lelakinya, dan mengusap rambut Ervan yang masih terasa lembap.

“Ervan, Mama tidak bisa memaksamu, Mama mengerti bagaimana perasaanmu. Tapi … pasangan itu penting, nak. Di saat kamu tua, dan Mama sudah tidak ada lagi—”

“Jangan katakan itu, Ma,” potong Ervan dengan tatapan tajam. Sejak kecil, ia sangat membenci kata-kata berpamitan atau seolah-olah ditinggalkan. Bahkan mendengarnya saja membuat hatinya sakit.

“Maafkan Mama. Tapi Mama hanya ingin kamu bahagia. Mama tahu, perasaan tidak bisa dipaksakan. Tapi setidaknya … cobalah buka sedikit hatimu untuk seseorang.” Elara membujuk dengan suara lembut. Ia tahu, jika dibentak, anaknya hanya akan semakin menutup diri.

Ervan memalingkan wajah, tak sanggup menjawab. Elara mengusap lengannya sebentar, lalu bangkit dan meninggalkan kamar tanpa kata, membiarkan Ervan kembali tenggelam dalam keheningan yang ia ciptakan sendiri.

Ervan menatap ponsel di nakas. Ponsel itu milik Aruna, yang kemarin sempat di berikan dan kini ia pegang. Di layarnya, ada pesan masuk dari Aruna.

“Temui aku besok, dan bawa berkas identitasmu untuk pengajuan pernikahan.”

Ia tidak membalas. Ia hanya meletakkan kembali ponsel itu dan menghabiskan sarapannya, walau tak terlalu berselera.

“Abaaaaang!”

Suara bernada manja itu menggema dari balik pintu, membuat mata Ervan seketika berputar malas. Ia tahu suara itu, sangat tahu.

Tak lama, pintu kamarnya terbuka tanpa permisi, menampilkan sosok adik perempuannya yang enam tahun lebih muda, Dara Zefrano, yang selalu berhasil membuat darah Ervan mendidih.

“Ada apa? Kamu datang bawa kabar penting atau cuma mau ganggu Abang lagi?” desis Ervan, menatapnya dengan sinis.

“Eits, jangan galak. Aku cuma mau kasih tahu sesuatu. Papa dan Mama berencana menjodohkan Abang dengan putri keluarga Erlangga!” ucap Dara dengan antusias, membuat mata Ervan membulat.

“Di-jodohkan?”

Dara mengangguk cepat. “Iya, masih rencana sih. Tapi kamu tahu sendiri Papa itu nekat. Aku aja sering dijodohin. Tapi aku bikin mereka semua ilfeel sama aku. Lagipula, aku rasa ... pria itu gak penting-penting amat di hidupku,” katanya santai, menautkan jari-jarinya sambil tersenyum lebar.

Ervan mendengus. “Tanpa pria, kamu nggak akan ada di dunia ini,” balasnya ketus sebelum berlalu, meninggalkan Dara yang hanya mel0ng0 tak percaya.

.

.

.

Hari ini, Aruna bersiap untuk bertemu dengan Ervan. Ia mengenakan jaket hitam, masker medis, kacamata hitam, dan topi yang menambah kesan misterius. Setelah memastikan semua berkas dibawa, ia mengendarai mobil menuju sebuah kafe, tempat yang mereka sepakati.

Sesampainya di sana, Aruna melangkah masuk dengan penuh kewaspadaan. “Ramai banget … padahal tanggal tua begini,” gumamnya pelan. Ia baru ingin melangkah lebih dalam ketika tiba-tiba bahunya ditepuk dari belakang, membuatnya terlonjak kaget.

“Astaga! Kamu bikin kaget aja!” pekiknya kesal saat mendapati Ervan berdiri di belakangnya. Tanpa berkata apa-apa, pria itu berjalan menuju salah satu meja kosong. Aruna pun mengikuti, masih sambil cemberut.

Keduanya duduk. Setelah memesan minuman, Aruna langsung mengeluarkan map berisi dokumen-dokumen penting. “Ini identitasku. Mana punyamu?” tanya Aruna serius.

Namun Ervan menatapnya datar. “Berikan padaku saja. Biar aku yang urus semua.”

Aruna mengernyit. “Aku gak percaya sama kamu. Nanti kamu kabur, terus aku yang kena batunya.”

“Daripada penyamaranmu terbongkar, lebih baik aku yang urus,” sahut Ervan, tajam dan tegas.

Dengan enggan, Aruna akhirnya menyerahkan berkas-berkasnya. Ervan menerimanya, lalu membaca isinya dengan saksama. Ada KTP dan KK. Namun anehnya, Aruna tercatat sendirian dalam KK itu.

“Keluargamu?” tanya Ervan, menatapnya dalam.

“Sudah nggak ada. Aku anak adopsi dan aku memilih lepas dari keluarga angkatku.”

“Orang tua kandungmu?”

“Sudah meninggal,” jawab Aruna singkat. Ervan hanya mengangguk kecil, setidaknya tidak akan ada hambatan dari pihak keluarga nanti.

Lalu, Aruna mengeluarkan selembar kertas dan menyerahkannya pada Ervan. “Ini perjanjian kita selama pernikahan nanti.”

Ervan membacanya perlahan. “Poin pertama ... pernikahan hanya akan berlangsung sampai isu bvruk pihak pertama mereda. Setelah itu, keduanya boleh bercerai,” Ia menoleh menatap Aruna, lalu kembali melanjutkan.

“Poin kedua, pihak kedua akan menerima uang sebesar sepuluh juta setiap dua minggu sekali. Pihak pertama menanggung semua kebutuhan pihak kedua ...,”

Ervan mendongak, satu alisnya terangkat. “Pihak kedua? Jadi aku?” ucap Ervan dengan tatapan tak percaya, pasalnya ia akan di nafkahi seorang wanita. Dimana harga dirinya?

Aruna mengangguk santai. “Kurang? Tenang aja, kalau kontrakku balik lagi, aku bisa kasih kamu lima puluh juta!” sahutnya tanpa malu.

Ervan menarik napas panjang. Lalu, ia membaca bagian terakhir. “Poin ketiga, pihak kedua dilarang meminta hak batin kepada pihak pertama?” Ia menatap Aruna penuh tanya.

“Ya, enggak ada hubungan suami istri. Ini cuma perjanjian bisnis. Aku dapat nama baikku kembali, kamu dapat uang. Impas, kan?” jawab Aruna datar.

Ervan mendengus. “Padahal katanya kita sudah pernah melakukannya, dasar wanita aneh.”

“Apa yang kamu bilang?” tanya Aruna tajam. Ia tak benar-benar mendengar ucapan Ervan sebelumnya.

“Bukan apa-apa.”

Tak lama setelah itu, ponsel Aruna berdering. Ia menerima panggilan video call dan layar menunjukkan seorang anak kecil.

“Hellooo, Sweety Bun! Apa yang kamu lakukan hari ini, hmm?” sapa Aruna dengan nada suara yang tiba-tiba melunak, sangat berbeda dari sebelumnya.

Ervan mengangkat kepalanya, menatap Aruna yang kini terlihat begitu lembut dan hangat.

“Onty, lagi apa? Lagi cali halta kalun yah? Cama ciapa? Nda boleh cama Angkel jeluk loh,” suara bocah itu terdengar nyaring di telinga Ervan.

“Aunty sendiri disini, tau enggak? Aunty sudah kangen banget sama little Bun!” sahut Aruna sambil tersenyum tulus ke layar.

Ervan memperhatikan perubahan sikap wanita di depannya. Dalam diam, ia membatin: “Sepertinya dia wanita yang sangat menyayangi anak-anak,” gumamnya.

Sambungan video call itu terputus, suasana kembali sunyi di antara mereka. Aruna menatap Ervan yang tampaknya sudah selesai membaca seluruh isi kesepakatan. Ia lalu mengeluarkan pena dan menyodorkannya ke arah pria itu.

“Ini, tanda tangani.” ucap Aruna singkat.

Dengan enggan, Ervan meraih pena yang sudah disiapkan dan menatap lembaran di depannya. Pandangannya kosong, seolah pikirannya sedang menilai ulang semua yang baru saja ia baca. Namun, detik berikutnya ia menunduk dan mulai menorehkan tanda tangan.

“Tiga bulan ...,” gumamnya pelan, nyaris seperti bicara pada diri sendiri. “Hanya tiga bulan. Sabar, Van. Wanita gil4 ini memang licik, tapi aku bisa menahannya. Dari pada Mama tahu ... bisa-bisa Mama kena serangan panik melihat foto itu.”

Tangannya bergerak mantap, menorehkan tanda tangan di atas materai merah yang menempel di pojok bawah. Seketika, kontrak itu resmi—kesepakatan aneh antara dua orang asing yang memutuskan menikah demi keuntungan masing-masing.

Selesai menandatangani, Ervan menyodorkan kembali lembaran itu. Namun sebelum ia berkata apapun, Aruna membuka tasnya dan mengeluarkan sejumlah uang tunai. Ia meletakkan tumpukan uang seratus ribuan di atas meja, mendorongnya ke hadapan Ervan.

“Ini, lima juta untuk awal kerja sama kita. Anggap saja untuk kamu beli pakaian baru atau apapun yang kamu butuhkan. Kita harus terlihat layaknya pasangan sungguhan nanti,” ucap Aruna, lalu dengan cepat mengambil kembali berkas yang sudah ditandatangani..

“Aku pergi duluan.”

Tanpa menunggu balasan, Aruna melangkah keluar dari kafe, meninggalkan Ervan yang kini duduk sendiri dengan ekspresi yang sulit diartikan, antara kesal, di rendahkan, dan entah apa lagi.

Ervan menatap uang itu lama. Ia menghela napas dalam-dalam dan mengambilnya perlahan. Uang itu terasa panas di tangan, bukan karena nilainya, tapi karena maknanya. Sebuah harga diri yang seolah ditukar dengan tumpukan kertas receh.

“Dia memberiku receh seperti ini? Untukku makan sekali saja belum tentu cukup,” gumamnya kesal, suaranya nyaris tak terdengar.

Ia bangkit dari kursinya, memasukkan uang itu ke saku, lalu melirik sekeliling. Saat seorang pelayan kebetulan lewat di dekatnya, membawa nampan kosong, Ervan menghentikannya. Tanpa banyak bicara, ia mengambil kembali uang itu dari sakunya dan menepukkannya ke d4da pelayan pria tersebut.

Bugh!

“Untukmu.” ucapnya datar, lalu berjalan pergi begitu saja, meninggalkan pelayan yang terdiam, tatapannya terkejut, dan mematung.

Pelayan itu menatap uang di tangannya, kemudian menoleh ke arah kepergian Ervan. "Apa ini uang ... palsu?” gumamnya heran, seolah tak percaya dengan kejadian barusan.

____________________________

Bonuuuuus😆

Yang masih bingung, di baca baik baik yah, dari awal udah aku sematkan kisah ortu Ervan jadi tinggal klik aja mempermudah kalian dari pada mikir sampe rambut kriting plis, Ervan cuman satuu oke, anaknya oooo alion plus sahabat Ezra di ibu susu😭☝️

Mau baca silahkan, enggak juga gak ngaruh sama yang pertama. Maksudnya bukan cerita lanjutan yah, ini masalah baru jadi kalian pasti ngerti tanpa harus membaca kisah orang tuanya😍

Aku sematkan di bawah ini, di pesan👇

Terpopuler

Comments

IG: Kenz___567

IG: Kenz___567

Astoge masih banyak yang bingung ini Ervan mana, aku udah sematin di part awal biar kalian gak inget inget sampe rambut kriting nyetrik kayak kena aliran listrik🤣

Ervan itu anaknya Ooo Alioooon, di kisah If You Come Back. Bagi yang mau baca kisah ortu Ervan boleh, gak di baca juga nyambung nyambung aja karena bukan konflik turunan😍

IF YOU COME BACK, inget yah😗

2025-10-04

29

Syifa Azhar

Syifa Azhar

asli woy itu uang asli,kalau gak mau kasih ke-saya biar gak ikutan tren10 RB di tangan istri yang tepat🤣🤣🤣

2025-10-05

2

🎀𝔸ᥣᥙᥒᥲ🎀

🎀𝔸ᥣᥙᥒᥲ🎀

nah ini cluenya. yakin deh aruna ini skyla, tapi kan galang sama istrinya baik. kok skyla malah memilih pergi

2025-10-05

7

lihat semua
Episodes
1 Terkena Skandal
2 Memanfaatkan Keadaan
3 Menikah Denganku!
4 Kesepakatan
5 Pernikahan Singkat
6 Dua pria berbeda usia
7 Nasi Bungkus
8 Pemotretan Bikin Jantung Bergetar
9 Klarifikasi
10 Kemarahan Istri Niko
11 Perhatian Ervan
12 Rasa Yang Pernah Ada
13 Keterkejutan Alian
14 Sambutan Hangat Keluarga Zefrano
15 Pesan Arion
16 Perhatian Yang Menyentuh
17 Gara-gara Celana Dalam
18 Keraguan Aruna
19 Sentuhan Ervan
20 Konser Malam
21 Kembali Sepi
22 Sekelebat Ingatan
23 Ervan?
24 Kemalangan Alian
25 Misi Menculik Anak
26 Kepanikan Aruna
27 Kemarahan Ervan
28 Kita Sudahi Permainan Ini, Aruna
29 Pewaris Zefrano
30 Aku Sudah Punya Kekasih
31 Kesepakatan Yang Sama, Tujuan Yang Berubah
32 Alian Sakit
33 Bertemu Keluarga Suami
34 Wanita Yang Kamu Cintai
35 Pasutri Aneh
36 Salah Ukuran
37 Pesan Mama
38 Kamu Hanya Orang Lain!
39 Mencari Tahu
40 Siapa Alian?
41 Ibunya Adalah Kamu
42 Bolehkah Aku Egois?
43 Tenanglah, Aku Disini
44 Aruna Sakit
45 Lidah Tajam Arion
46 Mertua Sayang Mantu
47 Perusuh Kecil
48 Kalau Prianya Itu Kamu?
49 Rasa Kecewa
50 Serpihan Memori
51 Aku ... Skyla
52 Panggilan Dari Sang Buah Hati
53 Bayang-Bayang Cinta
54 Nasi Goreng Buatan Istri
55 Kembali Terjerat Skandal?
56 Merasa Aneh
57 Kehangatan Di Balik Rasa Tenang
58 Rahasia Ervan
59 Menuntut Penjelasan
60 Kamu Tidak Merindukan Skylamu, Ervan?
61 Pelukan Yang Di Rindukan
62 Kisah Aruna
63 Modus Ervan
64 Saling Berebut
65 Kemarahan Ervan
66 Cemburunya Pewaris Zefrano
67 Marco Ramirez
68 Aku Suka Wanita Matre~
69 Pebinor Kecil
70 Jajan Pagi
71 Pertemuan Alian Dan Marco
72 Versi Ervan Kecil
73 Takut Kehilangan
74 Malam Indah Menyakitkan
75 Istriku Hanya Kamu!
76 Pertahankan Istrimu
77 Perlawanan Berkelas Elara
78 Sudah Mulai Nakal Yah?
79 Sekolah Baru Alian
80 Dia Putra Saya!
81 Perlindungan Keluarga Zefrano
82 Pelaku
83 Keributan Dua Wanita
84 Ayo Kita Lakukan Tes DNA!
85 Hasil tes DNA
86 Alian, Putra Kandungku
87 Rahasia Ervan
88 Konferensi Pers
89 Keadaan Hati
90 Ada Apa Dengan Dara?
91 Tak Seharusnya Cinta
92 Kehangatan Cinta
93 Kegalauan Adik Ipar
94 Melamar Putrimu~
95 Ketegangan Malam
96 Saya Kekasihnya, Om!
97 Kemarahan Ervan
98 Perdebatan Panas (Antara Luka Dan Cinta)
99 Menjadi Detektif
100 Pembelaan Elara
101 Bangkit, Sam!
102 Will You Marry Me?
103 Penentuan Tanggal
104 Lian Mau Adek!
105 Nda jadi!
106 Kenangan Dalam Bingkai
107 Pernikahan SAM-DARA
108 Malam Pertama Dara
109 Berlibur
110 Jangan Pernah Berhenti Mencintai ~
111 Tawa Alian
112 Pengacara Mendiang Galang
113 Sky Rindu, Pa
114 Tangki Cinta Untuk Alian
115 Akan Selalu Mencintaimu~
116 Ektra Part 01
117 INI BUKAN RAGAKU~
118 Ektra Part 02
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Terkena Skandal
2
Memanfaatkan Keadaan
3
Menikah Denganku!
4
Kesepakatan
5
Pernikahan Singkat
6
Dua pria berbeda usia
7
Nasi Bungkus
8
Pemotretan Bikin Jantung Bergetar
9
Klarifikasi
10
Kemarahan Istri Niko
11
Perhatian Ervan
12
Rasa Yang Pernah Ada
13
Keterkejutan Alian
14
Sambutan Hangat Keluarga Zefrano
15
Pesan Arion
16
Perhatian Yang Menyentuh
17
Gara-gara Celana Dalam
18
Keraguan Aruna
19
Sentuhan Ervan
20
Konser Malam
21
Kembali Sepi
22
Sekelebat Ingatan
23
Ervan?
24
Kemalangan Alian
25
Misi Menculik Anak
26
Kepanikan Aruna
27
Kemarahan Ervan
28
Kita Sudahi Permainan Ini, Aruna
29
Pewaris Zefrano
30
Aku Sudah Punya Kekasih
31
Kesepakatan Yang Sama, Tujuan Yang Berubah
32
Alian Sakit
33
Bertemu Keluarga Suami
34
Wanita Yang Kamu Cintai
35
Pasutri Aneh
36
Salah Ukuran
37
Pesan Mama
38
Kamu Hanya Orang Lain!
39
Mencari Tahu
40
Siapa Alian?
41
Ibunya Adalah Kamu
42
Bolehkah Aku Egois?
43
Tenanglah, Aku Disini
44
Aruna Sakit
45
Lidah Tajam Arion
46
Mertua Sayang Mantu
47
Perusuh Kecil
48
Kalau Prianya Itu Kamu?
49
Rasa Kecewa
50
Serpihan Memori
51
Aku ... Skyla
52
Panggilan Dari Sang Buah Hati
53
Bayang-Bayang Cinta
54
Nasi Goreng Buatan Istri
55
Kembali Terjerat Skandal?
56
Merasa Aneh
57
Kehangatan Di Balik Rasa Tenang
58
Rahasia Ervan
59
Menuntut Penjelasan
60
Kamu Tidak Merindukan Skylamu, Ervan?
61
Pelukan Yang Di Rindukan
62
Kisah Aruna
63
Modus Ervan
64
Saling Berebut
65
Kemarahan Ervan
66
Cemburunya Pewaris Zefrano
67
Marco Ramirez
68
Aku Suka Wanita Matre~
69
Pebinor Kecil
70
Jajan Pagi
71
Pertemuan Alian Dan Marco
72
Versi Ervan Kecil
73
Takut Kehilangan
74
Malam Indah Menyakitkan
75
Istriku Hanya Kamu!
76
Pertahankan Istrimu
77
Perlawanan Berkelas Elara
78
Sudah Mulai Nakal Yah?
79
Sekolah Baru Alian
80
Dia Putra Saya!
81
Perlindungan Keluarga Zefrano
82
Pelaku
83
Keributan Dua Wanita
84
Ayo Kita Lakukan Tes DNA!
85
Hasil tes DNA
86
Alian, Putra Kandungku
87
Rahasia Ervan
88
Konferensi Pers
89
Keadaan Hati
90
Ada Apa Dengan Dara?
91
Tak Seharusnya Cinta
92
Kehangatan Cinta
93
Kegalauan Adik Ipar
94
Melamar Putrimu~
95
Ketegangan Malam
96
Saya Kekasihnya, Om!
97
Kemarahan Ervan
98
Perdebatan Panas (Antara Luka Dan Cinta)
99
Menjadi Detektif
100
Pembelaan Elara
101
Bangkit, Sam!
102
Will You Marry Me?
103
Penentuan Tanggal
104
Lian Mau Adek!
105
Nda jadi!
106
Kenangan Dalam Bingkai
107
Pernikahan SAM-DARA
108
Malam Pertama Dara
109
Berlibur
110
Jangan Pernah Berhenti Mencintai ~
111
Tawa Alian
112
Pengacara Mendiang Galang
113
Sky Rindu, Pa
114
Tangki Cinta Untuk Alian
115
Akan Selalu Mencintaimu~
116
Ektra Part 01
117
INI BUKAN RAGAKU~
118
Ektra Part 02

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!