Ancaman Veronika

Ibra memasuki perusahaan setelah turun dari mobilnya dengan langkah lebarnya. Kedatangannya membuat para karyawan yang ada di lobi tengah mengantri lift menoleh. Kedatangannya disambut langsung oleh Nia, sekretarisnya.

"Pagi Pak Ibra," ucap Nia dengan senyuman khas nya dan Ibra hanya mengangguk kecil. Itu sudah hal biasa bagi Nia yang hampir satu tahun bekerja sebagai sekretaris pria itu. Ia tidak ada sedikitpun bermaksud menggoda pria itu, ia tidak berani dan takut dicap sebagai pelakor.

Ibra langsung melangkah menuju lift khusus karyawan. Hal itu sontak membuat orang-orang yang mengantri di depan lift kebingungan. Namun Ibra, pria itu tetap cuek dan tidak peduli dengan sekitarnya. Ia ingin melihat Diva pagi ini di bagian pemasaran namun niatnya urung takutnya para karyawannya curiga. Ia nanti akan meminta Nia untuk memanggilkan wanita itu ke ruangannya. Ada hal yang ingin ia bicarakan dengan wanita itu.

Ibra akhirnya kembali ke lift khusus petinggi perusahaan diikuti Nia dari belakang yang bingung dengan kelakuan atasannya pagi ini. Pria itu langsung memasuki lift karena lift khusus petinggi perusahaan tidak mengantri.

Sembari melirik jam tangannya, Ibra tidak sabar untuk sampai di ruangannya dan meminta Nia untuk memanggilkan Diva ke ruangannya. Semenjak kejadian malam itu ia tidak berhenti memikirkan wanita itu, jujur rasa bersalah menyelimuti hatinya karena sudah merenggut kehormatan wanita itu namun ada hal yang sekaligus membuatnya cukup senang, ia hanya sembuh jika bersama Diva. Itu yang dikatakan Mr. Zixuan, ahli pengobatan alternatif Tiongkok yang ia hubungi semalam.

Ia tidak hanya melakukan pengobatan di tanah air saja tapi juga ke Tiongkok. Dan setidaknya ia sedikit merasa senang karena ada yang bisa membuat nya sembuh. Dan akan ia pastikan, wanita itu tidak akan ia lepaskan.

Sesampainya di ruangannya Ibra langsung menduduki kursinya dan seperti biasanya Nia langsung membacakan schedule nya hari ini. Pria itu menyimak dengan seksama apa yang di bacakan sekretarisnya itu.

"Nia...tolong panggilkan karyawan pemasaran yang kemarin mengajukan resign untuk datang ke ruangan saya!," ucap Ibra setelah Nia selesai membacakan schedule nya hari ini.

Nia mengangguk patuh."Baik Pak, ada lagi yang bisa saya bantu?," tanya Nia.

"Tidak," jawab Ibra.

"Oh ya Nia, jika nanti Veronika datang, katakan saya sedang berada di luar," sambung Ibra. Tidak menutup kemungkinan wanita itu mencarinya kesini.

"Baik Pak," jawab Nia dan langsung berpamitan untuk keluar dari ruangan Ibra. Ia akan menghubungi kepala pemasaran dan meminta wanita bernama Diva itu untuk datang ke ruangan CEO. Ia tidak memiliki waktu untuk memanggil Diva secara langsung. Ruangan pemasaran ada di lantai 5 sedangkan ia sendiri berada di lantai 12. Akan memerlukan banyak waktu jika ia harus kembali ke lantai 5.

***

Ibra terkejut saat Nia mengatakan kalau Diva sudah tidak lagi bekerja di perusahaan ini. Bagaimana bisa itu terjadi, surat pengunduran diri wanita itu belum ia ACC.

"Saya belum menandatangani surat pengunduran dirinya, Nia. Bagaimana bisa dia berhenti seenaknya saja," ucap Ibra.

"Tapi kenyataan memang seperti itu Pak, rekan kerjanya mengatakan kalau kemarin sore Diva sudah membawa barang-barang pulang," jawab Nia.

Ibra mengangguk kecil lalu meminta Nia untuk keluar dari ruangannya. Perasaannya was was saat ini, apakah Diva resign karena kejadian malam itu?.

Padahal ia sudah berniat untuk bertanggungjawab setelah perceraiannya dengan Veronika. Tapi yang jadi masalahnya adalah Diva mengundurkan diri dari perusahaan dan ia berharap wanita itu tidak pergi dari kota ini juga.

Ibra mengacak rambutnya, kenapa ia bisa kacau seperti ini hanya karena seorang wanita. Dulu saja ia tidak pernah peduli pada wanita manapun termasuk Veronika.

Ya Veronika, wanita itu terpaksa ia nikahi karena sang Mommy yang saat itu hampir sekarat karena mengalami kecelakaan dan memintanya untuk menikahi wanita pilihannya. Dan semenjak pernikahannya itu kesehatan sang Mommy berangsur membaik hingga sekarang ini.

Jika bukan karena Mommy nya ia tidak akan pernah menikah seumur hidupnya. Apalagi yang ia nikahi wanita seperti Veronika. Satu hari setelah pernikahannya ia langsung menyelidiki wanita itu. Dan ia mendapat fakta yang mengejutkan dari wanita itu namun ia tetap diam selama wanita itu bisa mematuhi kesepakatan mereka. Dan ia membiarkan Veronika berbuat sesuka hatinya selagi tidak mengganggunya.

Siang ini Ibra melajukan mobilnya menuju kediaman Diva sesuai dari alamat yang tertera di surat lamaran pekerjaannya. Ia berharap bisa bertemu dengan wanita itu dan menuntut penjelasan karena dia mengajukan resign.

Mobil yang ditumpangi Ibra berhenti didepan rumah sederhana. Ia yakin ini adalah rumah tempat tinggal wanitanya itu. Boleh kah ia mencap Diva sebagai wanitanya karena ialah orang pertama yang membuat Diva berubah status menjadi seorang wanita?.

Ia turun dari mobilnya setelah membuka jasnya lalu menggulung lengan bajunya hingga siku. Ia menghampiri seorang wanita paruh baya yang ada di depan pagar tengah sibuk dengan tanaman nya.

"Permisi Bu, benar ini rumahnya Diva?," tanya Ibra dengan sopan. Untuk pertama kalinya dalam hidupnya ia beramah tamah seperti ini.

Wanita paruh baya itu menoleh pada Ibra dengan raut wajah penuh tanda tanya."Iya betul. Maaf Anak ini siapa ya?," tanya wanita paruh baya itu dengan lembut.

"Saya Ibra, atasannya Diva di kantor," jawab Ibra.

"Oh mantan atasannya Diva ya, ayo masuk dulu Nak!," ucap wanita paruh baya itu mengajak Ibra untuk masuk.

"Terimakasih Bu, tapi apakah saya bisa bertemu dengan Diva. Bu?," tanya Ibra. Meski sesungguhnya ia cukup terkejut saat wanita paruh baya ini menyebutnya mantan atasan Diva, berarti Diva memang sudah merencanakan hal ini sebelumnya.

"Oh Diva, dia...dia sedang berlibur," jawab wanita paruh baya itu.

"Begitu ya Bu. Terimakasih atas informasinya," jawab Ibra. Ia akan menyelidiki sendiri kemana Diva pergi. Jika ia bertanya lebih banyak lagi ia takut wanita paruh baya yang ia yakini Ibunya Diva ini curiga padanya.

"Iya. Apakah masih ada masalah pekerjaan yang belum di selesaikan oleh anak saya sebelumnya?," tanya wanita paruh baya itu yang sebenarnya sangat terkejut didatangi oleh mantan atasannya anaknya.

Ibra hanya mengulas senyuman tipis saja tanpa menjawab. Ia langsung pamit pergi begitu saja meninggalkan wanita paruh baya itu yang tampak kebingungan.

Ia menjalankan mobilnya meninggalkan rumah sederhana milik Diva. Ia memukul stir mobilnya, ia yakin Diva bukan berlibur tapi pergi meninggalkan kota ini.

"Aku akan menemukan mu, lihat saja," batin Ibra. Ia kembali melajukan mobilnya menuju perusahaan. Setelah ini ia akan mengunjungi pabrik dalam rangka pemasaran produk baru.

Saat ini sampai di perusahaan, ternyata Veronika sudah menunggunya di lobi. Ia mengabaikan wanita itu dan terus melangkah menuju lift.

"Ibra, tunggu. Aku ingin bicara," ucap Veronika mengejar Ibra yang terus melangkah.

"Jika kamu tetap seperti ini jangan salahkan aku kalau foto-foto mu bersama pelacur kecil itu aku sebar," ancam Veronika. Ia sudah memiliki senjata untuk menekan Ibra agar pria itu menuruti segala keinginannya termasuk menggagalkan perceraian mereka.

Ibra mengehentikan langkahnya."Apa maumu?," tanya Ibra.

Veronika tersenyum senang, satu langkah rencananya berhasil. Ia tidak akan rela Ibra mencampakkannya begitu saja.

"Aku ingin kita bicara empat mata," jawab Veronika.

Dan disini lah sekarang Ibra dan Veronika berada. Sebuah restoran menjadi tempat mereka berbicara empat mata. Ibra tahu Veronika wanita yang sangat licik dan ia harus berhati-hati pada wanita ini. Bisa saja ia membunuh wanita ini tapi Veronika tidak memiliki kesalahan fatal yang mengharuskannya untuk mengeksekusi wanita ini.

"Katakan, apa maumu?," tanya Ibra.

...****************...

Terpopuler

Comments

partini

partini

wah pelacur kecil terus kamu apa Vero punya foto" kamu ma diva
Ibra kamu ga punya video dia bersama laki" itu yg datang jangn mau kalah dong seliciknya dia lebih licik kamu harusnya secara kamu dah terbiasa dengan segudang rencana masa kalah start 🤦🤦🤦🤦

2025-10-04

1

Ariany Sudjana

Ariany Sudjana

Ibra jangan mau kalah sama Vero

2025-10-04

2

Febby fadila

Febby fadila

pelacur teriak pelacur Vero nggak sadar diri helloo

2025-10-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!