Restoran

Sesampainya di sebuah restoran Fico langsung menuju tempat kasir, bukannya duduk memesan makanan tapi Fico langsung berbicara kepada kasir tersebut. dia melihat sebuah catatan-catatan buku yang di berikan kasir tersebut. Via terheran pasalnya dia tidak tahu bahwa restoran tersebut adalah salah satu restoran Fico.

" Dimana Reza." tanya Fico kepada kasir tersebut. Via hanya diam dan berdiri di belakang Fico, Via masih terheran kenapa Fico bisa akrab seperti itu terhadap kasir itu.

" Pak Reza ada di atas di dalam ruangannya Pak." jawab kasir tersebut

" Kamu duduk di sana dahulu, saya akan ke atas menemui teman saya dulu." kata Fico berbalik badan dan berbicara kepada Via

Via mengangguk dan langsung berjalan kearah meja yang di tunjukkan Fico. Setelah melihat Via duduk di tempat duduk tersebut, Fico segera naik tangga dan menuju ke ruangan sahabatnya tersebut.

ceklekkk...

Fico masuk begitu saja dan langsung duduk di sofa ruangan tersebut, Fico menghela nafas kasar.

" Tumben lo kesini nengok restoran, biasnya juga hasil restoran lo suruh transfer ke rekening lo." kata Reza sahabat Fico

" Seminggu lagi gue mau nikah, gue di jodohkan papi sama anak dari temennya Papi." kata Fico sambil membuang nafas

" Whattttt, nggak salah denger nih gue. lo mau nikah sama siapa ?? terus hubungan lo sama Ratna gimana broo.." sahut Reza

" Gue udah putus sama Ratna dari kemaren-kemaren. Lo kan tau sendiri kalau Ratna selingkuh di belakang Gue. selama ini gue diem dan pura-pura tidak tau perselingkuhan Ratna dengan Jordi managernya tersebut, tapi gua udah nggak tahan lagi di bodohin sama Ratna." jawab Fico

" Ya udah lah broo , gue selalu dukung apa yang terbaik buat lo. eehh terus gimana, calon istri lo cantik nggak." tanya Reza kepo

" Lumayan cantik sih, kecil mungil, manis kalau senyum. apa lagi pas banget body nya." kata Fico sambil membayangkan Via saat Via tersenyum dan bercanda dengan Papinya.

" Wahhh beruntung dong lu, di jodohin sama orang cantik". jawab Reza

" Hemm, ya gitulah. tuh orangnya ada di depan nungguin di meja makan." kata Fico

Reza langsung nyelonong keluar gara-gara penasaran sama wanita yang sudah di jodohkan dengan temannya tersebut.

" Weehh lu mau kemana, di samperin kesini malah ninggalin gue gitu aja." teriak Fico melihat temannya yang sudah pergi di balik pintu ruangannya. Fico pun ikut keluar dan mengikuti Reza yang mau menghampiri Via. Reza menghampiri Via yang tengah duduk dan menikmati segelas jus melon kesukaan Via.

" Haii, kamu Via ya. aku Reza temen Fico yang membantu Fico ngurusin restoran Fico ini." kata Reza sambil mengulurkan tangan berharap Via mau berharap berjabat tangan. Fico yang melihat Reza sok kenal terhadap Via pun langsung menghampiri kedua nya dan menepis tangan Reza dari hadapan Via.

PLAKKK...

" Auhh, weh pelit banget sih lo, gue kan juga pengen kenal sama calon istrinya temen gue." kata Reza yang menahan rasa sakit di tangannya saat Fico menepis tangannya

" Ooohh berarti ini restorannya, karena itu dia terlihat akrab banget sama mbak-mbak kasir yang tadi" batin Via sambil melamun

" Hei hei hei, kok melamun malah." Reza melambaikan tangannya di depan muka Via dan menyadarkan Via dari lamunannya.

" Ehh iya, kenalin saya Via." kata Via sambil tersenyum.

Fico yang melihat Via menebar senyuman kepada Reza sedikit ada perasaan geram. " kalau sama aku aja nutup mulut jarang bicara, senyum pun tidak pernah." batin Fico