Calon Rumah

Via masih setia menunggu supir Ayah nya, dan tiba-tiba mobil hitam berhenti di depannya. Via kaget saat mobil itu membuka kaca mobil tersebut, yang tak lain adalah Fico.

" Ayo masuk, orang tua kamu suruh saya bawa kamu ke rumah. mereka sudah ada di sana nunggu kamu." ajak Fico dengan nada ketus

" Ke rumah, rumah mana yang di maksud pak Fico, rumahnya atau rumah ayah." batin Via yang masih bengong mencerna kata-kata Fico

" Cepetan masuk, malah bengong lagi. sampai kapan mau di sana terus." teriak Fico

" Memang mau ke rumah siapa pak." tanya Via

" Ke rumahku, Orang Tua mu beserta adik kamu sudah di sana. entar malam bakal ada makan malam bersama, saya di suruh Papi ajak kamu sekalian." kata Fico

Via hanya ber oohhh, dan masuk ke mobil Fico.

Di lain sisi ada seorang wanita yang memperhatikan mobil Fico diam-diam. Dia adalah Ratna, Ratna Frizka adalah model yang sangat terkenal. Dia baru saja putus dengan Fico, karena Fico memutuskan hubungannya dengan Ratna. sebenarnya Fico sudah tahu kabar perselingkuhan Ratna dengan Managernya Ratna sendiri. tapi Fico lebih memilih diam dan memutuskan Ratna karena alasan Papinya menjodohkannya dengan anak dari teman Papi nya. Dan disitulah Ratna merasa tidak rela begitu saja putus dari Fico.

" Siapa wanita itu, kenapa dia masuk ke dalam mobil Fico." gumam Ratna bertanya-tanya

" Awas aja kamu j*l*ng, kamu tidak bakal bisa rebut Fico dari tangan ku. aku akan ambil Fico lagi." batin Ratna marah

Sesampainya di rumah pak Rusdi Papi Fico, Fico memarkirkan mobilnya, dan langsung turun begitu saja tanpa memperhatikan Via. Via yang masih di dalam mobil mencibirkan bibirnya karena kesal dengan sikap Fico yang dingin. di sepanjang jalan tadi pun, Fico dan Via saling diam tanpa berbicara. saat Via mencoba berbicara tapi Fico hanya diam dan tak menjawab omongan Via. Via merasa sangat kesal dengan sikap Fico yang tidak bisa di ajak bicara itu.

Via turun dan mobil, Via terheran-heran dengan rumah mewah yang ada di depan mata nya itu.

" Waaahhh, apakah ini rumah pak Fico, besar dan elegan sekali. apa benar ini bakalan jadi calon rumah ku nanti." batin Via sambil membayangkan dia hidup di rumah besar itu

Sebenarnya rumah Via juga besar, tapi tak sebesar rumah Fico saat ini.

" Eehh nak Via sudah datang, kemari nak." panggil pak Rusdi papi Fico

" Assalamualaikum om, maaf nunggu Via lama ya. Ayah sama Ibu dimana Om." tanya Via

" Waalaikumsalam nak, jangan panggil Om dong. panggil Papi saja ya, seperti Fico panggil ke saya dengan sebutan Papi." jawab Pak Rusdi

" Pa...pii " kata Via sambil tersenyum.

Via adalah anak yang sopan dan pintar ambil hati Orang Tua, Via bisa meluluhkan hati para Orang Tua, tapi tidak dengan meluluhkan hati Fico. tapi mungkin belum, bentar lagi juga luluh kok hatinya Fico, hihihihihi

" Ayo masuk nak, Mama sama Ayah kamu ada di dalam." kata Pak Rusdi yang mengajak Via masuk ke rumah besar itu

" Makasih Papi " jawab Via sambil tersenyum dan di balas senyum oleh papi Rusdi.

Via beserta Ayah dan Mama nya mengobrol dengan Pak Rusdi dan bersantai di ruangan keluarga, di sana juga ada adek perempuan Via yang hanya berdiam diri memainkan Hpnya karena tidak tahu apa yang para Orang Tua bicarakan bersama sang kakak.