Level A

Joey mau mengatakan sesuatu kepada Eireen. Tapi, suara terdengar lebih dulu dari alat komunikasi, di bagian kemudi. "Jim... Copy?"

"Yes, Bos?" Joey menyahuti bosnya.

"Ada permintaan khusus malam ini, sangat mendadak. Tapi, jadwalnya berbenturan dengan..."

"Biar aku saja!" Eireen menyela lagi. "Siapa yang harus kuantar?"

Tidak ada jawaban sekilas, karena bosnya masih berpikir di ujung sambungan komunikasi. Padahal, Eireen katanya masih mau libur, setelah musibah yang dialaminya.

Lantas, beberapa saat kemudian, suara laki-laki itu terdengar lagi. "Identitas dirahasiakan, karena ini permintaan khusus level A."

"Level A? Berarti salah satu dari tiga Keluarga Penguasa Dunia Gelap?"

"Ehm, dari Keluarga Alistair. Kau yakin? Mungkin ini akan lebih berbahaya."

"Tidak masalah. Aku juga bosan menganggur lama-lama. Atur saja, Bos. Aku yang eksekusi."

Hening. Bosnya tidak menjawab, Double J pun tampak saling tatap. Mereka sebenarnya masih sangat mengkhawatirkan kondisi Eireen.

Mengingat, fokus adalah hal penting untuk pekerjaan mereka yang seringkali menantang bahaya.

Ya, Eireen bukan hanya sopir biasa, melainkan anggota dari 'kurir dunia gelap', sebuah bidang usaha yang menawarkan jasa mengantar jemput dengan aman, orang-orang dari kalangan petinggi, baik sipil maupun dunia gelap, secara diam-diam.

Seringkali, pengguna jasa kurir dunia gelap, adalah orang yang sedang dikejar musuh, atau ingin kabur ke suatu tempat dengan aman.

Jadi, bukan hanya sopir biasa, melainkan sopir, yang mengantar dengan jaminan keselamatan sampai tujuan, entah akan ada penyerangan atau bagaimana.

Semua orang diam, Eireen tampak kesal berceletuk, "Kenapa? Kalian masih meragukanku, untuk mengambil pekerjaan penting itu? Hanya karena aku perempuan?"

"Ck. Siapa yang bilang begitu? Kami itu justru khawatir, kau masih belum bisa fokus saja," sahut Joey.

"Kau mengkhawatirkan hal yang tidak penting. Sudahlah, aku yang akan ambil. Ok, Bos?"

"Hmm. Baiklah. Semua akan kusiapkan, segeralah ke markas, kita ada briefing khusus." Bos itu mengalah.

"Ok!"

Panggilan berakhir, Jimmy melirik ke belakang dengan tatapan mata curiga.

"Apa?!" ketus Eireen. "Malas sekali aku dilihati olehmu."

"Kau bukannya fokus mencari pendamping untuk dipamerkan di acara pernikahan mereka, malah kerja. Aneh kau itu. Atau... sudah menyerah, dan mau bunuh mereka saja?"

"Ini sedang kupikir! Biasanya, aku dapat solusi saat kondisi gawat. Pas sekali momennya. Keluarga Alistair, hmm, sepertinya akan seru."

Jimmy geleng-geleng kepala, karena Eireen justru antusias sekali dengan pekerjaan dengan bahaya tingkat tinggi itu.

Ia menatap ke arah Jaden, sambil jari telunjuknya berputar di sebelah pelipis. "Gila sepertinya dia. Stres karena patah hati!"

PLAK!

Kepalanya seketika dipukul oleh Eireen dari belakang. Jack seketika protes, "Hei, Dasar Cegile!" (Cegilau \= Si Gila Eireen)

Eireen tidak menanggapi, justru asik sendiri menatap jendela sambil bergumam, "Kali ini akan ada ledakan lagi tidak ya?"

Jimmy semakin geleng-geleng kepala melihat tingkahnya. Orang lain, banyak menghindari misi level A ini, tapi Eireen bahkan sudah membayangkan akan se-seru apa nanti.

Malam hari.

Di salah satu bangunan dekat dengan area pelabuhan kota S, Eireen terlihat sudah memakai kaos hitam yang dibalut jaket kulit hitam favoritnya.

Celananya juga hitam panjang, membuatnya terlihat tinggi semampai, dengan tubuh proporsionalnya. Ia menguncir rambut panjangnya satu ikatan, menyembunyikannya di balik topi hitam. Tidak lupa, ia pasang masker wajahnya, menutup area mulut dan hidung.

"Eir? Semuanya sudah siap!" Suara Bos nya terdengar, Eireen menyahut, "Ok!"

Ia memasang alat komunikasi di telinga bagian kanannya, memastikan sekali lagi microphone berfungsi.

DRRT...DRRTT...

Telepon genggamnya berbunyi di atas meja.

Melihat nama Zeya menghubungi, ia cuek saja.

Sampai, sebuah pesan masuk.

Eireen melihat beberapa chat dari notifikasi pop up yang isinya:

Itu undangan pernikahan mewah kami

Kau harus datang, jangan membuat malu!

Karena akan ada pejabat penting datang

Bawalah pasanganmu, yang lebih dari suamiku.

Kalau ada. Hahahaha.

Eireen geleng-geleng kepala melihat pesan text dari Zeya. "Aku belum menyerah, lihat saja, selamat tertawa, sampai aku akan menggantinya dengan derita!"

TEK!

Eireen menyimpan telepon genggamnya di dalam laci. Untuk misi level A, ia tidak diperkenankan membawa benda itu, untuk meminimalisir gangguan dan penyadapan.

Ia berjalan menuju ke garasi, di mana seorang laki-laki bertopi koboy sudah menunggu di depan mobil suv hitam. "Kau yakin?"

"Tanya lagi? Astaga...!" Eireen segera masuk ke dalam mobil, malas menanggapi, orang-orang yang terlalu khawatir padanya.

BRAK!

Pintu mobil tertutup, si Bos berdiri di pinggir jendela, masih menatapnya gelisah.

Eireen menghela napas kesal. "Aku bukan perempuan lemah, Bos. Bukankah itu, yang kau katakan, saat pertama kali merekrutku dulu?"

Gerakan Eireen sejak kecil sangat tangkas, bahkan, membantu si Bos itu, dari serangan musuh, saat usia 17 tahun.

Si Bos sudah menganggapnya seperti anak, dididik, sampai bisa menjadi perempuan sekuat sekarang.

"Iya memang. Hanya saja, entahlah, bad feeling."

"Hah. Maka biar kubuktikan, lihat saja, tidak akan ada hal buruk terjadi. Ok?!" Eireen menaikkan kedua alisnya, tersenyum penuh kepercayaan diri.

Si Bos pun menyingkir dari jendela, memberikan jalan mobil itu lewat.

Eireen malah bicara panjang lebar lagi, jadi langsung tancap gas. Si Bos yang sebenarnya masih mau bicara, tidak yakin berteriak, "Hei, awas kalau kau terluka! Kau dengar?!"

Satu tangan Eireen keluar dari jendela, ibu jarinya teracung. Si Bos yang melihatnya geleng-geleng kepala. "Dasar Cegile! Astaga... kapan dia berhenti membuatku khawatir? Bisa semakin cepat tua pula aku ini."

Mobil keluar dari garasi, pintunya otomatis tertutup. Si Bos segera menuju ke ruang kendali, mengawasi Eireen di depan semua layar-layar yang berjajar di depannya.

Eireen sendiri, seperti biasa sudah bernyanyi, sambil mengemudi menuju ke tempat penjemputan.

Mendengar selalu lagu yang sama, si Bos tersenyum tipis. "Ternyata memang hanya aku saja yang bodoh terlalu mengkhawatirkannya."

TEK!

Laki-laki bertopi koboi itu menekan sebuah tombol merah, kemudian mendekatkan bibir ke microphone di meja. "Bersiap di posisi masing-masing!"

"Yes, Bos!" Suara terdengar dari beberapa orang, yang menjadi tim Eireen, untuk mengecoh, saat ada yang membuntuti dalam proses pengantaran nanti.

......................

Satu jam kemudian, mobil Eireen sudah berhenti, di salah satu pergudangan terbengkalai, di pinggiran kota M.

Baru ia mau membuka pintu, tiba-tiba pintunya sebelahnya dibuka seseorang yang langsung duduk dan menutup pintu kembali dengan keras.

BRAK!

Eireen terkejut sekilas, kemudian melirik mau menegur laki-laki yang sudah duduk di sebelahnya berteriak, "Go!"

Mendengar perintah itu, Eireen tidak langsung menjalankan mobil, justru menatap laki-laki itu curiga, mau bertanya dia siapa.

Mengingat, harusnya orang yang dia antar akan muncul sepuluh menit lagi, dan di tempat 100 meter di depan sana, bukan di tempat mereka berada sekarang.

"Are you deaf? Go!" teriak laki-laki itu lagi dengan wajah kesal campur buru-buru.

Eireen sudah mau marah-marah, karena tidak terima mendapat kata-kata kasar begitu.

Tapi, ia urungkan niatnya, saat terdengar suara tembakan beruntun.

DOR! DOR!

Laki-laki di samping Eireen melepas masker di wajahnya, kemudian menatap protes.

Melihat wajah yang tidak terlalu asing, Eireen akhirnya tahu, itu adalah orang yang harus ia jemput malam ini.

Namanya Xavion Leonard Alistair, Tuan Muda Xav, pewaris tahta Keluarga Alistair, satu dari Tiga Keluarga Penguasa. (Dua lainnya: Keluarga Anzalion dan Keluarga Vladimih).

Sejenak, Eireen terpikir sesuatu yang gila di kepalanya, sampai ia jadi termenung. 'Apa ini kebetulan? Kalau dia, bisa kubawa ke pernikahan itu, jelas aku yang menang. Jangankan mereka, pejabat kenalan mereka pun akan takluk padanya bukan?'

Orang-orang yang mengejar terlihat semakin dekat, Vin yang kesal langsung saja mau mengambil alih kendali. "Shit!"

Sayang, tangannya segera ditepuk oleh Eireen yang akhirnya tersadar dari lamunan.

PUK!

"Jangan sentuh kendaliku!" Eireen berceletuk dengan suara asli, karena entah kenapa alat pengubah suaranya tidak berfungsi.

"Kau..." Xav terkejut bukan kepalang.

"Perempuan?"

Melihat ekspresi seperti meremehkan perempuan begitu, Eireen yang kesal langsung saja tancap gas.

Mobil melaju diiringi oleh suara tembakan dari orang-orang yang mengejar Xav.

DOR! DOR!

"Cepat kejar....!" teriakan orang-orang yang mengejarnya sampai terdengar tipis sekali, karena mobil itu melaju dengan gilanya.

Xav sampai langsung berpegang ke handle di atas jendela sebelahnya.

Mungkin saking kesalnya, sekaligus ingin menunjukkan kemampuannya, Eireen sampai melakukan drift gila, hingga membuat tubuh Xav yang tinggi besar miring, menempel pintu.

"Kau gila, hah?" tanya Xav kesal, karena cara mengemudi Eireen agaknya lebih gila dari kurir dunia gelap yang pernah ia jumpai, seolah tidak sayang nyawa saja.

"Kenapa? Apa... begitu saja, laki-laki sepertimu sudah takut mati..." Eireen sengaja mengeja dengan nada penekanan, sambil menoleh ke arah Xav. "Tu-an Mu-da?!"

Alis Xav seketika mengernyit. Eireen adalah perempuan kedua yang berani sekali menatapnya, sambil bicara mengejek begitu, seolah tidak ada takut-takutnya.

Ia mau protes, tapi, melihat cahaya silau dari lampu kendaraan, mata Xav membulat, menunjuk ke arah depan. "Hei!"

Eireen yang tadinya, mau membuktikan bisa mengemudi, walau tanpa melihat depan pun meluruskan pandangan, hingga terlihat sebuah truk yang melawan arah, mau menyeruduk mobil mereka.

TET.....!

Sirine truk terdengar begitu memekakkan telinga, membuat suasana semakin menegangkan saja.

Episodes
1 Calon Suami?
2 Kebaikan dan Pengkhianatan
3 Double J
4 Orang Lebih Tinggi
5 Level A
6 Si Paling Laki-laki
7 Menyelamatkan
8 Mencurigai
9 Bukan Gadis Biasa
10 Kabur
11 Kekasih?
12 Berprinsip
13 Laki-laki, Tinggi Besar, Tampan, Mata Panda
14 Sayang?
15 Tunduk di Kaki Kita
16 Bukan Kaleng-kaleng
17 Palsu?
18 Baper
19 Kemana dia?
20 Menerka-nerka
21 Ikut Bertarung
22 Potongan Kejadian
23 Pembunuh Berdarah Dingin
24 Selain Cantik, Ternyata Aku Manis Juga
25 Siapa yang Mencarimu?
26 Serba Salah
27 Anak Buangan
28 Penawar
29 Khawatir
30 Ingatan
31 Warna Mata
32 Aku Takut
33 Kabulkan Satu Permintaan
34 Sorot Mata
35 Bersimbah Darah
36 Dia Sepupuku yang Hilang, Rekanku, untuk Membunuhmu
37 Dendam Kesumat
38 Mantra Pembangkit Kekuatan
39 Tentang Rasa Senang
40 Hatinya Merasa Kesakitan, Merasa Kehilangan
41 Menolak Percaya
42 Gadis Berbahaya
43 Satu Orang Lagi
44 Kepribadian Ganda
45 Bersungguh-sungguh
46 Patner Meraih Bahagia
47 Aku Akan Mengubahnya
48 Nah Begini, Baru Eireenku
49 Bodyguard Crush Tuan Muda
50 Momen Mercusuar
51 Kau hebat, Kau berhasil
52 Lagi-lagi Aku Menyakitinya
53 Calon Suami Eireen
54 Itu Kenyataan
55 Obat Rindu
56 Kena Hukuman
57 Ternyata Sudah Sejauh Itu
58 Nona Cantik
59 Jangan Lagi Menyakitinya, Jangan!
60 Hutan Mati
61 Sengaja disembunyikan
62 Melodi Kematian
63 Dasar Pemaksa
64 Kurir Cantik
65 Sebuah Pesan
66 Pengecut
67 Topeng Palsu
68 Kepala Keluarga Alcazar
69 Anak Manis
70 Hitam-hitam
71 Kambing Hitam atas Sekutu
72 Siapa ya?
73 Ini Salah Ayahmu
74 Sakit Hati
75 Akhir dari Takdir
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Calon Suami?
2
Kebaikan dan Pengkhianatan
3
Double J
4
Orang Lebih Tinggi
5
Level A
6
Si Paling Laki-laki
7
Menyelamatkan
8
Mencurigai
9
Bukan Gadis Biasa
10
Kabur
11
Kekasih?
12
Berprinsip
13
Laki-laki, Tinggi Besar, Tampan, Mata Panda
14
Sayang?
15
Tunduk di Kaki Kita
16
Bukan Kaleng-kaleng
17
Palsu?
18
Baper
19
Kemana dia?
20
Menerka-nerka
21
Ikut Bertarung
22
Potongan Kejadian
23
Pembunuh Berdarah Dingin
24
Selain Cantik, Ternyata Aku Manis Juga
25
Siapa yang Mencarimu?
26
Serba Salah
27
Anak Buangan
28
Penawar
29
Khawatir
30
Ingatan
31
Warna Mata
32
Aku Takut
33
Kabulkan Satu Permintaan
34
Sorot Mata
35
Bersimbah Darah
36
Dia Sepupuku yang Hilang, Rekanku, untuk Membunuhmu
37
Dendam Kesumat
38
Mantra Pembangkit Kekuatan
39
Tentang Rasa Senang
40
Hatinya Merasa Kesakitan, Merasa Kehilangan
41
Menolak Percaya
42
Gadis Berbahaya
43
Satu Orang Lagi
44
Kepribadian Ganda
45
Bersungguh-sungguh
46
Patner Meraih Bahagia
47
Aku Akan Mengubahnya
48
Nah Begini, Baru Eireenku
49
Bodyguard Crush Tuan Muda
50
Momen Mercusuar
51
Kau hebat, Kau berhasil
52
Lagi-lagi Aku Menyakitinya
53
Calon Suami Eireen
54
Itu Kenyataan
55
Obat Rindu
56
Kena Hukuman
57
Ternyata Sudah Sejauh Itu
58
Nona Cantik
59
Jangan Lagi Menyakitinya, Jangan!
60
Hutan Mati
61
Sengaja disembunyikan
62
Melodi Kematian
63
Dasar Pemaksa
64
Kurir Cantik
65
Sebuah Pesan
66
Pengecut
67
Topeng Palsu
68
Kepala Keluarga Alcazar
69
Anak Manis
70
Hitam-hitam
71
Kambing Hitam atas Sekutu
72
Siapa ya?
73
Ini Salah Ayahmu
74
Sakit Hati
75
Akhir dari Takdir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!