#4. Gara-gara BTS!

Diary of Jane 4

"Hahaha, asli, gue itu ngakak kalo ingat itu!" Jane tertawa lebar bersama Raya sambil mengangkut setumpuk buku latihan, mereka bukan sekretaris kok, mereka juga bukan petugas kelas, mereka tuh lagi di hukum karena cerita waktu pelajaran berlangsung.

"Ya lagian lo, ngapain gosipin BTS, kan jadi kena imbas BTS a.k.a Bawa Tugas Segunung, hahaha," Raya melihat ke atas agar air matanya tidak keluar dan membasahi buku yang ia bawa.

"Sugaa ganteng banget yawloooh!" Jane yang mendadak mengidolakan sosok Korea, ia sampai memeluk buku buku itu karena senang, seenggaknya dia gak perlu mikir masalah suramnya.

"Gue bawa buku buat kelas IPA 2, lo?"

"Gue IPA 1, bye, papay, gue duluan." Jane tersenyum dan berhenti di depan kelas impian. Kelas impian, i am coming, tapi buat ngantar tugas negara. Ralat, gue lagi di hukum.

"Permisi buk!" Jane melangkah masuk. "Ini bukunya buk." Jane mendekati meja guru tapi langsung di cegah oleh guru itu. "Bagikan sekalian!"

Serem amat sih, gara gara suga nih, gue jadi di hukum. Tuh kan, sekarang Jane jadi nyalahin Suga.

Deg, Jane gak percaya sama nama yang ada di buku yang ada di urutan pertama —Arka Bramasta Hardikha. Jane menelan saliva, matanya mencari di mana keberadaan orang itu. "Arka Bramasta Hardikha," ucapnya.

Laki laki dengan tinggi 178 cm itu mengangkat tangannya gontai. Jane melangkah dan langsung memberikan buku itu dengan cepat.

Gue udah berusaha buat menghindar, tapi kenapa nasib selalu mengkhianati gue.

"Dih, pasti dia caper gitu!"

Udah, biarin aja, nanti juga mati sendiri. Jane menenangkan diri sendiri untuk gak terpancing emosi.

"Larasati Kurnia." Nama terakhir, dan akhirnya ia bisa keluar dari zona menyedihkan kelas IPA 1 itu.

"Bang-ke! Bang-ke! Bang-ke!" Raya menjejakkan kakinya kasar ke lantai, Jane cemas jika lantai koridor lantai dua ini bisa runtuh karena Raya yang kesal.

Mungkin Raya sama gue senasib, gue ketemu sama orang yang males banget gue ingat, dan Raya di jahatin sama Ares jahannam.

"Baek Hyung, aku padamu!" Rintih Raya.

"Lo army atau exo-l sih?" Jane menoleh kesal pada Raya

"Gak tau, gue suka dua-duanya, aw ganteng." Raya menembamkan pipinya gemas. Kayaknya dia stress sesudah di jahatin Ares.

Rasanya udah lebih seminggu Jane gak nulis diary, hari ini dia lagi bertopang dagu di dalam perpustakaan sekolah, menengadah, meng-halu-kan seseorang, siapa lagi kalo bukan suga ganteng.

***

Dengan susah payah Jane bisa lupa tapi pertemuan kembali tadi membuatnya kembali sakit hati. Alasannya tentu saja karena manusia satu itu sangat tidak punya hati, sudah tau ia tertindas, tapi diam saja seakan tidak terjadi apa-apa. sungguh tega kau rhoma, eh, Arka.

"Dynnnnnanana eh, Dynnnnnanana eh, Dynnnnnanana eh, Light it up like dynamite!" Lagu BTS kesukaan Jane sejak tahun awal jebot nya. Lagu ini juga yang lumayan cukup buat mood Jane balik happy. Dari pada makan hati lebih baik nyanyi kan?!

"Nanannana eh, light it up like dynamite, owoho." Jane memutar mutar jarinya di samping kepala.

"Jane,"

"Hemm?" Jane menoleh, sosok itu, Kay. Wajahnya murung dengan kantong mata yang tebal, wajah pucat. Awalnya Jane ingin mengacuhkan Kay karena kejadian yang menimpanya terakhir kali. Di bentak dan di usir. Salah satu adegan yang paling ia tidak suka dari hidupnya stelah kesialan yang lain.

"Jane."

"Lo kenapa?" Jane tidak memanggil bang atau kak, karena takut salah bicara, ingat kan, terakhir kali dia di usir karena apa. "Lo sakit?"

"Gue hancur!" Kay dengan lemahnya meletakkan kepalanya di bahu Jane, menangis disana. "Nyokap gue, sama bokap gue ...."

"Kenapa?"

"Cerai."

Deg!

Rasanya ada petir yang menyambar di siang bolong. Akhirnya keluarga Kay Danuandra pecah setelah beribu konflik. "Yang sabar," ada jeda sebentar sebelum Jane melanjutkan. "Bang." Jane mengusap punggung Kay.

"Ke-" Kay seakan menyambung kata-kata Jane. "Gue bang-ke. Maafin gue."

"Iya bang, gue paham." Jane hanya mengusap punggung lelaki di depannya yang sedang memeluknya.

"Maaf," ujar Kay sekali lagi.

"Iya, gue maafin lo kok, tapi ini lepasin gue, gue mau masuk ke kelas bang," alih Jane, daripada ada yang melihat, dan iri lalu nasib Jane akan usang lagi.

"...." Kay melepaskan pelukannya.

"Emm, udah ya. Gue masuk dulu," ucap Jane berlalu pergi. Sebuah usapan di tengkuknya Kay mengiringi kepergian Jane. Maaf Jane—

.

.

"Hampir aja telat!" Jane melihat kelasnya yang sudah seperti kapal petjah, bukan kapal pecah lagi, tapi kapal petjah. Kelas IPS memang terlalu —gaya Rhoma irama.

Dilihat dari keadaan, sepertinya sedang jamkos. Hadeuuuh hyung, kenapa kelasku gini-gini amat?

"Light it up of dynamite owoho."

"Sugaaa! Jungkok! Ah, saranghaeyooo!"

Oh, pantesan cewek-cewek pada ribut, toh gara-gara BTS.

"Jane! Liat suga! Aw ganteng banget! Jungkok juga! Aaah!" Clarissa menarik tangan Jane untuk melihat video di ponselnya.

"Ih, Suga, gak pake gaya apa apa! Mati gaya."

"Itu kenapa seokjin kayak emak emak, hahaha gayanya ya ampun!"

Dibalik kehebohan grup Army BTS club yang anggotanya Jane, Clarissa, dan Mona, Mala dan Natasha sedang membicarakan hal lain, yaitu tidak lain tidak bukan adalah Arka.

"Jane, Clar, Mon, liat nih!" Mala menunjukkan layar ponselnya. "Arka!"

"WHAT! Gantengnya gak pake ukuran astaga, dia tadi malam ke acara penting dan nyanyi," heboh Mona.

Arka konser, memangnya dia artis? Wajarlah, Jane udah lama banget gak update masalah Arka, dia malas. "Memang dia artis?" tanya Jane polos.

Pletak. Sebuah jetakan mendarat di kepala Jane, "Kurang update lo, kudet!" protes Mona.

"Mona lisa black hole, saya gak tau yah, saya cuma tanya, kenapa jawabnya pake jetak?" Jane membalas jetakan tadi dengan lebih kejam. Makan tuh! Jane melipat kedua tangannya kesal.

"Iya, dia singer," singkat Maya.

Sinting and geser, si-n-ger, Jane mengangguk-angguk.

Bagus banget itu nama astaga. Jane berfikir terlalu jauh.

***

Jempol cangtip nya tulung!

Lope sekebon!

Maaf kalau ada kata-kata yang tidak di mengerti, aku pun tak mengerti dengan apa yang kutulis 😭🔫

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***