Arsy yang malang

Setibanya di Rumah Sakit, Gala menanyakan kronologi kejadian yang telah menimpa putrinya, dan Tuan Dimitri alias Papahnya, menjelaskan apa yang telah terjadi selama mereka berdua pergi berjoging.

"Apa! Jadi Aluna sempat mengkonsumsi kue Mochi sebelum dirinya mengalami sakit perut?" Tanyanya tak percaya

" Tapi kita tidak bisa menyalahkan sepenuhnya kue mochi tersebut, Gala! Kau tahu sendiri lah kalau Aluna memiliki pencernaan yang sensitif!"

Gala yang mendengar penjelasan dari Papahnya, ia sempat dibuat kesal, kedua tangannya sampai ia kepal.

"Pah, apakah Papah tahu atau pura-pura amnesia? Sudah berapa kali Gala jelaskan sama Papah, kalau Aluna tidak bisa jajan sembarangan, dan Papah malah membiarkan Aluna memakan makanan yang tidak jelas, apalagi barusan Papah bilang kalau Aluna mendapatkan kue tersebut di pinggir jalan! Papah tahu kan makanan pinggir jalan itu seperti apa? Mereka menjual dengan asal-asalan dan tidak memperhatikan bahaya dan efek sampingnya, yang terpenting mereka untung banyak, pokoknya aku tidak mau tahu, pemilik kue mochi itu harus bertanggung jawab atas kejadian yang telah menimpa Aluna!" sungutnya bersikukuh, rahangnya sampai menegang dan giginya mengatup rapat karena menahan emosi.

Tuan Dimitri yang mendengar putranya berkata seperti itu, ia tidak bisa berbuat banyak, apalagi Gala merupakan type pria yang keras kepala, apa yang sudah menjadi keputusan nya tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun.

.

.

Sementara itu, Arsy dan putranya memutuskan untuk beristirahat sejenak, keduanya merebahkan tubuhnya di atas lantai beralaskan tikar, rasa lelah mereka di hari ini telah terbayarkan dengan hasil yang tidak pernah mereka sangka sebelumnya.

"Bun, kalau dagangan Bunda setiap hari laris manis seperti ini, nanti kita bisa membeli rumah baru ya Bun?" Adnan sampai menutup kedua bola matanya, ia membayangkan dirinya tinggal di rumah baru yang sederhana, dimana hanya ada dirinya dan juga ibunya, ia berharap semoga mimpinya ini bisa menjadi kenyataan. Dan Adnan sendiri sudah berjanji kepada dirinya sendiri untuk selalu membahagiakan ibunya.

Baru saja keduanya terlelap tidur, tiba-tiba saja ada yang menggedor pintu dengan kencang dan suaranya sangat menggema sehingga mengusik indra pendengaran mereka.

Arsy dan Adnan, keduanya buru-buru beranjak dari atas tikar, Arsy meraih hijab instannya yang ia taruh di atas meja kemudian ia mengenakannya.

Langkahnya terburu-buru menuju arah pintu ruangan tamu.

Krek!

Saat pintu dibuka, Arsy terkejut dengan kehadiran tiga sosok pria berpakaian rapih dan berwarna serba hitam tepat berada di hadapannya, Arsy sampai dibuat gugup dan juga takut, pikirnya orang-orang dihadapannya ini memiliki niat yang kurang baik padanya.

"Apakah anda penjual kue mochi tadi pagi di area car free day?" tanya salah satu pria tersebut.

Dan Arsy mengaku jika dia adalah penjual sekaligus yang telah membuat kue mochi tersebut. Tanpa banyak drama, dua orang pria meraih pergelangan tangannya, dan membawanya secara paksa. Adnan yang menyaksikan ibunya di perlakukan seperti itu, ia tidak terima. Adnan berusaha melepaskan tangan ibunya dari cengkraman para pria bertubuh kekar

"Lepaskan Bundaku, kalian jangan macam-macam!" Cetusnya dengan lantang dan penuh keberanian.

"Hey bocah! Enyahlah dari hadapan kami, kau tidak usah ikut campur!" jawab salah satu pria berwajah sangar dengan kumis yang baplang

Namun sepertinya Adnan tidak gentar sedikitpun untuk menyelamatkan ibunya, Arsy dipaksa untuk berjalan cepat oleh kedua pria tersebut, sampai kaki kirinya terseret.

Tak lama Bu Sanusi datang bersama dengan suaminya, sedangkan para tetangga lainnya yang merasa ketakutan tak berani melakukan tindakan apapun sebagai bentuk pembelaan, mereka semua hanya bisa menjadi seorang penonton.

"Hey, siapa kalian? Kenapa Arsy kalian bawa!" tegur Bu Sanusi

Kemudian giliran Pak Sanusi ikut menegurnya

"Lepaskan Nak Arsy, kalian ini sebenarnya siapa? Jangan bertindak semena-mena seperti ini, jika tidak saya akan lapor polisi!" ancam pak Sanusi tidak gentar sedikitpun meskipun manusia yang ia hadapi merupakan seorang bodyguard yang sudah terlatih.

Ketiga Bodyguard tersebut tidak takut samasekali, ia tetap pergi membawa Arsy, sedangkan Adnan, saat ini bergegas menghampiri Pak Sanusi dan istrinya.

Setelah mendapatkan penjelasan dari para bodyguard, pada akhirnya Pak Sanusi tak berani menghalangi aksi mereka, dan ia berencana untuk menyusulnya ke Rumah Sakit seorang diri.

.

.

Gala terus saja menatap putrinya yang masih terbaring di atas tempat tidur pasien.

Ia meraih tangannya yang mungil, kemudian menciumi telapak tangannya.

"Papah tidak mau kehilanganmu Nak, kamu adalah satu-satunya harta Papah yang paling berharga di dunia ini dan kamu adalah kado terindah yang telah mendiang ibumu berikan padaku! " Gala terlihat sedih, bola matanya berkaca-kaca melihat wajah kecil putrinya yang terlihat pucat.

Tak lama, Aluna tersadar dan secara perlahan ia membuka kedua kelopak matanya.

"P... Papah!" ucapnya pelan.

Gala buru-buru memeluknya dan menciumi pucuk kepalanya.

"Jangan buat Papah menjadi khawatir seperti ini, Luna! Papah sangat takut kehilanganmu!"

Luna yang mendengar Papahnya berkata seperti itu, ia tersenyum senang, pikirnya sikap acuh dan cuek Papahnya selama ini pertanda bahwa Papahnya tak pernah memperdulikannya, namun kini ia bisa melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa pemikirannya itu selama ini adalah salah.

Aluna membalas pelukan Papahnya, dari sudut matanya ia tak bisa membendung air matanya.

Sementara itu Tuan Dimitri yang saat ini sedang menunggu keadaan cucunya di ruang tunggu pasien masih terlihat cemas, tak lama istrinya datang bersama dengan seseorang yang sudah tidak asing lagi.

"Pah, bagaimana keadaan Aluna?" tanya Nyonya Maria terlihat panik.

" Om, apa kabar?" sapa Soraya, wanita yang di gadang-gadang akan di jodohkan dengan Galaksi dan selama ini dirinya telah tinggal di luar Negeri, kebetulan saat tadi pagi ia datang untuk bisa bertemu dengan calon suaminya yakni Galaksi, tanpa di sengaja ia mendengar bahwa calon anak tirinya masuk ke Rumah Sakit, ia pun bergegas ikut bersama calon ibu mertuanya.

"Aluna masih di ruangan IGD!" ujarnya sembari melirik ke arah Soraya dan ia tak membalas sapaan darinya, karena Tuan Dimitri kurang setuju putranya di jodohkan dengan Soraya, hanya saja istrinya begitu menginginkan Soraya menjadi menantu di keluarga Handoko.

Setelah puas berpelukan antara Ayah dan anak yang sudah jarang sekali mereka lakukan karena kesibukan Sang Papah terhadap pekerjaannya, kini Gala mulai menanyakan soal makanan yang telah menyebabkan dirinya sakit bahkan sampai masuk Rumah Sakit, dan secara tegas Aluna membantah bahwa sakitnya bukan disebabkan oleh makanan tersebut.

"Tidak Pah, aku sakit bukan karena memakan kue mochi milik Tante Arsy, Papah jangan sembarangan tuduh, tante Arsy orang baik, dia tidak mungkin melakukan hal seperti ini!" Aluna berusaha membela Arsy, seorang wanita yang baru saja ia kenal namun entah kenapa ia tak bisa melupakan sosoknya yang lembut dan juga baik.

Gala sampai mengernyitkan kening, ia tak percaya bahwa putrinya mengenali penjual kue mochi yang menyebabkan dirinya celaka.

"Sejak kapan kamu mengenal wanita pembuat kue mochi itu, Luna?" sorot matanya tiba-tiba berubah menjadi dingin dan menusuk.

"Sejak tadi pagi Pah, dan aku yakin kalau Tante Arsy tidak mungkin membuat kue Mochi yang berbahaya dan mencelakai banyak orang!" Luna berusaha membela kembali Arsy dan meyakinkan Papahnya untuk tak menuduhnya yang tidak-tidak.

Gala sampai menghela napasnya, ia bukannya percaya tapi semakin curiga

'Sepertinya wanita itu begitu pintar menarik simpatik putriku, dasar wanita licik... pandai sekali memanfaatkan putriku, aku akan tetap menuntut mu atas kejadian ini, ingat itu baik-baik! '

Galaksi bergumam dalam hati, ia sampai mengepalkan kedua tangannya karena marah sekaligus kesal.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Ariany Sudjana

Ariany Sudjana

semoga Arsy kuat bertahan, karena pasti papa Aluna akan marah besar, dan pasti menuntut Arsy, padahal kan bukan salah Arsy

2025-09-27

1

Nar Sih

Nar Sih

sabarr arsy,seperti nya mslh baru dgn ayah nya luna akan dtg pada mu,semagat arsy💪

2025-09-27

1

§𝆺𝅥⃝©𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆 Afya~Tan™ꪻ꛰͜⃟ዛ༉

§𝆺𝅥⃝©𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆 Afya~Tan™ꪻ꛰͜⃟ዛ༉

gala pria yg arogan.. dasar org kaya. tnggu nnti kebucinan dgn arsy baru tahu

2025-09-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!