Selesai melaksanakan solat malam di Masjid, Seorang marbot datang menghampiri.
"Assalamualaikum, bu! Kalau boleh tahu Ibu dan Adek ini berasal dari mana? Saya perhatikan Ibu dan Adek ini baru saya lihat berada di mesjid ini!" tegur seorang pria yang usianya sekitar empat puluh tahunan dan sudah hampir sepuluh tahun lamanya menjadi marbot di mesjid ini.
Akhirnya Arsy menjawab pertanyaan dari seorang Marbot tersebut, ia cukup merasakan gugup.
"Waalaikumsalam, maaf Pak, saya dan anak saya memang bukan warga sini, kami dari Desa dan tidak tahu mau kemana lagi setelah ini!"
Sang Marbot tampak keheranan atas jawaban dari Arsy.
"Apakah Ibu tidak punya kerabat atau sanak saudara di sini?"
Arsy menggeleng pelan, wajahnya terlihat kebingungan.
Sang Marbot sampai menghela napasnya, dan ia kembali menanyakan sesuatu padanya.
"Bu, kota Jakarta itu bukanlah tempat yang mudah untuk ibu tempati, Ibu kota lebih kejam dari ibu tiri, apalagi di kota metropolitan ini sangat rawan akan tindakan kriminal terhadap pendatang baru seperti ibu ini, saya sarankan sebaiknya ibu kembali saja ke kampung halamannya ibu, hidup di kampung itu jauh lebih nyaman ketimbang di kota! " imbuhnya seraya memberikan nasehat.
Namun sepertinya Arsy sudah tak ada pilihan lain, ia tetap pada keputusannya yang awal.
"Maaf pak, saya hanyalah wanita sebatang kara, di kampung pun saya sudah tidak memiliki siapapun!" Arsy tak bisa menyembunyikan kesedihannya, karena itulah yang saat ini ia rasakan.
Mendengar penjelasan dari Arsy, sang Marbot beranggapan bahwa wanita di hadapannya adalah seorang janda yang ditinggal mati oleh suaminya, otomatis Adnan merupakan seorang anak yatim.
"Baiklah kalau itu sudah menjadi keputusanmu, saya tidak bisa berkata apapun lagi, emmhhhhh... Kebetulan di sekitar mesjid Darusalam ini ada kontrakan yang masih kosong, bila berkenan, untuk sementara waktu, ibu bisa tinggal disana, bagaimana Bu?" usul sang Marbot.
Seketika wajah Arsy dan putranya terlihat sumringah, kedua bola matanya sampai berbinar
"Alhamdulillah, terimakasih banyak pak...!" Arsy menghentikan ucapannya karena iya tidak tahu nama pria tersebut.
"Panggil saya Sanusi Bu, orang-orang sekitar sini kenal dengan saya, kebetulan dekat kontrakan yang saya sebutkan barusan, istriku berjualan disana, nanti saya kenalkan ibu dengan istriku, bagaimana?"
Arsy dan Adnan semakin senang mendengarnya, ia tak menyangka akan di pertemukan dengan orang baik. Allah pasti akan membalas setiap kebaikan kita dengan beribu kebaikan, itulah yang selalu Arsy tanamkan kepada putranya untuk selalu berbuat baik kepada siapapun.
.
.
Pada akhirnya Arsy dan Adnan sudah berada di dalam kontrakan yang letaknya tidak begitu jauh dari mesjid Darrusalam.
Pak Sanusi sempat memperhatikan cara berjalan Arsy yang tidak seperti manusia normal pada umumnya, ia pun semakin kasihan melihat keadaannya.
"Baiklah, dengan ibu siapa? Maaf saya lupa menanyakan nama ibu?" ucap Pak Sanusi merasa malu.
"nama saya Arsy, Pak, dan ini Adnan, putraku satu-satunya! " jawabnya sembari membungkuk.
" Baiklah kalau begitu, Bu Arsy dan dek Adnan beristirahat saja dulu, pasti kalian sangat lelah, dan kebetulan tadi ada sisa nasi box dan juga kue sisa acara Maulid, dimakan ya?" pak Sanusi menyodorkan kantong plastik berwarna putih dengan ukuran sedang.
Kali ini Arsy tak bisa untuk menolaknya karena perutnya sudah sangat lapar, begitupun dengan Adnan.
Arsy dan Adnan mengucapkan banyak terimakasih atas kebaikan Pak Sanusi.
.
.
Keesokan harinya.
Adnan yang masih tertidur pulas di atas lantai beralaskan tikar, membuat Arsy terus saja menatapnya.
Sambil mengusap lembut rambutnya, tanpa terasa air matanya jatuh di pipi.
"Adnan, maafkan Bunda karena belum bisa membahagiakan mu, tapi Bunda janji akan terus berusaha untuk bisa membahagiakan mu, Nak! Doakan selalu Bunda, agar secepatnya Bunda mendapatkan pekerjaan!"
sambil menunggu putranya terbangun dari tidur lelapnya, Arsy pergi ke luar kontrakan untuk mencari sarapan pagi sembari menanyakan pekerjaan kepada warga sekitar, dengan uang yang masih tersisa di dalam dompet kecil miliknya, Arsy hanya membeli sebungkus nasi uduk untuk putranya, beruntungnya yang berjualan nasi uduk adalah istri dari Pak Sanusi, pria yang semalam telah menolongnya.
"Kenapa pesan nasi uduknya cuma sebungkus?" tegur Bu Sanusi sambil melipat kertas nasi yang di dalamnya sudah terdapat nasi uduk.
"Tidak apa-apa Bu, yang penting anak saya bisa sarapan!" jawabnya sampai tertunduk malu.
Bu Sanusi merasa iba dan juga kasihan terhadap Arsy, ditambah kondisi kakinya yang tak bisa berjalan seperti layaknya manusia normal.
apalagi setelah suaminya semalam bercerita mengenai wanita dan seorang anak kecil yang ia tolong, ia semakin tidak tega saja mendengarnya.
Kemudian Bu Sanusi membuat satu bungkus lagi untuk ia berikan kepada Arsy.
"Ambilah, dua bungkus nasi ini, kamu tidak usah membayarnya, doakan saja semoga dagangan ku hari ini laris manis!" Bu Sanusi sampai menatap nanar Arsy.
Begitupun dengan Arsy, ia terharu dan tak menyangka bahwa masih ada orang baik dan peduli padanya.
"Tapi Bu, saya menjadi tidak enak!"
"Sudahlah, kamu tidak usah merasa tidak enak, kalau butuh apa-apa, kamu tinggal bilang saja, tapi maaf, kalau ibu hanya bisa membantu seadanya!"
" Masha Allah Bu, segini saja sudah lebih dari cukup, semoga kebaikan ibu di balas oleh Allah, kalau begitu saya permisi Bu, nanti saya juga ingin bertanya sesuatu pada ibu, tapi setelah saya mengantarkan nasi uduk ini untuk putraku, takutnya dia sudah bangun!" imbuhnya.
"Yasudah, sana gih kamu pulang dulu saja, nanti biar Ibu saja yang datang ke kontrakan!"
mendengar Bu Sanusi berkata demikian, Arsy merasa sangat senang, dan ia bergegas kembali ke kontrakan.
Sekitar jam sepuluh siang, benar saja kalau Bu Sanusi datang ke kontrakan, dan Arsy serta Adnan menyambutnya dengan suka cita.
"Kalian sudah makan siang belum? Kebetulan tadi ibu masak sayur lodeh sama tempe goreng, nanti Adnan bawa ya, tadi ibu kelupaan, padahal sudah ibu taruh di dalam ompreng!" ujarnya.
Arsy duduk mendekat, ia merasa tidak enak terhadap bu Sanusi yang ia anggap terlalu baik.
"Sudahlah Nak Arsy, kamu tidak usah memikirkan apapun, lagian ini juga atas permintaan dari suamiku, pokoknya jangan pernah merasa tidak enak, oh iya katanya tadi Nak Arsy mau menanyakan sesuatu sama ibu, kalau boleh tahu apa yang ingin Nak Arsy tanyakan?" Bu Sanusi menatap serius Arsy.
Sedangkan Adnan, ia hanya memperhatikan Keduanya yang sedang mengobrol serius.
"Jadi begini Bu, saya tidak mungkin selamanya hidup menyusahkan ibu, barang kali ibu mempunyai info soal lowongan pekerjaan!" ujarnya sampai merasa gugup.
Bu Sanusi malah menghela napasnya, dan menjawab pertanyaan dari Arsy.
Kalau untuk saat ini, Ibu belum memiliki info apapun soal pekerjaan, apakah kamu bisa memasak, Arsy? " tanyanya ragu.
Arsy mengangguk cepat, karena sewaktu di kampung, ia selalu diajak ibu-ibu PKK untuk memasak kerap kali ada acara di kelurahan.
"Bisa Bu, meskipun kondisi kakiku seperti ini, tak menghalangi kemampuanku untuk memasak, jadi ibu tidak perlu khawatir!"
Bu Sanusi sampai mengusap dada, ia merasa sangat bersyukur.
"Kebetulan besok ada acara Car free day di alun-alun, biasanya Ibu suka buka lapak disana, dan pelanggan ibu juga sudah banyak, bahkan sampai mengantri untuk membeli dagangan ibu, karena ibu selalu keteteran, bisa kah Nak Arsy membantu ibu?" Bu Sanusi merasa sungkan, ia adalah type wanita yang serba tidak enakan.
"Ibu tidak perlu khawatir, jika ibu memerlukan bantuan, saya pasti akan siap membantu, jadi ibu tinggal bilang saja!" Arsy sampai menggenggam tangan Bu Sanusi sebagai ungkapan rasa terima kasihnya.
'Alhamdulilah Ya Rabb, akhirnya engkau memberikan jalan untukku untuk terus melangkah mengais rezeki di kota ini.'
Arsy bergumam sembari menaikan kedua tangannya di atas dada.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Nar Sih
alhamdulilah ya arsy maih ada org baik yg menolong mu ,smagatt arsy moga hidup mu dikota lebih baik di banding tinggal di desa mu bersama mantan suami durjana mu💪
2025-09-26
1
Amalia Putri
Alhamdulillah orang baik insak alloh di temukan orang baik juga ,tamah semangat ka"k di tunggu kelanjutan nya/Ok//Ok//Ok//Ok//Rose//Rose//Rose//Rose/
2025-09-26
1
@pry😛
💪💪💪💪arsy...... moga lncr trs
2025-09-26
1