Bab 5. Harus operasi

Kenapa tadi Imran dan istri nya lari lari dorong gerobak?" tanya Pak RT yang kebetulan melihat.

"Ari sakit kata nya sih tadi, Pak." jawab Ilham yang memang bertanya.

"Loh kumat to dia sakit nya?" Pak RT menoleh pada Ilham.

"Sakit begitu mana lah bisa sembuh, dia kan kanker itu sebenar nya." ujar Ilham yang tau Ari sakit apa.

Pak RT menarik nafas berat karena dia juga memberikan bantuan, tapi memang Ari sakit nya kanker tulang sehingga operasi yang lain kalau tulang nya kena lagi. memang susah kalau sakit kanker tulang, pindah tangan maka pindah lagi kesana kemari membuat tubuh pemuda itu habis.

Yang tangan sudah di operasi dan itu memakai bantuan dari Pak RT, jadi sekarang malah ada lagi di bagian kaki serta ada di tengkorak kepala nya. sudah pasti kalau yang bagian kepala sudah pasti sangat beresiko sekali, tidak akan bisa untuk operasi di kampung saja karena di sini fasilitas belum lengkap semua.

Sekarang hanya bisa mendatangi rumah sakit biasa atau yang bisa di bilang sebagai puskesmas, di sana masih bisa bayar dengan sekitar seratus ribu saja dan masih ada uang yang di berikan dari Linda. padahal rencana mau untuk beli beras, tapi sekarang malah anak nya juga sakit begini sehingga tidak bisa lagi mau belanja beras.

"Aku akan pergi dulu melihat dia, kasihan juga." Pak RT pun bergegas mengambil motor nya.

"Kok cuma dia saja yang terus terusan di bantu, kami juga sengsara loh." ujar warga yang lain.

"Jangan begitu lah, Bu! ini masalah nyawa anak, mau bagai mana kalau tidak di tolong." sahut Pak RT.

"Halah bilang saja karena Hani cantik maka nya di batu terus." warga malah semakin tidak suka dan segera pergi.

"Piye to lah, wong ini sakit jadi ya sudah sepatutnya di tolong." Pak RT menarik nafas berat karena semua warga memang saling iri.

Ilham tidak bisa mau memberikan komentar karena nanti malah timbul masalah lain, terserah saja orang mau apa karena dia juga kurang suka dengan Imran. menurut nya Imran kurang berusaha untuk membuat keluarga nya menjadi lebih baik, mau tanya cari kerja pun malu karena sudah takut di tolak walau belum mencoba.

"Ada apa, Ham?" tanya Atik yang mendengar percakapan mereka sekilas.

"Itu loh si Imran, kan dia kurang usaha to selama ini untuk mencari uang." sahut Ilham.

"Kurang usaha bagai mana, kan dia juga kerja kalau ada kerjaan." ujar Atik.

"Ya cuma sawah saja, coba lah kalau dia lagi habis di sawah maka kerja di bagian lain maka tidak akan kekurangan uang nya!" seru Ilham.

"Tidak semua laki laki bisa berpikir begitu, kadang memang kasihan kalau melihat Hani. tadi malam saja dia cuci piring di rumah Linda!" jawab Atik.

"Nah kan istri nya saja usaha, masa dia yang cuma diam saja!" kesal Ilham luar biasa.

Atik menarik nafas berat karena dia merasa memang Hani sudah luar biasa besar nya, jadi tidak bisa kalau cuma mau menghujat Hani yang sudah susah payah menjalani hidup nya ini, sebab mau di buat apa pun dia sudah berusaha untuk kuat dan baik baik saja untuk hidup nya. susah sekali mau mengatakan itu salah dan ini salah, karena kalau mereka yang ada di posisi Hani belum tentu bisa kuat juga.

"Aku nanti mau melihat dia lah kalau sudah ada motor nya." Atik pun kasihan juga.

"Aku juga mau pulang, ya sudah lah yang penting jangan suka mengatai saja." jawab Ilham.

"Tidak pernah aku sibuk mengatai orang, aku sibuk mengurus warung yang selalu mau bangkrut." sahut Atik.

"Maka nya kau tambah lah modal nya, minta dengan Bang Arif." ujar Ilham santai saja karena Atik memang Kakak sepupu dia.

"Ah modal terus, aku lelah sekali nambah terus tapi tidak ada untung." jawab Atik dengan hati yang kesal.

Ilham tertawa kencang karena memang warung Atik kurang maju karena dia sama sekali tidak dapat untung sedikit pun, banyak yang utang saja karena mereka belum ada uang untuk membeli secara cash, sayang nya saat sudah ada uang malah belanja di tempat lain.

...****************...

"Lihat ini, aku tidak mau kalau anak ku sampai mati." Hani berteriak pada suami nya.

"Kamu tenang dulu ya, aku akan berusaha mencari uang." janji Imran.

"Hentikan omong kosong mu itu, aku muak sekali dengan mulut mu ini." bentak Hani sangat marah karena keadaan Ari sudah semakin parah saja.

Imran kebingungan harus bagai mana, satu yang jadi pikiran adalah mendatangi rumah adik nya agar bisa meminjam uang. Ari harus operasi saat ini juga di rumah sakit kota, karena keadaan kanker di tulang kepala sudah semakin besar sehingga bisa merenggut nyawa apa bila sudah tidak segera melakukan operasi agar keadaan segera membaik.

Walau pun belum tentu di tolong namun setidak nya dia harus mencoba agar anak bisa selamat, uang dua puluh lima juta bagi Fatan adalah hal kecil dan kalau Imran yang meminta mungkin saja mau asal kan tidak ketahuan oleh Ambar, takut nya sang istri ini yang melarang suami nya.

"Ya Allah kenapa cobaan mu padaku berat sekali." isak Hani menekan rasa sakit di hati nya.

"Tunggu lah sebentar ya, aku akan segera kerumah Fatan." Imran pun bergegas pergi sambil berharap bisa di tolong.

"Terserah kamu saja, akan ku tahan nanti semua hinaan adik ipar mu apa bila dia memang mau membantu." sahut Hani.

Tidak Imran jawab karena mungkin saja Ambar akan menghina nya, sebab mulut wanita itu sungguh amat berbisa. dia merasa kaya dan punya segala nya sehingga tidak akan mungkin mau dengan hati lapang untuk membantu, semua pasti akan di ungkit sampah titik akhir karena memakai uang milik nya.

"Gimana keadaan adik, Bu?" Indri datang dengan wajah cemas.

"Mau di rujuk dan harus operasi." jawab Hani pelan.

"Ya Allah." Indri pun lemas karena sudah kepikiran soal biaya.

"Kenapa tuhan sangat tidak adil pada kita, kalau dia tidak di operasi maka Ari jelas tidak akan selamat." isak Hani.

"Bapak di mana sekarang, Bu?" tanya Indri karena tidak melihat Imran.

"Meminta tolong pada Paman mu, siapa tau saja dia mau membantu." harap Hani.

Indri pun menaruh harapan juga agar bisa adik nya selamat dan di obati, kasihan juga melihat Ari yang terbaring sakit di sekujur tubuh karena tulang sudah di penuhi dengan kanker yang sangat mengerikan itu.

Terpopuler

Comments

☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔

☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔

ya ampun kasian nya ..iya bener suaminya harus nya cari kerja lebih giat bukan hanya menunggu saja kerjaan mana lah datang kalo tidak di cari ..

2025-09-25

1

nara

nara

pernah diposisi hani,,waktu anakku kecil kena DBD pinjem uang kesana kemarei tak ada yg ngasih sungguh nelangsa jiwa dan raga,,dan pada akhirnya pergilah kenegara formosa hingga kini mls pulang

2025-09-25

1

Ela Jutek

Ela Jutek

ini yg gak gerak emang suami nya Hani, dah lah ma ular aja kau

2025-09-25

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Konflik
2 Bab 2. Hinaan tetangga
3 Bab 3. Melihat ular
4 Bab 4. Penawaran harta
5 Bab 5. Harus operasi
6 Bab 6. Penolakan dan hinaan
7 Bab 7. Tawaran siluman ular
8 Bab 8. Hinaan lagi
9 Bab 9. Panglima ular
10 Bab 10. Permintaan Hani
11 Bab 11. bingung akan keputusan
12 Bab 12. Keputusan Hani
13 Bab 13. Hinaan yang sangat pedas
14 Bab 14. Imran tau pesugihan.
15 Bab 15. Persetubuhan
16 Bab 16. Tumbal siluman ular
17 Bab 17. Uang dan emas
18 Bab 18. Gigitan ular
19 Bab 19. Bertengkar lagi
20 Bab 20. Prasangka
21 Bab 21. Rencana Hani
22 Bab 22. Indri tau
23 Bab 23. Mak Tini ketakutan
24 Bab 24. Menghantui Ambar
25 Bab 25. Teror siluman
26 Bab 26. Bertemu kafan hitam
27 Bab 27. Pangeran ular tertarik
28 Bab 28. Menolak mertua
29 Bab 29. Indri mulai merasakan
30 Bab 30. Di amuk ratu ular
31 Bab 31. Jalak mencari tau
32 Bab 32. Berdebat di dapur
33 Bab 33. Perasaan Indri
34 Bab 34. Peringatan Nolan
35 Bab 35. Arya mencari
36 Bab 36. Mimpi nya Indri
37 Bab 37. Ribut soal belanja
38 Bab 38. Kematian Leni
39 Bab 39. Menemukan jasad Leni
40 Bab 40. Satu bulan berlalu
41 Bab 41. Imran tersesat
42 Bab 42. Curiga pesugihan
43 Bab 43. Melihat siluman ular
44 Bab 44. Sibuk mencari siluman
45 Bab 45. di kejar kuntilanak
46 Bab 46. di suap ta*
47 Bab 47. Cerita para pria
48 Bab 48. Resmi bercerai
49 Bab 49. Fakta baru
50 Bab 50. Di hantui rasa bersalah
51 Bab 51. Beli motor
52 Bab 52. Di datangi arwah suami
53 Bab 53. Tahun berlalu
54 Bab 54. Sakit pendarahan
55 Bab 55. Mendatangi Imran
56 Bab 56. Menemukan Imran
57 Bab 57. Mengurus mayat
58 Bab 58. Memandikan mayat
59 Bab 59. Perut meledak
60 Bab 60. Menyalahkan Hani
61 Bab 61. Bagas berbagi info
62 Bab 62. Tangan terblender
63 Bab 63. Bertemu
64 Bab 64. Di tendang Purnama
65 Bab 65. Mayat Ambar
66 Bab 66. Tidak ingin ambil tindakan
67 Bab 67. Kedatangan Indri
68 Bab 68. Bijak nya Ratu
69 Bab 69. Darah yang amat banyak
70 Bab 70. nasi berulat
71 Bab 71. Makanan basi
72 Bab 72. Mencari gadis perawan
73 Bab 73. Tantangan Nolan
74 Bab 74. Bertemgkar
75 Bab 75. Pertempuran
76 Bab 76. Melerai pertengkaran
77 Bab 77. Terkena racun ular
78 Bab 78. Menemukan Kiara
79 Bab 79. Berhasil mencari iblis
80 Bab 80. Arini dan Samuel vs Nolan
81 Bab 81. Kekalahan
82 Bab 82. Kena kotoran
83 Bab 83. Hani tersadar
84 Bab 84. Menik keceplosan
85 Bab 85. Pertentangan
86 Bab 86. Perguncangan batin
87 Bab 87. Jalak frustasi
88 Bab 88. Bertengkar
89 Bab 89. Di siram air
90 Bab 90. Keputusan Purnama
91 Bab 91. Godaan Saiyara
92 Bab 92. menghajar si bungsu
93 Bab 93. Felix
94 Bab 94. Anak iblis
95 Bab 95. rasa sakit
96 Bab 96. Penderitaan Hani
97 Bab 97. Siluman birahi
98 Bab 98. Siksaan Nolan
99 Bab 99. Mendatangi Purnama
100 Bab 100. Bagas turun tangan
101 Bab 101. Penolakan Hani
102 Bab 102. Tangis Felix
103 Bab 103. Tangis Nolan
104 Bab 104. Memeluk Purnama
105 Bab 105. Dusta Indri
106 Bab 106. Tersentuh
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab 1. Konflik
2
Bab 2. Hinaan tetangga
3
Bab 3. Melihat ular
4
Bab 4. Penawaran harta
5
Bab 5. Harus operasi
6
Bab 6. Penolakan dan hinaan
7
Bab 7. Tawaran siluman ular
8
Bab 8. Hinaan lagi
9
Bab 9. Panglima ular
10
Bab 10. Permintaan Hani
11
Bab 11. bingung akan keputusan
12
Bab 12. Keputusan Hani
13
Bab 13. Hinaan yang sangat pedas
14
Bab 14. Imran tau pesugihan.
15
Bab 15. Persetubuhan
16
Bab 16. Tumbal siluman ular
17
Bab 17. Uang dan emas
18
Bab 18. Gigitan ular
19
Bab 19. Bertengkar lagi
20
Bab 20. Prasangka
21
Bab 21. Rencana Hani
22
Bab 22. Indri tau
23
Bab 23. Mak Tini ketakutan
24
Bab 24. Menghantui Ambar
25
Bab 25. Teror siluman
26
Bab 26. Bertemu kafan hitam
27
Bab 27. Pangeran ular tertarik
28
Bab 28. Menolak mertua
29
Bab 29. Indri mulai merasakan
30
Bab 30. Di amuk ratu ular
31
Bab 31. Jalak mencari tau
32
Bab 32. Berdebat di dapur
33
Bab 33. Perasaan Indri
34
Bab 34. Peringatan Nolan
35
Bab 35. Arya mencari
36
Bab 36. Mimpi nya Indri
37
Bab 37. Ribut soal belanja
38
Bab 38. Kematian Leni
39
Bab 39. Menemukan jasad Leni
40
Bab 40. Satu bulan berlalu
41
Bab 41. Imran tersesat
42
Bab 42. Curiga pesugihan
43
Bab 43. Melihat siluman ular
44
Bab 44. Sibuk mencari siluman
45
Bab 45. di kejar kuntilanak
46
Bab 46. di suap ta*
47
Bab 47. Cerita para pria
48
Bab 48. Resmi bercerai
49
Bab 49. Fakta baru
50
Bab 50. Di hantui rasa bersalah
51
Bab 51. Beli motor
52
Bab 52. Di datangi arwah suami
53
Bab 53. Tahun berlalu
54
Bab 54. Sakit pendarahan
55
Bab 55. Mendatangi Imran
56
Bab 56. Menemukan Imran
57
Bab 57. Mengurus mayat
58
Bab 58. Memandikan mayat
59
Bab 59. Perut meledak
60
Bab 60. Menyalahkan Hani
61
Bab 61. Bagas berbagi info
62
Bab 62. Tangan terblender
63
Bab 63. Bertemu
64
Bab 64. Di tendang Purnama
65
Bab 65. Mayat Ambar
66
Bab 66. Tidak ingin ambil tindakan
67
Bab 67. Kedatangan Indri
68
Bab 68. Bijak nya Ratu
69
Bab 69. Darah yang amat banyak
70
Bab 70. nasi berulat
71
Bab 71. Makanan basi
72
Bab 72. Mencari gadis perawan
73
Bab 73. Tantangan Nolan
74
Bab 74. Bertemgkar
75
Bab 75. Pertempuran
76
Bab 76. Melerai pertengkaran
77
Bab 77. Terkena racun ular
78
Bab 78. Menemukan Kiara
79
Bab 79. Berhasil mencari iblis
80
Bab 80. Arini dan Samuel vs Nolan
81
Bab 81. Kekalahan
82
Bab 82. Kena kotoran
83
Bab 83. Hani tersadar
84
Bab 84. Menik keceplosan
85
Bab 85. Pertentangan
86
Bab 86. Perguncangan batin
87
Bab 87. Jalak frustasi
88
Bab 88. Bertengkar
89
Bab 89. Di siram air
90
Bab 90. Keputusan Purnama
91
Bab 91. Godaan Saiyara
92
Bab 92. menghajar si bungsu
93
Bab 93. Felix
94
Bab 94. Anak iblis
95
Bab 95. rasa sakit
96
Bab 96. Penderitaan Hani
97
Bab 97. Siluman birahi
98
Bab 98. Siksaan Nolan
99
Bab 99. Mendatangi Purnama
100
Bab 100. Bagas turun tangan
101
Bab 101. Penolakan Hani
102
Bab 102. Tangis Felix
103
Bab 103. Tangis Nolan
104
Bab 104. Memeluk Purnama
105
Bab 105. Dusta Indri
106
Bab 106. Tersentuh

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!