Bab 4. Penawaran harta

"Aku di mana?" Hani menatap asing pada tempat yang sekarang dia pijak.

Rasa nya tadi dia berbaring di ranjang usang nya pada bagian dapur, malah sekarang tiba tiba saja sudah ada di istana yang sangat megah dengan perhiasan yang menumpuk di mana mana. bahkan uang juga bertumpuk begitu saja, seolah sama sekali tidak berguna.

Teringat hidup nya yang serba pas Pasan itu, Hani mengambil satu gepok uang dan memasukan kedalam baju nya, baru setelah itu dia melangkah lagi mencari jalan keluar dan mencari seseorang tentu nya untuk di ajak bicara, sekalian mau tanya ini daerah apa sehingga banyak sekali uang dan juga emas.

Membayangkan kalau uang dan juga emas ini menjadi milik nya dia semua, Hani rasa ingin membawa semua harta ini agar bisa puas dan hidup enak sampai tidak bisa merasakan susah nya dan tidak lagi di hina secara habis habisan oleh semua orang yang ada di kampung itu.

Sifat tamak manusia memang susah sekali untuk di kendalikan oleh diri sendiri, sebab mereka memang yang biasa hidup susah jadi begitu melihat ada yang menarik maka langsung tertarik. ini mana jumlah nya juga sangat banyak luar biasa, Hani menjadi gelap mata dan segera mengambil dan memasukan kedalam baju nya sendiri agar tidak sampai hilang kesempatan.

"Kau suka dengan harta itu?" tegur suara yang sangat mantap.

"Hah!" Hani menoleh karena suara yang luar biasa mantap.

"Aku bisa memberikan semua yang kau minta, asal kan kau mau memenuhi syarat dari ku." senyum pria yang sangat menawan.

"Apa maksud mu?" Hani tidak paham dan agak takut sekarang.

Pria tampan ini berjalan mendekati Hani dengan senyum yang merekah tidak bisa berhenti begitu saja, mata Hani terpaut dengan wajah pria yang sangat tampan rupawan sehingga membuat siapa pun sangat terpesona akan ketampanan yang luar biasa. mau berkedip tidak bisa, karena memang sungguh luar biasa sekali tampan nya.

"Tidak akan ku berikan kau hal yang aneh aneh, cukup kau terima saja setiap malam melayani aku." tawar pria tampan.

"Aku tidak mau!" Hani langsung menolak karena dia sudah ketakutan.

"Hanya sekali saja tawaran dariku, tidak akan pernah ku berikan untuk tiga kali atau pun dua kali." pria tampan tersenyum menyeringai.

Hani ingin lari namun mendadak saja ada yang bergerak di perut nya dan seketika Hani membeku, tidak sanggup rasa nya mau bergerak atau pun menarik nafas, uang segepok yang dia ambil tadi malah berubah menjadi ular berwarna kuning pekat. sudah pasti ular ini sangat berbisa, walau kecil tapi tetap saja terlihat mengerikan.

Tidak segan ular kecil itu tegak berdiri di depan Hani yang mendelik kaku, mau lari juga hanya akan membuat nyawa melayang, sebab dia sudah menjadi satu badan dengan ular kuning ini. salah sendiri tidak bisa menjaga tangan, begitu nampak uang maka langsung di ambil untuk di bawa pulang.

"Sekali dia mematuk mu kau akan mati." pemuda tadi buka suara lagi.

"To...tolong jangan begini, aku tidak berani." Hani ketakutan setengah mati.

"Hidup mu tidak akan sengsara lagi karena sudah ada uang yang akan menemani mu, tidak akan mengemis pada orang lagi." pemuda ini masih membujuk.

"Aku tidak mau mendua kan tuhan ku." jawab Hani.

"Sudah lah, kamu jangan munafik karena selama ini pun bertanya soal keadilan nya!" Nolan menatap mangsa yang akan di beri banyak harta.

"Tapi aku tidak ada niat untuk mengambil pesugihan." jawab Hani.

"Bukan kah kau ingin kaya seperti Laras zaman dulu?" Nolan masih terus berusaha untuk membujuk nya.

Kali ini Hani terdiam tidak bisa mau jawab karena dia memang ada niat untuk mengambil pesugihan seperti Laras, namun saat itu dia bukan diri nya yang mau ambil pesugihan, justru Hani ingin suami nya saja agar yang mengambil sehingga dia tinggal menikmati harta saja.

"Lihat lah semua uang yang sudah ada di istana ini, sekali saja kau tidur dengan ku maka akan ku berikan semua nya tanpa batas." janji Nolan memegang dagu Hani.

"Tidak, aku tidak akan pernah bersekutu dengan iblis!" bentak Hani.

"Anak mu tidak akan lama tinggal di dunia ini, sebab dia tidak akan lama lagi akan mati." seringai Nolan.

"Jangan kau apa apa kan anak ku, dia akan sembuh!" teriak Hani.

Nolan hanya tersenyum sekilas dan dia sudah berubah menjadi manusia setengah ular, Hani tegang tidak karuan apa lagi taring Nolan yang sangat tajam seolah mau menusuk dia yang sedang berdiri. detik kemudian ujung ekor bergerak liar, menghantam tubuh Hani.

"Aaahhhhh!"

"Maka nya kalau mau tidur baca doa, jangan langsung tidur saja!" sentak Mak Tini ketika Hani menjerit kesakitan.

"Ya allah!" Hani terbuka mata nya dan segera bangun.

"Ibu kenapa?" Indri mendekati Hani yang terdiam pucat karena ketakutan akan mimpi nya.

Terasa sangat jelas sekali mimpi yang begitu mengerikan sekali, tidak akan sanggup namun ada rasa penasaran juga siapa dia. kenapa tiba tiba saja Hani mimpi yang sangat mengerikan, sehingga ada rasa ingin menerima namun ada juga rasa tidak mau menerima, tapi kalau melihat uang itu ada rasa tertarik juga.

"Ari pingsan, aku harus membawa nya sekarang untuk berobat." Imran berkata dengan nada panik.

"Mau uang dari mana? kau tidak tau apa kalau uang nya habis!" sentak Mak Tini.

"Ya gimana lagi, Ari tidak mungkin di biarkan saja seperti itu." Imran benar benar panik luar biasa.

"Aku ada sedikit, tapi yang penting kita bwa saja dulu." Hani berlari kencang mencari bantuan agar bisa membawa anak nya.

Pontang panting mencari apa saja yang terus bisa di gunakan untuk membawa anak nya, motor tidak punya sehingga tidak mungkin lah cuma mau di gendong saja oleh Imran. minta tolong juga pada siapa karena tetangga yang punya kendaraan, yang ada malah akan di hina saja.

"Pakai gerobak ini saja, yang penting Ari bisa di bawa berobat." Hani membersihkan gerobak.

"Ya Allah tolong lah anak ku, kasihani lah kami." Imran menangis melihat anak nya.

"Maka nya lah Mas jadi orang berusaha sedikit, anak sakit pun harus di buat seperti ini karena kita gagal menjadi orang tua!" ujar Hani masih menyalahkan suami.

Imran tidak bisa lagi berkata kata karena sakit hati juga, tapi apa yang di katakan oleh Hani sama sama saja dan memang dia memang lah orang tua yang gagal yang tidak bisa apa apa ketika anak sudah sakit begini.

Terpopuler

Comments

nara

nara

wah ular nolan penunggu bambu kuning,,berarti bukan dibawah naungan istananya ratu ular purnama donk,kalau punya istana sendiri,,,hani awalnya nolak tapi karena kepepet biaya buat berobat ari akhirnya hani terima tawarannya ular nolan

2025-09-25

1

Dewi

Dewi

Kira2 hani mau ambil psugihan krn apa ya..
apakh ank ny nnti meninggl jdi dia stres krn khidupn yg miskin ank jdi mninggl gra2 gk da uang untk brobat..

pasti skit hati se org ibu khilngan anak jdi nekt buat psugihan mgkn ya..

2025-10-21

0

Betri Betmawati

Betri Betmawati

siluman ular nya jalang jg dia mau Hani melayaninya di ranjang
sama ya seperti jalak dulu ya suka celap celup setiap yg mau mntk kaya untung jalak dah insaf
skrg diganti lh Sama si nolan

2025-09-25

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Konflik
2 Bab 2. Hinaan tetangga
3 Bab 3. Melihat ular
4 Bab 4. Penawaran harta
5 Bab 5. Harus operasi
6 Bab 6. Penolakan dan hinaan
7 Bab 7. Tawaran siluman ular
8 Bab 8. Hinaan lagi
9 Bab 9. Panglima ular
10 Bab 10. Permintaan Hani
11 Bab 11. bingung akan keputusan
12 Bab 12. Keputusan Hani
13 Bab 13. Hinaan yang sangat pedas
14 Bab 14. Imran tau pesugihan.
15 Bab 15. Persetubuhan
16 Bab 16. Tumbal siluman ular
17 Bab 17. Uang dan emas
18 Bab 18. Gigitan ular
19 Bab 19. Bertengkar lagi
20 Bab 20. Prasangka
21 Bab 21. Rencana Hani
22 Bab 22. Indri tau
23 Bab 23. Mak Tini ketakutan
24 Bab 24. Menghantui Ambar
25 Bab 25. Teror siluman
26 Bab 26. Bertemu kafan hitam
27 Bab 27. Pangeran ular tertarik
28 Bab 28. Menolak mertua
29 Bab 29. Indri mulai merasakan
30 Bab 30. Di amuk ratu ular
31 Bab 31. Jalak mencari tau
32 Bab 32. Berdebat di dapur
33 Bab 33. Perasaan Indri
34 Bab 34. Peringatan Nolan
35 Bab 35. Arya mencari
36 Bab 36. Mimpi nya Indri
37 Bab 37. Ribut soal belanja
38 Bab 38. Kematian Leni
39 Bab 39. Menemukan jasad Leni
40 Bab 40. Satu bulan berlalu
41 Bab 41. Imran tersesat
42 Bab 42. Curiga pesugihan
43 Bab 43. Melihat siluman ular
44 Bab 44. Sibuk mencari siluman
45 Bab 45. di kejar kuntilanak
46 Bab 46. di suap ta*
47 Bab 47. Cerita para pria
48 Bab 48. Resmi bercerai
49 Bab 49. Fakta baru
50 Bab 50. Di hantui rasa bersalah
51 Bab 51. Beli motor
52 Bab 52. Di datangi arwah suami
53 Bab 53. Tahun berlalu
54 Bab 54. Sakit pendarahan
55 Bab 55. Mendatangi Imran
56 Bab 56. Menemukan Imran
57 Bab 57. Mengurus mayat
58 Bab 58. Memandikan mayat
59 Bab 59. Perut meledak
60 Bab 60. Menyalahkan Hani
61 Bab 61. Bagas berbagi info
62 Bab 62. Tangan terblender
63 Bab 63. Bertemu
64 Bab 64. Di tendang Purnama
65 Bab 65. Mayat Ambar
66 Bab 66. Tidak ingin ambil tindakan
67 Bab 67. Kedatangan Indri
68 Bab 68. Bijak nya Ratu
69 Bab 69. Darah yang amat banyak
70 Bab 70. nasi berulat
71 Bab 71. Makanan basi
72 Bab 72. Mencari gadis perawan
73 Bab 73. Tantangan Nolan
74 Bab 74. Bertemgkar
75 Bab 75. Pertempuran
76 Bab 76. Melerai pertengkaran
77 Bab 77. Terkena racun ular
78 Bab 78. Menemukan Kiara
79 Bab 79. Berhasil mencari iblis
80 Bab 80. Arini dan Samuel vs Nolan
81 Bab 81. Kekalahan
82 Bab 82. Kena kotoran
83 Bab 83. Hani tersadar
84 Bab 84. Menik keceplosan
85 Bab 85. Pertentangan
86 Bab 86. Perguncangan batin
87 Bab 87. Jalak frustasi
88 Bab 88. Bertengkar
89 Bab 89. Di siram air
90 Bab 90. Keputusan Purnama
91 Bab 91. Godaan Saiyara
92 Bab 92. menghajar si bungsu
93 Bab 93. Felix
94 Bab 94. Anak iblis
95 Bab 95. rasa sakit
96 Bab 96. Penderitaan Hani
97 Bab 97. Siluman birahi
98 Bab 98. Siksaan Nolan
99 Bab 99. Mendatangi Purnama
100 Bab 100. Bagas turun tangan
101 Bab 101. Penolakan Hani
102 Bab 102. Tangis Felix
103 Bab 103. Tangis Nolan
104 Bab 104. Memeluk Purnama
105 Bab 105. Dusta Indri
106 Bab 106. Tersentuh
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab 1. Konflik
2
Bab 2. Hinaan tetangga
3
Bab 3. Melihat ular
4
Bab 4. Penawaran harta
5
Bab 5. Harus operasi
6
Bab 6. Penolakan dan hinaan
7
Bab 7. Tawaran siluman ular
8
Bab 8. Hinaan lagi
9
Bab 9. Panglima ular
10
Bab 10. Permintaan Hani
11
Bab 11. bingung akan keputusan
12
Bab 12. Keputusan Hani
13
Bab 13. Hinaan yang sangat pedas
14
Bab 14. Imran tau pesugihan.
15
Bab 15. Persetubuhan
16
Bab 16. Tumbal siluman ular
17
Bab 17. Uang dan emas
18
Bab 18. Gigitan ular
19
Bab 19. Bertengkar lagi
20
Bab 20. Prasangka
21
Bab 21. Rencana Hani
22
Bab 22. Indri tau
23
Bab 23. Mak Tini ketakutan
24
Bab 24. Menghantui Ambar
25
Bab 25. Teror siluman
26
Bab 26. Bertemu kafan hitam
27
Bab 27. Pangeran ular tertarik
28
Bab 28. Menolak mertua
29
Bab 29. Indri mulai merasakan
30
Bab 30. Di amuk ratu ular
31
Bab 31. Jalak mencari tau
32
Bab 32. Berdebat di dapur
33
Bab 33. Perasaan Indri
34
Bab 34. Peringatan Nolan
35
Bab 35. Arya mencari
36
Bab 36. Mimpi nya Indri
37
Bab 37. Ribut soal belanja
38
Bab 38. Kematian Leni
39
Bab 39. Menemukan jasad Leni
40
Bab 40. Satu bulan berlalu
41
Bab 41. Imran tersesat
42
Bab 42. Curiga pesugihan
43
Bab 43. Melihat siluman ular
44
Bab 44. Sibuk mencari siluman
45
Bab 45. di kejar kuntilanak
46
Bab 46. di suap ta*
47
Bab 47. Cerita para pria
48
Bab 48. Resmi bercerai
49
Bab 49. Fakta baru
50
Bab 50. Di hantui rasa bersalah
51
Bab 51. Beli motor
52
Bab 52. Di datangi arwah suami
53
Bab 53. Tahun berlalu
54
Bab 54. Sakit pendarahan
55
Bab 55. Mendatangi Imran
56
Bab 56. Menemukan Imran
57
Bab 57. Mengurus mayat
58
Bab 58. Memandikan mayat
59
Bab 59. Perut meledak
60
Bab 60. Menyalahkan Hani
61
Bab 61. Bagas berbagi info
62
Bab 62. Tangan terblender
63
Bab 63. Bertemu
64
Bab 64. Di tendang Purnama
65
Bab 65. Mayat Ambar
66
Bab 66. Tidak ingin ambil tindakan
67
Bab 67. Kedatangan Indri
68
Bab 68. Bijak nya Ratu
69
Bab 69. Darah yang amat banyak
70
Bab 70. nasi berulat
71
Bab 71. Makanan basi
72
Bab 72. Mencari gadis perawan
73
Bab 73. Tantangan Nolan
74
Bab 74. Bertemgkar
75
Bab 75. Pertempuran
76
Bab 76. Melerai pertengkaran
77
Bab 77. Terkena racun ular
78
Bab 78. Menemukan Kiara
79
Bab 79. Berhasil mencari iblis
80
Bab 80. Arini dan Samuel vs Nolan
81
Bab 81. Kekalahan
82
Bab 82. Kena kotoran
83
Bab 83. Hani tersadar
84
Bab 84. Menik keceplosan
85
Bab 85. Pertentangan
86
Bab 86. Perguncangan batin
87
Bab 87. Jalak frustasi
88
Bab 88. Bertengkar
89
Bab 89. Di siram air
90
Bab 90. Keputusan Purnama
91
Bab 91. Godaan Saiyara
92
Bab 92. menghajar si bungsu
93
Bab 93. Felix
94
Bab 94. Anak iblis
95
Bab 95. rasa sakit
96
Bab 96. Penderitaan Hani
97
Bab 97. Siluman birahi
98
Bab 98. Siksaan Nolan
99
Bab 99. Mendatangi Purnama
100
Bab 100. Bagas turun tangan
101
Bab 101. Penolakan Hani
102
Bab 102. Tangis Felix
103
Bab 103. Tangis Nolan
104
Bab 104. Memeluk Purnama
105
Bab 105. Dusta Indri
106
Bab 106. Tersentuh

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!