fitnah mertua

Beberapa tahun yang lalu sebelum Mira menikah dengan bima Mira dan Rian adalah sepasang kekasih, warga didesa mekar jati mengetahui hubungan mereka mereka selalu menggosipkan yang tidak-tidak tentang Mira.

karena satu dan hal lainnya Mira dan Rian memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka padahal mereka sempat hampir melangsungkan pertunangan, banyak yang tidak suka dengan hubungan mereka termasuk istrinya juragan ali yang tidak lain adalah ibunya Rian.

"kamu nggak papa mir"Rian membantu Mira berdiri

"nggak papa kok, makasih udah nolongin aku Rian"Mira sambil mengibaskan tangannya dan lutut nya yang terkena pasir

"kamu kenapa,kok jalan nya cepat banget"tanya Rian Dia menatap Mira tapi Mira malah membuang tatapan nya kearah lain

"nggak papa kok aku duluan ya "Mira beranjak pergi meninggalkan Rian yang masih kebingungan

"aneh , kamu nggak pernah berubah mir dari dulu"Rian bergumam sambil tersenyum melihat Mira yang semakin menjauh

setelah Mira berjalan cukup jauh akhirnya dia sampai dirumah ibunya juga,Mira melihat bapak nya yang sedang memandikan burung pelihara nya .

"pak ibu dimana" tanya Mira

"dibelakang mir lagi masak untuk makan siang masuk aja"

tanpa menoleh kearah anaknya

"iya pak Mira masuk dulu "

Mira melihat ibunya yang sedang menggoreng ikan sarden

"Bu "Mira memegang pundak ibunya

"eh Mira,kamu ngagetin ibu aja nak "

"Mira letak diatas meja ya Bu sayuran hasil panen dikebun tadi"Mira meletakkan kantong plastik besar diatas meja

"iya nak, makasih ya udah repot anterin kesini"ibu Mira tersenyum sambil meniriskan ikan nya

"ibu mau masak apalagi Bu"Mira mencomot satu ikan goreng diatas piring

"ibu mau nyambel nak, wah ini ada tomat dan juga cabai ya nggak jadi beli diwarung kalau gini jadi enak deh haha" ucap ibunya Mira girang

"iya Bu hasil panen nya banyak Mira antarkan untuk ibu dan mertua Mira aja deh"

"kamu bantuin ibu ngulek sambal ya mir, ibu mau menumis labu Siam yang kamu bawa ini"ujar ibu Mira sambil memotong labu Siam

"beres Bu "

"mir kamu makan siang disini aja ya"

"iya Bu ,mas bima juga nggak makan siang dirumah hari ini dia sudah bawa bekal"

"mertua mu gimana mir, udah ada perubahan nggak resek kayak dulu kan"

Mira terdiam dia tidak mau menceritakan Tabiat ibu mertua nya kepada ibunya takut jadi masalah kedepannya tapi seperti, semua orang di desa tau bagaimana kelakuan Bu Hesti bukan hanya pada Mira tapi tetangga juga.bu Hesti yang terkenal angkuh dan suka pamer membuat orang orang terkadang jengkel, Mira sebenarnya tidak ma ambil pusing dengan kelakuan mertua nya hanya saja dia akan angkat bicara jika ibu mertua nya dirasa sudah keterlaluan seperti kejadian tadi waktu dia mengantarkan hasil kebunnya.

"mir mir ditanya kok ya malah ngelamun" senggol ibu Mira

"eh nggak Bu, mertua Mira kayaknya sudah mulai berubah lagian Mira nggak akrab juga biarin aja dia mau ngapin" jawab Mira

"yasudah,itu sudah belum kamu nyambel nya"

" bentar lagi Bu"

"kalau sudah tata aja mir dimeja ibu mau ke depan dulu manggil bapak kita bertiga makan"ibunya Mira a berlalu meninggalkan nya

siang itu Mira menikmati makan siang dengan lahap dirumah ibunya, sudah lama Mira tidak makan siang bersama orang tua nya.

"oh iya Bu ,Bu RT titip pesan katanya disuruh rewang Minggu depan kerumah nya anak nya akan menikah"

"iya mir, kamu juga datang kan jangan terlalu capek ya kamu "

"aman itu mah Bu,si bapak Mira nanyain ibu tadi didepan lihat ke arah Mira aja nggak"sambil menggerutu

"kamu kayak nggak tau bapak mu aja gimana dia kalau sudah, senang ketemu peliharaan nya si beo(nama burung kesayangan bapak Mira)"

"kayak panas banget ya Bu hari ini,malas rasanya mau pulang "Mira mencomot keripik ubi ibunya

"disini aja dulu kan kamu sudah ijin bima kan tadi sebelum kesini"

"aku nggak ijin kesini Bu "

", sudah nggak papa pergi kerumah orang tua mu juga ya masa di omel "sahut bapak Mira yang lewat depan ruang tamu

"is si bapak Mira kan sudah bersuami pak, jadi harus ijin dulu mau kemana mana bapak gimana si"ibu Mira kesal melihat kelakuan bapak Mira

bapak nya Mira kurang menyukai bima sebenarnya tapi karena Bima pilihan Mira jadi mau tidak mau dia menyetujui Mira menikah dengan bima, salah satunya adalah alasan bapak Mira kurang menyukai keluarga bima terutama karena sikap ibu nya bima.

tak terasa waktu sudah beranjak sore Mira pamit pulang tapi dijalan saat dia melewati ibu ibu yang sedang berkumpul di warung Mbah Ijah mereka berbsik bisik,dan menatap Mira dengan sinis Mira tak menghiraukan dia melanjutkan perjuangannya hingga tiba dirumah.sebelum lanjut memasak untuk makan malam Mira beristirahat sebentar kemudian dia membuka kulkasnya dia memutuskan untuk memasak sayur SOP untuk makan malam,tak lama Mira mendengar suara motor bima didepan rumah dia segera beranjak dari dapur menyambut suaminya pulang bekerja.

"assalamualaikum"muka Bima memerah

"walaikumsalam mas"Mira mencium tangan bima

"mau Mira buatkan kopi mas"tawar Mira dia heran melihat wajah bima seperti orang yang menahan amarah

"nggak usah"ketus bima

Mira terdiam melihat sikap bima tidak seperti biasanya lalu dia memutuskan untuk meninggalkan bima sendirian, yang sedang duduk di kursi ruang tamu dengan rahang mengeras.

"Mira jawab dengan jujur pertanyaan ku jangan sekali-kali kamu menjawab pertanyaan ku dengan kebohongan!"ujar Bima berbicara lantang

Mira yang sedang mencuci peralatan bekas memasak pun tak kalah kagetnya tak biasanya bima berbicara dengan intonasi tinggi

"mas kamu mau nanyain apa ke aku, kenapa kamu teriak mas ngomong nya"mata Mira memerah menahan air mata yang hampir jatuh

"kamu tadi pagi bertemu dengan Rian kan pegangan tangan,kamu ngapin kamu masih punya hubungan dengan dia kamu masih menyimpan rasa pada Rian!"bima bicara lantang tanpa memperdulikan Mira yang setengah mati ketakutan

"oh atau kamu dan Rian diam diam masih menjalin hubungan gelap dibelakang aku,apa aku kurang kaya seperti Rian mir!" bima memegang bahu Mira

"mas kamu salah paham mas,Rian hanya nolongin aku kesandung tadi aku jatuh mas makanya dia nolongin aku "ujar Mira tanpa berani menatap bima air matanya jatuh tak henti pasalnya baru pertama kali nya dia melihat bima marah sebesar ini.

"lalu ini apa Mira ?"bima menunjukkan foto yang dikirimkan oleh ibu mertua nya

foto Mira dan Rian berpegangan tangan padahal foto itu Rian memegang tangan Mira saat membantu Mira berdiri dan belum sempat melepaskan tangannya.

"ibu salah paham mas "jawab Mira masih menangis

"jadi maksud kamu ibu aku bohong begitu Mira Lesmana Adipati!"teriak bima amarah nya semakin tidak terkontrol

"sekarang pulang kamu kerumah orang tua mu Mira "ujar Bima tanpa melihat kearah Mira

"kamu ngusir aku mas,kamu nggak mau dengar penjelasan aku istrimu mas tapi kamu lebih percaya orang lain walaupun itu ibu mu sendiri padahal kamu tau bagaimana sikap ibu ke aku "Mira memegang tangan bima tapi ditepis oleh suaminya

"jangan menjelekan ibu ku"

"baik mas Jika itu mau mu aku akan pergi dari rumah ini,kamu akan menyesal mas tidak mempercayai aku dan tidak mau mendengarkan penjelasan dari ku"

Mira meninggalkan bima yang sedang terduduk dilantai dia mengemasi sebagian pakainya, Tanpa pamit pada bima dia langsung meninggalkan rumah yang pernah dia tinggali bersama suaminya.mira sangat sedih apakah pernikahan nya akan kandas ditengah jalan, pernikahan yang baru seumur jagung,dia teringat bagaimana dia ingin membuka usaha kecil kecilan menjual menu sarapan didepan halaman rumah nya.

yang membuat nya sangat terpukul adalah suaminya tidak mau mendengarkan penjelasan dari nya, lebih parahnya lagi ibu mertua nya sendiri yang memfitnah nya.

Mira berjalan cepat menuju rumah ibunya tidak Dia peduli kan orang orang yang memanggilnya, bahkan yang sedang bergosip tentang dirinya dan Dengan sengaja membesarkan suaranya.

tak lama Mira pun sampai di depan rumah ibunya sebelum dia sempat memanggil ibunya dia langsung jatuh tak sadarkan diri.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***