Chapter 16
""Bersulang!""
Saat ini Diaz berada ditempat kerjanya yaitu ditempat bengkel las cukup besar milik bosnya yaitu pak Bambang,
"Akhirnya selesai juga"
"Client kita emang gak ada obat"
"Rela kerja bagai kuda demi istri cosplay Emi Fukada!"
"Emi Fukada matamu!"
Diaz sedikit tersenyum kecil mendengar berbagai obrolan serta candaan receh yang dikeluarkan oleh beberapa karyawan disana, Diaz dan banyak karyawan pak Bambang sedang menikmati pesta untuk ungkapan syukur karena mereka berhasil menyelesaikan job atau pekerjaan yang terbilang berat, apalagi tuntunan Client yang harus membuat dalam jumlah yang tidak logis serta tepat waktu dan tidak mentolerir kesalahan serta cacat pada benda, permintaan serta tekanan atau pressure dari Client membuat seluruh karyawan pak Bambang merasa kewalahan ditambah lagi Andre yang bisa dibilang satu satunya orang yang paling bisa diandalkan malah jarang sekali berangkat, hal ini membuat tekanan atau pressure menjadi lebih berat
Ditengah tengah keresahan itu, muncul bocah berumur 23 tahun yang meminta untuk bekerja di bengkel ini, awalnya pak Bambang tidak terlalu yakin dengan anak ini karena ia tidak mempunyai sertifikat, tapi ketika dites untuk menyelesaikan job atau pekerjaan yang sulit yang seharusnya bocah itu bisa kerjakan, namun bocah itu mampu mengerjakan pekerjaan itu dengan cepat dan rapih, pak Bambang yang melihat itu terkejut dan langsung merekrutnya karena saat ini ia sangat membutuhkan pekerja yang handal yang mampu menggantikan bocah bernama Andre, pak Bambang yakin jika ada bocah ini maka pekerjaan yang sangat sulit dan mentok deadline bisa terselesaikan
Keyakinan ini bertambah ketika pak Bambang melihat bocah bernama Diaz itu mengerjakan pekerjaannya dua sampai tiga kali lebih cepat daripada karyawan lainya, pak Bambang yang melihat itu sangat gembira dan langsung meminta Diaz untuk lembur, awalnya pak Bambang sedikit enggan karena Diaz masih baru disini tapi karena pak Bambang terdesak oleh deadline akhirnya mau tidak mau ia harus memaksa Diaz untuk lembur
Pak Bambang mengira ketika ia memerintahkan Diaz untuk lembur maka Diaz akan sedikit tidak nyaman kepada tempat kerjanya, apalagi yang lembur disini hanyalah Diaz dan karyawan lain tidak melakukan lembur yang tentunya jika kita berfikir logis maka Diaz akan tidak nyaman dengan perlakuan bosnya kepadanya, hal seperti itulah yang pak Bambang perkirakan, namun kenyataannya berbeda
Diaz menerima perintahnya dengan lapang dada dan tidak mengeluh, Diaz juga melakukan pekerjaannya dengan sabar dan tulus tanpa mengeluarkan kata kata keluhan, Diaz mengerjakan pekerjaannya dengan jumlah yang sangat banyak dan mengerjakannya dengan waktu yang sangat cepat, Diaz mengerjakan pekerjaannya yang seharusnya dikerjakan oleh 3 orang dalam jumlah waktu yang sama dengan ketiga orang tersebut, dan tidak sampai disitu Diaz juga berangkat 1 jam lebih awal untuk mengerjakan tugasnya dan pulang 1 jam lebih lambat untuk menyelesaikan pekerjaannya
Pandangan pak Bambang yang melihat kerja keras serta kedisiplinan pada jiwa Diaz hanya bisa tersenyum kecil, melihat Diaz yang giat membuat pak Bambang teringat kepada dirinya dahulu ketika muda dan ketika kaki kirinya masih ada, memikirkan hal itu membuat ia sedikit sedih
Pak Bambang kemudian berdiri dari tempatnya dan menuju kearah Diaz
"Diaz ikut aku kedalam"
"Baik bos"
Diaz kemudian berjalan mengikuti atasannya, Diaz berperasaan baik kali ini karena Diaz mampu mencium bau bau cuan yang harum dan menyegarkan tentunya, Diaz sedikit tidak sabar untuk melihat harga dari kerja kerasnya dibengkel ini, sepertinya bukan hanya Diaz yang mampu mencium bau bau cuan tapi ada beberapa karyawan lainya juga bisa mencium bau bau cuan ini
"Cie cie yang mau gajian"
"Traktir nasi goreng dong.."
Diaz yang mendengar itu membuat Diaz sedikit malu dan salah tingkah, tapi untungnya pak Bambang sedikit membelanya dari rasa malu
"Hei kalian sudah aku gaji, jangan minta traktir ke Diaz"
"Baik bos!"
Pak Bambang dan Diaz kemudian sampai keruangan milik pak Bambang, pak Bambang atau bosnya kemudian mengambil sebuah kertas amplop berwarna coklat dengan didalamnya terdapat sebuah benda yang mampu membuat Diaz bertahan hidup satu bulan kedepan, pak Bambang kemudian menyerahkannya kepada Diaz
"Ini gaji untuk pekerjaanmu"
Diaz kemudian sedikit mengangguk dan kemudian mengambil amplop berwarna coklat itu dengan perasaan berbunga bunga, Diaz hampir tidak bisa menahan rasa senangnya untung Diaz masih bisa mengendalikan rasa senangnya kalau tidak maka bisa menurunkan citra Diaz didepan pak Bambang
Diaz kemudian merasakan hal yang aneh dengan amplop coklat ini, Diaz merasa bahwa gaji atau bayarannya terlalu besar, Diaz bisa menyimpulkan hal ini tanpa harus membuka amplop coklat tersebut karena membuka gaji atau bayaran didepan bosnya adalah hal yang kurang terpuji, Diaz bisa menyimpulkan hal ini Diaz menyadari bahwa amplop ini terlalu tebal dari yang seharusnya
Diaz kemudian segera mempertanyakannya tapi pak Bambang dengan sigap memotongnya
"Ini adalah bayaran untuk orang yang mengerjakan pekerjaan 3 orang sekaligus"
Diaz yang mendengar hal itu hanya bisa tersenyum masam, memang benar Diaz mengerjakan pekerjaannya dengan cepat dan rapih, Diaz melakukan hal ini sebagai hobinya jadi berapa banyak pekerjaannya Diaz masih bisa menikmatinya tentunya banyak pekerjaannya yang wajar dan tidak berlebihan
Diaz mau tidak mau menerima gaji yang terbilang cukup banyak dari pak Bambang, disisi lain Diaz juga sangat senang karena menghasilkan uang dalam jumlah banyak dengan kerja keras dan keringat diri sendiri sangatlah memuaskan, ada sebuah perasaan tersendiri jika Diaz mendapatkan uang dari kerja kerasnya, sebuah perasaan keren dan bangga jelas merasuki tubuh Diaz
"Diaz itu adalah haji terakhirmu"
"Eh?"
Diaz yang mendengar ucapan yang mendadak langsung terbatu, berbagai spekulasi muncul dipikiran Diaz, Diaz kebingungan tentang apa yang sebenarnya terjadi, Diaz merasa ia tidak pernah melakukan kesalahan sekalipun Diaz malah mengerjakan semua pekerjaannya dengan rapih dan menawan, tapi kenapa pak Bambang mengatakan hal seperti itu yang bisa dibilang juga perkataan pak Bambang sangat mengandung damage yang tinggi
Ekspresi kebingungan jelas terlihat di wajah Diaz, sebelum Diaz mempertanyakan hal ini pak Bambang mengatakan alasannya terlebih dahulu
"Tenang saja kau tidak melakukan hal yang buruk"
"Terus kenapa pak?" Diaz sedikit menekan suaranya untuk membuatnya sesopan mungkin
"Anakku sudah sangat sukses sekarang karena itulah aku memutuskan untuk pensiun, karena jujur saja aku sudah terlalu lelah untuk bekerja dan mengurus bengkel ini, mungkin bengkel ini akan dijual"
Diaz yang mendengar itu sedikit bersimpati, memang benar keadaan dari pak Bambang sendiri sudah terlalu lelah baik dari segi fisik, mental, dan umur karena itulah Diaz sangat memaklumi hal itu, ditambah lagi keadaan kaki kiri milik pak Bambang jelas membuat pak Bambang yakin bahwa ini adalah keputusan yang tepat
Untuk biaya pak Bambang tidak terlalu mempermasalahkan hal ini, aset berupa bengkel besar ini ditambah anaknya yang telah sukses membuat pak Bambang tidak terlalu khawatir tentang biaya hidup, dan ia bisa hidup dengan tenang dan tidak perlu memikirkan bengkel besar ini yang bisa dibilang sangat merepotkan
"Ayo Diaz kita kembali kesana"
"Baik bos" Diaz menjawab dengan nada sedikit bergetar dari biasanya
Diaz cukup sedih karena kehilangan pekerjaannya padahal baru minggu kemarin Diaz bekerja, orang orang yang berada dibengkel pak Bambang adalah orang yang baik dan sangat bersahabat, dan ketika harus berpisah itu sedikit membuat hati Diaz tidak tenang walaupun Diaz dan mereka baru kenal minggu kemarin
Diaz melihat sebuah sedikit kekacauan yang berada didepannya lebih tepatnya ditempat karyawan pak Bambang yang dijadikan pesta kecil, padahal beberapa saat lalu mereka bersuka cita dan bersenang senang bersama. Diaz dan pak Bambang melihat seorang pria bertato dan bertampang preman sedang berteriak, memarahi serta memaki maki beberapa karyawan pak Bambang disana, pak Bambang yang melihat itu tentu saja tidak tinggal diam
"Andre jika kau ribut lebih baik kau pulang saja"
Orang yang bernama Andre itu kemudian menatap pak Bambang dengan tatapan melawan sambil memperlihatkan senyum yang cukup menjijikkan
"Pulang? Aku kesini untuk meminta gaji darimu!"
"Gaji? Kau bukan karyawanku lagi"
Benar sekali, Andre hanya berangkat bekerja 3 kali dalam sebulan terakhir itupun Andre hanya bekerja setengah jadwal atau setengah hari yang tentunya itu sangatlah tidak bermutu untuk seorang karyawan, karena hal itulah pak Bambang sama sekali tidak mau membayar Andre
Didalam dunia kerja kemampuan serta keahlian adalah sesuatu yang bisa dibilang penting dan oleh karena itu banyak sekali perusahaan atau lapangan kerja lainnya menerima orang yang berpendidikan tinggi dan berkemampuan ahli, memang kemampuan serta keahlian adalah sesuatu yang sangat penting tapi itu semua percuma ketika sikap atau attitude yang ia punya kurang baik. Dan ini juga berlaku sama dengan Andre, ia bisa dibilang mahir dalam bidang ini tapi karena sikapnya yang buruk membuat Andre tidak mendapatkan respect yang baik
Andre yang mendengar pernyataan dari pak Bambang langsung naik darah
"Jangan bercanda orang tua!"
Sambil meneriakkan perkataannya Andre menendang salah satu kursi didepannya, Diaz yang melihat itu sedikit kesal dan ingin sekali untuk memukulnya tepat diwajahnya karena entah kenapa wajahnya sangat membuat Diaz kesal
"Pulanglah sebelum aku kirim kau ke rumah sakit" Ucap pak Bambang sedikit menekan perkataannya
Walaupun sudah berumur sekitar 50 tahunan, tubuh pak Bambang bisa dibilang seperti pensiunan pegulat UFC Diaz bisa mengetahui itu karena otot tubuh pak Bambang yang kuat serta luwes ditambah tubuh atletis yang pak Bambang tampakan bahkan diumurnya yang menginjak 50 tahun, Diaz bisa membayangkan bagaimana kerasnya pak Bambang melatih tubuhnya saat ia muda
Bukannya takut Andre malah membuat wajah yang sangat memuakkan yang bahkan Diaz juga ingin sekali memukulnya. Andre kemudian berjalan mendekati pak Bambang sambil mengeluarkan perkataan yang bisa dibilang sangat menyinggung pak Bambang
"Aku tidak takut dengan orang tua yang bahkan tidak punya kaki" Ucap Andre sambil meludahi kaki palsu milik pak Bambang
"KAU!!"
Tentu saja bagi seseorang yang kehilangan anggota badannya akan sangat tersinggung ketika ada seseorang yang mencemooh kekurangannya dan hal inilah yang pak Bambang rasakan. Dengan segala amarahnya pak Bambang bersiap untuk memukul Andre tapi sebelum pak Bambang memukulnya tiba tiba seseorang memukul Andre hingga membuat ia sedikit sempoyong, dia adalah Diaz
Diaz sangat marah ketika Andre menyinggung soal kekurangan pak Bambang, Diaz masih bisa menahan diri ketika Andre memaki maki karyawan lain jujur saja saat itu Diaz sangat ingin memukul dan menghajar Andre habis habisan, tapi karena ia masih dilingkungan kerja dan didepan atasannya Diaz mau tidak mau harus bisa menahan amarahnya, dan ketika Diaz mendengar cemoohan kearah atasannya Diaz masih bisa bersabar tapi ketika Andre menyinggung soal kekurangan atasannya saat itu juga amarah Diaz sudah mencapai puncak dan ingin membabat habis Andre sampai puas
Diaz kemudian memukul perut Andre dilanjutkan dengan tendangan mendatar yang juga kearah perut Andre, dua serangan yang Diaz lancarkan cukup membuat Andre kesakitan dan sempoyong tapi apakah sampai disini saja? Tentu saja tidak, Diaz kemudian melanjutkan serangannya dengan mengarahkan sebuah pukulan Uppercut yang langsung mengenai dagu Andre, dan tidak sampai disitu saja Diaz kemudian memegang kedua pipi Andre dengan kedua tangannya lalu Diaz arahkan kearah lutut kanan yang membuat lutut kanan Diaz berbenturan langsung dengan wajah Andre yang tentunya sangat sakit, serangan ini adalah kombo favoritnya Diaz
Akibat benturan keras wajah dan lutut kanan milik Diaz membuat hidung Andre berdasarkan dan wajah Andre berubah menjadi merah, rasa pusing dan lemas langsung menyerang Andre, ia kemudian tumbang ketanah tapi apakah sampai disini saja? Tentu saja tidak
Diaz kemudian menaiki tubuh Andre yang sedang tersungkur dalam keadaan sadar, Diaz kemudian melanjutkan serangannya dengan meninju wajah Andre dengan tangan kanannya dan kemudian Diaz lanjutkan dengan tangan kirinya secara bergantian dan itu terus lakukan sampai ia puas
"Jaga mulutmu didepan orang yang lebih tua kepar*t!"
Note: Andre 3 Tahun lebih tua dibanding Diaz
Dengan amarah yang besar Diaz terus memukuli Andre, Satu? Dua? Tiga? Entah berapa banyak pukulan yang Diaz lancarkan, dan saat itu juga karyawan menatap diam ketika mereka melihat kejadian didepan mereka, para karyawan tidak menyangka Andre akan dihajar habis habisan oleh Diaz dan bahkan pak Bambang pun juga tidak percaya apa yang ia lihat didepannya. Sementara disisi lain wajah yang sok kuat yang Andre perlihatkan tadi berubah 180° terlihat wajah Andre sangat ketakutan dan memohon ampun kepada Diaz, tapi Diaz tidak memperdulikannya dan memukuli untuk sekian kali
Karena bengkel pak Bambang berada didepan jalan raya serta berada pada jam makan siang membuat perkelahian Diaz dan Andre menarik perhatian orang yang lewat. Pak Bambang yang melihat itu dengan cepat menarik Diaz untuk memisahkan dan mencegah Diaz melakukan lebih jauh dari ini
Andre yang melihat Diaz sudah tidak memukuli dirinya, Andre langsung pergi dengan menggunakan motornya, Diaz kemudian berusaha untuk tetap tenang dan dirinya melupakan hal yang penting
'Astaga aku terlalu kebawa suasana'
Diaz melihat semua orang dijalan memperhatikannya, Diaz langsung merasa tidak enak kepada karyawan serta pak Bambang karena hal ini bisa menurunkan citra Diaz dan bengkel pak Bambang
"Maaf pak..." Diaz yang sudah tenang kemudian berinisiatif untuk meminta maaf, karena bagaimanapun juga ini adalah kesalahannya
"Tidak apa apa Diaz, dan juga terimakasih"
Pak Bambang sedikit tersenyum karena Diaz mengantikan dirinya menghajar Andre, karena jujur saja dalam keadaan tubuh serta umurnya ini sangat tidak memungkinkan untuk bertarung apalagi dengan kaki kirinya yang kita tahu sudah tidak ada, karena itulah pak Bambang berterimakasih kepada Diaz, Diaz yang mendengar itu hanya mengangguk ringan
"Untuk sekarang pulanglah tenangkan dirimu"
"Baik bos"
Diaz kemudian merapihkan barangnya dan kemudian pulang ke kostnya
_________________________
Seperti biasa jika ada typo atau apapun itu tolong maafkan saja, dan jika ada saran atau kritik mohon untuk diutarakan buat orang amatir ini berkembang
Shunizu ba vawhor!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
🍀🍀
Kalo boleh jujur. Novel ini tuh keren, but di app ini kurang peminat yg bacanya. Semangat berkarya thorr and lanjutkan 👍
2021-12-22
1
Aras Panjulang
nah ini baru namanya anak muda..menghargai orang yg lebih tua..gue dukung elo Diaz 👍👍👍
2021-08-28
3
Sang_Penyendiri
Keknya si Andre salah pilih hari yang dimana si Diaz moodnya lagi buruk gegara Bengkel tempat kerjanya sedang rusak... Alhasil Si Andre lah jadi bahan pelampiasan...
2021-06-07
4