"Diaz, pekerjaanmu sudah selesai?"
"Sebentar lagi om"
"Kalau sudah selesai istirahat dulu, kalau begitu om pulang dulu..."
"Iya om"
Diaz hanya tersenyum kecil dan kembali mengerjakan pekerjaannya, saat ini Diaz bukan lagi seorang pengangguran tapi sekarang Diaz mendapatkan gelar 'orang yang memiliki pekerjaan' Diaz sangat senang dengan hal ini, setidaknya taraf hidupnya sedikit naik dan bisa dibilang tingkat sosialnya meningkat dibanding dahulu yang ia hanya seorang pengangguran yang mungkin bisa dibilang taraf paling rendah dalam kehidupan, yahh mungkin...
Diaz kemudian berdiri dan sedikit meregangkan tubuh dan otot ototnya yang lumayan pegal karena harus bekerja dari pagi sampai malam yah bisa dibilang Diaz lembur kembali, Diaz sebenarnya tidak paham dengan pemikiran pak Bambang atau bosnya, kenapa ia harus lembur? Apakah tidak ada karyawan selain dirinya? Apakah hanya dirinya yang bisa pak Bambang andalkan? Semuanya masih menjadi tanda tanya bagi Diaz
Namun apapun alasannya Diaz tetap bahagia dan bersyukur bisa bekerja, setelah melakukan sedikit peregangan Diaz kemudian kembali melanjutkan pekerjaannya
Disaat Diaz sedang mengerjakan pekerjaannya tiba tiba saja sebuah suara seperti botol jatuh terdengar ditelinga Diaz, Diaz dengan reflek langsung menoleh ke sumber suara tapi sayangnya Diaz sama sekali tidak melihat seseorang disana, secara tidak sadar Diaz menelan ludahnya dan tentunya tubuhnya sedikit bergetar, soalnya Diaz teringat dengan kejadian diAO kemarin yang bisa dibilang cukup menakutkan
Kemarin ketika Diaz telah berhasil mendapatkan bunga red rose, Diaz kemudian bergegas kembali ke Renbrug untuk menyelesaikan misinya ketika sudah keluar dari hutan bagian tengah Renbrug, disepanjang jalan banyak player yang melirik kearah Diaz terutama player yang melihat Diaz masuk ke hutan bagian tengah Renbrug
Mereka terkejut kepada Diaz yang saat itu adalah Zephys keluar hidup hidup dari hutan bagian tengah Renbrug yang kita tahu hutan itu merupakan hutan yang cukup menakutkan bagi pemain pemula, tidak ada yang berani kesana sampai kira kira levelnya cukup memadai itupun mereka akan ragu memasuki hutan tengah Renbrug sendirian karena takut dihajar sekelompok serigala
Setidaknya mereka butuh sekitar 5 orang yang masing masing dari mereka berlevel 10 untuk berani masuk ke hutan tengah Renbrug, tapi Diaz atau Zephys masuk ke bagian tengah Renbrug hanya dengan level 0, sendirian dan tentu saja modal nekat.
Bohong kalau mereka tidak terkejut dengan hal ini dan alhasil sebagian pemain pemula mencoba memasuki hutan Renbrug bagian tengah dengan harapan mereka akan seberuntung Zephys, namun sayang mereka semua menyesali perbuatan mereka karena mereka terkena pinalti kematian yang justru membuat level mereka menurun
Kesampingkan hal itu, setelah sampai ke kota Renbrug Zephys kemudian bergegas ke toko yang ia cari yaitu Unique Alchemist, setelah sampai Zephys langsung masuk dan menemukan nenek tua berkulit pucat serta memakai pakaian kebaya sambil memegang sebuah gayung
Zephys yang melihat itu kemudian memanggil nenek tua itu dan menyerahkan bunga red rose kepada nenek tua itu kemudian dengan senang hati ia menerimanya, dan tentunya misi mengambil bunga red rose telah selesai
Setelah menerima bunga red rose, nenek tua itu kemudian menyerahkan emblem kayu mirip dengan emblem kayu Assassin yang ia dapatkan dari pengambilan Class, namun bedanya emblem ini bercorak botol ramuan. Sebenarnya Zephys tidak terlalu peduli dengan coraknya yang penting ia berhasil mendapatkan emblem Unique Alchemist ini
Emblem kayu yang Zephys pegang mengeluarkan sinar cahaya emas kemudian pecah menjadi pecahan pecahan pixel yang kemudian pecahan pecahan pixel itu masuk kedalam tubuh Zephys, dan tidak lama kemudian sebuah panel sistem muncul didepan Zephys
{Selamat anda telah menjadi Unique Alchemist, Selamat anda mendapatkan skill Unique Alchemy}
_____
Unique Alchemy (1-1)
Dapat mengolah tanaman menjadi berbagai potion 1-1
Fame +30 Int +10
_____
Zephys yang melihat itu mengeluarkan senyum sinisnya, dengan ini kemungkinan Diaz atau Zephys mendapatkan uang bisa dibilang cukup tinggi maka dari itu ia tidak sabar untuk mendapatkan pundi pundi uang lalu kemudian memamerkannya kepada keluarganya, membayangkan saja sudah membuat Diaz terkekeh bahagia
Tidak ingin menganggu kebahagiaan Zephys nenek itu kemudian melayang pergi ke kamar mandi , Zephys menyadari kalau nenek tua itu pergi dan ia hanya menatapnya saja, namun tiba tiba perasaannya berubah menjadi tidak enak dan entah kenapa bulu kuduk Zephys berdiri entah bagaimana ceritanya
Zephys kemudian terbatu, tubuhnya bergetar hebat, semua bulu kuduknya berdiri ketika melihat nenek tua itu menembus pintu, pikiran buruknya entah bagaimana merasuki pikiran Zephys
Zephys kemudian berfikir kalau nenek itu sangatlah tidak normal kenapa begitu? Pertama nenek itu berkulit pucat, kedua nenek tua itu melayang, ketiga nenek tua itu memakai kebaya, keempat nenek itu menembus pintu, kelima nenek tua itu mandi menggunakan bunga mawar merah atau red rose, keenam nenek tua itu membawa gayung
Setelah menggabungkan beberapa point diatas, Zephys mengutuk keras pikirannya yang terkesan lambat, tanpa basa basi lagi Zephys langsung keluar dari toko itu kemudian berlari sekencang kencangnya sambil mengutuk otaknya yang sangat lambat menyadari sesuatu yang terbilang sangat penting
Tidak ingin membayangkan hal yang bisa dibilang tidak mengenakan, Diaz kemudian melanjutkan pekerjaannya yang hampir selesai, ia tidak ingin pekerjaannya terganggu oleh suara benda jatuh, apalagi sekarang baru jam 7 mana mungkin sesuatu itu muncul di jam yang menurutnya terlalu awal
Suara benda jatuh terdengar kembali, Diaz yang mendengar itu bukanya takut malah kesal karena suara itu sangat menganggu fokus Diaz dalam bekerja, Diaz adalah tipe orang ketika sedang melakukan hobi atau suatu kegiatan yang baginya menyenangkan maka ia benci untuk diganggu entah itu manusia ataupun bukan
Diaz memilih untuk mengacuhkan suara aneh itu dan memilih untuk fokus bekerja karena ketika Diaz fokus bekerja maka pekerjaannya juga akan lebih cepat selesai dan itu berarti waktu untuk Diaz login ke AO bisa sedikit lama, Diaz merencanakan untuk leveling gila gilaan karena ketika sampai ke level 10 maka leveling kedepannya akan sangat susah, Diaz juga merencanakan untuk membuat potion lalu dijual ke forum Athanor Online, tentunya dengan harga yang lebih murah
Ditengah tengah pemikirannya tiba tiba sebuah tangan memegang bahu Diaz, Diaz yang merasakan bahunya dipegang langsung bergidik ngeri, pemikiran hal berbau mistis kembali merasuki otak Diaz
'Ini masih jam 7 terlalu awal untuk itu!'
Seraya mengeluh didalam hati, Diaz memilih untuk menghiraukannya dan memilih untuk fokus bekerja, karena menurut buku yang pernah Diaz baca, ketika seorang berhadapan dengan hal yang mistis lebih baik hiraukan saja atau pura pura tidak tahu akan kehadiran mereka, karena itulah Diaz lebih memilih untuk menghiraukannya
"Oi Diaz, istirahat dulu nanti lanjut lagi"
Diaz yang mendengar itupun sedikit tercengang, suara itu bukanlah suara hantu ataupun kuntilanak tapi suara dari seorang atasan atau bosnya Diaz yaitu pak Bambang, Diaz yang mendengar itupun menoleh secara perlahan untuk memastikannya dan benar ternyata suara itu adalah suara pak Bambang, Diaz cukup lega akan hal itu
"Iya bos, nanti saya istirahat soalnya pekerjaan saya hampir selesai
"Istirahat dulu nanti aku yang selesaikan"
"Baik bos.."
Pak Bambang kemudian mengeluarkan 2 porsi nasi padang dan kemudian menyerahkan salah satunya ke Diaz, Diaz dengan senang hati menerimanya
"Oh iya Diaz, aku baru tahu kau fokus sekali bekerja aku sudah menepuk pundakmu tapi kau tidak sadar"
"Terimakasih bos"
Diaz yang mendengar itu hanya tersenyum malu karena menurutnya perkataan yang bosnya lontarkan adalah perkataan pujian, Diaz sebenarnya sadar kalau ada yang menepuk pundaknya namun ia khawatir kalau yang menepuk pundaknya bukanlah manusia
Diaz kemudian memakan nasi padang yang bosnya berikan dalam diam, sebenarnya Diaz ingin bercakap cakap akrab dengan bosnya tapi Diaz juga tidak ingin mengambil resiko, karena Diaz masih baru disini ditambah pak Bambang juga atasannya dan tentunya harus dihormati apapun yang terjadi,
Diaz juga tidak bisa berbicara sembarangan walaupun sekedar basa basi karena itu bisa juga dibilang sok akrab, dan hal ini juga bisa menurunkan citra Diaz sebagai bawahan teladan, jadi Diaz memilih untuk diam dan tidak berbicara dengan bosnya walaupun situasi ini bisa dibilang canggung
Ketika Diaz yang sedang berkonflik dengan pikirannya disisi lain pak Bambang melihat pekerjaan Diaz yang tergeletak didepannya, ia pun kaget dan jujur terkejut dengan kinerja Diaz sebagai seorang welder tanpa sertifikat
Pekerjaan yang bisa dibilang untuk 3 orang Diaz kerjakan semuanya dengan cepat dan juga rapih, pak Bambang tertawa didalam hatinya merekrut Diaz untuk menjadi karyawannya adalah pilihan yang sangat tepat
Ketika mereka berdua tenggelam dipikirannya masing masing, tiba tiba sebuah suara benda jatuh terdengar kembali, Diaz yang mendengar itupun kesal jujur saja suara ini sangat mengganggu
"Astaga dia lagi?"
"Hm?'
Mendengar pak Bambang mengeluh membuat Diaz sedikit kebingungan, apakah atasannya mengenal mahluk itu?, Apakah atasannya punya indera keenam?, Apakah atasannya berteman dengan dia?, Berbagai spekulasi muncul dipikiran Diaz, karena penasaran Diaz segera menanyakan hal itu karena jujur saja suara itu sangat menggangu Diaz saat bekerja
"Anda tahu suara itu bos?"
"Hm... Itu cuman kucing"
Diaz yang mendengar itupun bernafas lega, berbagai spekulasi yang berkembang dipikirannya semuanya salah, mungkin karena pikirannya terlalu berfokus kepada hal hal yang terbilang mistis jadi pikiran Diaz mengganggap hal ini terlalu berlebihan
Sekaligus pernyataan atasannya membuat Diaz mampu bekerja dengan tenang dan fokus, karena yang kita tahu sebelumnya suara itu sangat menggangu Diaz saat bekerja. Pak Bambang mengambil ikan lalu ia letakkan didepan kakinya, Diaz yang melihat itu mengerti dengan apa yang atasannya lakukan
Tidak butuh waktu lama, seekor kucing berwarna hitam berlari dan menyambut ikan itu dengan semangat
"Meong meong~"
Diaz tidak mengerti apa yang ingin kucing hitam itu katakan tapi satu hal yang pasti kucing hitam itu sangatlah imut!, Diaz kemudian berfikir untuk mengadopsi atau membawa kucing hitam ini pulang, karena bisa dibilang dirinya cukup kesepian tinggal sendiri setidaknya kucing hitam ini sedikit mengurangi rasa kesepiannya
"Kucing ini sudah 1 bulan disini, setiap malam pasti ada barang yang jatuh jujur saja itu sangat menggangu"
Diaz yang mendengar itupun hanya tersenyum masam, karena dirinya juga cukup terganggu oleh suara itu
"Kau bisa merawat kucing ini Diaz?, Aku sudah tanya ke karyawan lainya tapi mereka tidak mau"
"Tentu pak"
"Baguslah..."
Diaz tentu saja menerimanya, kucing hitam ini bisa dibilang sangat lucu dan imut tentu saja Diaz menerimanya, Diaz juga bisa dibilang pecinta kucing tapi sayangnya Diaz tidak bisa memelihara kucing karena menghidupi dirinya sendiri juga sudah susah apalagi ditambah kucing
Tapi karena Diaz sudah memiliki pekerjaan dan Diaz juga mendapat peluang mendapatkan pundi pundi rupiah di AO, jadi Diaz bisa untuk memelihara kucing toh ia juga kesepian jadi tidak masalah kalau kucing hitam ini menjadi temannya
Diaz kemudian menggendong kucing hitam itu tentu saja untuk mendapatkan chemistry, kucing hitam itu tidak menandakan adanya perlawanan malah kucing hitam itu terlihat manja ditangan Diaz, Diaz sedikit terkejut dengan kucing ini biasanya ketika kucing liar digendong pasti ada sedikit perlawanan entah itu dicakar ataupun digigit, tapi kucing ini berbeda ia malah manja kepada Diaz, sepertinya Diaz tidak akan ragu lagi untuk merawat kucing ini
Ketika Diaz sedang menatap melihat kucing hitam itu dengan tidak sengaja melihat kaki pak Bambang lebih tepatnya kaki kirinya pak Bambang, kakinya sedikit berbeda dengan kaki manusia seperti umumnya, Diaz kemudian melihatnya lebih dalam lagi
'Ini kan...'
Pak Bambang yang melihat arah mata Diaz hanya tersenyum kecil, lalu ia kemudian sedikit menaikan celananya sampai setinggi lutut dan pada saat itu juga Diaz sangat tertegun
"Dulu aku pernah mengalami kecelakaan maut diproyek karena itulah kaki kiriku diamputasi, jujur saja itu sangat memuakkan"
"Maaf pak, saya tidak bermaksud..."
Diaz sedikit bersalah karena membuka luka lama dari atasannya. Bagi seorang teknisi tidak lebih tepatnya bagi seorang manusia kehilangan satu kakinya pasti akan terkena pukulan mental yang sangat berat, apalagi pak Bambang adalah seorang kepala rumah tangga yang harus menghidupi keluarganya dan ini adalah hal yang sangat sulit karena ketika seseorang kehilangan anggota tubuhnya maka kesulitan mencari pekerjaan akan sangat tinggi
Nilai dari seseorang adalah bukan dari ia yang berada dipuncak tapi ia yang jatuh tapi berusaha untuk mendaki kembali, Diaz adalah orang yang pandai dan cekatan memahami sesuatu, ketika Diaz melihat kekurangan pak Bambang Diaz tahu kenapa bengkel yang bisa dikatakan cukup besar ini ada
Pak Bambang adalah kepala rumah tangga yang harus menghidupi keluarganya, tapi disisi lain ia memiliki kekurangan yang bisa dibilang fatal karena hal ini banyak sekali proyek yang menolaknya dan alhasil ia tidak memiliki penghasilan sedikitpun
Tapi pak Bambang tidak menyerah dan memberanikan diri membuka usaha las kecil demi anak dan istrinya, karena ketelatenannya usahanya maju dan berkembang dan bisa menjadi sebesar sekarang, hanya itu yang Diaz bisa simpulkan tapi walaupun begitu Diaz kagum kepada pak Bambang seperti yang Diaz bilang sebelumnya 'Nilai dari seseorang adalah bukan dari ia yang berada dipuncak tapi ia yang jatuh tapi berusaha untuk mendaki kembali' tapi disisi lain Diaz juga sedih atas keadaan atasannya ini
Pak Bambang yang melihat wajah sedih Diaz hanya tersenyum kecil
"Haha yang berlalu biarlah berlalu, untuk sekarang lebih baik kau pulang terlebih dahulu untuk pekerjaan ini biar aku yang selesaikan"
"Tapi pak"
"Sudahlah... Kau pulang istirahat saja"
Sebenernya Diaz sangat senang bisa pulang lebih awal ketika atasannya menggantikan pekerjaannya, tapi ketika melihat kaki palsu milik atasannya Diaz menjadi tidak tega, bukan maksud untuk merendahkan atasannya tapi Diaz juga adalah manusia sosial yang tentunya peduli dengan orang lain. Tapi karena ini adalah perintah dari atasannya mau tidak mau Diaz harus terima
"Kalau begitu saya pulang dulu pak"
Pak Bambang tidak menjawabnya dan hanya melambaikan tangannya, Diaz kemudian pulang ke kostnya dengan membawa teman barunya yaitu kucing berwarna hitam
_________________________________
Jika ada typo maafkan saja, dan jika ada saran atau kritik mohon untuk diutarakan buat orang amatir ini berkembang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
░M░y░o░u░i ░x░ M░i░n░a░
lgi masuk ke game AO, tiba2 tubuh asli diaz di langkahi kucing hitam dan akhirnya tubuh asli diaz meninggal sedangkan diaz yang didalam game terjebak
2021-12-21
1
{~n~}
👍👍
2021-09-14
1
Sahlan Muharram
aku salah satu orang yang mendukungmu kawan, seru ceritanya bro
2021-08-15
1