Bermain Dari Balik Layar

Lagi - lagi pemandangan horor terlihat di tempat itu. Di mana tempat itu adalah tempat yang mereka tau target utama dalam misi kali ini bersembunyi, yang tidak lain adalah Hank.

Tapi mereka hanya disisakan bagian yang tidak enak lagi. Yaitu harus mengurus semua orang yang pingsan atau pun mati dengan kondisi yang hampir sama dengan orang di tempat sebelumnya. Dan yang lebih menyita perhatian adalah sosok laki - laki paruh baya yang tergeletak di dalam cekungan tanah dengan kondisi tanpa tangan dan kaki, perut berlubang akibat tusukan benda tajam hingga mulut yang robek sangat lebar sampai telinga.

Karena ancaman telah lenyap di sana, mereka ditugaskan untuk membawa sisa pertarungan terakhir juga, tanpa tersisa. Tentu tuga membawa semua yang tersisa di pertarungan terakhir akan sangat merepotkan dan menjijikkan. Pasalnya mereka harus membawa satu persatu orang dan bagian - bagian tubuh yang berceceran di sana - sini. Tapi apa daya, mau tidak mau perintah harus dilaksanakan.

Saat mereka bergeser sedikit dari tempat pembantaian terakhir, Chila menemukan satu orang lagi yang terduduk dengan pakaian penuh darah hingga dia menyimpulkan jika laki - laki ini adalah bagian dari Serigal Perak. Tetapi pemikiran tersebut ditentang oleh Kayla karena ada yang berbeda yaitu perisai besar yang dia jadikan sandaran.

↑↓↑↓↑↓↑↓↑↓↑↓↑↓↑↓↑↓↑↓↑↓↑↓↑↓↑↓↑↓↑↓↑↓↑↓↑↓↑

Misi kali ini sukses besar tanpa ada korban jiwa di pihak sekolah, bahkan tak ada luka yang berarti di kedua unit, paling cuma lecet dan sejenisnya. Tetapi yang tidak mereka tau adalah luka yang berada dalam tubuh masing - masing orang. Apa itu? Tidak lain adalah trauma yang akan menghalangi di masa depan.

"Misi kali ini bisa dikatakan sukses besar. Bahkan dari pihak tentara di luar sana fidak ada yang mati karena sisa bawahan dari Hank langsung mundur saat melihat pemimpin mereka melayang di udara." Seru Dewi memberi tau rincian keadaan saat ini dengan tertawa bangga.

Tidak ada tanggapan dari ketiga belas pemuda -pemudi yang menjalankan misi. Bahkan tidak ada sedikit pun rasa senang setelah mengalahkan salah satu mafia besar. Mereka terlihat seperti orang yang berhasil keluar dari neraka dan hanya duduk menundukkan kepala memandang tanah.

"Ada apa dengan kalian semua?" Reacher merasa keheranan dengan tingkah semua anak muda itu.

Sedangkan Dewi malah ikut - ikutan mereka menunduk dengan ekspresi rumit dan berjalan mendekati bangku taman dekatnya. Dari atas bangku taman terlihat seorang laki - laki sedang terbaring tak sadarkan diri.

Dewi duduk sambil membenahkan posisi laki - laki itu, di mana dia menjadikan pahanya sebagai bantal untuk laki - laki yang tak sadarkan diri tersebut dan menatapnya dalam - dalam.

"Lebih suka bertindak seorang diri daripada bergantung pada orang lain, benar - benar keren untuk seorang yang selalu sendirian tapi dikelilingi banyak orang hebat." Celetuk Dewi sembari menatap wajah laki - laki itu.

"Sebagai orang yang tau tentang masa laluku harusnya kau lebih tau aku daripada siapa pun." Laki - laki tadi, barusan menjawab celetukan Dewi yang tidak dia harapkan dijawab.

"Ya itulah dirimu, tak akan berubah sampai kapan pun dan akan terus bermain dari balik layar." Sahut Dewi menengadah memandangi langit pagi.

Perlahan Reiki bangkit dari pangkuan Dewi, "Sudahlah, itu terlalu membosankan dibahas di saat seperti ini."

Reiki dan Dewi saling bertukar pandang dan tertawa lepas mengingat yang terjadi di masa lalu. Saking kerasnya mereka berdua tertawa, sampai orang lain melihat mereka dengan tatapan penasaran tentang ada apa diantara mereka.

Tanpa sadar, sudah ada empat sosok berdiri dengan aura haus darah dan wajah penuh amarah yang tak bisa dibendung lagi, hingga salah satu dari mereka menarik telinga Reiki dengan kuat.

"Aduh....sakit oi, siapa yang jewer - jewer telinga orang sembarangan?!" Kata Reiki merasakan telinganya mulai merah.

"Aku....Kenapa? Mau tambah?" Katanya jengkel.

Reiki berontak, mencoba melepaskan telinganya dan berbalik mendapati empat sosok sudah berdiri dengan kemarahan yang memuncak hingga dia terpaksa membungkam mulut sendiri.

"Aduh duh, perutku tiba - tiba terasa sakit. Aku mau ke toilet sebentar. Dah." Kata Reiki membuat alasan agar dapat lepas dari sosok yang muncul.

"Mau lari? Jangan harap." Kayla yang tadi menjewer telinga Reiki, kini mempersiapkan pistol yang dia isi peluru karet.

Door.....

Sebuah tembakan meluncur cepat mengincar kepala Reiki yang sudah berlari menghindari penghakiman untuknya.

Dengan kecepatan Reiki yang tidak dia tahan sedikit pun, meski begitu sebuah benjolan muncul di kepalanya. Bukan karena peluru karet Kayla tapi karena jatuh tersandung.

"Ehem.....kau berhutang sebuah penjelasan pada kami tuan sok jagoan." Kata Chila setelah berdeham pelan.

"Itu karena aku memang jagoan." Jawab Reiki dengan penuh percaya diri.

Buakk.....

Sebuah pukulan mendarat tepat di kepala Reiki dengan keras hingga dia harus merasakan sakit kembali.

"Untuk apa pukulan itu Daigo?" Tanya Reiki kesal sambil mengusap bekas pukulan Daigo.

"Kenapa kau beraksi sendiri tanpa memberi tahu kami?" Kembali sebuah pertanyaan mengeksekusi Reiki hingga tanpa bisa menjawab.

Dewi yang melihat muridnya sedang di eksekusi hanya tertawa kecil dari kejauhan sembari berkata dengan senyum tulus, "Mungkin ini tidak akan membuatmu bosan atau merasa terasingkan lagi."

Akhirnya misi pagi itu berlangsung cukup lancar baik yang di dalam maupun di luar karena mereka bubar setelah melihat pemimpin mereka kalah dan kini mafia Serigala Perak sedang mengalami kekosongan dalam hal penguasa setelah Hank di tumbangkan.

《→→→○←☆→○←←←》

Di suatu tempat yang ditutupi kegelapan. Duduk seorang wanita dengan pakaian hitam ketat dari atas sampai bawah sedang duduk di bawah satu - satunya cahaya yang ada di sana menyaksikan siaran berita di televisi.

"Kematian dengan luka tusuk di leher. Sungguh ciri yang mencolok." Katanya memberi komentar tentang berita yang disiarkan.

"Entah kau bersembunyi dan menyamar, aku akan menemukanmu. Akan ku buat kau tunduk dengan diriku yang sekarang."

Kemudian wanita tersebut meraih ponsel di dekatnya dan menekan tombol angka di atasnya dan menelepon seseorang.

"Siapkan rencana itu sekarang. Kita mulai misi ini secepatnya." Seru wanita tersebut memberi perintah melalui ponsel.

Terpopuler

Comments

lemon

lemon

unit 25 .beban yang sok akrab

2021-02-13

2

lihat semua
Episodes
1 1. Prolog Yang Serba Salah
2 2. Guru Killer
3 Tantangan Kakak Kelas #1
4 Tantangan Kakak Kelas #2
5 Sang Legenda Medan Perang
6 Unit Terbelakang
7 Anggota Baru Unit 25
8 Short Date
9 Keahlian Unit 25
10 First Mision
11 Rencana Gila
12 Sepucuk Surat
13 Operasi Taman Sekolah
14 Formasi Segitiga Kejutan
15 Unit 09
16 Pembantaian Sepihak
17 Pertarungan Penentuan
18 Reiki Vs Hank
19 Bermain Dari Balik Layar
20 Sampah Yang Bukan Lagi Sampah
21 Gaun Pengantin
22 Menginap
23 Perjodohan
24 Hanya Seorang Teman
25 Listy
26 Tragedi Atap Sekolah
27 Perjalanan Ke Masa Lalu
28 Tanpa Bisa Disentuh
29 Sosok Seribu Topeng
30 Pekerjaan Baru
31 Awal Semuanya Dimulai #1
32 Awal Semuanya Dimulai #2
33 Pemain Emosi
34 Gadis Tanpa Emosi
35 Anggota Keluarga Baru
36 Teriakan Tanpa Suara
37 Debat Calon Istri?
38 Poker Face
39 Maling Teriak Maling
40 Ramai Sekali
41 Kematian Reiki?
42 Datangnya Sebuah Badai
43 Kenyamanan Dalam Siksaan
44 Menggila
45 Romansa Di Atas Tank
46 Serigala Berbulu Domba
47 Penyesalan Masa Lalu #1
48 Penyesalan Masa Lalu #2
49 Kawan Atau Lawan
50 The Miracle
51 Pergi Tanpa Jejak
52 Arwah Penasaran?
53 Hati Dan Air Mata
54 PENGUMUMAN!!!
55 Continue or not?
56 Dibobol
57 Undangan Pernikahan
58 Pernikahan Berdarah #1
59 Pernikahan Berdarah #2
60 Monster Di Antara Para Monster
61 Kekuatan Tanpa Mental
62 Kembalinya Sang Juara
63 Raja Iblis Dan Pahlawan
Episodes

Updated 63 Episodes

1
1. Prolog Yang Serba Salah
2
2. Guru Killer
3
Tantangan Kakak Kelas #1
4
Tantangan Kakak Kelas #2
5
Sang Legenda Medan Perang
6
Unit Terbelakang
7
Anggota Baru Unit 25
8
Short Date
9
Keahlian Unit 25
10
First Mision
11
Rencana Gila
12
Sepucuk Surat
13
Operasi Taman Sekolah
14
Formasi Segitiga Kejutan
15
Unit 09
16
Pembantaian Sepihak
17
Pertarungan Penentuan
18
Reiki Vs Hank
19
Bermain Dari Balik Layar
20
Sampah Yang Bukan Lagi Sampah
21
Gaun Pengantin
22
Menginap
23
Perjodohan
24
Hanya Seorang Teman
25
Listy
26
Tragedi Atap Sekolah
27
Perjalanan Ke Masa Lalu
28
Tanpa Bisa Disentuh
29
Sosok Seribu Topeng
30
Pekerjaan Baru
31
Awal Semuanya Dimulai #1
32
Awal Semuanya Dimulai #2
33
Pemain Emosi
34
Gadis Tanpa Emosi
35
Anggota Keluarga Baru
36
Teriakan Tanpa Suara
37
Debat Calon Istri?
38
Poker Face
39
Maling Teriak Maling
40
Ramai Sekali
41
Kematian Reiki?
42
Datangnya Sebuah Badai
43
Kenyamanan Dalam Siksaan
44
Menggila
45
Romansa Di Atas Tank
46
Serigala Berbulu Domba
47
Penyesalan Masa Lalu #1
48
Penyesalan Masa Lalu #2
49
Kawan Atau Lawan
50
The Miracle
51
Pergi Tanpa Jejak
52
Arwah Penasaran?
53
Hati Dan Air Mata
54
PENGUMUMAN!!!
55
Continue or not?
56
Dibobol
57
Undangan Pernikahan
58
Pernikahan Berdarah #1
59
Pernikahan Berdarah #2
60
Monster Di Antara Para Monster
61
Kekuatan Tanpa Mental
62
Kembalinya Sang Juara
63
Raja Iblis Dan Pahlawan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!