Pertarungan Penentuan

Dorr!!! Dorr!!! Dorr!!!

Trink!!! Trink!!! Trink!!!

Baku tembak tidak bisa dihindari saat kemunculan sesosok laki - laki dengan sabit dan perisai besar, mendekat dan melemparkan tangan manusia. Benar - benar hanya tangan manusia yang telah di potong dengan sebuah cincin perak berukir gambar serigala pada salah satu jari.

Tapi laki - laki itu sangat terampil memainkan sabit dan perisai sehingga dapat menghindari hujaman peluru dari tiga arah sekaligus.

"Yo, kita bertemu lagi. Kalian tidak melupakan aku bukan." Sapa laki - laki setelah terbebas dari hujaman peluru.

Wajah sang pendatang semakin terlihat dari balik tudung jaket, meski tertutup perban tapi mata hitam legam yang sangat khas dari orang yang menangkap mereka semalam dan salah satu orang paling harus di waspadai di dunia hitam maupun di mana pun di dunia ini.

Semua orang di sana hanya gemetar sambil mencoba menyelesaikan isi ulang peluru di senjata masing - masing karena tau jika bahaya besar sedang mengincar mereka yang berada di sana tanpa terkecuali.

"Maaf, tolong maafkan anak buahku atas kelancangan mereka, tolong lepaskan mereka untuk kali ini."

Dari barisan orang paling belakang muncul seorang laki - laki paruh baya dengan setelan serba berwarna perak dengan sopan dan sangat menghormati orang di depannya.

"Apa untungnya bagiku?" Laki - laki tadi bertanya dengan nada meremehkan lawan bicaranya.

"Tentu saja ada. Tapi sebelum itu aku meminta maaf karena belum memperkenalkan diri." Kata sang pria paruh baya.

Lalu sang pria paruh baya melepaskan topi dan sedikit menundukkan kepala, "Aku adalah pemimpin dari mafia Serigala Perak, Hank."

"Apa aku memperkenalkan diri juga?"

"Anak muda sepertimu tidak usah repot - repot melakukan itu, karena aku sudah tau siapa dirimu. Peringkat satu dalam Dark World atau lebih dikenal dengan pembunuh dengan gaya membunuh yang indah dan sekaligus paling berbahaya, The Bood Red Rose." Kata pria paruh baya yang bernama Hank memperkenalkan diri dan mengungkapkan identitas lawan.

Semua bawahan Hank semakin ketakutan saat ketua mereka mengungkapkan identitas orang di depan mereka hingga tangan mereka gemetar kuat hingga menjatuhkan senjata masing - masing.

"Yah....aku tersanjung pemimpin mafia besar seperti Serigala Perak mengetahui siapa aku, meski aku memakai perban dan menyembunyikan identitas." Kata Reiki senang dirinya dikenal salah satu orang paling dikenal di Tekno City.

Serigala Perak adalah salah satu dari empat mafia paling besar di Tekno City dan menjadi paling kuat kedua di bawah mafia Naga Hitam yang menjadi rival abadi. Sempat terdengar kabar burung jika kedua mafia ini melakukan kontrak damai. Tapi belum ada bukti kuat tentang itu semua karena terkadang masih ada pertikaian antara anggota dari kedua mafia.

"Hahaha...anak muda sepertimu di zaman sekarang sangat jarang yang bisa berkuasa sampai dikenal dunia. Jadi wajar saja jika kau sangat terkenal." Puji Hank dengan tersenyum marah menyembunyikan rasa takut dibalik senyum palsu.

"Terima kasih atas pujiannya. Tapi tidak ada toleransi untuk kalian kali ini." Kata Reiki.

Memang dulu pernah terdengar kabar jika mafia Serigala Perak pernah mengibarkan bendera perang dengan mafia Taring harimau dan Zombie Darah. Dan yang lebih mengejutkan adalah munculnya orang paling ditakuti karena Serigala Perak menyinggung jika sepuluh dari anggota mereka bisa menghabisi sang pemegang peringkat nomor satu di Dark World.

Tentu itu semua salah karena pada suatu malam saar perang antara tiga mafia ini pecah, orang tersebut muncul tanpa persenjataan apa pun kecuali sebuah pisau kecil yang di berada di alas sepatu. Dan sebelum perang pecah pada pusat kota, sebagian anggota dari Serigala Perak telah ditemukan mati dengan keadaan kepala yang masih sedikit menempel pada tubuh dan luka tusuk di jantung atau pun leher patah. Dan yang lebih mengejutkan lagi, semua dilakukan kurang dari satu jam.

"Kau lupakan saja semua ini anak muda. Lagi pula ini semua tidak ada hubungannya denganmu." Kata Hank.

"Kau ingin tau apa hubunganku dengan semua ini? Akan kuberi tau. Aku masuk ke sekolah ini dan aku ditugaskan untuk menangkap kalian satu per satu dalam keadaan hidup tapi tidak disebutkan jika harus utuh." Kata Reiki sambil melepas perban di wajahnya.

Pandangan mata Hank menajam seketika. Dia langsung memerintahkan anak buahnya untuk menembak mati Reiki tanpa tau jika orang di depan mereka saat ini pernah memporak - porandakan pasukannya yang berisi sekitar 150 orang seperti bermain dengan sekumpulan semut yang mati dalam sekali injak.

"Aku benci orang tua yang tidak tau kapan harus menyerah sepertimu."

Tameng berbentuk tutup peti mati di tangan Reiki segera menghadang semua peluru yang datang menghampiri dari tiga arah sekaligus. Tapi itu tidak menjamin jika dia sudah aman karena sekarang sang pendatang sedang berada di area musuh.

Benar saja. Saat dia hendak berjalan maju, tanah yang Reiki pijak meledak seketika. Beruntungnya dia sempat menarik kembali kakinya dan segera mundur melindungi diri dengan menutupi bagian atasnya dengan perusai.

"Kalian membuatku marah." Kata Reiki penuh amarah membuat aura haus darah keluar hingga semua orang sulit bernapas.

Sekarang giliran sabit besar di tangan Reiki yang beraksi. Dia memutar berlawanan gagang bawah dan atas sabit besar tersebut sebelum dari tengah kedua bagian muncul sebuah rantai yang mengikat bagian atas dan bawah.

Segera tangan Reiki memegang gagang bagian bawah sabit dan memutar - mutar bilah sabit di udara sebelum di ayunkan ke arah satu per satu musuh. Tak butuh waktu lama, semua orang di sana sudah tergeletak dengan darah yang menyembur dari kedua kaki mereka masing - masing. Bagaimana tidak, sabit yang Reiki mainkan menebas kedua kaki mereka dalam satu tangan.

Tersisa Hank sendiri yang masih berdiri kokoh karena sempat melompat saat sabit itu datang menghampiri. Seolah kedudukan sebagai bos mafia bukanlah lelucon, dia mengeluarkan sebuah peluncur granad dari punggung.

'Aku ingin tau bagaimana mereka bisa mendapatkan senjata sedangkan semalam aku sudah melucuti itu semua. Juga dari mana datangnya peluncur granad itu. Kenapa aku tadi tidak melihatnya.' Batin Reiki bingung bagaimana bisa mereka bisa sangat ajaib.

Tidak menunnggu lawannya menyerang, Hank langsung meluncurkan tembakan pertama ke arah Reiki. Tentu saja serangan lemah seperti itu tidak bisa melukai dia yang dijuluki 'The blood red rose'. Jangankan melukai, mengotori kulit putihnya saja belum sampai karena serangan yang diluncurkan sudah terbelah menjadi dua di tengah jalan.

"Kita akhiri saja di sini dan akan kuanggap ini tidak pernah terjadi, anak muda." Kata Hank memberi tawaran agar Reiki menyerah dan pergi tanpa melukai dirinya.

"Semakin kau sombong, semakin pula aku ingin mendengar jeritan putus asa dari mulut tua mu itu" Kata Reiki menjilat bilah sabit yang berlumuran darah dengan wajah seram.

Tidak ada yang mau mengalah, akhirnya dari kedua belah pihak terjadi bentrokan kembali saat Hank menembakkan serangan kedua tapi serangan itu Reiki lilit dengan rantai dan dia lempar kembali pada sang pengirim.

Episodes
1 1. Prolog Yang Serba Salah
2 2. Guru Killer
3 Tantangan Kakak Kelas #1
4 Tantangan Kakak Kelas #2
5 Sang Legenda Medan Perang
6 Unit Terbelakang
7 Anggota Baru Unit 25
8 Short Date
9 Keahlian Unit 25
10 First Mision
11 Rencana Gila
12 Sepucuk Surat
13 Operasi Taman Sekolah
14 Formasi Segitiga Kejutan
15 Unit 09
16 Pembantaian Sepihak
17 Pertarungan Penentuan
18 Reiki Vs Hank
19 Bermain Dari Balik Layar
20 Sampah Yang Bukan Lagi Sampah
21 Gaun Pengantin
22 Menginap
23 Perjodohan
24 Hanya Seorang Teman
25 Listy
26 Tragedi Atap Sekolah
27 Perjalanan Ke Masa Lalu
28 Tanpa Bisa Disentuh
29 Sosok Seribu Topeng
30 Pekerjaan Baru
31 Awal Semuanya Dimulai #1
32 Awal Semuanya Dimulai #2
33 Pemain Emosi
34 Gadis Tanpa Emosi
35 Anggota Keluarga Baru
36 Teriakan Tanpa Suara
37 Debat Calon Istri?
38 Poker Face
39 Maling Teriak Maling
40 Ramai Sekali
41 Kematian Reiki?
42 Datangnya Sebuah Badai
43 Kenyamanan Dalam Siksaan
44 Menggila
45 Romansa Di Atas Tank
46 Serigala Berbulu Domba
47 Penyesalan Masa Lalu #1
48 Penyesalan Masa Lalu #2
49 Kawan Atau Lawan
50 The Miracle
51 Pergi Tanpa Jejak
52 Arwah Penasaran?
53 Hati Dan Air Mata
54 PENGUMUMAN!!!
55 Continue or not?
56 Dibobol
57 Undangan Pernikahan
58 Pernikahan Berdarah #1
59 Pernikahan Berdarah #2
60 Monster Di Antara Para Monster
61 Kekuatan Tanpa Mental
62 Kembalinya Sang Juara
63 Raja Iblis Dan Pahlawan
Episodes

Updated 63 Episodes

1
1. Prolog Yang Serba Salah
2
2. Guru Killer
3
Tantangan Kakak Kelas #1
4
Tantangan Kakak Kelas #2
5
Sang Legenda Medan Perang
6
Unit Terbelakang
7
Anggota Baru Unit 25
8
Short Date
9
Keahlian Unit 25
10
First Mision
11
Rencana Gila
12
Sepucuk Surat
13
Operasi Taman Sekolah
14
Formasi Segitiga Kejutan
15
Unit 09
16
Pembantaian Sepihak
17
Pertarungan Penentuan
18
Reiki Vs Hank
19
Bermain Dari Balik Layar
20
Sampah Yang Bukan Lagi Sampah
21
Gaun Pengantin
22
Menginap
23
Perjodohan
24
Hanya Seorang Teman
25
Listy
26
Tragedi Atap Sekolah
27
Perjalanan Ke Masa Lalu
28
Tanpa Bisa Disentuh
29
Sosok Seribu Topeng
30
Pekerjaan Baru
31
Awal Semuanya Dimulai #1
32
Awal Semuanya Dimulai #2
33
Pemain Emosi
34
Gadis Tanpa Emosi
35
Anggota Keluarga Baru
36
Teriakan Tanpa Suara
37
Debat Calon Istri?
38
Poker Face
39
Maling Teriak Maling
40
Ramai Sekali
41
Kematian Reiki?
42
Datangnya Sebuah Badai
43
Kenyamanan Dalam Siksaan
44
Menggila
45
Romansa Di Atas Tank
46
Serigala Berbulu Domba
47
Penyesalan Masa Lalu #1
48
Penyesalan Masa Lalu #2
49
Kawan Atau Lawan
50
The Miracle
51
Pergi Tanpa Jejak
52
Arwah Penasaran?
53
Hati Dan Air Mata
54
PENGUMUMAN!!!
55
Continue or not?
56
Dibobol
57
Undangan Pernikahan
58
Pernikahan Berdarah #1
59
Pernikahan Berdarah #2
60
Monster Di Antara Para Monster
61
Kekuatan Tanpa Mental
62
Kembalinya Sang Juara
63
Raja Iblis Dan Pahlawan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!