Rencana Gila

Sosok manusia dengan jaket abu-abu, sebuah perisai berbentuk tutup peti mati dan sebuah sabit di tangan, sudah menjadi pemandangan mengerikan bagi mereka yang tidak tau.

"Tidak...tidak...jangan mendekat. Cepat...cepat singkirkan dia, maka akan ku naikkan gajimu. Cepat!!!" Bentak Bilak ketakutan sembari berjalan mundur beberapa langkah.

Mendengafkan tuannya, bodyguard tersebut langsung melempar koper yang dia bawa dan mengeluarkan sebuah pistol dari dalam saku jasnya.

"Sayang sekali. Padahal aku haru saja akan mengajakmu bernegosiasi sambil ngopi" Celetuk Reiki pelan.

Bodyguard itu langsung mengarahkan pistolnya ke arah Reiki. Tentu saja Reiki sudah tau akan hal itu akan dia lakukan dan dia segera memasang posisi perisai di depan badan

"Sekarang kapten, seperti rencana." Kata Reiki pada handy talky yang dia gantung di depan dada.

Tak berselang lama setelah terakhir Reiki bicara, dari belakang Bilak, tiba-tiba muncul dua orang, laki-laki dan wanita yang melompat dari bayangan malam, menerkam dia dan bodyguardnya.

Dengan sigap, Chila langsung memukul kepala Bilak dengan sarung tangan besi besar miliknya. Tapi tak disangka Bilak menghindari serangan Chila dengan menunduk ke bawah.

Sedangkan Daigo langsung menghunuskan katana miliknya ke arah leher bodyguard yang menodongkan pistol ke Reiki. Tapi bodyguard satu ini terlihat sangat berpengalaman karena dapat seri melawan serangan kejutan Daigo dengan berbalik dan menodongkan pistol ke dahi Daigo.

Setelah Reiki bebas dari ancaman, segera dia berlari dan mengayunkan sabit untuk menebas leher bodyguard yang masih seri melawan Daigo. Lagi-lagi target mereka berbalik menghadang laju sabit di tangan Reiki dengan menahannya dengan menangkap pergelangan tangan Reiki dan tangan lainnya masih menodongkan pistol ke arah Daigo.

"Kau boleh juga. Bagaimana jika kau menyerah maka hukummu bisa diringankan. Bagaimana?!" Kata Daigo yang masih dalam kondisi terkunci dengan pistol di tangan lawannya.

"Bagaimana kalau aku menolak?" Bertanya bodyguard tanpa merubah posisi.

"Sudah dapat kau bayangkan bukan, bagaimana tidak enak makanan di penjara." Sahut Reiki.

Si bodyguard langsung menggertakan giginya dan berniat menembak Daigo. Tetapi ifu dibatalkan oleh seseorang yang datang setelah itu.

"Kalau jadi kau aku tidak akan melakukan itu." Kata suara tersebut yang terdengar dari samping salah satu tumpukan kontainer.

Seseorang yang menjadi sumber suara muncul perlahan memperlihatkan sesosok wanita dengan sebuah pistol di kedua tangannya.

"Jika kau menembak kapten kami, maka majikanmu akan mengiringi perginya kapten kami." Tegas Kayla dengan mengarahkan salah satu pistolnya ke Bilak dan yang satunya ke arah sang bodyguard.

Melirik ke arah tuannya, terlihat Bilak sudah dicekik dan tubuhnya diangkat ke udara oleh Chila.

"Bukannya lebih mudah jika kau menembak ku dengan dua pistol yang ada di tangamu itu." Sahut si bodyguard.

"Aku tidak menggunakan cara picik seperti kalian." Jawan Kayla.

Si bodyguard langsung mengendurkan pegangannya pada pistol di tangannya, tapi tidak melepasnya. Dia langsung menembak bilah katana Daigo hingga membuatnya terpental mengarah ke Kayla yang membuatnya harus menghindar. Memanfaatkan kesempatan Reiki yang masih belum sadar dengan peristiwa cepat itu, dia memutar pergelangangan tangan Reiki dan membuat sabit di tangannya jatuh.

Segera dia menendang perisai Reiki dan membuatnya tetjatauh sebelum dia menembakan sebuah tembakan ke perut Reiki. Kemudian bodyguard tersebut berputar kembali dan menembak sarung tangan besi Chila,membuat Bilak terjatuh ke tanah. Kemudian dia menunduk untuk mengambil sabit yang tergeletak di tanah sebelum melemparnya ke tangan sarung tangan Chila membuat salah satu tangannya tak bisa bergerak.

"Kalian lihat, aku yang akan menang disini. Dan kalian akan mati disini, malam ini juga." Kata si bodyguard dengan suara sombong.

Chila, Daigo dan Kayla segera menurunkan senjata masing-masing. Juga tidak terdengar suara tembakan lagi dari Listy yang mengintai dari kejauhan.

"Heh....kalian lihat, siapa yang akhirnya menang dari sini." Kata Bilak yang secara tiba-tiba bangkit dan memegang lehernya yang terasa sakit.

Sesaat setelah itu, sebuah senyum kemenangan merekah di wajah masing-masing dari tiga orang yang sudah terdesak itu.

"Apa yang kalian tertawakan, kenapa kalian semua tersenyum ha?" Bentak Bilak dengan menunjuk satu per satu dari tiga orang yang hendak membunuhnya.

"Tidak kusangka rencana kita berhasil dengan semulus ini." Sahut Daigo sembari duduk di jalanan pelabuhan.

"Sudah dipastikan jika kita sudah menang." Handy talky yang menggantung di depan dada yang tidak lain adalah Listy.

"Tidak heran dia bisa mengalahkan Jenderal Reacher dengan mudah." Seru Chila dengan meregangkan tubuhnya.

Senyum kemenangan yang tergambar di wajah Bilak dan bodyguardnya seketika langsung menghilang seperti saat itu muncul.

Tidak ada angin tidak ada hujan, kedua orang itu tiba-tiba langsung tumbang ke tanah tanpa alasan yang jelas. Dan dari belakangnya terlihat seorang sedang berdiri dengan sebuah tongkat besi bergerigi di kedua ujungnya.

"Ahh....leganya. Hanya pura-pura mati sebentar saja badanku langsung terasa nyeri semua." Katanya.

"Good job." Kata Chila dengan mengacungkan jempol pada Reiki.

"Benar-benar rencana gila dengan menjadikanmu umpan, membuat dia menembakmu dan kau menyerang dia dari belakang saat lengah. Sungguh brilian." Seru Daigo dengan memungut sabit di bawah Chila dan melempar ke Reiki.

"Aku bahkan sampai berdebar saat melihatmu tertembak." Timpal Listy yang muncul dengan membawa koper hitam dengan dua tangan.

"Cukup memujinya. Cepat bereskan tiga orang ini dan kita serahkan pada pihak sekolah." Kata Reiki malas.

Daigo, Chila, Kayla dan Reiki kemudian mengambil dan menyimpan perlengkapan mereka sebelum membawa empat orang target yang sudah dilumpuhkan ke dalam mobil.

"Aku tidak mengira jika misi tingkat S bisa semudah ini." Celetuk Kayla sembari masuk ke dalam mobil.

"Aku juga begitu. Ku kira ini akan lebih sulit lagi." Sahut Listy.

"Sudah-sudah diam. Kita akan segera berangkat." Timpal Daigo.

"Ohh....kalian duluan saja. Aku masih ada urusan dengan beberapa orang di sini, dah." Reiki kemudian berbalik dan berlari sebelum menghilang bak di telan kegelapan malam.

↑↓↑↓↑↓↑↓↑↓↑↓↑↓↑↓↑↓↑↓↑↓↑↓↑↓↑↓↑↓↑↓↑↓↑↓↑↓↑

Di tempat dimana Bilak dilumpuhkan, terlihat aada sekitar 50 orang menuju kesana dari berbagai arah dengan mengenakan setelan rapi, menunjukkan jika mereka adalah para mafia.

Mereka berhenti saat jarak diantara mereka kurang dari dua meter. Satu orang dari masing-masing kelompok maju ke tengah dengan langkah anggkuh dari mereka.

"Apa yang membuat bos mafia Serigala Perak datang kesini?!" Kata seorang pria dengan setelan serba putih.

"Aku sudah biasa ber transaksi disini. Yang mengejutkan adalah bos mafia Tengkorak Utara sampai jauh-jauh datang kemari." Kata pria lainnya dengan terus menghisap cerutu.

"Dia datang kesini juga pasti ingin membeli narkoba dari si tikus Bilak itu." Kata pria di samping bos mafia Serigala Perak.

"Bukankah kau sama saja orang tua. Sekian tahun, tapi kau masih saja belum mati. Aku ingin sekali meringkus kalian para Taring Harimau." Kata seorang paruh baya di sampingnya.

"Teruskan saja perdebatan konyol kalian di tempat lain. disini, kami para Zombie Darah ingin berbisnis." Celoteh orang yang mengaku salah satu mafia Zombie Darah.

Mereka berlima terus berdebat satu sama lain sambil menunggu seseorang orang yang selamanya tak akan kunjung datang.

Tanpa mereka sadari, seseorang sudah berdiri mengawasi mereka dari tadi. Mengawasi dari puncak kontainer tak jauh dari tempat mereka berlima berdiri dengan sebuah sabit raksasa yang disangga di bahunya.

"Apa kalian sudah puas berdebat? Aku kuak melihat pertengkaran anak-anak ini." Kata pria itu dengan tatapan tajam.

Sontak semua orang yang mendengar langsung mengalihkan perhatian ke sumber suara muncul.

"Siapa kau? Beraninya mengganggu ku." Kata pria yang menghisap cerutu.

"Kalian tidak mengenalku? Kalau begitu akan ku tunjukkan siapa aku sebenarnya."

Pria tersebut langsung berlari menuju mereka berlima. Sontak saja semua orang yang melihat dari kejauhan langsung mengeluarkan senjata dan menembak pria misterius itu.

Di malam itu, suasana pelabuhan menjadi sangat mencekam dengan kedatangan 5 mafia besar Tekno City dan seorang pria misterius.

Episodes
1 1. Prolog Yang Serba Salah
2 2. Guru Killer
3 Tantangan Kakak Kelas #1
4 Tantangan Kakak Kelas #2
5 Sang Legenda Medan Perang
6 Unit Terbelakang
7 Anggota Baru Unit 25
8 Short Date
9 Keahlian Unit 25
10 First Mision
11 Rencana Gila
12 Sepucuk Surat
13 Operasi Taman Sekolah
14 Formasi Segitiga Kejutan
15 Unit 09
16 Pembantaian Sepihak
17 Pertarungan Penentuan
18 Reiki Vs Hank
19 Bermain Dari Balik Layar
20 Sampah Yang Bukan Lagi Sampah
21 Gaun Pengantin
22 Menginap
23 Perjodohan
24 Hanya Seorang Teman
25 Listy
26 Tragedi Atap Sekolah
27 Perjalanan Ke Masa Lalu
28 Tanpa Bisa Disentuh
29 Sosok Seribu Topeng
30 Pekerjaan Baru
31 Awal Semuanya Dimulai #1
32 Awal Semuanya Dimulai #2
33 Pemain Emosi
34 Gadis Tanpa Emosi
35 Anggota Keluarga Baru
36 Teriakan Tanpa Suara
37 Debat Calon Istri?
38 Poker Face
39 Maling Teriak Maling
40 Ramai Sekali
41 Kematian Reiki?
42 Datangnya Sebuah Badai
43 Kenyamanan Dalam Siksaan
44 Menggila
45 Romansa Di Atas Tank
46 Serigala Berbulu Domba
47 Penyesalan Masa Lalu #1
48 Penyesalan Masa Lalu #2
49 Kawan Atau Lawan
50 The Miracle
51 Pergi Tanpa Jejak
52 Arwah Penasaran?
53 Hati Dan Air Mata
54 PENGUMUMAN!!!
55 Continue or not?
56 Dibobol
57 Undangan Pernikahan
58 Pernikahan Berdarah #1
59 Pernikahan Berdarah #2
60 Monster Di Antara Para Monster
61 Kekuatan Tanpa Mental
62 Kembalinya Sang Juara
63 Raja Iblis Dan Pahlawan
Episodes

Updated 63 Episodes

1
1. Prolog Yang Serba Salah
2
2. Guru Killer
3
Tantangan Kakak Kelas #1
4
Tantangan Kakak Kelas #2
5
Sang Legenda Medan Perang
6
Unit Terbelakang
7
Anggota Baru Unit 25
8
Short Date
9
Keahlian Unit 25
10
First Mision
11
Rencana Gila
12
Sepucuk Surat
13
Operasi Taman Sekolah
14
Formasi Segitiga Kejutan
15
Unit 09
16
Pembantaian Sepihak
17
Pertarungan Penentuan
18
Reiki Vs Hank
19
Bermain Dari Balik Layar
20
Sampah Yang Bukan Lagi Sampah
21
Gaun Pengantin
22
Menginap
23
Perjodohan
24
Hanya Seorang Teman
25
Listy
26
Tragedi Atap Sekolah
27
Perjalanan Ke Masa Lalu
28
Tanpa Bisa Disentuh
29
Sosok Seribu Topeng
30
Pekerjaan Baru
31
Awal Semuanya Dimulai #1
32
Awal Semuanya Dimulai #2
33
Pemain Emosi
34
Gadis Tanpa Emosi
35
Anggota Keluarga Baru
36
Teriakan Tanpa Suara
37
Debat Calon Istri?
38
Poker Face
39
Maling Teriak Maling
40
Ramai Sekali
41
Kematian Reiki?
42
Datangnya Sebuah Badai
43
Kenyamanan Dalam Siksaan
44
Menggila
45
Romansa Di Atas Tank
46
Serigala Berbulu Domba
47
Penyesalan Masa Lalu #1
48
Penyesalan Masa Lalu #2
49
Kawan Atau Lawan
50
The Miracle
51
Pergi Tanpa Jejak
52
Arwah Penasaran?
53
Hati Dan Air Mata
54
PENGUMUMAN!!!
55
Continue or not?
56
Dibobol
57
Undangan Pernikahan
58
Pernikahan Berdarah #1
59
Pernikahan Berdarah #2
60
Monster Di Antara Para Monster
61
Kekuatan Tanpa Mental
62
Kembalinya Sang Juara
63
Raja Iblis Dan Pahlawan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!