"Ini....ini......ini perlengkapan yang kau gunakan, tolong jangan bercanda Reiki." Kata Listy yang menyembunyikan rasa kagetnya dengan tersenyum kecut.
"Bukankah ini adalah kombinasi senjata yang buruk." Sahut Daigo.
Mereka semua tak percaya dengan apa yang mereka lihat. Memang dari pertarungan tadi siang, Reiki terlihat memiliki ketangkasan dan kekuatan yang bagus. Tetapi siapa sangka jika senjata yang dia gunakan bukanlah kombinasi dua senjata yang bagus.
"Kalian tidak bisa menilai buku dari sampulnya. Akan ku buktikan itu nanti. Untuk sekarang kita akan menyusun rencana dulu. Dan aku punya sebuah rencana gila untuk itu." Kata Reiki dengan nada sombong dan wajah licik yang tergambar.
↑↓↑↓↑↓↑↓↑↓↑↓↑↓↑↓↑↓↑↓↑↓↑↓↑↓↑↓↑↓↑↓↑↓↑↓↑↓↑
Malam sudah cukup larut tanpa terlihat siapa pun yang ada di jalanan atau dimana pun. Kebanyakan orang saat mulai larut pasti sudah beristirahat di rumah atau sudah tidur karena lelah seharian.
Tetapi tidak untuk sebagian orang lainnya yang malah lebih aktif di saat gelap dibandingkan saat mentari sedang bersinar.
Terlihat dua orang yang sedang berdiri dengan posisi siaga di balik tumpukan kontainer di pelabuhan yang mengapit bagian depan dan belakang mereka.
Dua orang itu adalah seorang lelaki dan perempuan yang tidak lain adalah Daigo dan Chila yang sedang bersiaga dalam penyergapan.
Terlihat Daigo mengenakan baju dan celana pendek berwarna hitam ketat dengan menggunakan pelindung di bagian kedua kaki bagian bawah dan tangannya yang memegang gagang katana, bersiap untuk menyerang. Dengan rambut hijau sampai leher yang dia kucir di bagian belakang.
Dan Chila terlihat memakai pakaian yang sama seperti Daigo yang serba hitam tapi sedikit berbeda karena pakaian yang dia gunakan tanpa pelindung di bagian kaki dan tangan. Sedikit berbeda karena Chila menggunakan pakain serba panjang dengan rambut pirang panjang yang di biarkan terurai dan sepasang sarung tangan besi berukuran cukup besar yang dia pakai di kedua tangannya.
"Situasi di sini aman. Bagaimana dengan tempat kalian berada, apa kalian melihat sesuatu?" Tanya Daigo dari handy talky yang dia bawa di tangannya.
Sedikit mundur ke belakang, terlihat seorang wanita sedang berdiri di samping tembok memegang sebuah handgun di tangannya. Dia mengenakan pakaian yang sama seperti Chila dengan tambahan ikat pinggang dan sebuah tas kecil di kaki kirinya yang berisi ammo handgun. Juga sebuah shootgun yang dia bawa di punggungnya dan resleting bagian atas yang dia sedikit buka memperlihatkan belahan dadanya. Dengan rambut hitam panjangnya yang dia kuncir dua dan sorot mata hijau di bawah lampu jalan yang menyala redup, membuat sosoknya terlihat seperti seorang assassin dari dalam game.
"Aku juga tidak melihat apa pun seperti apa yang kalian lihat." Jawab Kayla pada handy talky yang terdengar suara Daigo.
"Aku cukup kerepotan dengan kamuflase ini. Tapi tenang saja. Aku tidak melihat ada pergerakan dari sekitar." Kata Reiki melalui handy talky.
Reiki saat ini sedang bersembunyi di sebuah tumpukan logam tidak jauh di depan Daigo dan Chila dengan ber kamuflase disana.
Dia menggunakan pakain yang sama seperti Daigo tapi Reiki menggunakan Jaket dan memasang tudung jaket tersebut untuk menutupi kepalanya. Dengan kondisi Reiki yang menggunakan pakain serba hitam dan perban yang melilit wajahnya, membuat musuhnya tidak akan bisa mengenalinya hanya dengan melihat sorot mata dan rambut hitamnya dengan tambahan dua buah senjata di tangannya pasti akan membuatnya semakin sulit dilacak.
"Bukankah kau bilang jika target akan melakukan transaksi narkoba di pelabuhan bagian selatan Tekno City pada jam 10.00 malam. Tapi kenapa sampai sekarang belum ada tanda-tanda target muncul Reiki." Protes Chila yanh terdengar sangat jelas dari handy talky empat orang lainnya.
"Pelankan suaramu, kita bisa ketahuan. Itu memang benar. Aku mengambil misi ini dari salah satu guru dalam sekolah. Dan ini baru jam 10.23 bodoh." Jawab Reiki.
"Semuanya tenang. Aku melihat orang yang cock dengan ciri-ciri yang ada dalam dokumen. Dia berjalan dengan dua orang ber jas hitam di sampingnya yang kemungkinan body guard miliknya dan sebuah koper di masing body guardnya." Kata Listy melalui handy talky yang menghentikan semua keluhan Chila.
Jika di amati dengan teliti di atas salah satu tumpukan kontainer berjarak 50 m di belakang Kayla, terlihat seorang wanita sedang tengkurap memantau sekitar melalui teropong sniper.
Dia adalah Listy yang mengenakan setelan yang sama dengan dua gadis lainnya bahkan lebih simple karena dia memang sniper yang hanya ada sebuah koper hitam berukuran besar di sampingnya. Dengan rambut merah muda panjang yang di depannya terlihat sebuah bando putih dan mata ungu yang menyala dalam gelap.
"Apa benar titik pertukaran mereka di depan sebuah gudah di pelabuhan, tidak jauh dari tempat ku sekarang?" Tanya Reiki.
"Benar. Terlihat seorang pria sedang berdiri di depan gudang dengan wajah gelisah." Jawab Listy mengkonfirmasi info dari Reiki sebelumnya.
"Kita lakukan sesuai rencana awal, mengerti semua." Tegas Daigo.
"DIMENGERTI." Jawab Mereka berempat bersamaan.
Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya target mereka sampai di depan gudang pelabuhan menemui satu laki-laki lainnya.
"Sekarang." Teriak Daigo.
Langsung setelah Daigo memberi perintah, Reiki langsung melompat keluar dari tumpukan logam dan menyambar punggung salah satu bodyguard.
Sontak pria yang di depan, yang menyadari salah seorang bodyguardnya tumbang, langsung berbalik dan mundur beberapa langkah. Dan bodyguard yang tersisa langsung berdiri di depan untuk melindungi tuannya.
Melihat seorang sudah tumbang, pria yang sedari tadi menunggu di depan gudang langsung berusaha kabur dengan keringat dingin yang mengucur deras di dahinya.
Saat dia berusaha melarikan diri, tiba-tiba pria tersebut langsung tumbang diiringi dengan suara tembakan keras dari arah dia berusaha melarikan diri yang mengakibatkan kaki pria itu tertembak dan berteriak kesakitan.
"Kenapa buru-buru kan aku baru sampai. Mari kita ngopi dulu bagaimana tuan Bilak." Kata Reiki dengan senyum seram yang samar dia perlihatkan dari balik perban.
"Ap....apa yang kau lakukan, cepat singkirkan serangga ini dari hadapanku." Perintah orang yang di panggil Bilak ketakutan
"Apa kau yakin dengan keinginan mu itu akan terkabul." Kata Reiki.
Reiki berjalan mendekati mereka dan keluar dari bayangan malam menuju cahaya lampu. Sedikit demi sedikit Reiki menampakkan wujudnya yang mengenakan jaket abu-abu dan celana pendek dengan membawa sebuah perisai besar berbentuk seperti tutup peti mati yang terbuat dari baja dan sebuah sabit dengan gagang pendek di tangan lainnya.
"Mungkin dengan ini kau tidak akan bisa menyingkirkan ku dengan mudah karena kau tau apa. Karena aku sangat berpengalaman." Kata Reiki yang membuat mereka seperti mendengar lantunan kematian.
Author note.
Kali ini saya mau menegaskan kembali tentang semua karakteristik unit 25 bagi yang belum terlalu paham.
Reiki.
Berpengalaman dalam berbagai cara pembunuhan maupun pertarungan yang lebih hebat dan lebih kejam dari yang lainnya sehingga sangat ditakuti semua orang. Disini, mungkin Reiki akan menggunakan perban dan jaket karena wajahnya hampir diketahui semua kliennya tapi mereka tidak ada yang berani angkat bicara tentang ciri-ciri 'The Blood Red Rose' karena itu bisa lebih buruk dari kematian. Dan sedikit tambahan jika Semua orang di dunia hitam tidak mengetahui nama asli 'The Blood Red Rose'.
Senjata: Segala jenis barang bisa dia gunakan senjata, tapi untuk saat ini menggunakan perisai, sabit dengan gagang pendek dan sebuah tongkat besi.
Daigo.
Ketua dari unit 25. Tidak memiliki keistimewaan dengan latar belakangnya tapi soal kemampuan, bisa dibilang cukup baik dalam pertarungan senjata jarak dekat. Buruk dalam pertarungan tangan kosong maupun jarak jauh.
Senjata: Pisau, pedang, katana yang cukup dikuasai untuk saat ini.
Kayla.
Anggota baru yang masuk bersamaan dengan Reiki. Memiliki sedikit keistimewaan dalam latar belakang yang cukup membuatnya tertekan. Kemampuan menembak jarak dekat yang sangat baik dengan akurasi mencapai 80%.
Senjata: Handgun, Shootgun. Untuk saat ini.
Listy.
Siswi yang sudah berada di unit 25 sejak dia masuk dia masuk pertama kali di SMA T7. Memiliki latar belakang yang sangat rumit di antara Daigo, Chila maupun Kayla. Kemampuan sniper yang bisa dibilang cukup baik untuk sebuah unit terbelakang dengan akurasi mencapai 91%.
Senjata: Senapan laras panjang.
Chila.
Sama halnya dengan Listy yang bergabung dengan unit 25 saat pertama kali masuk sekolah. Tidak memiliki latar belakang yang istimewa. Memiliki kemampuan dalam pertarungan tangan kosong dengan kekuatan pukulan yang cukup untuk mendorong sebuah mobil.
Senjata: Sepasang sarung tangan besi berukuran cukup besar.
Itu saja ulasan untuk kali ini. Jangan lupa tinggalkan like, komen, vote atau rating ya. Makasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Blue Twins
Hajar Teroos
2021-02-07
1