Tegang dan kalang kabut.

Karakter Moon Li

Bagian 3.

Wang Li dengan keadaan masih syok menyadari gadis itu hanya diam di atasnya. Iya menoleh kebawah dimana kepala si gadis masih terkulai di dadanya.

Jantungnya berpacu, di tekannya bahu si gadis dengan telunjuknya. Tidak ada respon sama sekali. Mati!?

Hati Wang Lee menjadi tegang. Bagaimana bisa menjelaskan jika ada seorang gadis mati di kamarnya? Pikiran Wang Lee menjadi kalang kabut.

Dengan hati hati iya membalikkan tubuhnya perlahan. Lalu menjatuhkan tubuh gadis itu perlahan dan tergolek begitu saja di lantai. Matanya terpejam.

Wang Lee duduk dan memandangi gadis itu.

Ia tercengang.

Deg...

Deg...

Deg...

Wang Lee bahkan bisa mendengar detak jantungnya sendiri.

Iya mengucek matanya tidak percaya. Lalu mencubit lengannya sangat kuat.

"Aduh...! Ini bukan mimpi!"

Jeritnya kesakitan sambil mengusap bekas cubitannya sendiri.

Wajah gadis itu begitu cantik seperti peri. Terlihat seumuran dengannya.

Rambutnya kemerahan, dengan kuning mendominasi, hidungnya mancung, dagu yang lancip dan bibirnya....

Wang Lee tak pernah melihat gadis secantik ini sebelumnya. Yang menarik perhatiannya lagi pakaiannya berwarna perak yang di gunakan oleh gadis itu.

Ia tidak tau bahan apa ini, tapi menempel begitu sempurna di tubuhnya seperti kulit kedua.

Bahkan lekuk tubuhnya tercetak dengan jelas. Tonjolan dadanya terbentuk. Perutnya...

Kebawah lagi...Wang Lee tersentak, wajahnya menjadi merah. Ia mengambil selimut dan menutupi tubuh gadis tersebut.

Wang Lee melihat tangan gadis itu memegang sesuatu.

Kubus aneh dengan garis garis banyak tulisan di permukaannya.

Satu jam....

Dua jam...

Tiga jam...

Begitu lama Wang Lee menatap Gadis itu, berharap akan terbangun, Namun tidak ada gerakan apapun.

Wang Lee mencoba menyentuh tangan gadis itu masih terasa hangat.

Apa yang harus dilakukannya? Membawa kedokter? Bagaimana menjelaskannya?

Dalam kebingungannya, Wang Lee mencoba memindahkan tubuh gadis itu ketempat tidur.

Namun kubus aneh terlepas dari tangannya. Setelah meletakkan gadis itu di tempat tidur.

Wang Lee mengambil kubus aneh itu dan meletakkannya di samping tempat tidur.

Lalu hal yang tak terduga terjadi, kubus aneh itu tiba tiba memancarkan cahaya aneh dan menyelimuti seluruh tubuh gadis tersebut.

Wang Lee terkejut mundur dan bersembunyi di bawah tempat tidur.

Setelah agak lama, baru di ia keluar pelan pelan memberanikan dirinya menatap kearah gadis itu yang masih tetap tertidur di selimuti cahaya aneh tersebut.

Karena tak tau apa yang mesti harus di perbuatanya., dalam kebingungannya. Akhirnya Wang Lee hanya bisa berjalan mondar mandir dalam kamar.

Melirik sebentar, kemudian berpikir. Menggelengkan kepalanya, kemudian berjalan mondar mandir lagi.

Telah malam tiba dan masih tetap tidak ada gerakan apa pun juga.

Hingga ia capek sendiri dan akhirnya tertidur pulas di bawah lantai.

Pagi pagi seperti biasanya dia terbangun, dengan gerakan malas ia menggeliat....

Lalu matanya terbuka lebar...

Matanya terlonjak kaget!

Secepat kilat iya bangkit berdiri dan melihat keatas tempat tidur.

Deg...Ini jelas bukan mimpi!

Gadis itu masih tetap di sana, di atas tempat tidur dan masih di selimuti cahaya aneh.

"Siapakah gadis seperti peri ini?" Semalam dia terus mondar mandir mandir memikirkannya.

Tapi, hasilnya nihil sama sekali, ia tidak menemukan jawabannya. Dalam kelelahan semalam, Wang Lee akhirnya jatuh tertidur di atas lantai kamarnya.

Mengesampingkan segala masalah dalam kepalanya, ia memutuskan pergi sekolah.

Sedikit pikirannya teralihkan dari kejadian kemarin, Namun tetap saja tidak bisa melupakan sepenuhnya.

Hari ini akan berat, bathinnya.

Wang Lee mengunci pintu kamarnya dan membawa kunci bersamanya.

Menuju ke dapur berpamitan pada Ibu dan mencium tangannya sebelum berangkat ke sekolah.

Dengan santai mengayunkan sepeda Moto Morini meluncur meliuk dijalanan hingga sampai di pintu gerbang.

Di pintu gerbang sekolah, ia melihat seraut wajah cantik mempesona tersenyum manis kearahnya.

Mei Cin menghambur kearah sepeda moto Morini dan memaksanya menarik rem dan berhenti.

"Kamu baik baik saja?" Mei Cin terlihat khawatir.

"Hehe...Lumayan!" Wang Lee menjawab sambil tertawa kecil.

Mei Cin tersenyum, menjadi kasihan dengan Wang Lee. Sebisanya iya menghibur sahabatnya itu.

Mei Cin menemani Wang Lee memarkirkan sepeda Moto Morininya di parkiran. Nyaris hanya dia sendiri yang ke sekolah memakai sepeda Moto Morini.

Yang lain. Semuanya memakai mobil kelas atas, ada Mercedes, Volvo. BMW. dan banyak lagi mobil berkelas tinggi.

Wang Lee berjalan di samping Mei Cin dengan tenang, tidak banyak yang mereka bicarakan.

Hanya seputar pelajaran jam yang di tinggalkan oleh Wang Lee.

Beberapa mata yang melihat mereka berjalan bersama, menatap dengan wajah mengejek.

"Bagaimana mungkin Mei Cin mau berjalan dengan pemuda itu" Kata sinis terlontar dari mulut mereka.

Bagaimana pun berita kejadian kemarin telah dengan cepat menyebar dan dengan perpanjangan mulut ke mulut.

Bahkan itu mulai berkembang sedemikian rupa, sehingga kabar yang beredar adalah seorang pemuda bejat mencoba menodai kesucian seorang Dewi kecantikan di sekolah SHI SHI High School.

Wang Lee tetap acuh dan berjalan santai di samping Mei Cin.

Ia tahu karakter Mei Cin adalah karakter berbeda dari siswa siswa lainnya.

Mei Cin adalah Anak seorang pengusaha perhiasan terkenal. Tokonya ada di mana mana di seluruh negeri ini.

Mei Cin adalah anak kelima dari Tuan Par Jinson, yang selanjutnya jika di sejajarkan dengan Keluarga Wang Lee hanya bagai langit dan bumi perbedaannya.

Wang Lee dan Mei Cin masuk kedalam ruangan.

Tatapan tajam dan suara ejekan menusuk kedalam jantungnya, Namun dia berusaha untuk terlihat tetap tenang.

Seorang gadis berambut keriting, yaitu teman Moon Li menghalangi jalan mereka dan berkata.

"Mei Cin..Apa yang kamu lakukan dengan pemuda tak tau diri itu? Dia akan merusak reputasi mu di sekolah SHI SHI High School ini!"

Ujar Sun Shil sambil berkacak pinggang di depan mereka.

Mei Cin mendekat kearah Sun Shil, secepat kilat mengayunkan tangannya.

Plakkk....

Suara tamparan itu terdengar begitu keras hingga mengagetkan siswa siswa yang ada di dalam ruangan tersebut.

Bahkan Moon Li yang melihatnya terperangah.

"Mei Cin...Beraninya kamu!"

Shun Shil tidak percaya ia di tampar begitu saja oleh Mei Cin, jejak merah membekas merah di pipinya.

Tadinya dia bermaksud mempermalukan Wang Lee dan mencari muka di depan semua siswi yang ada di dalam ruangan tersebut.

Namun tidak ia sangka mendapatkan tamparan, seisi kelas terdiam dan menonton.

Siapa yang tidak kenal Mei Cin. Jika di sandingkan status sosial, maka Sun Shil bukan apa apa dengan status sosial dan kekayaan Mei Cin.

Dan tidak ada yang berani mencari masalah dengannya.

"Kalau kalian mengagu Wang Lee lagi, jangan salahkan aku bertindak lebih kasar!" Teriak Mei Cin Penuh ancaman.

"Mei Cin...Apa maksudmu?"

Bagian 4. Bersambung.

Terpopuler

Comments

pipitjfa

pipitjfa

pake nanya udah di jelasin masih aja ngelag, mungkin jaringan otaknya tinggal 3G itupun gak nyampe

2025-09-26

1

ZasNov

ZasNov

Kakak Author, visual gadis ini beda sama visual Moon Li?

2025-10-05

1

Rizka_Dwi

Rizka_Dwi

jangan kasih kendor Mei cin👍👍👍👍hajar trus orang² kyk gtu

2025-09-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!