5. Dapat Izin

"Romo, boleh kan aku Kuliah di Kota?" Tanya Aksa. Tentu saja ini sudah kesekian kali ia membujuk Romonya.

"Aku sudah kelas tiga SMA sekarang, Mo. Sebentar lagi sudah mulai pendaftaran PTN." Imbuh Aksa.

Abi kemudian menatap kedua putranya. Ya, waktu terasa begitu cepat berlalu. Ia merasa belum lama menggendong putra kembarnya yang masih bayi dan sekarang mereka sudah menjadi remaja. Bahkan, sudah mendapatkan gelar Bopo muda setahun yang lalu.

"Kamu beneran mau Kuliah di kota, Le?" Tanya Abi pada Aksa yang terus membujuknya.

"Iya, Mo. Aku mau ambil jurusan IT." Jawab Aksa dengan yakin.

"Mas Arsha juga mau Kuliah di Kota?" Tanya Runi pada Arsha yang sedari tadi hanya menyimak.

"Kersane Romo kalih Ibun mawon. (Terserah Romo sama Ibun saja.)" Jawab Arsha.

"Mbok yo jawab iyo, ngono lho, Mas. (Coba jawab iya, gitu lho, Mas.)" Cicit Aksa sambil merengut.

"Yasudah, Romo izinkan kalian Kuliah di Kota. Kalian nanti tinggal di rumah Oma dan Opa." Jawab Abi yang akhirnya menyetujui permintaan putranya.

"Gak tinggal di Apartemen Romo?" Kekeh Aksa.

"Gak ada tawar menawar ya, Mas Aksa." Sergah Runi, sementara Abi hanya bisa menggelengkan kepala menghadapi tingkah putra ketiganya.

"Kalau mau Kuliah di Kota, kalian harus tinggal di rumah Oma dan Opa supaya Romo dan Ibun lebih mudah memantau kalian. Sekalian itu kalian berdua nemenin juga jagain Oma dan Opa di sana. Soalnya Papi Bayu mau pindah kerja ke pulau lain." Kata Abi.

"Loh, Papi Bayu mau pindah? Mami, Kak Sheena sama Bang Gilang juga, dong?" Tanya Aksara.

"Iya lah, Mas. Masak Papi mau tinggal sendirian?" Jawab Runi.

"Makanya, kalian berdua kalo mau Kuliah di Kota, tinggalnya sama Oma dan Opa." Imbuh Runi.

"Oke deh, mau! Makasih ya, Mo." Seru Aksara yang nampak bahagia.

"Jangan seneng dulu, masih ada syaratnya yang lain." Kata Abi.

"Ya Allah, Mo. Kayak mau pindah negara aja, banyak syaratnya." Protes Aksara.

"Ya mau atau enggak?" Tanya Abi.

"Yaudah deh, apa lagi emang syaratnya?" Tanya Aksa.

"Pertama, nilai IPK gak boleh di bawah tiga koma lima setiap semesternya, kalo sampe di bawah tiga koma lima, langsung pindah ke Kabupaten. Kedua, kalian harus kembali kesini dan memenuhi tanggung jawab kalian." Ujar Abi.

"Gak boleh kerja di perusahaan, Mo?" Tanya Aksa.

"Padahal aku dan Mas Arsha pingin nerusin ngelola Perusahaan." Imbuh Aksa kemudian.

"Aku ra tau ngomong ngono kih, Sa. (Aku gak pernah ngomong gitu nih, Sa.)" Sahut Arsha yang mematahkan statement adiknya.

"Ah! Kamu ini numbalin Masmu terus kerjaannya, Le!" Cicit Abi sambil menyentil dahi Aksa.

"Asli, Mas Arsha ra iso di jak miring sithik kok e. Dadi uwong jiaan lempenge poll! (Asli, Mas Arsha gak bisa di ajak miring sedikit kok. Jadi orang kok lurus banget!)" Omel Aksa sambil terkekeh. Begitu pula Abi dan Runi yang ikut terkekeh.

"Boleh, kalo mau ngelola perusahaan. Tapi, kalian tetap harus pulang. Jangan pernah mangkir dari tanggung jawab kalian yang paling utama, Nang, Le. Kalian itu sudah di gariskan menjadi Bopo sejak dalam kandungan, jadi tetap desa ini yang terpenting." Ujar Abi.

"Walaupun hidup di desa, kalian tetap bisa berkembang kok, asal punya keinginan. Lihat, Romo aja bisa, masak anak - anak Romo enggak? Jangan mau kalah lah sama Romo." Ujar Abi yang memacu semangat putra kembarnya.

"Kalo kembali ke sini, iya lah, Mo. Tapi IPK itu, gak bisa di turunin standarnya, Mo?" Keluh Aksa.

"Kok nawar lagi sih, Le. Kita lagi gak mau transaksi jual beli lho." Jawab Abi yang membuat Aksa, Arsha dan Runi tertawa.

"Mas Arsha mau Kuliah jurusan apa?" Tanya Runi.

"Mas pingin ambil jurusan Manajmen Bisnis, Bun." Jawab Arsha.

"Kira - kira gimana, menurut Romo dan Ibun?" Tanya Arsha.

"Silahkan kalau Mas suka. Selagi itu baik, Romo dukung." Jawab Abi.

"Iya, Mas. Kalau memang Mas mau ambil jurusan itu, njih monggo kerso. (Ya silahkan saja.)" Imbuh Runi.

...****************...

"Baru pulang, Mas? Sudah kelas tiga, memang masih ada kegiatan?" Tanya Runi pada dua putranya yang baru pulang.

"Mas Arsha tuh, nyari - nyari kegiatan, Bun. Ikutan ngebimbing adik kelas yang ikut olimpiade. Jadi ya aku nungguin, males bolak - balik nanti jemput Mas." Jawab Aksa.

"Heleh! Kamu ini selalu jadiin aku alesan. Padahal kamu ya enak - enakan pacaran." Sahut Arsha sambil menoyor kepala Aksa yang cengengesan.

"Tadi Bu Gurunya minta tolong, Bun, karna olimpiade matematikanya sudah dekat dan masih ada yang belum di bahas. Soalnya beliau ada kegiatan mendadak." Arsha menjelaskan pada Ibunnya.

"Yasudah gak apa - apa. Tapi kabarin Ibun dong, hape kalian pada kemana coba? Rusak?" Omel Runi.

"Hapeku mati, Bun, lowbat" Jawab Arsha.

"Hapeku juga mati, Bun. Di ajak sama hape Mas Arsha. Hape Mas gak mau mati sendiri katanya." Gurau Aksa yang membuat Runi terkekeh.

"Yasudah sana, cepet mandi. Sudah sholat ashar, kan?" Tanya Runi.

"Sudah dong, Bun." Jawab si Kembar bersamaan.

"Oh iya, nanti habis magrib, Bunda minta tolong Mas untuk nyusul Raka di Pondok. Bunda sama Yanda lagi ke Kabupaten." Ujar Runi yang menyampaikan pesan dari Sifa.

"Iya, Bun." Jawab Arsha.

"Ciyee, langsung iyain di suruh nyusul ke Pondok." Ledek Aksa.

"Emang aku pernah nolak kalo di suruh nyusul Raka ke Pondok?" Sergah Arsha.

"Sekarang auranya beda lho, kalo suruh nyusul ke Pondok. Kayak lebih semangat, terus kayak ada manis - manisnya." Goda Aksa sambil terkekeh.

"Dari dulu, auraku emang bagus ya. Gak kayak kamu yang aur - auran!" Gerutu Arsha sambil beranjak menuju ke kamarnya. Sementara, Aksa justru menertawai saudara kembarnya yang nampak gengsi dan salah tingkah itu.

"Kamu ini, seneng banget godain Masnya!" Cicit Runi pada Aksa.

"Ibun aja senyum - senyum gitu. Lucu kan, Mas Arsha kalo lagi salah tingkah." Kekeh Aksa yang juga membuat Runi terkekeh.

"Emang Mas Arsha beneran suka sama cewek itu, Mas? Mas Arsha selama ini gak pernah bahas - bahas masalah cewek lho, ke Ibun atau Romo." Runi mulai mengorek informasi dari Aksa.

"Kalo menurutku sih, Mas itu memang suka sama si Raina itu, Bun. Cuma dia tuh terlalu gengsi." Jawab Aksa.

"Yah, gimana Mas mau bahas masalah cewek, Bun? Orang cewek yang mau di bahas aja gak ada. Ya baru ini lah aku lihat Mas sering merhatiin cewek, cuma Raina." Imbuh Aksa.

"Terus, kalo kamu, masih sama Fika?" Tanya Runi dengan tatapan was - was.

"Enggak, Bun. Aku baru jadian sama cewek baru namanya Gita. Nanti aku tunjukin fotonya kalo hapeku sudah di cas." Jawab Aksa.

"Terus di Fika?" Tanya Runi.

"Aku putusin setelah satu jam aku jadian sama Gita. Gita lebih cantik dan asyik di ajak ngobrol, Bun." Jawab Aksa sambil tertawa.

"Astaghfirullah! Dasar play boy cap cip cup kembang kuncup!" Gerutu Runi sambil memukul bokong Aksara yang semakin terbahak mendengar gerutuan Ibunnya.

Terpopuler

Comments

Nur Wakidah

Nur Wakidah

dadi Agil ke 2 ikih , Askara 🤣

2025-10-15

1

Tutuk Isnawati

Tutuk Isnawati

top😍

2025-09-29

1

Kasih Bonda

Kasih Bonda

next Thor semangat

2025-09-19

2

lihat semua
Episodes
1 1. Arsha dan Aksa
2 2. Di Jodoh - Jodohkan
3 3. Kejadian Tiba - Tiba
4 4. Pemakaman
5 5. Dapat Izin
6 6. Suara Merdu
7 7. Modus Roti Bakar
8 8. Berkah Hujan
9 9. Harimau Penjaga
10 10. Kulkas Konslet
11 11. Perpisahan
12 12. Bertemu Raina
13 13. Salah Lihat?
14 14. Gerojogan Wungu
15 15. Pria Misterius
16 16. Terlambat
17 17. Hukum Adat
18 18. Pelaksanaan Hukuman
19 19. Kedekatan Kakak Beradik
20 20. Keberangkatan
21 21. Time Flies
22 22. Berbagi Tugas
23 23. Hujan dan Kenangan
24 24. Kesempatan Kedua
25 25. Ketempelan
26 26. Pembukaan MTQ
27 27. Penantian dan Doa
28 28. Datting or Meeting?
29 29. Keluarga Raina
30 30. Tak Mau Kehilangan
31 31. Kabar Mengejutkan
32 32. Kondisi Raina
33 33. Cinta Itu Buta
34 34. Preman Kesayangan
35 35. Bahagianya Berkumpul
36 36. Anti Rugi
37 37. Mahasiswa Hilang
38 38. Pertemuan
39 39. Mas Askara
40 40. Menggemaskan
41 41. Penasaran
42 42. Suara Buaya
43 43. Keluarga Rasa Sahabat
44 44. Bantuan Ibun
45 45. Porak Poranda
46 46. Pertaruhan
47 47. Harimau
48 48. Pria - Pria Bucin
49 49. Pak Sekdes
50 50. Sosok yang Menenangkan
51 51. Puting Beliung
52 52. Getun
53 53. Ningrat
54 54. Ikhlas
55 55. Sudah Kenal
56 56. Malam yang Hangat
57 57. Satpam Gagal
58 58. Pohon Mangga
59 59. Pahlawan
60 60. Harus Adil
61 61. Izin ke Dubai
62 62. Permintaan
63 63. Alasan Penolakan
64 64. Kabar Untuk Keluarga
65 65. Akad
66 66. Si Paling Jahil
67 67. Lapar
68 68. Berpamitan
69 69. Penyambutan
70 70. Si Pengganggu
71 71. Puncak Ritual
72 72. Cahaya Menyilaukan
73 73. Buka Puasa
74 74. Bertemu Calon Mertua
75 75. Balada Hadiah
76 76. Mata Air dan Lautan
Episodes

Updated 76 Episodes

1
1. Arsha dan Aksa
2
2. Di Jodoh - Jodohkan
3
3. Kejadian Tiba - Tiba
4
4. Pemakaman
5
5. Dapat Izin
6
6. Suara Merdu
7
7. Modus Roti Bakar
8
8. Berkah Hujan
9
9. Harimau Penjaga
10
10. Kulkas Konslet
11
11. Perpisahan
12
12. Bertemu Raina
13
13. Salah Lihat?
14
14. Gerojogan Wungu
15
15. Pria Misterius
16
16. Terlambat
17
17. Hukum Adat
18
18. Pelaksanaan Hukuman
19
19. Kedekatan Kakak Beradik
20
20. Keberangkatan
21
21. Time Flies
22
22. Berbagi Tugas
23
23. Hujan dan Kenangan
24
24. Kesempatan Kedua
25
25. Ketempelan
26
26. Pembukaan MTQ
27
27. Penantian dan Doa
28
28. Datting or Meeting?
29
29. Keluarga Raina
30
30. Tak Mau Kehilangan
31
31. Kabar Mengejutkan
32
32. Kondisi Raina
33
33. Cinta Itu Buta
34
34. Preman Kesayangan
35
35. Bahagianya Berkumpul
36
36. Anti Rugi
37
37. Mahasiswa Hilang
38
38. Pertemuan
39
39. Mas Askara
40
40. Menggemaskan
41
41. Penasaran
42
42. Suara Buaya
43
43. Keluarga Rasa Sahabat
44
44. Bantuan Ibun
45
45. Porak Poranda
46
46. Pertaruhan
47
47. Harimau
48
48. Pria - Pria Bucin
49
49. Pak Sekdes
50
50. Sosok yang Menenangkan
51
51. Puting Beliung
52
52. Getun
53
53. Ningrat
54
54. Ikhlas
55
55. Sudah Kenal
56
56. Malam yang Hangat
57
57. Satpam Gagal
58
58. Pohon Mangga
59
59. Pahlawan
60
60. Harus Adil
61
61. Izin ke Dubai
62
62. Permintaan
63
63. Alasan Penolakan
64
64. Kabar Untuk Keluarga
65
65. Akad
66
66. Si Paling Jahil
67
67. Lapar
68
68. Berpamitan
69
69. Penyambutan
70
70. Si Pengganggu
71
71. Puncak Ritual
72
72. Cahaya Menyilaukan
73
73. Buka Puasa
74
74. Bertemu Calon Mertua
75
75. Balada Hadiah
76
76. Mata Air dan Lautan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!