Keluarga Yumi

...• Bab 4 •...

...»»——⍟——««...

..."Kehilangan pun pada akhirnya akan pulih, dan membawa kekuatan untuk belajar melanjutkan hidup melalui bekas sakitnya"...

...。・:*:・゚★,。・:*:・゚☆...

"Makasih" ujar Yumi sembari melepas helm nya, tanganya merapikan rambutnya yang awur-awuran.

Dermaga menerima helm yang disodorkan Yumi dan meletakkan di spion. Ia turun dari motornya, lalu duduk ditepian motor.

"HP lo"

Yumi menautkan alisnya, apa dia sedang dipalak sekarang?

"HP lo mana?"

"Gue cuma punya satu HP, jangan diambil dong!"

"Emang gue keliatan kaya mau ngerampok lo apa? udah siniin dulu"

Yumi menurut. Ia menyerahkan ponselnya pada Dermaga. Lelaki itu juga mengeluarkan ponsel yang dimilikinya, mengutak-ngatik sebentar lalu mengembalikannya pada Yumi.

"Jawab kalo gue telpon"

Yumi menatap layar ponsel nya yang menampilkan sebuah kontak WhatsApp baru bernama 'Pacar Tampan'. Ia menyunggingkan bibirnya gerutu, jadi dia benar-benar punya pacar sekarang?

"Nama gue apa dikontak lo, liat" ujar Yumi mencoba mengintil ponsel yang masih digenggam Dermaga, lelaki itu langsung menahan kepala Yumi yang mendekat dan memasukanya ke kantung celana.

"Kepo lo"

"Kan itu menyangkut nama baik gue. Nanti lu kasih nama aneh-aneh lagi"

"Terserah gue lah, hape-hape gue"

"Idih! Yaudah gue ubah juga nama kontak lu suka-suka gue!"

Dermaga mencondongkan tubuhnya, membuat Yumi yang tadinya berambisi jadi ciut meringkuk. Gadis 149cm itu menunduk melihat Dermaga membungkuk penuh mendekatkan wajahnya.

Jemarinya membentu capit kepiting dan mencubit kedua pipi Yumi hingga bibir gadis itu mengerucut bagai bebek sawah.

"Jangan ubah"

"Gak adil banget"

"Biar. Kan ini bentuk pertanggungjawaban lo"

"Haaah, tanggungjawab itu lagi... "

Dermaga mengedip pelan, ia melepaskan capitanya dipipi gembul Yumi. Dua jari telunjuk dan jari tengah nya terangkat membentuk huruf V dan menyentuh kening Yumi pelan. Membuat gadis itu kebingungan apa maksud dari tindakan ini.

"Balesan tadi lo udah noyor kepala gue"

...*:..。o○ ○o。..:*⋆...

...˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆...

...*:..。o○ ○o。..:*⋆...

Yumi melilit handuk ke rambutnya, ia baru saja selesai membasuh diri. Langkah kecilnya terarah ke kasur untuk mengambil ponselnya.

Gadis itu dengan perlahan mengetuk profile kontak yang baru di dapatkannya hari ini. Disana terlihat foto, tangan yang memegang tangkai kecil daun semanggi. Feminim sekali tidak cocok dengan kepribadian nya yang suka memaksa dan mengintimidasi.

"Yumi!!! Gue laper buruan masak!" suara kakaknya menusuk terlinga gadis itu. Ia memutar bola matanya, kemudian melempar ponselnya ke kasur dan berjalan keluar kamar menuju dapur.

Yumi melihat Duta yang berbaring lunglai di sofa panjang ruang tamu. Kakak lelakinya itu baru kembali setelah bekerja sebagai store crew perusahan retail minimarket. Seragam khas bewarna biru nya masih lekat di tubuh lelaki itu.

"Mau makan apa bang?" tanya Yumi sembari membuka kulkas.

"Apa aja, yang penting cepet mateng. Gue udah kelaperan banget ini" Duta menjawab lemas, ia tak merubah sedikitpun posisinya.

"Nasi goreng aja ya?"

"Boleh, pake wortel kubis sama sosis ya"

"Okey" ujar Yumi riang. Tanganya cekatan menyulap bahan-bahan yang ada dengan gesit. Tak butuh waktu lama bagi Yumi menyelesaikan nasi gorengnya. Ia mengambilkan banyak porsi dipiring untuk kakaknya.

"Bang Dut, udah mateng nih" panggil Yumi sembari meletakkan piring berisi nasi goreng yang masih berasap dimeja makan.

"Bang Duta... "

Yumi mendekat perlahan, pasti kakaknya itu ketiduran. Yah, dia mewajarkan itu, tubuh lelaki itu pasti sangat lelah. Bekerja dari pagi hingga sore. Malamnya ia bekerja lagi sebagai ojek online. Kalau dia mendapat shift sore atau malam maka ia akan menarik ojol di pagi atau siang hari nya. Pekerja keras bukan?

Itu semua dilakukan supaya mereka bisa bertahan hidup. Untuk Yumi, adik satu-satunya yang ingin Duta berikan jenjang pendidikan yang baik. Kehidupan anak muda yang menyenangkan. Dan yang pasti, tak mengalami kekurangan meski harus hidup sederhana.

Kedua orang tua mereka meninggal saat Yumi masih SMA, sedangkan Duta baru saja masuk sebagai mahasiswa baru. Takdir itu membawa mereka dalam keterpurukan cukup dalam. Mereka sempat hilang arah, tak tau harus bagaimana kehilangan dua orang tercinta mereka dalam satu waktu.

Akhirnya, Duta memutuskan untuk bangkit memberikan kekuatan untuk satu-satunya keluarga yang tersisa. Ia bahkan mengeluarkan diri dari kampus dan memilih untuk bekerja. Semua demi hidup mereka bisa terus berjalan.

Dulu Yumi berkali-kali menolak untuk di kuliahkan dan mau langsung bekerja. Karena ia tau itu hanya akan menyulitkan kakaknya. Tapi, Duta terus memaksa bahkan mengancam tak mau tinggal di rumah ini lagi jika Yumi tak mau kuliah. Alhasil, gadis itu mau menurut dan berkuliah dengan baik.

Meski hanya hidup berdua, mereka tak pernah merasa sepi. Persaudaraan mereka selalu mereka jaga karena mereka hanya punya satu sama lain didunia ini.

Yumi tersenyum kecil memandangi kakaknya yang tertidur dengan teduh, ia menoel pelan pipi lelaki itu berkali-kali. Membuat Duta mengerutkan kening dan membuka matanya.

Yumi meringis menatap Duta yang masih mencari kesadaran, "Udah mateng bang"

"Ah ya, ayo makan" ajak Duta dengan suara serak, dengan sempoyongan dia berjalan menuju meja makan. Tetapi kemudian matanya berbinar melihat sepiring penuh nasi goreng paket komplit ditambah setoples kerupuk dimeja.

Perutnya langsung berbunyi menyambut kehangatan itu.

"Kalo kurang masih ada lagi itu di wajan"

"Buat bekel aja deh, bungkusin ya" ujar Duta sembari menyuap sesendok penuh nasi goreng buatan adiknya itu.

Yumi menghela napas pelan, tanganya menarik kursi didepan kakaknya, "Istirahat aja dulu bang, libur ng-ojol capek gitu keliatan nya"

"Jangan lah, nanti rating gue turun"

"Kan gak sering liburnya"

"Tetep gak bisa. Sayang juga kalo sehari gak narik"

"Bisa kena rematik duluan lu bang kalo kerja terlalu keras"

Duta mengelus pucuk kepala adiknya itu dengan senyuman, "Justru selagi gue masih muda, gue harus kerja keras dulu. Jadi nanti pas tua tinggal nikmatin hasil aja deh. Lo gak usah khawatir gitu deh"

Yumi mendecih, padahal kelopak mata abangnya saja sudah seperti digosok arang. Masih bisa-bisanya dia mencoba menghibur seperti itu.

"Yaudah deh, tapi gak usah sampe malem. Jam 10 pulang"

"Iya-iya. Bawel lu gak ilang-ilang dah"

"Kan keturunan mama"

"Iya ya, mama dulu bawel banget sampe papa males cari ribut. Jadi nurut terus perkataan mama" ujar Duta diiringi tawa renyah.

"Bener, jadi kangen mereka deh"

"Di doain aja"

"Iya pasti"

...。・:*:・゚★,。・:*:・゚☆...

...• TBC •...

Episodes
1 Pertemuan
2 Dia Gila?
3 Mana mungkin
4 Jangan Kabur
5 Keluarga Yumi
6 Demi Terlepas
7 Upaya dan Sandiwara
8 Hamster Lucu
9 Berhasil?
10 Harusnya vs Nyatanya
11 Ketidakpercayaan
12 Just You..
13 Perkenalan
14 Tanpa Cinta
15 Beruntung Itu Kamu
16 Sahabat vs Pacar (?)
17 Pengertian VS Egois
18 Dia Terasa Nyata
19 Bad Human!
20 Tidak Mudah Berubah
21 Janji Lelaki
22 Restu Semesta
23 Darimu, Bersamamu
24 Kelinci di Balik Batu
25 Dua Kondisi
26 Dia & Perhatiannya
27 Gelisah & Debaran Manis
28 Jadi Siapa yang Berharga?
29 Cemburu (?)
30 Tak Sejalan
31 Tiga Hal
32 Dilema
33 Emosi Membuncah
34 Egois & Bersalah
35 Kepingan Puzzle
36 Kebohongan
37 Hangat | Kosong
38 Undangan
39 Semanggi
40 Someone Special
41 Special Day
42 Sisi Sebenarnya
43 Pilihan
44 Keputusannya
45 Hasil yang Tak Di Inginkan
46 Broke Up
47 Kehilangan
48 After Broke Up
49 Bukan Lagi
50 Flashback
51 Pembalasan
52 Hate | Sorry
53 Siksaan di Ruang Karoke
54 Bukan Siapa-Siapa
55 Dibalik Kebencian
56 Siasat Buruk
57 Manis!!
58 Salah Sangka
59 Salah Paham
60 Dibalik Alasan
61 Sejak Awal
62 Not Fine
63 My Light
64 Cahaya Kecil
65 Ikatan Saudara
66 Just Her
67 Duo Setan
68 Membebani
69 Tidak Terkecoh
70 Cukup Aku
71 Harusnya!
72 Satu-satunya
73 Tolong...
74 Kesalahan?
75 Mati-matian
76 Lagi dan Lagi
77 Backburner
78 Pengecut!
79 Sekali Saja
80 Let's Stop
81 Jangan Benci
82 Terlalu Sama
83 Kabur
84 Betapa Lancang
85 Usahanya..
86 Hurry Up!
87 Pertarungan
88 Sekarang dan Selamanya
89 Happiness
90 My Lady
91 Message
92 Kehangatan
93 Budak Rasa Takut
94 You Have To
95 Him (?)
96 Satu Demi Satu
97 Bermula & Berakhir
98 Berdamai
99 The Last
100 Cuap-cuap Author
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Pertemuan
2
Dia Gila?
3
Mana mungkin
4
Jangan Kabur
5
Keluarga Yumi
6
Demi Terlepas
7
Upaya dan Sandiwara
8
Hamster Lucu
9
Berhasil?
10
Harusnya vs Nyatanya
11
Ketidakpercayaan
12
Just You..
13
Perkenalan
14
Tanpa Cinta
15
Beruntung Itu Kamu
16
Sahabat vs Pacar (?)
17
Pengertian VS Egois
18
Dia Terasa Nyata
19
Bad Human!
20
Tidak Mudah Berubah
21
Janji Lelaki
22
Restu Semesta
23
Darimu, Bersamamu
24
Kelinci di Balik Batu
25
Dua Kondisi
26
Dia & Perhatiannya
27
Gelisah & Debaran Manis
28
Jadi Siapa yang Berharga?
29
Cemburu (?)
30
Tak Sejalan
31
Tiga Hal
32
Dilema
33
Emosi Membuncah
34
Egois & Bersalah
35
Kepingan Puzzle
36
Kebohongan
37
Hangat | Kosong
38
Undangan
39
Semanggi
40
Someone Special
41
Special Day
42
Sisi Sebenarnya
43
Pilihan
44
Keputusannya
45
Hasil yang Tak Di Inginkan
46
Broke Up
47
Kehilangan
48
After Broke Up
49
Bukan Lagi
50
Flashback
51
Pembalasan
52
Hate | Sorry
53
Siksaan di Ruang Karoke
54
Bukan Siapa-Siapa
55
Dibalik Kebencian
56
Siasat Buruk
57
Manis!!
58
Salah Sangka
59
Salah Paham
60
Dibalik Alasan
61
Sejak Awal
62
Not Fine
63
My Light
64
Cahaya Kecil
65
Ikatan Saudara
66
Just Her
67
Duo Setan
68
Membebani
69
Tidak Terkecoh
70
Cukup Aku
71
Harusnya!
72
Satu-satunya
73
Tolong...
74
Kesalahan?
75
Mati-matian
76
Lagi dan Lagi
77
Backburner
78
Pengecut!
79
Sekali Saja
80
Let's Stop
81
Jangan Benci
82
Terlalu Sama
83
Kabur
84
Betapa Lancang
85
Usahanya..
86
Hurry Up!
87
Pertarungan
88
Sekarang dan Selamanya
89
Happiness
90
My Lady
91
Message
92
Kehangatan
93
Budak Rasa Takut
94
You Have To
95
Him (?)
96
Satu Demi Satu
97
Bermula & Berakhir
98
Berdamai
99
The Last
100
Cuap-cuap Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!