2 Berdebat dengan dewa

Arzhel terperangah tak percaya, pulpen yang digenggamnya itu benar-benar menghilang dan kini muncul di dalam ponselnya, di menu gudang pasar.

Sambil meneguk ludah kasar, ia menyentuh gambar pulpen miliknya.

Layar ponsel kembali menyala, menampilkan instruksi berikutnya:

[Tentukan Harga & Deskripsi Barang]

Dengan tangan gemetar, Arzhel mengetik seadanya:

Pulpen, ringan, lancar untuk menulis. Bisa dipakai dalam jangka panjang tanpa mudah habis tinta. Harga: 10 Koin Ilahi

Ia menekan tombol Konfirmasi.

[✅ Barang berhasil ditambahkan ke Etalase]

Arzhel menelan ludah. Matanya terpaku pada layar. Ada sebuah Rak Penjualan virtual yang menampilkan gambarnya—pulpen sederhana, kini berdiri di tengah cahaya keemasan, seakan-akan barang fana itu telah dimuliakan menjadi sesuatu yang pantas dijual pada para dewa.

Jantung Arzhel berdetak kencang. “Apa… yang barusan aku lakukan…?”

Tiba-tiba, sebuah Notifikasi terdengar dari ponsel Arzhel.

[Barang berharga terjual!: 💰+10 Koin Ilahi]

Mata Arzhel langsung melebar. Ia menatap layar dengan kaget, nyaris tak percaya. Pulpen sederhana yang ia jual—benar-benar laku!

Nama pembelinya muncul di layar: Dewa Scriptorius, Sang Pena Abadi

Jantung Arzhel berdegup semakin keras. “Dewa…?” gumamnya lirih.

Tiba-tiba, menu Pesan berkedip. Sebuah jendela obrolan terbuka otomatis.

📩 Pesan Baru dari Scriptorius, Sang Dewa Pena Abadi:

Scriptorius 📝: “Ini luar biasa! Pena ini benar-benar ringan di tangan, tak perlu diselupkan ke tinta, dan tulisan yang keluar begitu rapi. Aku bisa menulis berlembar-lembar tanpa henti! Katakan padaku, apakah kau punya benda seperti ini lagi?”

Arzhel terpaku. Ia membaca ulang pesan itu beberapa kali. Tangannya gemetar ketika mengetik balasan.

Arzhel: “…Apa kau benar-benar dewa?”

Balasan datang seketika, cepat, seolah pihak lain sudah menunggu.

Scriptorius 📝: “Tentu saja. Untuk apa aku berbohong? Kalau kau ragu, kau bisa cek profilku langsung.”

Arzhel menelan ludah. Ia menekan ikon profil yang tersedia. Seketika layar berganti—sebuah halaman personal memancarkan aura aneh, antara konyol dan sakral. Ada hiasan ornamen berbentuk gulungan kitab, pena emas, dan cahaya samar seperti perpustakaan tanpa ujung.

👤 Profil:

Nama: Scriptorius, Sang Pena Abadi

Kedudukan: Dewa Tulisan, Penjaga Arsip Ilahi

Kesukaan: Menulis kitab, catatan, jurnal, dan panduan hidup.

Ada beberapa postingan yang ditambahkan, yang terbaru menampilkan sosok Dewa Scriptorius itu sendiri, seorang pria berjubah putih dengan rambut panjang tergerai, berpose sambil memegang sebuah buku kuno bersampul kulit.

Caption foto: “Aku baru saja menyelesaikan buku panduan cara kuat bercinta hingga 3 minggu. Yang minat, DM.”

Arzhel membeku. Mulutnya terbuka, ia tidak tahu harus tertawa atau kegum melihat hal itu. “Dewa macam apa yang nulis beginian…?”

Ia buru-buru menutup layar, lalu menatap ponselnya seakan benda itu makhluk hidup yang sedang mempermainkannya.

Namun, di pojok layar, saldo bertuliskan 10 Koin Ilahi bersinar nyata—sebuah bukti bahwa transaksi itu benar-benar terjadi.

Ia menelan ludah, lalu membuka kembali menu pesan. Jemarinya bergerak hati-hati, mengetik pada Scriptorius.

Arzhel: “…Aku punya banyak barang serupa.”

Balasan datang seketika, lebih cepat daripada notifikasi chat manusia biasa.

Scriptorius 📝: “Bagus! Kalau begitu, aku beli 100 buah sekaligus! Kirim langsung padaku, sekarang!”

Arzhel tercengang. Seratus pulpen? Ia bahkan hanya punya 3 pulpen yang tersisa diatas mejanya.

Namun sebelum ia sempat membalas, sebuah notifikasi baru muncul, menyalak dengan tanda merah menyala:

📩 Pesan Baru dari Veracius, Dewa Kejujuran Abadi

Veracius🏆: “Aku terlambat, sial! Seharusnya aku yang membeli pulpen itu! Dasar bodoh, apa kau benar-benar menjual barang sebagus itu hanya seharga 10 koin? Hah! Scriptorius jelas menipumu!”

Arzhel terdiam. Matanya melebar. Nama pengirimnya membuatnya merinding.

Dewa Kejujuran. Bahkan ia menambahkan gelarnya sendiri dengan bangga. Kalau dia benar-benar dewa kejujuran, tidak mungkin dia berbohong, kan?

Arzhel: “…Aku pengguna baru aplikasi ini, jadi aku belum terlalu tahu harga pasar.”

Balasan datang cepat, tajam tapi tegas.

Veracius🏆: “Pantas saja! Ingat ini baik-baik: selalu cek harga pasar sebelum menetapkan harga! Jangan sampai kau rugi karena ditipu dewa licik. Barangmu itu bisa jadi langka di beberapa dunia. Pena yang bisa menulis tanpa menyelupkan  tinta? Itu setidaknya bernilai seratus koin!”

Arzhel menelan ludah. Ia menggenggam ponselnya lebih erat, wajahnya memanas karena kesal sekaligus malu. “Brengsek… jadi si Scriptorius itu serius ingin menipuku?" gumamnya sambil mendengus.

Belum sempat ia menenangkan diri, pesan Scriptorius kembali muncul, berderet cepat seakan mendesaknya untuk buru-buru.

Scriptorius 📝: “Hei! Kenapa kau tidak membalas pesanku? Aku bilang aku ingin beli 100 buah pulpen sekarang juga!”

Arzhel mengetik dengan jengkel, jemarinya menghentak layar dengan keras.

Arzhel: “Harganya naik. Sekarang 100 koin per pulpen.”

Balasan Scriptorius meledak dalam sekejap, dihiasi emotikon wajah terkejut berulang kali.

Scriptorius📝: “APA?! Kenapa tiba-tiba naik segitu banyak?! 😱😱😱”

Arzhel hanya menyandarkan punggungnya ke dinding, matanya menyipit cuek.

Arzhel: “Tadi aku salah menetapkan harga.”

Arzhel mengetik dengan cepat, tak ingin terlihat gentar.

Arzhel: “100 koin per pulpen. Kalau mau ambil, silakan. Kalau tidak, aku jual ke dewa lain. Lagipula, stokku terbatas.”

Beberapa detik hening. Layar ponsel hanya menampilkan tiga titik tanda Scriptorius sedang mengetik.

Scriptorius📝: “Kau… dasar keras kepala! 100 koin itu gila!”

Arzhel: “Aku tidak peduli. Ambil atau tidak.”

Jawaban singkat itu seperti hantaman palu. Scriptorius berhenti membantah. Sesaat kemudian, ia membalas.

Scriptorius📝: "Baiklah baiklah! Kau menang! Karena harganya berubah, jadi aku pesan 10 pulpen saja.

Arzhel tersenyum licik, lalu membalas:

Arzhel: Aku hanya punya 3, sisanya nanti aku beritahu kalau ada.

Scriptorius📝: "Baiklah, kirim itu sekarang juga."

Arzhel menekan menu "Jual Langsung" di ruang obrolannya bersama Scriptorius. Ia men-scan pulpen miliknya yang tersisa, scan sukses, Arzhel langsung menetapkan harga sebanyak 100 Koin Ilahi.

Anda akan mengirim 3 pulpen kepada Scriptorius Sang Pena Abadi seharga 300 Koin Ilahi, Konfirmasi/Tidak.

Arzhel menekan tombol konfirmasi, pesan terkirim, beberapa saat kemudian, notifikasi penjualan sukses kembali terlihat di layarnya.

🔔 [Scriptorius membeli 3 Pulpen seharga 300 Koin Ilahi]

💰 +300 Koin Ilahi

Arzhel menatap layar dengan mata membelalak. Uang virtual itu langsung masuk ke saldonya—nyata, berkilau di sudut layar.

Scriptorius📝: “…Dasar menjengkelkan. Tapi barangmu memang bagus. Hmph! Aku tutup dulu obrolan ini.”

Lalu chat itu menghilang, Scriptorius Offline dengan kesal.

Arzhel terdiam sejenak, lalu tanpa sadar menyeringai kecil. Entah kenapa, memenangkan perdebatan dengan sosok yang mengaku dewa memberi sensasi aneh—seperti sebuah kemenangan pribadi.

Ia menyandarkan tubuh ke dinding, menatap layar yang kini menampilkan saldo: 💰 Koin Ilahi: 310

"Mari kita lihat apa saja yang bisa dibeli dengan Koin Illahi," gumamnya.

Dengan rasa penasaran, Arzhel membuka menu Market Ilahi. Halaman baru terbuka, dipenuhi deretan benda aneh, pil bercahaya, senjata berkilau, gulungan kitab kuno, dan pernak-pernik mistis yang harganya bervariasi. Ada yang puluhan, ratusan, ribuan, bahkan jutaan koin.

Arzhel menggulir layar, matanya menyapu cepat. Sampai sebuah judul membuatnya berhenti.

📜 Teknik: Seni Peran Sejati— dijual oleh Dewa Seribu Muka dengan Harga: 300 Koin Ilahi.

Terpopuler

Comments

そへい

そへい

tekan kene aku ijik ngguya ngguya, kok yoooo aku moco cerito model ngene 🤣🤣🤣 urung mlebu nalarku tapi sik, ijik penasaran wkwk, embuh isoh moco tekan bab piro ki ngko

2025-10-22

0

そへい

そへい

hastagaaaah 🤣🤣🤣

2025-10-22

0

nuranura

nuranura

anjaaaiii dewa semproolll🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2025-09-19

0

lihat semua
Episodes
1 1 E-Market Ilahi
2 2 Berdebat dengan dewa
3 3 Menjual Mie instan
4 4 Syuting
5 5 Peran Penjahat
6 6 Pedang bermata dua
7 7 Efek samping dunia peran
8 8 Kerjasama dengan Dewa Kuliner
9 9 Permaisuri Langit
10 10 Raja Meja Judi
11 11 Sebastian, The Iron Gambler
12 12 Raja petarung jalanan
13 13 Diusir dari kost, pesan hotel
14 14 Pertemuan tak terduga
15 15 Mimpi indah yang menyakitkan, membeli cincin parsial
16 16 Dewa Tinju Neraka Bal’Tharos
17 17 Membeli rumah berhantu
18 18 Lily
19 19 Bayang-bayang masa lalu
20 20 Peran baru
21 21 Arzhel dan Laura
22 22 Lily, sang Jenius
23 23 Masakan Lily
24 24 Masa lalu Lily
25 25 Keluarga Arzhel
26 26 Gala Premiere
27 27 The Hero Who Saved the Princess
28 28 Pembantu pilihan Lily
29 29 Kedatangan Novita
30 30 Grup Dewi Dewi Cantik
31 31 Toko Emas
32 32 Membeli produk kecantikan
33 33 Babi berkaki dua
34 34 Dewa Kekayaan
35 35 Rubah Betina
36 36 Kampung halaman
37 37 Masa kecil Arzhel
38 38 Kedatangan Aurel
39 39 Kedai Sate Bagas
40 40 Kerjasama sate
41 41 Teknik Raja Bisnis
42 42 Pabrik kain sultra
43 43 Deal
44 44 Pemilik baru
45 45 Aldo, Si Anjing
46 46 Keluarga
47 47 Perpisahan sementara
48 48 Kembali pulang
49 49 Telepon Dewi Bulan
50 50 Menjual Emas
51 51 Membeli mobil
52 52 Gedung MV Film
53 53 Catatan Sang Jagal
54 54 Teknik Pengendara Super
55 55 Kejar kejaran
56 56 Gangster Frost
57 57 Arzhel Vs Jinos
58 58 Tobias Auto Garage
59 59 Koleksi Tobias
60 60 Tobias, Sang pembalap
61 61 Dewa Kecepatan
62 62 Ajang Balapan Jalanan
63 63 Elzard Vs Nisa
64 64 Driver Maut, Nisa
Episodes

Updated 64 Episodes

1
1 E-Market Ilahi
2
2 Berdebat dengan dewa
3
3 Menjual Mie instan
4
4 Syuting
5
5 Peran Penjahat
6
6 Pedang bermata dua
7
7 Efek samping dunia peran
8
8 Kerjasama dengan Dewa Kuliner
9
9 Permaisuri Langit
10
10 Raja Meja Judi
11
11 Sebastian, The Iron Gambler
12
12 Raja petarung jalanan
13
13 Diusir dari kost, pesan hotel
14
14 Pertemuan tak terduga
15
15 Mimpi indah yang menyakitkan, membeli cincin parsial
16
16 Dewa Tinju Neraka Bal’Tharos
17
17 Membeli rumah berhantu
18
18 Lily
19
19 Bayang-bayang masa lalu
20
20 Peran baru
21
21 Arzhel dan Laura
22
22 Lily, sang Jenius
23
23 Masakan Lily
24
24 Masa lalu Lily
25
25 Keluarga Arzhel
26
26 Gala Premiere
27
27 The Hero Who Saved the Princess
28
28 Pembantu pilihan Lily
29
29 Kedatangan Novita
30
30 Grup Dewi Dewi Cantik
31
31 Toko Emas
32
32 Membeli produk kecantikan
33
33 Babi berkaki dua
34
34 Dewa Kekayaan
35
35 Rubah Betina
36
36 Kampung halaman
37
37 Masa kecil Arzhel
38
38 Kedatangan Aurel
39
39 Kedai Sate Bagas
40
40 Kerjasama sate
41
41 Teknik Raja Bisnis
42
42 Pabrik kain sultra
43
43 Deal
44
44 Pemilik baru
45
45 Aldo, Si Anjing
46
46 Keluarga
47
47 Perpisahan sementara
48
48 Kembali pulang
49
49 Telepon Dewi Bulan
50
50 Menjual Emas
51
51 Membeli mobil
52
52 Gedung MV Film
53
53 Catatan Sang Jagal
54
54 Teknik Pengendara Super
55
55 Kejar kejaran
56
56 Gangster Frost
57
57 Arzhel Vs Jinos
58
58 Tobias Auto Garage
59
59 Koleksi Tobias
60
60 Tobias, Sang pembalap
61
61 Dewa Kecepatan
62
62 Ajang Balapan Jalanan
63
63 Elzard Vs Nisa
64
64 Driver Maut, Nisa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!