04. Vonis untuk Arhan

.

Arhan digiring menuju ruang sidang. Dinginnya borgol di tangan seperti hatinya yang beku. Sampai di ruang sidang, tatapan sinis dan bisikan-bisikan tajam menyambutnya. Membuatnya merasa seperti seorang pesakitan yang sudah divonis bersalah sebelum persidangan dimulai.

Sidang dimulai dengan pembacaan dakwaan. Arhan didakwa dengan penganiayaan berat terhadap Fadil Ramdani.

"Terdakwa telah melakukan tindakan yang sangat kejam. Akibat perbuatannya, korban mengalami luka serius dan trauma mendalam." Jaksa yang dibayar oleh Fadil, menuding Arhan dengan lantang.

Arhan hanya bisa mengepalkan tangannya, menahan amarah yang bergejolak dalam dadanya. Semua tuduhan itu adalah konspirasi untuk menjebaknya. Tapi ia tak mampu membantah. Andaikan saja Dia memiliki bukti perselingkuhan antara Nurmala dan Fadil...

Saksi-saksi untuk membela Fadil dan Nurmala, maju satu per satu, memberikan kesaksian yang memberatkan Arhan.

"Arhan itu orangnya memang suka main tangan. Dulu, Nurmala sering cerita kalau dia dipukul dan diancam," kata ibu Nurmala dengan air mata yang dibuat-buat.

"Saya juga pernah lihat sendiri, Arhan marah besar dan membanting barang-barang di rumah. Dia itu orangnya memang nggak bisa mengendalikan emosi," timpal adik Nurmala, menambahkan bumbu dalam kesaksiannya.

Bahkan kesaksian dari orang-orang yang mengaku sebagai tetangga Arhan dan Nurmala juga menyuarakan hal yang sama. Arhan menggelengkan kepala, dia bahkan tak mengenal orang-orang itu. Sudah bisa dia tebak, itu pasti orang-orang yang dibayar oleh Fadil.

"Itu semua bohong! Saya tidak pernah melakukan kekerasan seperti yang mereka katakan," bantah Arhan dengan nada dingin.

Namun, bantahannya tenggelam dalam riuhnya ruang sidang. Hakim ketua hanya mengetuk palu, meminta Arhan untuk tenang dan menghormati persidangan.

"Yang Mulia, kami menduga ada rekayasa dalam kasus ini. Keterangan saksi-saksi sangat subjektif dan tidak bisa dijadikan dasar untuk menghukum terdakwa,"

Pengacara yang disiapkan untuk Arhan mencoba membela kliennya dengan mengajukan sejumlah argumen. Ia mempertanyakan motif keluarga Nurmala, serta keabsahan bukti visum yang diajukan oleh jaksa penuntut umum.

Namun, semua upaya pembelaan itu seolah sia-sia. Hakim ketua tampak tidak terpengaruh, dan terus mencecar Arhan dengan pertanyaan-pertanyaan yang menjebak.

Di tengah persidangan yang semakin memojokkan dirinya, Arhan merasa sendirian dan dikhianati oleh semua orang. Ia tidak tahu lagi, bagaimana cara membuktikan kebenaran dan membersihkan namanya.

Pada akhirnya, pria itu hanya bisa pasrah ketika dirinya dijatuhi hukuman kurungan selama tiga bulan dan diwajibkan membayar denda sebesar lima belas juta Rupiah.

Arhan mengepalkan tangannya erat, rahangnya mengeras, dan matanya menyorot tajam. Kini, pria dua puluh tujuh tahun itu hanya bisa pasrah ketika dirinya dibawa oleh petugas lapas.

Saat melewati Nurmala dan Fadil, Arhan hanya diam tanpa kata. Matanya menatap lurus ke depan. Seolah Nurmala dan Fadil adalah makhluk astral yang tak terlihat olehnya.

"Bagaimana perasaanmu sekarang, Mas?" bisik Nurmala dengan nada mengejek. "Selamat menikmati hidupmu di hotel prodeo, ya,” tambahnya.

Namun, Arhan tetap diam, tidak terpengaruh oleh ucapan bernada provokatif mantan istrinya. Melihat wajah Nurmala membuatnya muak. Api seketika menyala dalam hatinya.

Arhan menghentikan langkahnya, ketika Nurmala masih saja berusaha untuk memprovokasi dirinya. Pria itu menoleh tanpa kata, sorot matanya datar, lalu tanpa diduga oleh Nurmala…

Cuih…

Arhan meludah tepat mengenai wajah Nurmala yang selalu dirawat dengan skincare mahal.

Setelah melakukan itu, Arhan melanjutkan langkahnya. Begitu tenang, begitu sunyi, seolah tidak baru saja melakukan perbuatan tercela. Namun, tanpa siapapun tahu, seringai tipis tersungging di sudut bibirnya.

"Aaahhh... dasar Arhan si*alan!" Nurmala berteriak keras, wajahnya merah padam karena malu dan marah. Dengan kesal Nurmala mengambil tisu basah dari tasnya dan mengelap wajahnya, membuat riasannya luntur seketika.

"Lihat saja, apa yang bisa aku lakukan padamu, Arhan! Aku pastikan kamu akan menjadi miskin dan menangis di bawah kakiku," ucap Nurmala dalam hati, penuh dendam.

Melihat itu, Fadil menarik tangan Nurmala seraya berujar, "Ayo, kita pergi dari sini! Jangan sampai malah kita yang jadi bahan pembicaraan orang. "

Nurmala mengangguk."Ya sudah, lebih baik kita segera pulang. Aku sudah tidak sabar menggeledah rumah Arhan itu," bisiknya di telinga Fadil.

Pasangan tidak halal itu melenggang pergi dari pengadilan, dengan perasaan gembira karena telah berhasil membuat Arhan mendekam di balik jeruji besi.

:

Arhan tiba di sel tahanan. Dengan wajah datar dan tatapan mata yang dingin, dia memasuki ruangan yang berukuran empat kali tiga meter. Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling, seolah memetakan tempat yang akan menjadi rumah sementaranya selama masa kurungan. Kehadirannya memicu rasa ingin tahu tiga orang penghuni sel lainnya.

Salah seorang dari mereka, seorang pria tua, bertanya dengan suara yang berat, "Anak muda, apa yang kau lakukan sehingga kau berada di sini?"

"Menghajar orang," jawab Arhan singkat, tanpa ekspresi.

Salah seorang penghuni sel yang lain tergelak keras, "Hahahaha... Tanggung amat cuma menghajar, kenapa tidak sekalian kau buat 'kekkk' saja?" Pria itu memperagakan gerakan tangannya, seolah menebas leher.

Yang lain pun bertanya, "Memangnya apa yang dia lakukan sampai kau menghajarnya?"

"Berselingkuh dengan istriku." Arhan memberikan jawaban yang singkat lagi.

Suasana ruangan yang tadinya sedikit berisik, mendadak berubah menjadi sunyi dan tegang. Mereka saling menatap tanpa kata. Ruangan sederhana, yang hanya ada tikar plastik serta bantal tipis itu, terasa makin dingin. Tidak ada lagi yang bersuara, mereka sibuk dengan pikiran masing-masingi.

:

Malam harinya, Nurmala dan Fadil tiba di rumah Arhan. Sengaja mereka datang ke sana malam hari agar tak ada tetangga sekitar yang tahu.

Nurmala memasuki rumah yang tak sempat dikunci Arhan ketika tiba-tiba polisi muncul beberapa hari lalu. Wanita itu langsung menuju ke kamarnya, bermaksud mengambil surat-surat penting, yang semua sudah atas nama dirinya.

"Untung pria bodoh itu tidak kepikiran untuk menyimpan surat-surat ini,” ucap Nurmala lega.

Sementara itu di ruang tamu, Fadil memeriksa tas selempang milik Arhan yang tergeletak di meja. Matanya terbelalak saat menemukan handphone dengan logo apel digigit dan dompet milik Arhan. Ia mencoba membuka handphone, tetapi gagal karena menggunakan kunci sidik jari.

Lalu, ia beralih ke dompet dan membukanya. Dia pun tersenyum lebar saat melihat beberapa uang merah dan biru di dalamnya. Tampaknya Arhan telah merupiahkan uangnya sebelum pulang. Fadil tersenyum miring, dengan uang itu dia bisa memuluskan rencananya.

Nurmala keluar dari kamar dengan tasnya yang sekarang berisi surat-surat penting. Matanya berbinar saat melihat Fadil, yang tersenyum-senyum sendiri sambil memegang uang merah.

"Wah, banyak sekali uangnya, Mas!" seru Nurmala, antusias. "Kita bisa shopping, jalan-jalan, dan makan enak di restoran mewah!"

Fadil menyentil kening Nurmala lalu berkata, "Jangan pikirkan jalan-jalan dulu. Uang ini kita gunakan untuk mengurus perceraian kamu dengan Arhan."

"Sebelum dia keluar penjara, kamu harus sudah berubah status. Dengan begitu, semua harta Arhan bisa menjadi milikmu sebagai gono-gini," tambah Fadil.

Nurmala yang semula cemberut sambil memegangi keningnya, ini wajahnya berbinar. Wanita itu mengangguk setuju. "Lalu handphone ini bagaimana? Apa sebaiknya kita jual saja? Toh kita tidak bisa menggunakannya," ucapnya dengan kesal.

"Nanti kita pikirkan sambil jalan, yang penting sekarang, kita pergi ke pengadilan agama."

Nurmala mengangguk, kemudian keduanya meninggalkan rumah.

Terpopuler

Comments

Warijah Warijah

Warijah Warijah

Hadeeeuh dasar istri laknat y. Smg nnti Arhan keluar dr penjara bs balas dendam pd keluarga luknat termasuk mantan istrinya.. Arhan sdh diluar negri 2 tahun pasti sdh bnyk pengalaman..Fadil tunggu sj pembalasanya..

2025-09-18

0

Hasanah Purwokerto

Hasanah Purwokerto

Ga akan pernah..justru kamu yg akan menangis dan memgemis di bawah kaki nya Arhan...

2025-09-28

0

Hasanah Purwokerto

Hasanah Purwokerto

Smg karma segera datang pd kalian..

2025-09-28

1

lihat semua
Episodes
1 01. Aku Pulang
2 02. Ditangkap.
3 03. Interogasi
4 04. Vonis untuk Arhan
5 05. Perkelahian dengan sesama napi
6 06. Nasehat Pak Broto Surat cerai dari Nurmala
7 07. Kuliah bersama Pak Broto
8 08. Kunjungan seorang kawan.
9 09. Pengacara untuk Arhan.
10 10. Sidang PK untuk Arhan
11 11. Bebas
12 12. Ke rumah Budi
13 13. Rencana Arhan
14 14. Merampas kembali.
15 15. Pulang ke rumah Ibu
16 16. Bertemu dengan keluarga.
17 17. Nasehat kakak ipar.
18 18. Kembali ke kota
19 19. Menyewa ruko
20 20. Nurmala syok
21 21. Langkah awal merajut impian
22 22. Budi datang bersama Larasati
23 23. Restoran Nurmala mulai sepi
24 24. Bertemu
25 25. Keraguan Nurmala
26 26. 3. Menyambut Ibu, Rencana mencari Rumah kontrakan
27 27. Kecurangan Fadil * Kedatangan orang tua Nurmala
28 28. Perdebatan antar besan
29 29. Rencana Fadil yang gagal
30 30. Kecemburuan Budi
31 31. Cinta, Prasangka, dan Balas Dendam"
32 32. Cinta, Dendam, dan Penyesalan
33 33. Serangan preman
34 34. Maukah kamu menikah denganku?
35 35. Fadil bebas
36 36. Fadil dengan mobil baru
37 37. Kebusukan Fadil. Pengemis di depan warung
38 38. Pengemis yang diterima bekerja
39 39. Firasat Satpam dan Senyum Pengemis
40 40. Misteri Mak Ijah dan Sambal Maut
41 41. Padamnya Bara Api
42 42. Perjuangan Budi
43 43. Setitik cahaya terang
44 44. Fadil geram. Mak Ijah tertangkap
45 45. Cemasnya Fadil
46 46. Operasi di tengah malam
47 47. Nurmala ditangkap
48 48. Nurmala melahirkan.
49 49. Gadis di bandara
50 50. Titik balik seorang Arhan
51 51. Menemui pak Broto. Fadil tertangkap
52 52.
53 53. Hilangnya hasil rampasan
54 54. Bara Api kembali membara
55 55. Bertemu di warung
56 56. Rahasia Pak Broto
57 57. Kasmaran
58 58. Penolakan Arhan
59 59. Pesanan 500 porsi
60 60. Bertemu Fadil
61 61. Bahagianya pak Broto
62 62. Nurmala yang sekarang
Episodes

Updated 62 Episodes

1
01. Aku Pulang
2
02. Ditangkap.
3
03. Interogasi
4
04. Vonis untuk Arhan
5
05. Perkelahian dengan sesama napi
6
06. Nasehat Pak Broto Surat cerai dari Nurmala
7
07. Kuliah bersama Pak Broto
8
08. Kunjungan seorang kawan.
9
09. Pengacara untuk Arhan.
10
10. Sidang PK untuk Arhan
11
11. Bebas
12
12. Ke rumah Budi
13
13. Rencana Arhan
14
14. Merampas kembali.
15
15. Pulang ke rumah Ibu
16
16. Bertemu dengan keluarga.
17
17. Nasehat kakak ipar.
18
18. Kembali ke kota
19
19. Menyewa ruko
20
20. Nurmala syok
21
21. Langkah awal merajut impian
22
22. Budi datang bersama Larasati
23
23. Restoran Nurmala mulai sepi
24
24. Bertemu
25
25. Keraguan Nurmala
26
26. 3. Menyambut Ibu, Rencana mencari Rumah kontrakan
27
27. Kecurangan Fadil * Kedatangan orang tua Nurmala
28
28. Perdebatan antar besan
29
29. Rencana Fadil yang gagal
30
30. Kecemburuan Budi
31
31. Cinta, Prasangka, dan Balas Dendam"
32
32. Cinta, Dendam, dan Penyesalan
33
33. Serangan preman
34
34. Maukah kamu menikah denganku?
35
35. Fadil bebas
36
36. Fadil dengan mobil baru
37
37. Kebusukan Fadil. Pengemis di depan warung
38
38. Pengemis yang diterima bekerja
39
39. Firasat Satpam dan Senyum Pengemis
40
40. Misteri Mak Ijah dan Sambal Maut
41
41. Padamnya Bara Api
42
42. Perjuangan Budi
43
43. Setitik cahaya terang
44
44. Fadil geram. Mak Ijah tertangkap
45
45. Cemasnya Fadil
46
46. Operasi di tengah malam
47
47. Nurmala ditangkap
48
48. Nurmala melahirkan.
49
49. Gadis di bandara
50
50. Titik balik seorang Arhan
51
51. Menemui pak Broto. Fadil tertangkap
52
52.
53
53. Hilangnya hasil rampasan
54
54. Bara Api kembali membara
55
55. Bertemu di warung
56
56. Rahasia Pak Broto
57
57. Kasmaran
58
58. Penolakan Arhan
59
59. Pesanan 500 porsi
60
60. Bertemu Fadil
61
61. Bahagianya pak Broto
62
62. Nurmala yang sekarang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!