DITEMUKAN

Empat minggu berlalu begitu saja, dan akhirnya tiba hari pernikahan Duke dan Caroline.

Saat Duke berdiri di depan cermin, menatap bayangannya sendiri, dia merasa seolah-olah beberapa minggu terakhir adalah hari-hari terburuk dalam hidupnya.

Keluarga Moreno telah menjadikannya seperti budak pribadi mereka dan merendahkannya begitu parah sampai-sampai para pelayan pun merasa bisa menguasainya.

Ketika Duke menatap pantulan dirinya sambil mengingat kerja keras yang sudah dia lakukan untuk mereka, tangannya mengepal dan dia mengayunkan tinjunya ke arah cermin, berhenti hanya satu inci sebelum kaca itu pecah.

“Aku tidak bisa melanggar janjiku pada ayah,” gumam Duke, menatap urat-urat di lehernya yang menegang.

Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka, dan Mario masuk ke dalam.

Saat tatapannya bertemu dengan mata Duke yang penuh amarah, dia tersenyum miring lalu menutup pintu di belakangnya sebelum berjalan mendekat.

“Pakaian tua ini cocok denganmu,” ucap Mario sambil menarik ujung jas Duke.

"Apa yang kau inginkan?" Duke bergumam dengan amarah membara di matanya.

“Begitukah caramu berbicara pada orang yang memberimu pakaian ini? Kalau bukan karena aku, kau pasti berjalan ke altar hanya dengan menggunakan celana dalam.”

“Aku bekerja untuk apa yang kupakai sekarang.”

“Tahu tidak berapa banyak uang yang kuhabiskan saat membeli jas ini? Kau hanya menjadi sopirku selama beberapa minggu, itu tidak sebanding dengan harga jas ini!”

Ruangan menjadi hening saat Duke mengepalkan tinjunya dan menahan napas. Lalu perlahan dia menghembuskannya untuk meredakan ketegangan yang menyesakkan dadanya.

"Kenapa kau di sini?" tanya Duke dengan tenang.

“Pernikahan akan segera dimulai,” jawab Mario.

Tanpa berkata apa pun lagi, Duke keluar dan membanting pintu.

"Berlagak sok? Baiklah, untuk sekarang kubiarkan karena kakek menyuruh kita tidak membuat malu nama keluarga. Tapi begitu kita sampai di rumah, kau akan merasakan amarahku.” Mario bergumam.

Begitu Duke melangkah masuk ke tempat pernikahan, bisik-bisik mulai terdengar.

“Bukankah dia si penipu yang ayahnya memperdaya Tuan besar Moreno supaya cucunya menikah dengannya?”

“Ya, dia dan ayahnya sama-sama pencuri dan tidak tahu malu.”

“Dasar penjilat harta. Apakah dia tidak merasa jijik pada dirinya sendiri?"

Kata-kata itu bergema di telinga Duke saat dia berjalan di lorong. Namun dia tetap terus berjalan, sambil mengepalkan tinjunya semakin kuat setiap kali melangkah.

Beberapa menit setelah Duke tiba di pelaminan, pintu terbuka, dan Caroline masuk. Saat dia berjalan di lorong, Duke merasakan amarahnya perlahan-lahan luntur.

“Dia cantik,” pikir Duke dengan setengah senyum.

Begitu Caroline berdiri di sampingnya, upacara pun dimulai.

Semuanya berlangsung damai untuk sesaat, tetapi saat Duke dan Caroline mengucapkan “Ya, saya bersedia,” tiba-tiba pintu terbuka lebar, dan Marcellus bersama anak buahnya masuk kedalam ruangan itu.

Keributan besar terdengar dari para tamu, semua orang tampak terkejut, kecuali Duke.

“Tuan William ingin berbicara dengan pengantin pria,” teriak Marcellus sambil meletakkan tangannya di pinggang.

Nyonya Victoria menoleh pada suaminya, menggenggam tangannya, dan menangis, “Sayang, apa yang sudah kita lakukan. Sepertinya Tuan William memiliki masalah dengan Duke. Kita tidak bisa menyinggung Tuan William.”

“Apa yang kau harapkan dariku? Mereka sudah menikah,” gumam Tuan besar Moreno dengan keringat menetes di dahinya.

Ketakutan membuat semua orang terdiam di tempat duduknya sambil menatap Duke. Tapi dia sama sekali tidak merasa terganggu oleh Marcellus dan anak buahnya.

“Apa yang sudah kau lakukan?” tanya Caroline dengan nada kesal.

“Aku akan kembali,” jawab Duke.

Lalu dia mengalihkan pandangan darinya dan berjalan menuju Marcellus serta anak buahnya.

“Kau berani sekali menggunakan keluarga Moreno sebagai tameng. Kenapa kau merendahkan bosku dengan tindakan bodoh seperti itu? Sekarang dia marah dan ingin berbicara denganmu,” kata Marcellus sambil menyeringai dengan tatapan membunuh.

“Berhenti berisik seperti burung bodoh dan tunjukkan jalannya,” Duke berkata dengan santai.

“Bocah sialan! Apakah kau sedang menantang maut!”

“Kau bisa berhenti bicara dan mengantarku pada bosmu, atau kau bisa pergi dari sini dan membiarkanku menikah dengan tenang.”

Amarah membara di mata Marcellus, tapi dia tidak melampiaskannya. Sebaliknya, dia memaksa mengunci tangan Duke di belakang punggungnya dan menyeretnya keluar dengan diikuti oleh anak buahnya yang mengikuti dari belakang.

Saat mereka sampai di tempat parkir, Marcellus mendorong Duke ke kursi belakang mobil hitam. Lalu dia masuk dan menutup pintu.

Sopir pun melajukan mobil itu dan sekelompok mobil hitam mengikuti dengan ketat di belakang kendaraan mereka. Rasa cemas jauh dari hati Duke, yang dia rasakan hanyalah amarah murni bercampur kegembiraan.

Beberapa menit kemudian, mobil-mobil itu berhenti, dan Marcellus keluar. Lalu Duke dengan sukarela keluar dari kendaraan.

Saat Marcellus dan anak buahnya membawanya masuk ke dalam gudang, pandangan Duke tertuju pada seorang pria yang berdiri dalam kegelapan, cukup jauh dari mereka.

“Bos sedang mengawasi. Buat dia menderita,” ujar Marcellus tiba-tiba.

Dalam sekejap, Duke melihat pukulan mendekat ke arahnya, tetapi dia menggunakan telapak tangannya untuk memblokir serangan itu.

Lalu jarinya mencengkeram tinju pria itu, dan dia mematahkan tulang pergelangan tangannya dari sendinya.

Duke mengepalkan tangannya lalu menghantam pipi orang itu, memukul rahangnya hingga tiga giginya patah.

Tiba-tiba semua anak buah Marcellus berlari menyerbu Duke, dan kurang dari sepuluh menit, gudang dipenuhi dengan jeritan pria dewasa yang kesakitan.

“Terima kasih sudah membantuku melampiaskan amarah yang kutahan selama empat minggu. Ah, ini menyenangkan.” Duke menarik napas dalam dengan senyum miring di bibirnya.

“Duke?”

Dia mendengar suara memanggil dari kegelapan, dan seketika rasa sakit luar biasa menyerang kepalanya hingga dia berteriak kesakitan.

“Lari, Duke! Lari, dan jangan menoleh ke belakang!”

Kata-kata itu menggema keras di telinganya saat rasa sakit semakin menjadi-jadi.

“Siapa kau!” teriak Duke, jatuh berlutut.

Pandangan matanya perlahan menjadi buram sementara kilasan gambar-gambar melintas di kepalanya.

“Tunjukkan dirimu!” gumam Duke.

Namun hanya dalam hitungan detik, tubuhnya ambruk ke lantai dan dia kehilangan kesadaran.

Terpopuler

Comments

queen

queen

jangan mau jadi budakk duke

2025-09-22

0

express

express

.antap terus lanjutt

2025-09-22

0

lihat semua
Episodes
1 PERKELAHIAN
2 MENIKAH
3 MENERIMA
4 MENJADI PELAYAN
5 DITEMUKAN
6 TERNYATA PEWARIS
7 KEMBALI LAGI
8 KE PERUSAHAAN
9 KEMBALI DIHINA
10 PENANGKAPAN
11 SALAH SANGKA
12 KETAHUAN
13 RAPAT
14 BERTEMU DENGAN AYAH
15 PESTA
16 HINAAN TUAN WILLIAM
17 AKHIRNYA DAPAT
18 CUCU SIALAN
19 KEMBALI DITUDUH
20 CIUMAN PERTAMA
21 PENGKHIANAT
22 LAGI-LAGI
23 HABIS SUDAH
24 KETAHUAN
25 JABATAN BARU
26 KEMBALI BERTEMU AYAH
27 TUNDUK
28 BERUBAH PIKIRAN
29 MEMBANGUN KEKUASAAN
30 PENGAWAL BARU
31 DIDEPAK
32 SINGKAT PADAT JELAS
33 BERTEMU MORENO
34 MENDAPATKAN PROYEK
35 MENAMPAR
36 TEMPAT KERJA
37 RENCANA
38 BERHASIL
39 TUKANG KEBUN
40 BENAR BENAR DATANG
41 KELOMPOK BAWAH TANAH
42 TERBAKARNYA GUDANG
43 GENG DRAKLIGHT
44 PEMBATALAN KONTRAK
45 KEPALA POLISI
46 PELAKU SEBENARNYA
47 CAROLINE BERTEMU AYAH
48 PESTA
49 Bab 49
50 PENANGKAPAN
51 KELUARGA KACAU
52 SANGAT MENCINTAI
53 MENJADI CEO
54 TUMBEN
55 Iri
56 PERTEMUAN BERSAMA PRESIDEN
57 PESTA
58 DIPERMALUKAN
59 MENIKAH
60 Bab 60
61 MENGGANTIKAN
62 HAMPIR KETAHUAN
63 KEDATANGAN DASH
64 MENANDATANGANI DOKUMEN
65 MAJOR LEAGUE RESTAURANT
66 MENCOBA MEMPERMALUKAN
67 MENANGIS
68 HARI PESTA
69 KEMBALI DRAMA
70 ACARA PERNIKAHAN
71 BANGKRUT
72 INGIN BERCERAI
73 MEMPERJELAS
74 KEMBALI KE ACARA
75 JADWAL PERTEMUAN
76 TERKEJUT
77 MEMOHON AMPUN
78 KEDATANGAN ZAYN
79 PERMAINAN CATUR
80 PEWARIS UTAMA
81 BAB 81
Episodes

Updated 81 Episodes

1
PERKELAHIAN
2
MENIKAH
3
MENERIMA
4
MENJADI PELAYAN
5
DITEMUKAN
6
TERNYATA PEWARIS
7
KEMBALI LAGI
8
KE PERUSAHAAN
9
KEMBALI DIHINA
10
PENANGKAPAN
11
SALAH SANGKA
12
KETAHUAN
13
RAPAT
14
BERTEMU DENGAN AYAH
15
PESTA
16
HINAAN TUAN WILLIAM
17
AKHIRNYA DAPAT
18
CUCU SIALAN
19
KEMBALI DITUDUH
20
CIUMAN PERTAMA
21
PENGKHIANAT
22
LAGI-LAGI
23
HABIS SUDAH
24
KETAHUAN
25
JABATAN BARU
26
KEMBALI BERTEMU AYAH
27
TUNDUK
28
BERUBAH PIKIRAN
29
MEMBANGUN KEKUASAAN
30
PENGAWAL BARU
31
DIDEPAK
32
SINGKAT PADAT JELAS
33
BERTEMU MORENO
34
MENDAPATKAN PROYEK
35
MENAMPAR
36
TEMPAT KERJA
37
RENCANA
38
BERHASIL
39
TUKANG KEBUN
40
BENAR BENAR DATANG
41
KELOMPOK BAWAH TANAH
42
TERBAKARNYA GUDANG
43
GENG DRAKLIGHT
44
PEMBATALAN KONTRAK
45
KEPALA POLISI
46
PELAKU SEBENARNYA
47
CAROLINE BERTEMU AYAH
48
PESTA
49
Bab 49
50
PENANGKAPAN
51
KELUARGA KACAU
52
SANGAT MENCINTAI
53
MENJADI CEO
54
TUMBEN
55
Iri
56
PERTEMUAN BERSAMA PRESIDEN
57
PESTA
58
DIPERMALUKAN
59
MENIKAH
60
Bab 60
61
MENGGANTIKAN
62
HAMPIR KETAHUAN
63
KEDATANGAN DASH
64
MENANDATANGANI DOKUMEN
65
MAJOR LEAGUE RESTAURANT
66
MENCOBA MEMPERMALUKAN
67
MENANGIS
68
HARI PESTA
69
KEMBALI DRAMA
70
ACARA PERNIKAHAN
71
BANGKRUT
72
INGIN BERCERAI
73
MEMPERJELAS
74
KEMBALI KE ACARA
75
JADWAL PERTEMUAN
76
TERKEJUT
77
MEMOHON AMPUN
78
KEDATANGAN ZAYN
79
PERMAINAN CATUR
80
PEWARIS UTAMA
81
BAB 81

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!