MENIKAH

"Apa maksudnya itu?" tanya Duke, merasa terkejut dengan kata-kata ayahnya.

"Berhenti bicara, dan ayo pergi. Orang-orang ini akan segera bangun dari tidur yang kau buat untuk mereka!" bisik Sean.

Duke tidak bergerak sedikitpun saat menatap ayahnya dengan terkejut. Tapi kemudian Sean perlahan berjalan ke belakangnya dan mendorongnya keluar pintu dengan kasar.

"Heh! Kenapa semakin tua, kau jadi semakin kasar." gumam Duke setelah dia berhasil menyeimbangkan tubuhnya.

"Berhenti bicara dan jalan!" kata Sean sambil mendorong Duke dengan paksa karena dia keras kepala menolak melangkah maju.

Orang-orang yang lewat di sekitar mereka hanya bisa menatap dengan canggung ketika Sean terus mendorong Duke dari belakang.

"Baiklah! Berhenti dorong-dorong aku lagi! Aku akan jalan sendiri. Tapi kau harus memberitahuku ke mana kita akan pergi." gumam Duke sambil menatap ayahnya penuh tanya.

"Yang perlu kau tahu hanyalah tempat yang akan kutuju ini adalah tempat paling aman untukmu saat ini. Jadi janjilah padaku bahwa kau tidak akan menimbulkan masalah di sana dan selalu menundukkan kepala." kata Sean.

"Ah, kedengarannya sudah buruk dari awal."

"Duke! Ini bukan waktunya untuk bercanda. Janjilah padaku!"

"Ya. Baiklah, terserah.”

Beberapa saat kemudian, Sean dan Duke naik ke sebuah taksi.

Keduanya tidak mengucapkan sepatah kata pun sepanjang perjalanan.

Ketika taksi berhenti di depan sebuah pagar besar yang mewah, Duke dan Sean turun lalu mendekati gerbang. Sean menekan bel dan menunggu.

Beberapa menit kemudian, seorang penjaga keamanan keluar dari dalam pagar dan berjalan mendekati mereka. Dia menatap Sean lebih dulu, lalu mengalihkan pandangannya pada Duke.

"Aku tidak memiliki uang untuk diberikan pada kalian. Jadi pergi sekarang!" katanya dengan kasar sambil menatap mereka dengan wajah penuh jijik.

Satu hal yang paling sulit dikendalikan oleh Duke adalah amarahnya. Saat jemarinya mulai menggenggam erat, Sean langsung meraih tangannya dan dengan tenang berkata, "Maaf atas kesalahpahaman ini, tapi kami bukan pengemis. Aku dan anakku ingin berbicara dengan Nyonya Victoria."

Bibir penjaga itu melengkung membentuk senyum mengejek sebelum akhirnya dia tertawa terbahak-bahak. Dia tertawa begitu keras sampai air mata mengalir di sudut matanya.

"Bukan pengemis, katanya. Kalian tidak bisa membodohiku. Aku sudah melihat banyak orang seperti kalian, dan mereka selalu mengatakan bahwa mereka bukan pengemis. Tapi pada akhirnya aku harus mengusir mereka dengan paksa dari hadapan Nyonya Victoria karena ternyata mereka memang pengemis." Petugas keamanan itu berkata dengan provokatif, berusaha menahan tawa lagi.

Genggaman tangan Duke semakin kencang sementara matanya menatap dingin ekspresi mengejek di wajah petugas keamanan itu.

Dia lalu menarik napas panjang dan dengan tenang berkata, "Dengar, aku dan ayahku tidak mencari masalah. Kami hanya perlu berbicara dengan Nyonya Victoria."

Wajah penjaga itu langsung berubah masam saat dia menatap Duke dengan marah.

Kemudian dia mengangkat tongkat pemukul di tangannya dan mengayunkannya ke arah Duke, tapi Sean segera maju ke depan dan tongkat itu menghantam lengannya.

Duke hampir membiarkan amarahnya meledak ketika matanya menangkap sosok wanita cantik yang mendekat ke arah mereka.

Sekejap, perhatiannya langsung teralihkan padanya, dan amarahnya perlahan mereda. Ia terpaku pada kulit mulus, alis tipis, bulu mata lentik, dan rambut hitam legam wanita itu.

"Aku rasa nenekku tidak membayarimu untuk memukul orang tua." ucap wanita itu dengan suara lembut ketika dia mendekat ke arah Duke, Sean, dan penjaga.

"Nona Caroline," ucap penjaga itu dengan takut sampai tongkat di tangannya terjatuh ke tanah.

Dengan kesal, Caroline memutar bola matanya lalu berjalan melewati penjaga itu. Kemudian dia berhenti ketika sudah dekat dengan Sean.

"Halo, aku Caroline. Cucu bungsu keluarga Moreno, dan aku sungguh minta maaf atas apa yang dilakukan petugas keamanan kediaman kami. Tolong berikan nomor rekeningmu agar aku bisa mengganti kerugiannya." kata Caroline dengan anggun.

Namun, Sean menggelengkan kepalanya dengan keras sambil menggenggam tangannya dan berkata, "Aku tidak butuh uang."

"Oh, lalu apa yang kalian inginkan?" Caroline bertanya dengan terkejut.

Sean buru-buru melepaskan tangannya, memegang lengan Duke, dan menariknya lebih dekat.

Dia kemudian menatap mata biru Caroline yang penuh rasa ingin tahu, dan perlahan berkata, "Aku memiliki surat dengan stempel keluarga Moreno, dan kupikir sudah waktunya Nyonya Victoria menerimanya."

"Kalau begitu, silahkan ikuti aku." ucap Caroline lembut.

Petugas keamanan itu buru-buru menyingkir, dan Duke bersama Sean berjalan melewatinya, mengikuti Caroline yang memimpin mereka masuk melewati pagar.

"Nenek tua itu pasti tidak akan senang dengan ini. Tapi kenapa aku harus peduli kalau Nona Caroline sendiri yang membiarkan pengemis itu masuk." gumam penjaga itu sambil memungut tongkatnya dari lantai.

Saat mereka masuk ke ruang tamu, Caroline mempersilakan Duke dan Sean duduk.

Kemudian saat dia berbalik untuk pergi, seorang wanita tua masuk ke ruangan dengan raut wajah cemberut

"Caroline, kenapa ada dua orang gelandangan duduk di sofaku yang berharga." kata wanita tua itu dengan kasar sambil menatap Sean dan Duke dengan jijik.

Saat Caroline melihat ekspresi marah neneknya, yang ia rasakan hanyalah ketakutan karena dia tahu dirinya akan dimarahi lagi.

Di antara ketiga pamannya dan ayahnya, Caroline tahu bahwa ayahnya adalah anak yang paling tidak disukai neneknya, dan semua anggota keluarga pun tahu itu. Itulah kenapa dia sering dimarahi.

Namun, hatinya hancur mengetahui bahwa dia telah mengecewakan neneknya lagi karena dia sedang berusaha membuktikan diri kepada kakek-neneknya bahwa dia mampu menjadi pewaris utama keluarga.

Amarah yang tadi sempat mereda dalam diri Duke kini bangkit lagi. Namun dia tetap menahannya dan berusaha tenang, mengingat janji yang dia buat pada ayahnya.

"Aku minta maaf jika keberadaan kami menimbulkan ketidaknyamanan, Nyonya Victoria. Tapi menurut dokumen yang saya miliki, sepertinya kedua orang ini seharusnya menikah," kata Sean dengan wajah datar.

Terpopuler

Comments

Lacoste

Lacoste

tiba tiba dapet bini aje ni si Duke

2025-09-22

0

bobbie

bobbie

💥👍💥👍💥

2025-09-22

0

sarjanahukum

sarjanahukum

lanjutkan terus tor

2025-09-22

0

lihat semua
Episodes
1 PERKELAHIAN
2 MENIKAH
3 MENERIMA
4 MENJADI PELAYAN
5 DITEMUKAN
6 TERNYATA PEWARIS
7 KEMBALI LAGI
8 KE PERUSAHAAN
9 KEMBALI DIHINA
10 PENANGKAPAN
11 SALAH SANGKA
12 KETAHUAN
13 RAPAT
14 BERTEMU DENGAN AYAH
15 PESTA
16 HINAAN TUAN WILLIAM
17 AKHIRNYA DAPAT
18 CUCU SIALAN
19 KEMBALI DITUDUH
20 CIUMAN PERTAMA
21 PENGKHIANAT
22 LAGI-LAGI
23 HABIS SUDAH
24 KETAHUAN
25 JABATAN BARU
26 KEMBALI BERTEMU AYAH
27 TUNDUK
28 BERUBAH PIKIRAN
29 MEMBANGUN KEKUASAAN
30 PENGAWAL BARU
31 DIDEPAK
32 SINGKAT PADAT JELAS
33 BERTEMU MORENO
34 MENDAPATKAN PROYEK
35 MENAMPAR
36 TEMPAT KERJA
37 RENCANA
38 BERHASIL
39 TUKANG KEBUN
40 BENAR BENAR DATANG
41 KELOMPOK BAWAH TANAH
42 TERBAKARNYA GUDANG
43 GENG DRAKLIGHT
44 PEMBATALAN KONTRAK
45 KEPALA POLISI
46 PELAKU SEBENARNYA
47 CAROLINE BERTEMU AYAH
48 PESTA
49 Bab 49
50 PENANGKAPAN
51 KELUARGA KACAU
52 SANGAT MENCINTAI
53 MENJADI CEO
54 TUMBEN
55 Iri
56 PERTEMUAN BERSAMA PRESIDEN
57 PESTA
58 DIPERMALUKAN
59 MENIKAH
60 Bab 60
61 MENGGANTIKAN
62 HAMPIR KETAHUAN
63 KEDATANGAN DASH
64 MENANDATANGANI DOKUMEN
65 MAJOR LEAGUE RESTAURANT
66 MENCOBA MEMPERMALUKAN
67 MENANGIS
68 HARI PESTA
69 KEMBALI DRAMA
70 ACARA PERNIKAHAN
71 BANGKRUT
72 INGIN BERCERAI
73 MEMPERJELAS
74 KEMBALI KE ACARA
75 JADWAL PERTEMUAN
76 TERKEJUT
77 MEMOHON AMPUN
78 KEDATANGAN ZAYN
79 PERMAINAN CATUR
80 PEWARIS UTAMA
81 BAB 81
Episodes

Updated 81 Episodes

1
PERKELAHIAN
2
MENIKAH
3
MENERIMA
4
MENJADI PELAYAN
5
DITEMUKAN
6
TERNYATA PEWARIS
7
KEMBALI LAGI
8
KE PERUSAHAAN
9
KEMBALI DIHINA
10
PENANGKAPAN
11
SALAH SANGKA
12
KETAHUAN
13
RAPAT
14
BERTEMU DENGAN AYAH
15
PESTA
16
HINAAN TUAN WILLIAM
17
AKHIRNYA DAPAT
18
CUCU SIALAN
19
KEMBALI DITUDUH
20
CIUMAN PERTAMA
21
PENGKHIANAT
22
LAGI-LAGI
23
HABIS SUDAH
24
KETAHUAN
25
JABATAN BARU
26
KEMBALI BERTEMU AYAH
27
TUNDUK
28
BERUBAH PIKIRAN
29
MEMBANGUN KEKUASAAN
30
PENGAWAL BARU
31
DIDEPAK
32
SINGKAT PADAT JELAS
33
BERTEMU MORENO
34
MENDAPATKAN PROYEK
35
MENAMPAR
36
TEMPAT KERJA
37
RENCANA
38
BERHASIL
39
TUKANG KEBUN
40
BENAR BENAR DATANG
41
KELOMPOK BAWAH TANAH
42
TERBAKARNYA GUDANG
43
GENG DRAKLIGHT
44
PEMBATALAN KONTRAK
45
KEPALA POLISI
46
PELAKU SEBENARNYA
47
CAROLINE BERTEMU AYAH
48
PESTA
49
Bab 49
50
PENANGKAPAN
51
KELUARGA KACAU
52
SANGAT MENCINTAI
53
MENJADI CEO
54
TUMBEN
55
Iri
56
PERTEMUAN BERSAMA PRESIDEN
57
PESTA
58
DIPERMALUKAN
59
MENIKAH
60
Bab 60
61
MENGGANTIKAN
62
HAMPIR KETAHUAN
63
KEDATANGAN DASH
64
MENANDATANGANI DOKUMEN
65
MAJOR LEAGUE RESTAURANT
66
MENCOBA MEMPERMALUKAN
67
MENANGIS
68
HARI PESTA
69
KEMBALI DRAMA
70
ACARA PERNIKAHAN
71
BANGKRUT
72
INGIN BERCERAI
73
MEMPERJELAS
74
KEMBALI KE ACARA
75
JADWAL PERTEMUAN
76
TERKEJUT
77
MEMOHON AMPUN
78
KEDATANGAN ZAYN
79
PERMAINAN CATUR
80
PEWARIS UTAMA
81
BAB 81

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!