Hayo... sebelum membaca, jangan lupa di Vote ya... Bayar dulu dengan VOTE 😁
Happy Reading...
...******...
Lalu kemudian Anta mencoba mengintip lagi sosok Arya, tapi saat gadis itu mencoba mengintip, sosok Arya sudah hadir di balik dinding sekat tersebut.
"Ciluk... ba!" seru Arya.
"Astagfirullah anak lutung pake jas!" pekik Anta yang terkejut melihat Arya.
"Hahahaha kaget ya, lucu banget tuh anak kurung pake jas kayak apa ya?" Arya tertawa puas melihat Anta terkejut.
"Beneran mau lihat? Nih aku kasih tau kayak apa," Anta meraih cermin kecil di saku apron yang ia kenakan lalu memperlihatkannya pada Arya.
Arya melihat bayangannya sendiri di cermin itu.
"Ah, rese lo, Nta!" seru Arya.
"Hehehe... mirip kan?"
"Tau amat!" Arya menuju pintu belakang restoran dan ke luar dari sana. Anta mengamatinya dan mengikutinya.
"Bukannya itu ulang tahun kamu?" tanya Anta pada Arya.
"Hahaha siapa yang ulang tahun itu acara tunangan Ayah gue sama tuh binatang buas Hyena," seru Arya.
"Oh, kirain kamu ulang tahun, jangan duduk situ woi!" seru Anta.
"Emang kenapa?
"Ada..."
"Ada hantu lagi? Hadeh... bosen gue selalu denger kata hantu, ketemu Tante Hyena aja udah kaya hantu," gerutu Arya.
"Nih kalau mau lihat."
Anta menyentuh bayu Arya dan memerintahkan bocah itu untuk menoleh ke arah samping Arya.
"Ya ampun gede banget ularnya!" Arya langsung bersembunyi di belakang tubuh Anta.
"Kenalin, ini namanya Ratu Sanca," ucap Anta.
"Apa? Ratu Sanca, dia makan orang gak, Nta?" tanya Arya masih dengan badan gemetar dan ketakutan.
"Makan orang, apalagi kalau orangnya kaya kamu hahaha..."
Ratu Sanca juga ikut tertawa mendengar perkataan Anta.
"Gak lucu, Nta, gue serius nih," ucap Arya dengan bibir gemetar dan ketakutan.
Anta berbalik badan dan menatap ke arah Arya, "kamu gak ngompol, kan?" tanya Anta seraya terkekeh.
Arya melirik ke arah celananya, "gak lah enak aja sembarangan, gue gak bakalan ngompol ketakutan, tapi gue mual kalau ketakutan hueeekk..."
Arya mengeluarkan semua isi perutnya sampai menyembur ke apron Anta.
"Iyuuuhhh... untung Anta pakai apron," ucap Anta lalu melepas apron tersebut dan menyerahkannya pada Arya.
"Bersihin! Anta gak mau tau pokoknya bersihin! Ayo Ratu kita tinggalkan dia!" seru Anta mengajak serta Ratu Sanca masuk ke dalam restoran kembali.
"Nta, ularnya masih ada, gak?" tanya Arya.
"Ada di belakang kamu mau nerkam, waaaaa!" Anta berlari meninggalkan Arya sambil tertawa cekikikan.
Anta yang sedang berlari tak sengaja menabrak Hyena yang sedang memegang mangkuk sup di tangannya. Mangkuk sup Itu terlepas dan jatuh ke lantai berceceran.
"Kamu...! Kenapa sih gak bisa diem banget!" seru Hyena.
"Maaf, Tante. Anta gak sengaja, nanti Anta bersihin," ucap Anta.
"Baju aku jadi kotor nih, mana acara tukar cincin belum mulai," keluh Hyena.
Pak Herdi langsung menghampiri Anta dan membantunya merapikan pecahan mangkuk sup itu.
"Kamu biasanya selalu sedia pakaian di mobil, kamu ganti aja!" ucap Pak Herdi memberi perintah.
"Tapi baju yang di mobil gak semahal ini, Sayang..." pekik Hyena.
"Kamu pakai baju apa aja juga cantik, kok."
Pak Herdi membuat wajah Hyena merona pipinya lalu dengan senyum bahagia ia segera keluar menuju mobilnya untuk berganti pakaian.
"Padahal saya jijik banget mau muntah kalau memuji dia hehehe," ucap Pak Herdi.
"Anta kamu gak apa-apa, kan?" tanya Ratu Sanca.
Anta dan Pak Herdi menoleh bersamaan, tapi Pak Herdi sadar yang ia lihat bukan manusia jadi ia menundukkan kepalanya lagi. Tasya sempat melihat gerakan kepala Pak Herdi dan tatapannya yang terkejut melihat makhluk Ratu Sanca.
"Anta gak apa-apa, biar Anta yang beresin, Pak," ucap Anta.
"Jangan, nanti tangan kamu terluka," sahut Pak Herdi.
Tasya membawa sapu dan pengki kecil untuk membersihkan pecahan mangkuk.
"Aku aja yang bantu Anta, makasih ya, Pak," ucap Tasya.
Pak Herdi bangkit lalu tersenyum pada Tasya.
"Baiklah kalau begitu, lain kali hati-hati ya," ucap Pak Herdi seraya tersenyum hangat.
"Aaahhh....cakep banget sih, kenapa dia sekarang seganteng itu ya?" gumam Tasya.
"Siapa yang cakep, Sya?" tegur Doni.
"Hah? Kamu sejak kapan di situ?" pekik Tasya yang langsung kikuk seraya membersihkan pecahan mangkuk itu. Anta tertawa kecil melihat kelakuan tingkah Tasya.
"Anta cuci tangan dulu ya, Tante," ucap Anta menuju wastafel.
"Iya, Nta."
"Siapa yang cakep?" tanya Doni lagi.
"Itu, Ratu Sanca makin cakep ya, apalagi di kepala dia sekarang ada mahkota warna ungu gitu, pasti di kasih kado mahkota deh sama Ratu Dita," jawab Tasya berusaha untuk berbohong.
"Oh, kamu mau aku beliin mahkota?" tanya Doni.
"Enggak usah, emangnya aku ratu kecantikan ribet nanti pakainya, aku buang sampah ini dulu, ya."
Tasya langsung pergi menuju tong sampah.
Sementara itu, acara puncak Hyena dan Pak Herdi
akan segera dimulai, terlihat raut wajah Arya yang cemberut sedari tadi.
"Baiklah para tamu undangan kita mulai acara pertunangannya, silahkan untuk kedua pasangan saling menyematkan cincin tunangan pada pasangannya," ucap si pembawa acara.
Hyena meraih cincin emas polos untuk Pak Herdi dan menyematkan di jari manis sebelah kiri pria itu. Awalnya Pak Herdi enggan dan ragu untuk mendapatkan cincin dari Hyena, tapi mengingat kebaikan Hyena, akhirnya ia menyerah.
Tiba giliran Pak Herdi yang meraih cincin emas bermata berlian itu. Ia menatap ke arah Arya yang terlihat sedih. Pak Herdi mulai ragu.
"Kayaknya Pak Herdi gak suka deh sama Hyena, tuh lihat yang bahagia mukanya Hyena doang," celetuk Tante Dewi.
"Husstt kamu gak boleh ngomong gitu, Dew, doain aja yang terbaik buat mereka," sahut Andri.
"Iya, Tante, aku berpikirnya juga gitu, tuh lihat si Arya dari tadi cemberut aja," sahut Anta menimpali.
"Kamu juga gak boleh ngomong gitu, Sayang. Doakan yang terbaik buat mereka, buktinya sekarang Hyena udah berubah kan sama Pak Herdi?" sahut Doni.
"Kamu yakin dia berubah, aku sih enggak, masih kaya nenek lampir tuh orang," ucap Tasya dengan wajah ketus.
Pak Herdi masih memandangi cincin di tangannya yang belum juga ia sematkan ke jari manis milik Hyena.
"Sayang, tunggu apa lagi, buruan masukin ke jari tangan aku, tuh para tamu ngeliatin dan nungguin kamu," bisik Hyena dengan nada kesal menyentak Pak Herdi.
"Oh iya, maaf."
Pak Herdi hendak memasukkan cincin itu ke tangan Hyena, tapi tiba-tiba cincin itu terjatuh dan menggelinding menuju Ratu Sanca. Dengan isengnya ekor Ratu Sanca berusaha menutupi cincin tersebut.
"Ya kok cincinnya jatuh, aku gak mau tau pokoknya semua tamu bantu cari ya, buruan!" seru Hyena.
Hyena juga menunjuk ke arah Andri dan yang lainnya.
"Kalian petugas restoran, bantu cari juga cincin mahal aku!" pekik Hyena.
Karena tak ada yang menyadari kejadian tersebut, Ratu Sanca malah menelan cincin milik Hyena.
"Arya bantu Ayah cari cincin tadi," pinta Pak Herdi.
"Hahaha... aku malah seneng kalau cincin itu hilang," sahut Arya.
Hyena yang mendengar ucapan Arya langsung menggebrak meja di hadapan Arya.
"Kalau ngomong dijaga, ya!" ancam Hyena dengan tatapan mata yang tajam setajam silet.
Arya ciut juga nyalinya, dia sampai menundukkan kepalanya lalu bangkit dan berpura-pura mencari cincin tersebut akhirnya. Anta yang melihat kesulitan Arya akhirnya ikut membantu mencari cincin itu di samping Arya.
"Anta bantu cari, ya?" ucap Anta.
"Sebenarnya gue males carinya," gerutu Arya.
"Udah gak apa-apa, demi ayah kamu," ucap Anta tersenyum manis pada Arya.
Arya melihat senyum manis di wajah Anta.
Deg...
...******...
To be continue...
Mohon dukungannya, mampir juga ke Novelku lainnya.
- Pocong Tampan
- With Ghost
- 9 Lives
- Kakakku Cinta Pertamaku
- Forced To Love
- Diculik Cinta
Vie Love You All...😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 358 Episodes
Comments
Ayu Nuraini Ank Pangkalanbun
😂😂😂😂
2023-02-27
0
Dhian Ayu
ciyeee Arya terpesona q terpesona memandang wajahmu yg cntik eeaaaa,,, mlh nyanyi kn😂😂😂
2022-06-25
0
Susan Handayani
kl ini selamat bigit kl cincinnya jatuh secara kan p herdinya ragu" & tdk suka sm s hyena 🤪🤪🤪
2022-04-26
0