Sebelum membaca, jangan lupa VOTE ya...
Happy Reading 😘😊
******
Anta dan Raja menuruti perintah Andri. Mereka membereskan tumpahan air pel tadi dan membuang sampah ke bak sampah besar yang ada di luar tepat di belakang restoran.
Akan tetapi, tiba-tiba sosok kerdil muncul dan terlihat berjalan mondar-mandir di belakang pagar restoran milik Andri dan Doni yang ditumbuhi tanaman hijau.
"Hantu bukan, Kak?" tanya Raja.
Anta mengiyakan lalu memberi isyarat pada Raja agar sembunyi serta diam. Mereka mengamati hantu kerdil itu dengan seksama.
Hantu Kerdil itu berukuran kurang lebih tingginya setengah tinggi badan Anta. Di tubuhnya yang berwarna hijau banyak ditumbuhi lumut. Kedua matanya berwarna merah dengan deretan gigi yang tajam.
"Itu hantu apa bonsai dilumutin, Kak?" bisik Raja.
"Sssttt diem dulu, kita liat dia mau ngapain," ucap Anta.
Hantu Kerdil itu berjalan mengendap-endap menuju pintu belakang restoran milik Andri dan Doni. Ketika ia menaiki anak tangga menuju pintu belakang itu, hantu kerdil itu terpeleset dan terjatuh. Kepalanya terbentur aspal.
Anta dan Raja menahan tawanya agar tak terdengar kala melihat hantu itu jatuh. Anta dan Raja saling memukul bahu dan menutup mulutnya agar sama-sama diam. Mereka memperhatikan lagi gerak-gerik hantu kerdil tersebut.
Tiba-tiba saat hantu kerdil itu bangkit dan bermaksud untuk membuka pintu belakang itu Ratu Sanca sudah muncul dan mengejutkan hantu kerdil itu.
"Ciluk...Ba...!" seru Ratu Sanca seraya menjulurkan lidahnya berulang kali.
"Buaaaahh...!" Hantu itu jatuh terpelanting ke belakang kembali. Kali ini lebih keras.
Anta dan Raja tak dapat lagi menahan tawa mereka. Hantu Kerdil itu mencoba untuk lari tapi Raja sudah menghalangi.
"Hayo, mau kemana?" Raja merentangkan kedua tangannya di hadapan makhluk kerdil itu.
"Saya, saya mau pulang, huhuhu...." Hantu Kerdil itu menangis seraya menaruh lengan kanannya menutupi kedua matanya. Cairan lendir hijau keluar dari rongga matanya dan juga rongga hidungnya. Bahkan di rongga telinganya juga keluar cairan hijau.
"Idih, menjijikkan! masa nangis aja bisa keluar cairan dari semua lubang," celetuk Raja.
"Aku mau pulang, huhuhu..." Hantu itu masih menangis.
"Kamu rumahnya di mana?" tanya Anta.
"Di sana, yang ada patung lucu mirip saya ini," ucapnya seraya menunjuk sebuah restoran dengan menu aneka daging yang dindingnya berwarna hijau lumut dan di atas atapnya terdapat patung yang mirip dengan hantu kerdil ini.
Anta dan Raja saling bertatapan lalu tertawa kala mendengar pengakuan makluk kerdil yang mengaku lucu ini. Ratu Sanca menyeret tubuhnya mendekat ke arah makhluk kerdil tersebut.
"Kamu mau apa ke sini? Mau meracuni restoran yang aku jaga ini ya?" tuduh Ratu Sanca.
"Eng... anu, aku cuma jalan-jalan doang kok," sahutnya.
Ratu Sanca menyemburkan bisa dari mulutnya yang langsung membuat makhluk kerdil itu tak dapat bergerak.
"Kalau kamu gak ngaku, aku kunci terus kamu di situ, dan membeku seperti batu, mau?" Ratu Sanca menatap tajam makhluk kerdil itu.
"Jangan dong, lepaskan Mumut! Badan aku sakit semua ini gak bisa bergerak," ucap Makhluk Kerdil itu mencoba membebaskan diri.
"Makanya ngaku dulu, kamu mau apa ke sini, hayo?" Anta bertanya pada makhluk kerdil tersebut.
"Aku cuma menuruti perintah Bos Besar supaya membuat makanan di restoran ini rasanya gak enak," ucapnya mengaku.
"Oh, jadi kamu itu makhluk pesugihan. Kamu gak boleh ngelakuin itu semut," ucap Anta.
"Namanya Mulut, Kak," celetuk Raja.
"Heh, bukan semut bukan juga mulut nama saya Mumut. Makhluk berlumut yang imut," ucapnya seraya bergaya dengan menaruh kedua ujung telunjuknya di pipi kanan dan kirinya.
"Hidih... wlek!" Raja mencibir si hantu kerdil itu.
"Apa semua restoran di sini kamu masuki dan buat gak enak?" tanya Anta.
"Sebagian iya, tapi ada juga yang punya makhluk pesugihan lain seperti ratu ular ini, bentuknya juga macam-macam," ucapnya menjelaskan.
"Heh, tapi aku bukan makhluk pesugihan, aku hanya menjaga restoran ini agar tak ada makhluk seperti kamu yang masuk. Semua makanan di sini memang di jamin enak," bentak Ratu Sanca menjelaskan di samping Anta.
"Biasa aja dong Ratu, Anta pengeng nih kupingnya," keluh Anta.
"Maaf, Anta. Saya kesal soalnya sama ini bonsai!" seru Ratu Sanca.
"Bonsai, eh salah kan, Mumut bilang sama Bos kamu, jangan pernah coba-coba berurusan sama Papa Andri dan Om Doni pemilik Restoran The Anan's, awas kalau sampai kamu coba-coba balik lagi nanti Anta suruh Ratu Sanca buat sunat kamu," ancam Anta.
"Aduh, Mumut takut," ucap Makhluk Kerdil itu.
"Anta, aku tau kenapa aku sampai mati, aku tahu," hantu Silla datang menghampiri Anta.
"Aduh, Anta capek nih, mau pulang, mandi terus rebahan dulu ya," ucap Anta.
"Iya deh, aku ikut kamu pulang," ucap Silla.
Anta lalu menarik lengan Raja masuk ke dalam restoran dan menyerahkan Makhluk Kerdil itu pada Ratu Sanca.
***
Di dalam kamar Anta, Silla sedari tadi duduk di atas ranjang sambil menangis.
"Kenapa lagi, sih?" tanya Anta yang sudah memakai pijama tidur berwarna biru dengan motif beruang lalu merebahkan dirinya di atas ranjang tersebut.
"Aku gak nyangka Anta hiks hiks... ternyata sahabatku sendiri yang sudah membunuh aku," ucap Silla.
"Sahabat kamu yang mana?" Anta menutup kedua kakinya dengan selimut, ia membuat hantu Silla pindah ke samping Anta..
Perempuan yang kamu timpuk tadi namanya Kelly, dan laki-laki pemilik agency modeling itu adalah mantan aku namanya Chen," ucap Silla dengan raut wajah sedih.
"Lalu kenapa kamu bisa menuduh sahabatmu si Kelly itu membunuh kamu?" tanya Anta.
"Tadi aku mendengar mereka sedang bertengkar soal kedekatan Chen dengan model baru, harusnya dulu aku mendengarkan Ardi kalau Chen itu playboy."
"Siapa lagi itu Ardi?"
"Teman aku, dia bekerja menjadi cleaning service di gedung agency milik Chen."
"Anta masih gak ngerti hubungannya sama kematian kamu deh," ucap Anta. Kedua mata gadis itu mulai sayup-sayup menutup tak tahan kantuk. Akan tetapi, hantu Silla memegangi kedua mata Anta agar jangan menutup.
"Anta ngantuk Silla," keluh Anta.
"Dengerin dulu Anta, pokoknya tadi aku denger si Kelly ngomong gini pas lagi kesel sama Chen, saat Chen menuju kamar mandi," ucap Silla.
"Hoaaammm Kelly ngomong apa?" Anta mencoba menguatkan kedua matanya terbuka tapi tak kuat juga.
"Kata Kelly, awas kamu Delima, aku akan buat perhitungan sama kamu, aku buat kamu mati sama seperti Silla, begitu kata Kelly."
Hantu Silla menoleh pada Anta yang sudah mendengkur. Anta sudah terlelap menuju alam mimpinya mengunjungi gua Ratu Kencana Ungu. Di sana, Anta juga bertemu Raja yang sudah sampai lebih dulu untuk bermain dengan Bunda Dita dan Yanda Anan.
"Yah, Anta udah bobok, ya udah deh besok lagi aja aku bicara lagi sama dia. Astaga aku harus ke sekolah," gumam Silla yang buru-buru ke luar menembus jendela dan terbang menuju lantai bawah.
Silla bertemu Pak Herdi yang sedang menatapnya di parkiran apartemen, tapi kemudian pria itu langsung mengalihkan pandangannya menuju ke arah lain lalu melangkah masuk ke dalam lobby Apartemen Emas.
"Aku pikir sepertinya tadi dia menatap aku deh," gumam Silla.
*******
To be continue...
Mohon dukungannya, mampir juga ke Novelku lainnya.
- Pocong Tampan
- With Ghost
- 9 Lives
- Kakakku Cinta Pertamaku
- Forced To Love
- Diculik Cinta
Vie Love You All...😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 358 Episodes
Comments
Sufriani Sudirman
wah Silla hantu yg rajin yah
2022-08-08
0
Susan Handayani
Silla jgn menangis 😭😭😭 y nnt jg d bantu sm anta 🤪🤪🤪
2022-04-25
0
라벤더(labendeo)
Pak herdi jgn2 bisa liad hantu juga
2021-12-29
0