ternyata tampan

Dengan keluarnya sean dari persembunyian, suara tembakan dan keriuhan orang-orang yang ada di sana kembali terdengar bersahutan. Jeritan ketakutan terdengar mengerikan dalam pendengaran, tapi hana mencoba pasrah dengan tetap diam di tempatnya.

Sean benar-benar menghadapi puluhan orang sendirian sekarang, sampai peluru pistol yang ada di tangannya habis. "Sial...!" Umpatnya marah sambil membuang senjatanya. Dan setelah itu dia berkelahi menggunakan tangan kosong, dia sendirian melawan puluhan musuh yang mengepungnya.

Aksi pukul dan tendangannya membuat orang-orang terpental dan tumbang, namun ada juga yang kembali berdiri  untuk menyerang sean lagi.

Dan ketika suasana sedang tegang dan memanas, Tiba-tiba salah seorang yang di tendang sean dengan kuat, jatuh tepat di atas meja yang di bawanya terdapat hana.

Bruaagh....

" Akh  , "  Jerit hana karena kaget.

Klinting,,, klinting,,,, klinting...

Cincin yang di genggamnya terlepas dan jatuh menggelinding di lantai.

Sean tidak tahu itu, namun hana yang menyadari , langsung bergerak dari tempatnya untuk mencari cincin itu . Lama hana menatap ke sekitar, tapi dia tidak melihat keberadaan cincin tersebut.

Hingga pada akhirnya, dia tiba-tiba menegakkan badan dengan pandangan yang tetap melihat ke sekitar . Baru saja dia berdiri . Fokus Sean langsung buyar karena melihatnya.

Bugh..

sean langsung meringis karena pukulan kuat dari seseorang, namun dia cepat membalasnya dengan pukulan yang jauh lebih kuat dan menggila.

Hingga pada akhirnya Sean mampu melumpuhkan semua orang yang mengeroyoknya.

Dan dengan nafas yang sedikit tersengal dia mendekati hana yang terlihat mencari sesuatu "ada apa? " Tanya Sean.

" Cincinnya jatuh,, ! " Jawab hana sedih dengan pandangan yang terus menyisir sekeliling.

Sean yang mendengar itu langsung murka "BAGAIMANA KAMU BISA CEROBOH SEPERTI ITU,,,, HAH,, ! " Bentak Sean dengan mata yang terlihat mengerikan.

Hana yang sempat terjingkat karena nada tingginya, kini terlihat shock dengan menatap penuh ketakutan pada Sean.

"Ak,,, aku akan mencarinya lagi,,, ! " Kata hana tergagap. Dan langsung bergerak cepat untuk mencari cincin itu .

Tangannya yang gemetar mencoba dia tenangkan. Penglihatan yang sudah memburam coba dia usap agar bisa terang. dia tidak bisa di bentak, apalagi dengan nada yang menggelegar seperti tadi.

Sedang di tempatnya , Sean justru diam tak bergerak, matanya  menatap tajam pada hana yang sedang berusaha mencari cincinnya.

Hingga akhirnya  " Ketemu !! " Kata hana penuh lega sambil menuju ke cincin yang tergelak.

" HANA,,, "  Panggil mama syilla yang baru datang bersama dengan orang yang siap menikahinya.

Cincin yang sudah ada di tangannya kembali di genggam erat oleh hana, "Mama ! " Gumam hana yang langsung bergerak panik mendekati Sean.

" Apa yang terjadi, ? " Tanya mama syilla dengan menatap bingung ke arah sekeliling .

Hana tidak menjawab, karena dia terlalu takut pada pria yang sudah menatapnya dalam dan mesum. "Hana,,, sayang,,,,! " Panggil pria tua pada hana.

Perlahan hana bersembunyi di balik tubuh gagah Sean. "Jangan mendekat,,, aku sudah menikah,, ! " Katanya dari balik punggung Sean.

Sean melirik sedikit ke belakang, dan sepertinya dia mulai memahami situasinya saat ini.

Mendengar perkataan hana pandangan mama syilla langsung tegak lurus dan serius pada anak tirinya. "Apa yang kamu katakan hana,,,, dia adalah calon suamimu,, ;" Kata mama syilla menyela.

" Hana sudah bersuami maaa,,, jadi,,, hana tidak bisa menikahinya,,,, "

" Apa..! " Marah pria tua dengan berjalan cepat mendekati hana. Membuat hana yang bersembunyi di balik tubuh Sean langsung memeluk lengan kekar pria tampan tersebut.

Dan sebelum pria itu benar-benar mendekat, tatapan tajam Sean langsung menyorot seperti iblis . Hingga membuat langkah pria tua itu perlahan berhenti, sampai akhirnya termundur.

"Apa yang kamu katakan,,, jangan kurang ajar kamu hana,,,, " Marah mama syilla yang gantian bergerak cepat mendekati hana.

Hana yang melihat langkah lebar mamanya langsung menggenggam baju Sean, sebuah tanda kalau dia butuh perlindungan. "berani maju selangkah lagi,,,, akan aku patahkan kakimu,,,! " Kata Sean dingin dan penuh penekanan.

Mama syilla langsung menatap pria bertopi dan menutupi wajahnya dengan masker. tanpa takut mama syilla pun mendekat, berdiri tepat di depan Sean dan seolah menantangnya. "Siapa kamu,,?apakah kamu kekasihnya,,,? " Tanya mama syilla sinis pada Sean.

Sean tak bersuara, hanya matanya saja yang menatap penuh pada mama syilla dengan penuh isyarat peringatan. Sedangkan di belakangnya , Sean merasakan genggaman tangan hana pada bajunya semakin kuat .

Mama syilla tiba-tiba tersenyum sinis pada hana "oh,,, apakah di balik jilbab panjang dan cadar, ternyata kamu juga seorang yang hina,,,gadis gatal rupanya  yaaaa,,,,! "

Hana menunduk sedih, kakinya sedikit maju dan lebih mendekat pada tubuh Sean, dan Sean merasakan itu.

Lalu kemudian, Sean melepaskan paksa tangan yang di peluk hana, lalu meraih pinggang kecil hana sambil menatap penuh pada mama syilla "dia istriku,,, jadi,,jaga bicaramu,,, jangan sampai aku merobeknya sampai ke telinga...! " Gertak Sean pada mama syilla.

" Sean..! " Panggil nathan dengan beberapa orang di belakangnya . Dia adalah nathan asisten Sean, seseorang yang berbicara dengannya melalui handset tadi.

"Apakah kamu tidak apa-apa? " Tanya nathan panik.

" Tidak,,, ! " Jawab Sean pada nathan. Setelah itu dia menoleh pada hana "Sekarang kita bisa pergi. " Ucap Sean dengan hana yang masih di rangkulnya. Sedang hana sendiri masih terlihat diam dan menunduk sedih.

Mama syilla yang melihat hana akan di bawa pergi langsung bersuara "mau ke mana kamu hana,,! "

" Hiks,,, " Hana tidak menjawab, hanya isakannya saja yang terdengar. Sean melihat itu, tapi dia tetap berjalan membawa sang istri, tak menghiraukan mama syilla yang panik karena orang-orang Sean yang menjagalnya.Pria tua itu diam memendam kemarahan melihat hana pergi, Tapi dia tidak berani pada Sean.

Sesampainya di mobil, Sean membukakan pintu untuk hana "masuklah.. ! "

Hana menatap Sean dengan mata yang sangat merah dan basah "tuan,,, hiks,,, apakah aku bisa hidup denganmu,,,, aku tidak mau kembali pada mama.. " Pintanya penuh iba.

" Hmm,  " Jawab Sean dingin. Setelah itu hana naik mobil di bagian belakang , bersama dengan Sean di sampingnya .

Di mobil, Sean mengulurkan tangannya untuk mengambil cincin yang di genggam hana , tapi hana langsung menyembunyikannya .

Sean yang melihat aksi hana langsung menatapnya penuh"kembalikan cincin ku.. !" Kata Sean.

" Ini adalah mas kawin ku,,, ini adalah hak ku,,!"

"Apa maksudmu,,?" Tanya Sean bingung juga dengan sedikit menahan marah.

" Ini adalah mahar yang kamu berikan padaku,,,! Jadi ini adalah milikku,,! "

Sean diam , memahami sesuatu, kalau kata mahar yang di ucapkan hana adalah sebuah bentuk yang bisa di per umpamakan dengan membayar.

" Itu harganya murah,,, aku akan menggantikannya dengan yang lebih mahal..! " Kata Sean dengan tangan yang terlihat memaksa.

" Aku tidak mau,,,bagaimanapun ini adalah mahar pernikahanku,, jadi aku harus menyimpan dan menjaganya,,, meskipun __!" Hana langsung menunduk sedih dan menggantungkan ucapannya.

"Meskipun aku tidak tahu menikah dengan siapa sekarang? "  Sambung hana dalam batin.

Sean yang terkenal kejam, seakan tak bisa bertindak banyak dengan penolakan hana dalam mempertahankan cincin itu. Bahkan matanya yang menatap tangan gadis itu, merlihat bagaimana tangan kecil itu mengusap lembut cincinnya dan seakan benar-benar tidak mau memberikannya.

" Kalau begitu,,,, jaga itu baik-baik,,,, karena kalau sampai itu hilang,,, maka gantinya adalah nyawamu..! " Kata Sean memberikan peringatan.

Bugh..

Sean langsung kaget. Karena hana yang tiba-tiba memukul lengannya kuat "kenapa kamu  menakutiku,,,, !" Marah hana dengan mata yang sangat menyipit. " Kamu tadi bahkan membentak ku.. ! " Sambungnya dengan nada yang seperti akan menangis .

Sean berkedip satu kali, melihat pada hana yang langsung menangis setelah memarahinya. Dan entah mengapa dia merasa sangat tidak tega padanya .

" Itu adalah cincin peninggalan ibuku,, " Kata Sean lembut memberikan pengertian.

Setelah itu hana berhenti menangis, lalu menatap cincin itu dengan dalam . Dan dengan ekspresi yang sangat berat hati, dia memberikannya pada Sean, karena dia tidak mau egois dengan memaksakan mas kawinnya itu ,yang di mana itu adalah barang berharga milik pria di sampingnya.

" Ini,,! " Kata hana. "Maaf,,, aku tidak tahu,,!" Lanjutnya. Akan tetapi Sean malah diam , dan hanya menatap cincin yang di berikan hana padanya.

Lama Sean benar-benar berpikir, dan tangan hana terangkat untuk memberikan isyarat agar Sean menerimanya. Setelah itu, barulah Sean kembali mengambil cincinnya, lalu memakainya kembali.

"Maaf,,, kalau hana sudah lancang karena meminta tuan menikahi hana,,,, sebenarnya hana cuma tidak ingin menikah dengan rentenir gendut itu...! "

" Aku tahu,,, " Jawab Sean tenang sambil menatap cincin di jarinya.

Mendengar jawaban Sean yang tenang membuat hana menoleh kaget. karena bagaimana bisa pria yang baru di lihatnya mengetahui niatnya menikahi dia " Bagaimana anda tahu? " Tanya hana .

Sean hanya menjawab dengan lirikan mata, setelah itu dia melepas topi dan maskernya. Dalam keadaan di mana hana masih menatap penuh padanya.

"Waaahh,, ternyata kamu masih muda,,, !" Ucap hana seperti orang yang tidak percaya .

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!