Selesai fitting baju, mereka pun bergegas meninggalkan butik menuju parkiran mobil.
"Say... semua baju yang tadi dipakai Ratu terlihat bagus dan cantik. Sebenarnya karna Ratu kita ini memang sangat cantik", puji Kanaya membuat Ratu tersipu malu dan Rivka pun tersenyum.
"Ah, tante. Eh... maksudnya Mama bisa aja. Jangan terlalu memuji Ratu dong."
"Memang benar kata Mama, kamu sangat cantik", sahut Raja.
"Kalau udah Raja yang ngomong pasti bener. Karna Mama sendiri gak pernah di puji seperti itu", ucapnya dengan lirih.
"Mama udah deh, jangan suka drama."
"Siapa yang drama My king... Mama memang jarang dapat pujian dari Raja."
"Jarang... bukan berarti gak pernah kan Ma?"
Kanaya cemberut seolah cemburu dengan calon mantunya sendiri.
"Ma... coba tersenyum", pinta Raja pada Mamanya. Kanaya pun langsung tersenyum.
"Nah kalau gitu cantik Mama nambah dua kali lipat." Sahut Raja menggoda mamanya.
Kanaya tidak berkata apapun, dia terus tersenyum memandang Raja.
Rivka pun ikut tersenyum menyaksikan interaksi Kanaya dan putranya. Sedangkan Ratu acuh tak acuh dengan terus memperhatikan ponselnya.
Setelah Raja masuk ke mobil, ketiga wanita tersebut bersamaan masuk ke pintu dibelakang supir.
"Lho... Ratu kenapa ikut di belakang? Temani Raja di depan dong."
Ratu bingung, kenapa mamanya Raja ikut duduk di belakang.
"Disini sudah tidak cukup tempat", sahut Kanaya.
Ratupun duduk di depan menutup pintu dengan raut wajah kesal.
"Say... arisan minggu depan di rumah siapa ya?" Tanya kanaya dengan sengaja membuka obrolan agar Ratu dan Raja dapat berbicara berdua.
Selama Kanaya dan Rivka berbincang, Raja juga mencoba mengajak Ratu ngobrol. Namun Ratu cuek dan selalu menjawab asal. Mereka pun tiba di kediaman keluarga Sanjay. Raja mengantar Ratu sampai di depan pintu rumahnya.
"Raja permisi pamit tante, eh...Mama."
"Iya... hati-hati, Nak."
"Oke ma", sahut Raja.
"Sampai jumpa besok ya." Ucap Raja pada Ratu sambil tersenyum kemudian berlalu meninggalkan Ratu.
"Bye, Ma. Bye, Ratu."
Mereka saling melambaikan tangan.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Sejak saat itu,, Raja selalu mengantar jemput Ratu ke kampus maupun ke tempat manapun yang ingin di tuju Ratu. Tanpa terasa hari pertunangan mereka tinggal satu hari lagi.
Walaupun Raja dan Ratu sudah beberapa hari jalan bersama namun Ratu belum menunjukkan sikap yang baik terhadap Raja. Ratu masih tetap cuek dan menganggap pertunangan tersebut bukanlah hal yang penting.
Hari ini seperti biasanya Raja hendak menjemput Ratu dikampus,, saat Raja berjalan menuju kelas Ratu, ia berpapasan dengan Rebeca.
"Hai... Raja. Akhir-akhir ini kamu sering jalan berdua dengan Ratu. Kalian pacaran ya?" tanya Rebeca penuh selidik.
"Tidak", jawab Raja singkat.
"Trus kenapa kalian sering jalan bareng?"
"Aku hanya menjalankan tugas."
"Tugas apa?" tanya Rebeca kembali.
"Bukan urusan kamu... maaf aku buru-buru."
Raja berlalu meninggalkan Rebeca yang belum puas dengan jawaban Raja.
"Raja tunggu dulu... Raja..." teriak Rebeca namun tetap saja Raja terus berjalan mengacuhkan Rebeca.
Rebeca masih bertanya-tanya, ada hubungan apa Raja dan Ratu? Aku harus segera mencari tau, batin Rebeca.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Setelah Ratu keluar dari kelasnya, di luar ruangan Raja sudah menunggu.
"Ayo...", sahut Raja.
Ratu pun mengikuti Raja tanpa mengatakan apapun. Dari kejauhan Rebeca melihat Raja dan Ratu berjalan bersama.
Apakah mereka benar-benar gak pacaran? Tapi tadi Raja sendiri sudah mengatakan mereka tidak pacaran. Rebeca bergumam dan tetap fokus melihat Raja dan Ratu hingga mereka tidak terlihat lagi dari pandangannya.
"Hai, Rebeca", sapa Mery.
"Kenapa termenung disini? Ayo masuk kelas."
"Oh... oke Mer." Sahut Rebeca singkat dengan senyum dipaksakan. Kemudian mereka berjalan menuju kelas.
Setelah mengikuti jam kuliah terakhir. Rebeca dan Mery memutuskan pulang bersama. Saat berjalan di koridor kampus mereka berpapasan dengan Rendy.
"Hai, Rendy... mau kemana?" tanya Mery dengan tersenyum.
"Kebetulan ketemu kalian... ada yang liat Raja?"
"Tadi siang dia pulang bareng Ratu", sahut Rebeca tanpa ekspresi.
"Kenapa gak ditelpon aja Ren?" tanya Mery.
"Sudah berkali-kali di telpon, tapi gak diangkat."
"Oo...", sahut Mery.
"Oke... kalau begitu aku coba cari ke tempat lain."
"Oke, Rendy. Semoga ketemu ya", sahut Mery yang tak berhenti menatap Rendy.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Dikediaman keluarga Sanjay, Ratu dan kedua orang tuanya sedang bersantai di ruang keluarga.
Drrt,,drrt,,, ponsel Rivka berbunyi. Penelponnya adalah Kanaya mamanya Raja.
Rivka : Hallo... Kanaya
Kanaya: Hallo Rivka... Apakah Raja masih di sana?
Rivka : Gak Say. Setelah mengantar Ratu, Raja langsung pulang. Emangnya Raja belum sampai di rumah?
Kanaya : Belum, Say. Sudah beberapa kali menghubungi Raja, tadi nomornya sempat aktif. Tapi sekarang gak aktif lagi.
Rivka : Sudah coba hubungi teman dekatnya di kampus?
Kanaya : Belum Say.
Rivka : Coba di contact dulu teman-temannya.
Kanaya : Oke... Say. Aku coba dulu.
Perbincangan di telpon pun berakhir.
"Mamanya kak Raja ya Ma?" tanya Ratu.
"Koq tau? Sepertinya kalian sudah punya ikatan batin ya", sahut Rivka.
"Cuma menebak aja Ma... dan kebetulan tebakan Ratu benar."
"Kamu bisa aja", sahut Rivka. "Tapi mama koq jadi kepikiran ya."
"Apa Ma?" tanya Ratu.
Drrt,, drrt. Belum sempat menjawab pertanyaan Ratu ponsel Rivka kembali berdering.
Kanaya : Halo Rivka... hiks, hiks.
Rivka : Halo Janaya, Kenapa menangis?
Kanaya : Mobil Raja ditemukan di tepi jurang . Tapi tidak ada raja di dalam...hiks, hiks.
Rivka : Tenang dulu... ayo kita cek ke lokasi. Nanti share lokasinya ya.
Kanaya : oke
Mereka pun memutus percapakan di telpon.
"Papa... Ratu ayo berangkat."
"Kemana Ma?" tanya Ratu.
"Jadi begini... Raja sampai sekarang belum tiba di rumahnya. Trus tadi mamanya Raja ngabarin kalau ada mobil serupa dengan mobil Raja ditemukan di tepi jurang."
"Hah...", Perkasa dan Ratu pun kaget.
"Mama serius?" tanya Perkasa.
"Iya... makanya kita harus ke sana segera."
"Oke... Papa minta Joko siapin mobil."
Kenapa hatiku sangat sedih ya...? Kenapa juga ada perasaan takut? Ratu syok, dia trus bertanya-tanya di dalam batinnya.
"Ratu... Ratu...", Rivka melambai-lambaikan tangannya dimuka Ratu.
"Hei... Ratu." Panggil Rivka sedikit mengguncang badan Ratu.
"Eh... iya Ma."
"Kenapa bengong... ayo kita berangkat."
"Oo... oke Ma."
\=\=\=\=\=\=\=\=
Disepanjang perjalanan Ratu hanya diam, di dalam benaknya dia trus berfikir, apa iya ini mungkin? Karna masih terlintas bayangan Raja yang tersenyum ramah padanya. Tanpa Ratu sadari air matanya menetes.
Mereka pun tiba dilokasi. Rivka dan Ratu bergegas keluar.
"Kanaya...", panggil Rivka sambil berlari.
"Rivka... hiks,hiks", sahut Kanaya dengan menangis.
"Apa benar itu mobilnya Raja??" tanya Rivka lalu memeluk Kanaya.
"Hiks, hiks... Iya", sahut Kanaya yang hampir tak terdengar karna tangisannya.
Rivka mengelus-elus punggung Kanaya. "Sabar Say. Semoga Raja di temukan dalam keadaan selamat."
Ratu hanya memperhatikan proses pencarian dengan tatapan sendu. Sedangkan Arjun dan Perkasa membantu tim yang mencari keberadaan Raja.
"Ma... ini baju Raja", teriak Arjun
"Mana Pa...", Kanaya berlari menghampiri suaminya.
"Iya benar pa... kenapa ada darah?" Kanaya tiba-tiba pingsan.
"Ma... Ma", sahut Arjun.
Ditunggu like dan comentnya gaess 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
🌻Ruby Kejora
Lanjut thor💗
2021-03-15
0
Conny Radiansyah
Raja murni kecelakaan atau sabotase
2021-02-22
0
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
lanjuttt
2021-02-19
2