Di toko buku,, ratu dan sisil sibuk mencari buku kesukaan masing-masing. Sedangkan raja dan rendy asyik dengan ponsel mereka.
"Sil,, kayaknya tadi ada yang bilang, kalau dia udah lama gak ke toko buku." Ucap Ratu menyindir.
"Ha,, ha,, to the point aja beb." Sahut Raja sambil tertawa.
"Aku gak suka di panggil seperti itu."
"Oo,, jadi kamu merasa panggilan itu buat mu." Raja membalas dengan senyum devil.
Ratu terdiam, menatap tajam Raja.
"Jangan marah,, iya,, iya,, panggilan itu memang spesial buatmu."
Ratu mengabaikan perkataan Raja, ia berjalan menghampiri Sisil.
"Sil,, udah dapat buku yang di cari??"
"Udah, ini mau ke kasir."
"Oke, aku juga. Ayo ke kasir."
"Begini rasanya dicuekin sama calon istri ya." Ucap Raja dengan wajah murung.
"Ratu,, kasian kak Raja tu."
"Biarin aja", sahut Ratu cuek.
Setelah membayar di kasir. Mereka pun keluar dari toko buku.
"Habis ini kemana lagi?" Tanya Rendy
"Kak Rendy maunya kemana?" Tanya Sisil kembali sambil tersenyum.
"Ya,, terserah kalian."
"Kak Rendy suka nonton film?"
Raja dan Rendy saling menatap, ntah apa yang mereka pikirkan. Ratu pun menatap Sisil, ingin rasanya dia menjewer telinga Sisil. Ide gila apa lagi ini, kalau begini dia bakalan akan bersama Raja terus.
"Oke,,!" Sahut Raja dan Rendy bersamaan.
Habislah,, gak akan bisa ngelak lagi.
"Kak rendy,, temani Sisil beli tiketnya ya. Kak Raja temani Ratu beli cemilan. Pembagiannya adil kan?" Sahut Sisil tersenyum bahagia.
Ratu memelototkan matanya,, seolah ingin menghajar Sisil.
Saat di tempat beli cemilan, Raja dan Ratu mengantri. Mbak kasirnya senyum-senyum tak berhenti memandang Raja. Lalu berkata pada Ratu, "Dek, kakaknya cakep banget sudah punya pacar belum?"
What!? Kami di sangka kakak adik.
"Hmm,, belum.mbak. Masih jomblo dianya." Jawab Ratu sekenanya.
"Ah, kamu bisa aja beb. Kalau marah jangan sampai gak ngakuin pacar sendirilah." Ucap Raja sambil merangkul Ratu. Ratu menatap tajam Raja lalu menepis tangannya.
Si mbak kasir pun malu,, "maaf saya pikir kalian kakak adik. Ini mas, mbak pesanannya."
"Terimakasih mba."
Raja dan Ratu pun pergi setelah membayar pesanannya.
\=\=\=
Mereka sudah duduk dikursi dengan posisi Ratu dan Sisil di antara kedua pria itu.
Selama film di putar fokus Raja bukan pada layar di depan melainkan pada Ratu yang duduk disampingnya.
"Kalau tidak niat nonton lebih baik keluar aja." Ucap Ratu.
"Kata siapa,,? Ini lagi nonton koq."
Ratu menoleh, lalu menangkap wajah Raja dengan tangan kanannya, memutar wajah Raja menghadap layar di depan. "Filmnya di sana", sahut Ratu.
"Tapi lebih asyik yang disini", ucap Raja memalingkan kembali wajahnya.
"Terserah!" Ratu hanya menatap sekilas, lalu fokus ke layar depan.
Film pun berakhir dan mereka berjalan keluar ruangan.
"Ratu, filmnya asyik kan. Banyak sisi positif yang bisa di ambil."
"Yap, kamu benar Sil. Setelah ini kita pulang ya."
"Oke, Ratu ku." Sahut Sisil tersenyum puas.
"Para ladies kita antar ya. Karna tadi udah janji sama Rifano untuk jagain kalian." Ucap Rendy pada Ratu dan Sisil.
"Oke, siap kak." Sahut Sisil.
Ratu hanya diam dan berpikir. Ah, ikut ajalah, daripada berdebat gak ada ujungnya. Yang penting cepat sampe di rumah.
"Ayuk", sahut Rendy.
Mereka berjalan ke parkiran. Raja merasa senang, walaupun raut wajah Ratu menunjukkan sebaliknya.
\=\=\=
Setelah lebih kurang setengah jam mereka telah tiba di rumah Sisil.
"Gak pada mampir dulu?" Tanya Sisil.
"Maaf lain kali ya", jawab Rendy.
"Iya Sil. Ntar aku kelamaan sampai di rumah." Sahut Ratu.
"Oke, tapi lain kali singgah ya!"
Iya,,", jawab mereka bersamaan.
"Bye", Ratu dan Sisil saling melambaikan tangan.
"Raja, singgah ke cafe Rifano dulu ya."
"Oke", sahut Raja singkat.
Setelah beberapa menit tiba di cafe Rifaosil. Rendy turun dari mobil.
"Ratu, pindah kedepan dong. Ntar raja di kira supir online lagi." Sahut Rendy mengejek.
Padahal bentar lagi juga nyampai. Ribet amat sih. Ratu kesal, namun tetap aja Ratu pindah ke depan.
"Nah, gitu dong. Hati-hati di jalan ya." Teriak Rendy seketika mobil melaju meninggalkannya di halaman cafe Rifano.
Ada perasaan sedih di hati Rendy, ketika melihat raja dan ratu berdua di dalam mobil. Namun tak bisa ia ungkapkan kepada siapa pun. Biar pedih,, tapi harusnya tak sepedih ini.
\=\=\=
Beberapa menit kemudian mereka sudah di depan gerbang rumah ratu. Mang Ojak membukakan gerbang.
Ratu hendak turun dari mobil di tahan oleh Raja. "Jangan turun, gerbangnya kan udah di buka. Aku antar ke dalam."
"Gak perlu kak, aku gak mau merepotkan kakak."
"Udah tenang aja. Gak merasa di repotkan koq, justru aku senang mengantar calon istri." Raja tersenyum namun Ratu hanya diam tanpa ekspresi.
Raja memarkirkan mobilnya di halaman rumah ratu, lalu turun dari mobil yang diikuti Ratu.
"Kenapa turun duluan, kan aku mau bukakan pintu."
"Ish,, lebay", sahut Ratu.
"Gak lebay,, beb. Biar romantis."
Ratu melotot ke arah Raja. Namun Raja mengabaikan sikap Ratu. Dia malah berjalan ke arah pintu dan mengetuk.
"Ya sebentar", sahut mama Ratu dari dalam rumah. "Aneh,, gak biasanya ratu mengetuk pin---" ucapan Rivka terputus saat membuka pintu dan kaget ketika melihat pria didepannya.
"Wah,, ada calon mantu."
What? Mama kenapa secepat itu mengakuinya sebagai calon menantu, tunangan juga belum. Eh, tunggu dulu koq aku seperti mengharapkan bertunangan dengan dia.
"Sore tante,, maaf telat mengantar Ratu."
"Iya,, gak apa-apa. Ayo, masuk."
Raja mengikuti Rivka masuk ke dalam rumah. Ratupun mengikuti dengan bibir yang terus ngedumel. Ini pasti akal-akalan dia supaya bisa singgah.
"Silahkan duduk nak Raja. Ratu kamu siapin minuman ya."
"Ratu capek ma. Bilang aja sama dia, anggap seperti rumah sendiri. Jadi bisa kan ambil minum sendiri."
"Hus,, koq gak sopan sama calon suami."
"Udah gak apa-apa tante."
"Jangan gitu nak Raja. Ratu harus belajar melayani kamu dari hal kecil."
"Mama,,kayak Ratu udah mau nikah aja? Kuliah aja baru mulai ma."
"Iya mama tau. Gak ada salahnya belajar dari sekarang."
"Mama payah ih." Ratu berjalan begitu saja meninggalkan Raja dan Rivka menuju kamarnya.
"Saya pamit dulu tante,, masih ada yang mau dikerjakan."
"Iya,, gak apa-apa Raja. Sikap Ratu tadi jangan dimasukin ke hati ya."
"Oke,, tante."
Raja pun berlalu meninggalkan kediaman keluarga Sanjay.
Thanks buat like dan comentnya 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Helen Apriyanti
achh nnti psti jd bucin nich ratuku & rajaku
2022-02-03
1
Helen Apriyanti
achh nnti psti jd bucin nich ratuku & rajaku
2022-02-03
1
Cahaya mata
Hadir 🥰
2021-02-26
1