Setelah jam kuliah pagi selesai, Ratu dan Sisil ke perpustakaan mencari bahan untuk tugas makul. Tiba-tiba seseorang menghampiri mereka.
"Bisa duduk disini?"
"Eh, kak Rendy. Bisa dong. Ini bukan milik pribadi, siapa saja bebas duduk disini."
Rendy tersenyum lalu duduk disebelah Sisil. Dan memperhatikan Ratu dan Sisil yang serius membolak-balikkan buku di tangan masing-masing.
"Ternyata selain cantik, kalian juga sangat rajin ya." Ucap rendy tersenyum.
"Ah, kakak terlalu memuji." Sahut Sisil tersenyum malu yang sesekali mencuri pandang pada Rendy. Ratu melihat raut wajah Sisil berbeda saat memandang rendy, seakan wajahnya tersenyum bahagia dan matanya berbinar. Ratu yakin Sisil punya rasa sama Rendy. Tapi bagaimana dengan Rendy ya, apakah dia juga memiliki rasa yang sama? Hmm, lebih baik aku kasi kesempatan mereka berdua dulu. Batin Ratu.
"Kak rendy, sil. Ketoilet sebentar ya." Belum sempat Rendy dan Sisil menjawab, Ratu sudah bergegas meninggalkan mereka berdua.
Tak lama ada notif di ponsel Sisil. Sisil membuka ponselnya.
Ratu : Sepertinya aku akan lama, ini kesempatan mu mencari tau perasaan kak Rendy.
Sisil : Ah, apa maksudmu?
Ratu : Jangan berpura-pura, Kamu suka kak Rendy kan?
Sisil : Apa aku terlalu terbuka, sampai kamu juga tau tentang perasaanku.
Ratu : Ngga juga, kebetulan tadi tak sengaja melihat ekspresi wajahmu saat mencuri pandang kak Rendy. Dan ternyata benar ya?
Sisil : Ah, aku malu. Apa kak Rendy juga menyadarinya?
Ratu : Semoga saja, dan aku tunggu kabar baiknya asap.
Sisil : Ah, siyap.
Sedari tadi Rendy memperhatikan Sisil yang senyum-senyum sendiri saat melihat ponselnya.
"Chatingan dengan siapa sih kayaknya senang banget."
"Ah, kak rendy mau tau aja. Apa kakak gak ada kelas siang ini?"
"Gak", jawab Rendy sambil menggeleng singkat.
"Kenapa Ratu belum balik ya?" Tanya Rendy.
"Oh, itu. Katanya dia haus banget, jadi langsung ke kantin."
"Ya udah, kita susul ke kantin."
Waduh gawat kalau Ratu gak ada di kantin. Batin Sisil.
"Hmm,, ini, itu kak---" ucap Sisil bingung.
"Barusan Ratu chat, dia minta tas nya langsung di bawa ke kelas. Karna dari kantin dia langsung ke kelas."
"Oo, oke deh." Sahut Rendy kecewa.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Di taman kampus, Ratu duduk termenung sendiri tanpa disadarinya seseorang telah duduk disampingnya.
"Kemaren ayam tetanggaku mati, gara-gara suka termenung."
Ratu menoleh ke kanan sambil melotot, "maksud mu apa?"
"Jangan galak-galak dong, ntar seperti tetanggaku, tua sebelum waktunya. Karna sering marah-marah sama suaminya."
Ratu langsung berdiri dan meninggalkan Raja tanpa sepatah kata pun.
Raja berlari menyusul Ratu. "Eh, kenapa main tinggal aja."
Ratu menoleh sekilas, lalu berjalan kembali mengacuhkan Raja.
Raja menarik tangan Ratu, sehingga posisi mereka saling bertatap muka. "Hargai aku sebagai calon suami mu." Manik mata mereka saling menatap lekat.
"Apa, calon suami?" Sahut Rendy dan Sisil bersamaan. Puft, Sisil menahan tawanya. Berbeda dengan Rendy yang kelihatan murung.
"Katanya benci, tau-taunya udah jadi calon suami. Trus betah amat pegangan tangannya." Ucap Sisil dengan sedikit tertawa.
Dengan cepat Ratu menepis tangan raja. Wajah ratu terlihat memerah dan rasanya ingin tenggelam ke dasar laut paling dalam, agar tidak ada yang melihat raut wajahnya saat ini.
"Ayo ke kelas!" Ratu menarik paksa tangan Sisil meninggalkan Raja dan Rendy.
Rendy memandang Raja dengan tatapan dingin. Tidak biasanya mereka saling diam. Raja pun tak mampu mengatakan apa pun karna tatapan rendy yang tak biasanya.
"Ayo,, aku jelasin di taman." Raja berjalan diikuti Rendy menuju taman.
Like dan coment please 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
❤️❤️❤️
2021-03-17
0
Conny Radiansyah
Ratu ngelesnya ke toilet melulu...
2021-02-22
2
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
jejak
2021-02-11
1