Suasana tiba-tiba hening saat mereka menyudahi acara makan.
"Jadi tunangannya kita adakan dua minggu lagi, gimana?" Tanya Arjun memecah keheningan.
Raja dan Ratu tiba-tiba tersedak saat mendengar ucapan Arjun.
Ha,, ha,, kedua orang tua mereka malah tertawa.
Raja dan Ratu saling memandang heran. Anaknya tersedak kenapa ditertawai pikir mereka.
"Kalian memang jodoh, semua yang kalian lakukan selalu bersamaan." Ha,, ha,, sahut Arjun sambil tertawa.
"Iya pa, memang sudah klop." Kanaya menyetujui perkataan suaminya. "Acara tunangannya dua minggu lagi, mama sangat setuju. Gimana Rivka, kamu setuju kan?"
Rivka memandang suaminya seolah bertanya.
"Iya, kami juga setuju." Sahut Perkasa yang mengerti arti tatapan istrinya.
"Eh, papa." Sahut Ratu sambil mengigit jarinya.
"Jangan kuatir my queen, ini hanya tunangan belum menikah. Kamu masih tetap bisa menyelesaikan kuliah." Sahut perkasa seolah mengerti apa yang ingin dikatakan Ratu.
Ratu hanya mengangguk pelan. "Oke pa. Ratu ngikut aja."
"Raja juga sama pa", sahut Raja saat ditatap kedua orang tuanya.
"Wah, memang anak kita sangat patuh dan pengertian ya say. Semoga semuanya lancar", sahut Kanaya dan diaminkan bersama-sama.
Kedua keluarga itu mengakhiri makan malam spesial mereka. Lalu berpisah dan kembali ke kediaman masing-masing.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Dikediaman keluarga Sanjay.
"Ratu ke kamar ya pa, ma." Ucap Ratu lalu bergegas naik menuju kamarnya.
"Papa yakin Ratu akan bahagia dengan perjodohan ini?" Tanya Rivka setelah Ratu berlalu meninggalkan mereka.
"Papa yakin ma", balas Perkasa dengan tersenyum.
"Oke deh, Mama percaya sama papa." Namun omongan Rivka tidak sejalan dengan perasaannya saat ini, Rivka belum sepenuhnya yakin dengan perjodohan itu.
Perkasa melihat istrinya termenung, ia langsung menggandeng istrinya yang masih terdiam dan membawanya ke kamar. Tanpa rivka sadari, dirinya sudah berada di kamar bersama suaminya. Lalu mereka melakukan aktivitas rutin di dalam kamar.
Di dalam kamar Ratu.
Ratu pov: Kenapa papa dan mama tiba-tiba mau menjodohkan ku ya? Dan kenapa juga harus dia? Arrrghhh, teriak Ratu frustasi sambil mengacak-acak rambutnya. Aku harus memikirkan cara membatalkan pertunangan ini. Lalu ia merebahkan tubuhnya menatap langit-langit kamarnya dengan tatapan kosong.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Dikediaman keluarga Arjun, Arjun dan istrinya sudah memasuki kamar begitu pula dengan Raja.
Saat di dalam kamar, Raja membaringkan tubuhnya di tempat tidur, berbalik kekanan dan kekiri terlihat gelisah. Ada perasaan aneh yang dirasakannya saat ini.
Raja pov: Apakah ini nyata? Aku akan bertunangan dengan Ratu. Apakah sikapnya akan berubah saat di kampus nanti. Aku harus bagaimana?? Rasanya ini terlalu cepat. Tapi ini bagus, supaya Rebeca tidak dekat-dekat lagi.
\=\=\=
Keesokan paginya saat di kampus raja berpapasan dengan rebeca.
"Pagi Raja", sapa Rebeca dengan nada manja.
"Pagi", jawab Raja singkat.
"Eh, mau kemana? Kekantin dulu yuk", ajak Rebeca sambil menggandeng tangan Raja.
"Aku masih ada urusan." Raja melepas paksa gandengannya dan pergi begitu saja.
"Raja!" Teriak Rebeca sambil menghentak-hentakkan kakinya. Namun Raja tidak mempedulikannya.
Saat berjalan pandangan Raja tertuju pada Ratu yang sedang berjalan di koridor. Lalu Ia berlari kecil menghampiri ratu dan sesaat dia sudah berada di samping Ratu. Ratu kaget saat memandang pria di sebelahnya.
Oh, my God. Kenapa harus bertemu sekarang. Gimana cara menghindarinya kalau dia sudah disini. Ah,,pura-pura ke toilet aja. Batin Ratu.
"Hei, kenapa bengong?" Bukannya menjawab, Ratu malah menambah kecepatan langkahnya.
"Kenapa buru-buru?"
"Hmm, mau ke toilet kak. Sudah kebelet. Maaf aku tinggal ya kak." Ratu berlari meninggalkan Raja yang terus menatapnya sampai Ratu hilang dari pandangannya.
Sampai disebuah lorong. "Huh,, untung dia gak curiga. Aku harus cepat memikirkan cara membatalkan pertunangan ini. Tapi bagaimana caranya?" Ratu berfikir keras sambil bersandar di tembok dengan raut wajah serius.
Tiba-tiba ada bayangan menghampirinya. Ratu menoleh pelan.
"Akh,,,!" Teriak Ratu dan Sisil bersamaan.
Ratu mengelus dada nya. "Hampir saja copot jantung ini. Kenapa harus mengendap-endap dan tiba-tiba berteriak seperti itu hah?"
"Aku cuma penasaran,, karena tadi mendengar suara sayup-sayup dari lorong sini. Apalagi kata orang-orang, di lorong ini sering terdengar suara-suara aneh."
"Kamu percaya?" Tanya Ratu.
"Ntahlah", jawab Sisil dengan menaikkan bahunya.
"Kamu disini sendiri?"
"Iya, emangnya ada siapa lagi disini?" Sahut Ratu ketus.
"Kita ke kelas aja yuk. Aku sudah mulai merinding nih. Iii,," ucap Sisil bergidik ngeri.
"Hmm,, ayuk." Klentang..tung.. suara benda jatuh.
Mereka pun terkejut, lalu lari terburu-buru meninggalkan tempat itu.
Tak lama terdengar suara.. Meeoong,, meeong. Ternyata hanya kucing. Ha..ha..ha..
Gak bosan-bosannya minta like dan comentnya 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
❤️❤️❤️❤️
2021-03-17
0
Conny Radiansyah
koq berpikirnya gitu Ratu
2021-02-22
1
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
hadir
2021-02-11
1