Mereka tiba di kantin.
"Kenapa kesini?"
"Lho, tadi kamu yang ajak ke kantin."
"Iya, tapi kita kan belum selesai nonton latihan basketnya, kenapa buru-buru ke kantin. Baru juga lima menit duduk di sana." Sahut sisil dengan wajah kecewa.
"Tiba-tiba ada yang mengganggu pemandangan. Lebih baik di kantin dari pada di sana." Sahut Ratu cuek.
"Hmm,, oke deh. Ikut maunya Ratu saja."
"Kamu mau makan apa? Biar aku yang pesankan sekalian." Tanya Sisil.
"Minum aja deh, Capcin ya", jawab Ratu.
"Oke", sahut Sisil singkat sambil berlalu menuju antrian.
"Ini pesanan mu", ucap Sisil yang sudah meletakkan minuman pesanan Ratu.
"Thanks ya", sahut Ratu singkat. Lalu fokus membaca pesan singkat dari mamanya.
Acara makan malam, tumben-tumbennya si mama.
Oke, ma. Balasan pesan Ratu pada sang mama sambil menyeruput minumannya.
"Sil, setelah ini kita ke perpus ya."
"Oke", jawab Sisil singkat.
\=\=\=
"Hai, Ratu. Hai, Sisil." Sapa Rendy sambil mensejajarkan langkahnya dengan mereka.
"Hai, kak Rendy. Latihan nya sudah selesai ya."
"Iya", jawab Rendy singkat. "Oya, kalian mau kemana?"
"Ke perpus kak." Jawab mereka serentak.
"Oo, oke."Kakak mau ganti baju dulu. Semangat belajarnya ya", ucap Rendy yang berlalu sambil mengedipkan matanya.
"Iya, terimakasih supportnya kak."
Eh, itu kan kak Rebeca. Batin Ratu
"Hai, kak." Sapa Ratu pada Rebeca dengan mengabaikan seseorang di sampingnya.
"Iya, Ratu." Sahut Rebeca dengan senyum dipaksakan dan terus menggandeng tangan Raja.
Namun terlihat jelas Raja mencoba melepas paksa gandengan Rebeca.
"Paman, apa kabar kak?"
"Baik", sahut Rebeca singkat. Rebeca menyadari sedari tadi Raja menatap Ratu dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Oh ya Ratu,, kami buru-buru masih ada urusan." Lalu Rebeca menarik tangan Raja dengan sedikit memaksa karna tidak suka tatapan Raja pada Ratu.
"Kenapa buru-buru kak?" Tanya Ratu. Namun Rebeca berpura-pura tidak mendengarkan perkataan Ratu. Mereka sudah berjalan jauh sampai tidak terlihat lagi oleh Ratu dan Sisil.
\=\=\=
Di sore hari seusai kuliah Ratu pulang kerumahnya. Dibuka pintu rumah lalu melirik ke kanan dan ke kiri mencari keberadaan sang mama.
"Ma,, Ratu pulang." Teriak Ratu.
"Ratu nya mama udah pulang." Sahut Rivka memeluk putri kesayangannya.
"Mandi gih. Siap-siap pakai gaun yang cantik, karna malam ini special."
Ratu mengernyitkan dahinya. "Apanya yang special ma? Bukannya kita biasa makan malam keluarga?" Tanyanya bingung.
"Iya, sayang. Tapi ini memang special. Nanti kamu juga akan tau." Sahut Rivka tersenyum penuh arti.
"Oke, ma."
\=\=\=
Makan malam keluarga spesial.
Keluarga sanjay sudah berkumpul di meja yang telah di pesan. Namun beberapa saat terlihat Ratu buru-buru ke toilet.
Tiba-tiba seseorang datang mendekat. "Perkasa,, maaf datang terlambat." Ucap orang itu lalu ikut bergabung.
"Oh, belum terlambat koq, Kami juga baru tiba."
"Hai, Rivka. Ratu mana?"
"Baru saja ke toilet."
"Hah, kenapa bisa barengan dengan Raja." Sahut Kanaya.
"Ha,, ha,, mungkin memang jodoh." Jawab Rivka sekenanya.
Dua keluarga itu pun tersenyum bahagia, merasa keputusan yang akan segera mereka buat sangatlah tepat. Selang beberapa saat Raja dan Ratu bersamaan menghampiri kedua orang tuanya.
"Pa, ma." Sahut Raja dan Ratu bersamaan lalu manik mata mereka bertemu dan saling menatap lama dengan menunjukkan raut wajah penuh tanya sambil melirik ke arah orang tua mereka. Kenapa orang tua mereka bisa bersama, bahkan Ratu teringat ini adalah makan malam spesial.
Masih terus menduga-duga dan belum paham akan maksud orang tuanya, Ratu bertanya.
"Ma, sebenarnya ini acara apa ya?" Tanya Ratu yang sudah menduduki salah satu kursi yang kosong dan diikuti oleh Raja.
Bukannya menjawab, mamanya hanya tersenyum penuh arti.
"Sayang, mama kan bilang ini acara makan malam spesial. Jadi begini my queen", ucap Rivka lembut sambil memegang tangan Ratu. "Malam ini kami mau mengatakan bahwa kalian akan kita jodohkan."
"Apa?" Teriak Ratu dan Raja yang sama-sama kaget. "Mama, ada-ada aja. Ratu menolak ma."
Kedua orang tua mereka saling memandang dan berpura-pura sedih saat mendengar pernyataan ratu.
"Ma, sepertinya Ratu sudah tidak sayang papa lagi." Ucap perkasa dengan nada sedih.
"Bukan, bukan begitu pa. Ratu sayang papa, tapi bukan dengan cara seperti ini."
"Papa sudah tidak bersemangat lagi ma."
"Eh, pa jangan gitu dong." Sahut Ratu dengan rasa bersalah.
Keluarga Arjun hanya menyaksikan drama keluarga Sanjay tanpa ikut campur sedikit pun. Raja pun hanya diam, tidak seperti Ratu yang menolak perjodohan ini.
Heh, Ratu membuang napas cepat lalu berkata ragu. "Oke, baiklah pa,, Ratu trima." Sahut Ratu dengan tertunduk lemah.
Perkasa langsung menghampiri Ratu dan memeluknya serta berkata "Papa tau yang terbaik buat mu my queen."
"Iya pa." Sahut Ratu dengan senyum dipaksakan.
"Bagaimana dengan Raja", tanya Arjun pada putranya.
"Hmm,, kalau Ratu setuju. Raja juga gak menolak pa."
"Wah, Good boy." Sahut Arjun dan Kanaya.
"Say, akhirnya aku akan punya anak perempuan", ucap Kanaya dengan wajar berbinar yang dibalas dengan senyuman oleh Rivka.
"Oke, karena semua sudah sepakat. Mari kita lanjutkan makan dan kita bicarakan tanggal baiknya", sahut Arjun. Semua terlihat bahagia saat itu kecuali Ratu.
Happy reading 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
pemula
bim like hadir,semngat
"INTROVERT"
2021-04-28
0
ARSY ALFAZZA
❤️❤️❤️
2021-03-17
0
🌻Ruby Kejora
3 like mendarat mendukung mu....mari slg dukung sampai akhir
2021-02-27
1