Sesaat Kanaya telah tiba di rumahnya. Mencari-cari keberadaan suaminya. Di kamar tidak ada, di kamar mandi juga, apa suamiku belum pulang kerja ya ? Ah, coba aku hubungi dulu.
Tut,, tut,, terdengar nada tersambung.
"Halo,, ma."
"Halo,, pa. Papa dimana??"
"Di kantor. Ada apa ma?? mama gak seperti biasanya."
"Cuma kangen aja pa, tapi papa gak lembur kan?"
"Gak,, ma. Bentar lagi papa pulang. Mama gak menyembunyikan sesuatu kan?"
"Si papa curigaan,, gak lah pa. Oke pa, sampai ketemu di rumah ya."
"Oke, ma. See you."
Pembicaraan di telpon pun berakhir.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Di tempat lain dikediaman keluarga sanjay.
"Hai, sayang."
"Eh,, papa. Kapan papa masuk?"
"Ehm,, mama dan Ratu seperti orang di mabuk asmara saja. Gak peduli dengan sekitar. Bahkan salam papa juga ga di balas. Papa kan jadi sedih." Perkasa mulai menekuk wajahnya seolah-olah sangat menyedihkan.
"Ha,, ha,, papa terlihat seperti baby big yang lagi ngambek. Lucu tau pa." Sahut Ratu sambil tertawa.
"Ratu sudah mulai berani sama papa ya."
"Eh,, ampun pa." Sahut Ratu sambil beranjak dari tempatnya, lalu berjalan menghampiri dan memeluk erat papanya. Perkasa membalas pelukan Ratu, sambil mengecup singkat pucuk kepala anak kesayangannya itu.
"Papa mandi dulu ish", sahut Ratu melepaskan pelukannya sambil menutup hidung.
"Iya,, Ratuku." Ucap Perkasa dengan mencubit gemas pipi anak kesayangannya itu.
Kemudian Perkasa berlalu meninggalkan mereka.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Di kediaman keluarga Arjun.
"Papa sudah pulang." Seru Kanaya sambil berjalan buru-buru menghampiri suaminya.
"Jadi mama beneran kangen berat nih?" Tanya Arjun yang masih bingung melihat sikap istrinya.
"Iya dong pa." Jawab Kanaya singkat lalu memeluk suaminya. Arjun pun membalas pelukan istrinya.
"Mama pengen anak perempuan pa", ucap Kanaya tiba-tiba dengan suara manja . Arjun terkejut sambil melepaskan pelukannya.
"Ternyata mama kangen dan pengen ya", Arjun pun tersenyum devil.
"Bu,,bukan itu maksudnya pa", seolah paham apa yang dipikirkan oleh suaminya itu. "Maksud mama anak mantu perempuan pa. Mama punya rencana menjodohkan anak kita dengan anak perempuan teman baik mama."
Arjun kaget, dan menatap Kanaya bingung. Kenapa mama bisa mikir seperti itu? "Mama ini ada-ada aja deh, anak kita kan masih kuliah dan belum tentu juga dia mau dijodohkan ma."
Kanaya terdiam sejenak sambil memikirkan alasan yang tepat, dia sudah sangat menyukai anak teman baiknya itu dan berharap menjadi menantunya.
"Hmm,, betulkan apa kata papa?" sahut Arjun dengan sedikit memiringkan tubuhnya menatap Kanaya agar mendapat perhatian dari istrinya.
"Apa yang betul pa?" tiba-tiba Raja datang menghampiri kedua orang tuanya.
"Kamu datang bukannya ucapkan salam, malah memotong pembicaraan orang tua." Ucap Arjun yang dengan cepat menjewer telinga Raja.
"Ah, ampun pa. Sakit dong pa."
"Dari mana aja kamu, kenapa baru pulang?"
"Papa seperti gak pernah muda aja, biasa dong nongki bareng teman." Sahut Raja dengan tersenyum lebar.
"Raja, mama punya berita bagus." Ucap Kanaya dengan tersenyum.
"Apa ma?" Sahut Raja dengan antusias.
"Mama,, mau menjodohkan kamu dengan anak teman baik mama."
"Apa ma?! Dijodohkan? No,, no,, mama."
"Tapi,, Raja...Raja."
Raja bergegas meninggalkan orang tuanya, dan tidak menghiraukan mamanya yang terus memanggil.
"Mama udah dapat jawabannya kan?" Ucap Perkasa sambil beranjak meninggalkan istrinya yang masih terdiam lemah.
Ayo dong like dan coment 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
❤️❤️
2021-03-17
0
Conny Radiansyah
kalo. Ratu dan Raja tau dengan siapa mereka di jodohkan, nerima gak ya...
2021-02-22
1
Cahaya mata
Semangat kak
2021-02-10
1