Selesai makul pertama, terlihat kelas sedikit riuh. Mulai dari saling melemparkan kertas sebagai cara untuk berkenalan, bahkan ada juga yang berakting seolah menjadi dosen. Ada-ada saja memang kelakuan mereka, mungkin belum move on dari kegiatan yang biasa dilakukan saat mereka masih duduk di sekolah menengah atas.
"Kekantin yuk", ajak Sisil yang tak mau ambil pusing dengan riuhnya kelas saat ini.
"Kamu lapar?" tanya Ratu.
"Iya", dengan cepat sisil mengangguk.
"Ya, udah ayuk."
Di kantin terlihat tidak begitu ramai mahasiswa.
"Kamu pesan apa? Biar aku aja yang ngantri", sahut Sisil.
"Aku pesan jus jeruk aja."
"Oke." Jawab Sisil cepat dan dia pun mulai mengantri.
Setelah selesai mengantri, Sisil membawa pesanan mereka, sambil berjalan mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Ratu.
"Oo, itu dia." Lalu menghampiri Ratu.
"Ini pesanan kamu." Sambil meletakkan pesanan tadi dihadapan Ratu.
"Oke thanks Sil."
"Kamu gak lapar?" Tanya Sisil, lalu duduk dikursi menghadap Ratu. Ratu menjawab Sisil hanya dengan gelengan.
Sisil memandang penuh selera bakso pesanannya. Sambil menikmatinya, tiba-tiba perhatiannya teralihkan dengan sesorang yang baru masuk ke kantin.
"Sstt,, Ratu coba lihat cowok yang disana." Memaksa Ratu mengalihkan pandangannya melihat seseorang yang sudah menarik perhatiannya tadi.
"Siapa??" tanya Ratu bingung, namun tetap mengalihkan pandangannya mencari cowok yang dimaksud Sisil.
"Rajamu", teriak Sisil sambil tertawa.
Sontak Raja mengalihkan pandangannya, karna ada yang telah menyebut namanya.
Manik matanya bertemu dengan manik mata Ratu. Dengan cepat Ratu mengalihkan pandangannya. Mampus, senior itu. Batin Ratu.
"Kenapa kamu sebut namanya kenceng banget?" Ratu berbicara setengah berbisik. Bukannya menjawab, Sisil malah memandang aneh sikap Ratu.
"Dia kemari", sahut Sisil dengan tersenyum.
Aduh gimana nih, apa aku kabur aja ya. Tapi aku kan gak salah apa-apa. Ah, pura-pura gak tau aja deh. Batin Ratu.
Raja sudah berdiri di samping Ratu.
"Tadi aku mendengar ada yang memanggil! Siapa ya?" tanya Raja dengan wajah dingin dan berpura-pura tidak melihat Ratu.
Tiba-tiba Ratu berdiri, "Sisil aku ke toilet dulu ya." Namun saat Ratu akan beranjak dari tempat duduknya, dengan cepat Raja menghadang langkahnya.
"Mau kemana Ratuku... Buru-buru amat??" Tanya Raja sambil menaikkan alisnya. "Baru juga ketemu, sudah main ditinggal aja."
Ratu menyilangkan tangannya didada. "Tadi kan kakak sudah dengar, apa kakak budeg?" Tanya Ratu dengan tatapan tajam.
Raja melirik jus pesanan Ratu. "Gelas kamu aja belum tersentuh, kalau menghindar jangan sampai ketauan dong."
Mereka saling menatap tajam. Tiba-tiba seseorang menepuk pundak raja. "Hei, Raja. Dicariin disini rupanya. Sama siap---?" ucapannya terhenti saat melihat Ratu.
"Hai, Ratu."
"Hai, kak Rendy", balas Ratu yang seketika merubah mimik wajahnya dengan tersenyum ramah.
Apa?? Dia akrab dengan Rendy, tapi sinis kepadaku. Lihat saja akan aku balas dia. Batin Raja sambil tersenyum licik.
"Kebetulan sekali, kita boleh gabungkan?" tanya Rendy.
"Mmm, boleh sih kak. Tapi Ratu mau ke toilet dulu ya."
"Masih berpura-pura ke toilet?? Apa perlu di antar?? Takutnya kesasar." Sahut Raja dengan senyum mengejek.
Eh, iya tadikan pura-pura. Cuek aja deh, batin Ratu.
Ratu pun duduk kembali, dengan mengabaikan Raja.
Dimeja yang lain terdengar bisik-bisik. Hei lihat mabar itu, masih mahasiswa baru aja sudah menggoda dua orang mahasiswa cowok paling tampan di kampus. Cih, merasa paling cakep.
"Adik cantik ini siapa?" Tanya Rendy.
"Hmm, Kenalin, sisil kak." Sisil menjabat tangan Rendy dan Raja bergantian.
"Satu kelas?" tanya Rendy lagi.
"Iya,, kak."
"Oo,,"
Sementara Ratu dan Raja tidak mengatakan sepatah pun. Mereka sibuk dengan lamunan masing-masing.
"Kalau perlu bantuan apapun, kakak dan Raja siap membantu", ucap Rendy sambil tersenyum. "Tapi tidak untuk dia", cibir Raja menyanggah perkataan Rendy.
"Aku juga tidak butuh!" Ratu berdiri dan menatap tajam Raja.
"Sil, ayuk ke kelas. Maaf ya kak Rendy, kami masih ada mata kuliah. Kami tinggal Tidakk apa-apa ya?"
Sisil dan Rendy saling memandang heran. Tapi Ratu langsung menarik tangan Sisil, lalu bergegas meninggalkan kantin.
Sampai disini bantu komen dan likenya please 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
❤️❤️❤️
2021-03-17
0
Conny Radiansyah
jutek"kan, ntar suka...
2021-02-22
1
🌻Ruby Kejora
like di sini
2021-02-21
1