Pagi hari yang cerah Ratu terlihat rapi dan siap berangkat ke kampus. Hari ini adalah awal dimana dia tidak lagi mengenakan seragam putih abu-abu.
"Pagi pa, pagi ma", sapa Ratu dengan senyum khasnya. Lalu berjalan menghampiri kedua orang tuanya.
"Pagi sayang", sahut papa dan mamanya bersamaan.
Ratu menarik salah satu kursi yang kosong dan menempelkan badannya menduduki kursi itu.
"Yey, ada nasi goreng." Teriak Ratu, seakan menambah semangatnya pagi ini. Dengan sangat berselera Ratu menyendok nasi goreng lalu menyantapnya.
"Mmm, yummy,,, memang rasa nasi goreng buatan mama gak ada tandingannya. Perfecto!" ucap ratu lalu menunjukkan jari jempol dan telunjuk membentuk huruf o. Mama Ratu hanya membalas dengan gelengan dan sekilas senyum.
Selama menikmati sarapan sesekali terdengar dentingan sendok dan piring yang saling beradu, hampir saja tidak ada obrolan di meja makan pagi ini sampai mereka menyelesaikan sarapannya masing-masing.
"Pa,,ma,, Ratu sudah selesai", Ratu langsung berangkat ya. Belum sempat Ratu beranjak. "Eh,, tunggu dulu", cegah papa Ratu. "Kamu berangkat bareng papa saja."
Ratu terlihat berpikir sejenak, lalu ia pun menyetujui ajakan papanya dengan menganggukkan kepalanya. "Oke pa", sahut Ratu dengan senyum tipis. Akan ada ceramah baru, jika iya kekeh menolak ajakan papanya.
"Ayuk!" ajak papanya. "Ma, kami berangkat ya", ujar sang papa. Ratu pun berpamitan dengan mengecup punggung tangan mamanya.
"Iya, hati-hati di jalan", sahut mama Ratu dengan tersenyum.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Beberapa menit perjalanan, mereka sudah hampir tiba di kampus Ratu.
"Pak Joko, ratu turun di depan itu ya."
"Lho, kenapa non", tanya pak Joko supirnya itu dengan wajah bingung.
"Ratu mau sekalian olah raga pagi pak", jawab Ratu lembut sambil tersenyum menunjukkan deretan giginya.
"Bukan karna maksud yang lain kan sayang?" tanya sang papa penuh selidik.
"Mmm,,maksud Ratu ya itu, berjalan kaki dan menghirup udara di pagi hari sangat menyehatkan tubuh pa. Papa harus mencobanya. Biar papa juga terlihat bugar, lihat papa sekarang sudah terlihat sedikit menua." Seru Ratu dengan tersenyum mengejek.
"Eits, jadi sekarang ngatain papa tua ya", sahut papa Ratu dengan wajah yang dibuat murung.
"Ha, ha, ha, papa kan memang gak muda lagi.. Tapi papa terlihat awet muda", sahut Ratu tersenyum lalu mengecup punggung tangan papanya tanda ia menyudahi obroloan di mobil pagi ini.
Jika diteruskan nantinya akan sangat lama bisa-bisa ratu harus pulang kembali bersama pak joko, karna jam kuliah yang sudah selesai sebelum dia mengikutinya.
Ratu membuka pintu dan turun dari mobil,, lalu melambaikan tangannya, "dah papa." Perkasa tersenyum membalas lambaian tangan putrinya itu sebelum mobil melaju meninggalkan Ratu yang berjalan di trotoar.
Sembari berjalan, tak terasa Ratu sudah sampai , dia mengedarkan pandangannya. Mencoba menemukan seseorang. Namun tak kunjung ditemukan.
Hai Ratu, sapa seseorang menepuk pundak Ratu.
Ratu membalikkan badannya, dan membalas sapaan orang tersebut dengan senyuman. "Maaf kakak siapa ya?" tanya Ratu bingung.
"Kenalin, nama kakak Rendy", mengulurkan tangannya dengan tersenyum.
Oo, namanya Rendy, sepertinya kakak senior ini orang baik. Senyumnya juga terlihat tulus. Batin Ratu.
"Hei", sapa Rendy melambai-lambai tangannya di wajah Ratu serta membuyarkan lamunan ratu.
"Kakak tau nama aku?" tanya Ratu kembali.
"Semua orang yang ikut ospek kemaren juga pasti tau, kamu kan sudah memperkenalkan diri."
"Oo,, iya,," jawab Ratu sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Kamu fakultas apa?"
"Ekonomi kak", jawab Ratu.
"Oo, Fakultas Ekonomi di sana", Ratu mengikuti arah yang ditunjuk seniornya itu.
"Kakak antar ya", tersenyum sambil menunggu jawaban Ratu.
"Jangan kak, kakak kan juga harus masuk kelas." Tolak ratu dengan lembut.
"Ini sudah menjadi kewajiban sesama untuk saling tolong menolong", tersenyum memperlihatkan lesung pipinya.
"Ehm,, apa kakak tidak ada kelas pagi ini? Nanti merepotkan jika harus mengantarkanku."
"Kuliah kakak jam sembilan, masih ada waktu sejam lagi. Ayuk, kakak antar ke kelas."
"Mmm,, Baiklah kalau kakak memaksa."
Mereka pun berjalan menuju kelas Ratu berbincang sambil tertawa dan terlihat sangat akrab, tanpa mereka sadari ada mata yang memandang dari kejauhan.
"Terimakasih kak", menghentikan langkahnya. "Kakak antar sampai disini saja", seru Ratu.
"Tidak mau di antar ke kelas sekalian?" Tawar Rendy dengan tersenyum.
"Eh, jangan", Ratu menggoyangkan tangannya menolak.
"Kenapa?" tanya Rendy dengan menyergitkan keningnya.
"Iya, gak apa-apa kak, aku hanya ingin berjalan sambil mengenal lingkungan kampus, sekalian berkenalan dan menyapa teman baru", sahut Ratu dengan tersenyum.
Senyumnya manis sekali, batin Rendy.
"Baiklah, apa kakak bisa minta nomor handphone mu?"
Ups, ternyata modus. Kasi gak ya, batin Ratu.
"Barangkali kamu butuh bantuan kakak", bujuk Rendy kembali.
Ehm,, 08xxxxxxxx.
"Oke sudah aku save. Jangan lupa hubungi kakak kalau membutuhkan sesuatu", sahut Rendy dan berlalu meninggalkan ratu.
Ratu melanjutkan berjalan dan menemukan kelasnya.
"Hai", sapa seseorang. "Kamu Ratu kan?"
Heh, pasti dia ikut ospek juga kemaren, batin Ratu.
"Iya", jawab Ratu tersenyum.
"Kenalin aku Sisil, kita seangkatan." Lalu mereka saling berjabat tangan.
"Kamu jurusan apa?" tanya Sisil kembali.
"Manajemen", sahut Ratu.
"Wah, sama dong", sahut Sisil.
Mereka sama-sama memasuki kelas, terlihat berbincang dan mulai akrab, saling bertukar nomor hp hingga dosen pun masuk.
"Hari ini mata kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan kan?" Tanya Sisil.
"Iya", dijawab dengan anggukan oleh ratu.
Dosen yang mengajar pun masuk.
Mohon like, saran dan kritiknya ya. Ditunggu gaess 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
like + rate bintang ⭐⭐⭐⭐⭐😇 saling mendukung ya Thor 👌
2021-02-25
1
Conny Radiansyah
Rendy, gerak cepat nich......
2021-02-22
1
🌻Ruby Kejora
like mendarat thor
2021-02-17
1