Sejak pagi keadaan rumah orang tuanya sudah ramai di datangi banyak orang. Hari ini adalah minggu, maka semua orang tidak bekerja dan itu salah satu alasan Nara dan Anin mengadakan acara syukuran kehamilan putri mereka, Kama. Agar semua orang yang bekerja bisa datang karena hari ini adalah hari libur.
Undangan tasyakuran tersebut juga melibatkan anak anak panti di mana Cerry di besarkan. Mereka sengaja mengundang anak yatim, untuk mendoakan Kama dan bayinya.
Cerry bergitu senang ketika tau bunda dan adik adiknya datang ke sana. Ia menyambut seluruh tamu dengan senyum merekah di bibirnya. Darrel yang memperhatikan gadis nakalnya itu dari kejauhan pun ikut tersenyum walau samar.
"Cyiee yang diam diam memperhatikan istrinya! " Ledek Rio, laki laki itu menyenggol lengan Darrel yang tengah duduk di sofa bersama ketiga sahabatnya.
"Apaan sih? " Darrel tersipu, ia memalingkan wajahnya.
"Ada yang mulai suka nih kayaknya? " Ivan tidak mau kalah, ia ikut menggoda Darrel.
"Dah ungkapin aja sana? Udah milik elo ini, mau di apain juga bebas, ya gak? " Timpal Ansel pada kedua sahabatnya, mereka mengangguk seraya mengacungkan jari jempolnya.
"Gak lah, gak mungkin gue suka sama bocah rese kayak dia. Anaknya aja nyebelin begitu! " Darrel bergidig geli sendiri, masa dirinya suka sama bocah? Nyebelin lagi? Ya gak mungkin lah?
"Kalau gitu boleh buat gue dong? " Rio tersenyum dengan kedua alis terangkat.
"Enak aja! " Darrel menimpuk Rio dengan bantal sofa, membuat ke tiga sahabatnya tertawa keras.
"Gue bercanda, selow. Gue emang suka motor tapi gue gak suka nikung! Lagian udah ada Devi ini, gue mah! " Jawabnya bangga, ia merapihkan kerah kemejanya.
"Anjjir banget lo, " Darrel berdecak kesal sendiri karena merasa di permainkan oleh Rio.
"Gitu tuh, yang gak mau ngakuin Perasaannya sendiri. Giliran mau di ambil orang aja gak boleh, bener gak, Sel, Yo? " Ansel menjentikan jarinya setuju dengan ucapan Ivan dan Rio mengangguk setuju.
"Yang, ayo acaranya udah mau di mulai! " Tiba tiba Kama menghampiri para lelaki itu, menghentikan mereka yang masih asik menggoda Darrel.
"Ya udah, ayo. " Ansel mengikuti Kama menuju ruang tengah yang sudah di sulap menjadi tempat pengajian dadakan.
"Ayo sayang, " Ivan dan Rio berdiri dan menggandeng pasangan masing masing yang tadi datang bersama Kama.
Namun sebelum benar benar meninggalkan Darrel yang masih duduk, mereka berdua masih sempat menggodanya dengan melayangkan tatapan jahil. Bahkan Rio sempet sempetnya mencium punggung tangan Devi istrinya di depan Darrel.
"Teruuuusss, terus aja terus. Manas manasin gue! Kambing emang kalian!! " Ia bangkit dari tempat duduknya dan menyela ke empat orang yang tengah bergandengan tangan, memisahkan tangan yang saling bertautan itu dengan sengaja.
Ivan dan Rio mengatupkan bibirnya, rapat rapat menahan tawa. Mereka sangat puas melihat Darrel yang seperti kebakaran jenggot, melihat kemesraan mereka.
Acara pengajian pun di mulai, dari mulai pembacaan ayat suci Alqur'an sampai, ceramah seorang ustadz kondang yang sengaja di undang hari ini. Terakhir mereka membagikan sedikit rejeki kepada anak anak yatim dan panti asuhan.
Cerry yang merasa badannya sangat lelah pun memutuskan untuk istirahat di sofa yang berada di teras belakang rumah setelah mengantar bunda dan adik pantinya ke depan rumah untuk pulang, tadi.
"Cape, " gumamnya. Ia menyeruput minuman dingin yang ia bawa bersama sepiring siomay, Kemudian ia mengambil piring di atas meja tak jauh darinya, yang berisi siomay dan mulai melahapnya.
"Enak banget kamu, makan gak ngajak ngajak? " Tiba tiba Darrel sudah berada di sampingnya dan mengejutkannya.
"Uhuk, uhuk, " melihat Cerry tersedak dengan cepat Darrel memberikan minuman yang tadi di bawa gadis itu.
Cerry meneguk air yang di berikan Darrel tanpa berkata apapun, karena ia memang membutuhkan air itu dengan segera.
"Apaan sih mas, ngagetin tau gak? " Ia meletakan kembali gelas itu di atas meja.
"Maaf, " sesal Darrel, ia duduk di samping Cerry.
"Aaa.. " Cerry tak menghiraukan permintaan maaf Darrel, ia malah menyodorkan sendok yang berisi siomay ke depan mulut suaminya.
Darrel tersenyum ia membuka mulutnya dengan cepat. Namun Cerry ternyata hanya bercanda dan malah memasukan sendok itu kedalam mulutnya sendiri.
"Satu sama, " katanya dengan mulut penuh. Darrel berdecak, ia berbalik menatap lurus kedepan dengan kedua tangan menyilang di depan dada.
Cerry terkekeh melihat suaminya yang merajuk. Ia kembali menyendok siomay di piringnya dan menyodorkan kembali ke mulut Darrel. Laki laki itu melihat sendok itu bergantian pada gadis yang kini sedang mengangguk dengan senyum meyakinkan.
Darrel kembali tersenyum, ia membuka mulutnya kembali sampai sendok itu menempel di bibirnya. Cerry kembali menarik sendok itu dan kembali memasukan ke dalam mulutnya, ia tersenyum penuh kemenangan pada suaminya itu.
Tapi sebelum ia berhasil mengunyah siomay di dalam mulutnya itu. Darrel menarik belakang leher Cerry dan menempelkan bibir mereka, ia menggigit bibir bawah Cerry hingga gadis itu membuka mulutnya dan memudahkan Darrel mengambil siomay dalam mulut Cerry dengan lidah memindahkan ke dalam mulutnya. Mata Cerry membulat, ia mendorong Darrel kebelakang sehingga bibir mereka terlepas.
"Uweekk.. Jorok banget kamu, mas! Uweekk.. " Cerry mengambil minumannya sebelum ia benar benar muntah, apalagi ketika melihat Darrel dengan santainya mengunyah siomay dari mulutnya.
"Hahaha.. " Tawa Darrel akhirnya pecah melihat wajah istrinya yang berubah merah karena menahan muntah.
.
.
.
Oh iya, novel ini akan up secara teratur ya mulai sekarang, jam 6.00 pagi sama jam 18.00 sore.
Biar apa? Biar author bisa ngatur jadwal nulis sama jadwal ngurusin rumah ya, sayang.. 😘
Terimakasih sudah setia dari novel pertama dan ngikutin sampai kesini! 😊
Terimakasih buat waktu yang terbuang percuma karena nungguin cerita receh akuh. 😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Nnek Titin
sukaaaa jadi berasa remaja lagi hahahah
2024-01-13
0
mami Fauzan
sukaakk Bgt dgn Darrel....
2021-05-20
0
Nengah Datrini
ngakak aku baca bukunya tfor
2020-12-28
2