02

Darrel kembali ke rumahnya hampir tengah malam. Keadaan rumah sudah sepi, semua lampu sudah padam. Tinggal sebuah lampu kecil di samping tempat tidurnya.

Ia menghembuskan napas berat saat melihat gadis yang tadi siang ia nikahi, tengah tertidur membelakanginya. Ia mengerutkan keningnya saat melihat gadis itu masih memakai kebaya bekas tadi akad.

Ia menghampirinya dengan hati hati, karena tak mau membuat tidur gadis yang baru beberapa jam lalu ia nikahi itu terbangun dari tidurnya.

"Kenapa dia gak ganti baju? " katanya heran. Ia berkacak pinggang menatap sebentar gadis itu, kemudian ia berlalu ke kamar mandi.

Hampir setengah jam ia membersihkan badannya di kamar mandi. Ia keluar dari kamar mandi dengan pakaian casual dan wajah lebih segar.

"Hei! Bangun!! " Darrel perlahan membangunkan gadis itu.

Merasa ada yang mengusik tidurnya gadis itu mengerjapkan matanya beberapa kali. Ia melihat wajah Darrel sangat dekat dengan wajahnya. Ia membulatkan matanya dan sepontan mendorong Darrel hingga jatuh terjerembab ke belakang.

Darrel tak kalah terkejut akan respon agresif dari Cerry. Ia tersenyum sinis, merutuki kesialannya yang datang bertubi tubi hari ini.

Cerry, gadis itu beringsut mundur. Merapatkan dirinya pada kepala ranjang. Wajahnya terlihat ketakutan. Kedua tangannya menyilang memeluk tubuhnya sendiri.

"Om mau ngapain? " Matanya mulai berkaca kaca.

Darrel mendengus dengan keras, ia bangkit dengan cepat menghampiri gadis itu.

"Kamu fikir aku mau ngapain hah!! " Bentak nya.

"Ta-tadi Om, ma-mau apa?? " Air mata Cerry mulai menetes ia sangat ketakutan di tambah melihat wajah marah Darrel.

"Buka baju kamu! " Darrel menarik sedikit baju yang di kenakan Cerry.

"Hah.. " Cerry semakin ketakutan, ia menggeleng beberapa kali. Tangannya memegang erat bantal yang ia dekap.

"Heh otak mesum, " Darrel menyentil kening Cerry "buka baju kamu dan ganti sana! Emang gak gerah apa tidur pake kebaya kayak gitu?? "

Air mata Cerry mendadak berhenti. Matanya kicep seketika mendengar perkataan Darrel barusan. Sesaat ia masih diam mencerna ucapan laki laki itu. Tiba tiba wajahnya terasa panas, ia sangat malu karena sudah mikir terlalu jauh.

"Kenapa masih diam? Apa mau aku yang gantiin? Kamu menginginkan malam pertama kita sama seperti malam pertama pengantin normal di luar sana, hah? " Darrel menatap jail gadis itu. Cerry menggeleng dengan cepat ia turun dari tempat tidur, melesat masuk ke kamar mandi.

Darrel menggeleng dengan sebelah bibir terangkat "dasar bocah. "

Setelah gadis itu masuk ke dalam kamar mandi ia mengambil bantal dan selimut yang ada di lemari, kemudian ia meletakan di sofa. Mulai malam ini ia akan tidur di sana. Walau gadis itu sudah menjadi istrinya namun ia masih belum bisa jika harus berbagi tempat tidur dengannya.

Hampir setengah jam gadis itu di kamar mandi, namun tak menunjukan tanda tanda ia keluar. Darrel yang sudah berbaring di sofa pun terpaksa kembali berdiri dan menghampiri pintu kamar mandi.

"Hei bocah! Kamu masih hidup kan?? " Darrel mengetuk pintu dengan keras beberapa kali.

Ia takut jika terjadi sesuatu dengan gadis itu, bagaimana ia menjelaskan pada keluarganya nanti. Di tambah mereka baru beberapa jam menikah, masa dirinya harus menjadi duda tapi masih perjaka. Kan tidak lucu.

Ceklek

Tidak berapa lama gadis itu keluar masih dengan pakaian yang tadi. Membuat kening Darrel semakin mengerut bingung.

"Kenapa belum ganti baju? " Ia menatap lekat wajah Cerry yang tengah menunduk.

"I-itu a-anu.. " Cerry meremas ujung kebayanya, wajahnya menunduk dalam.

"Muter! " Perintah Darrel, sepertinya ia mengerti apa yang ada di fikiran Cerry.

"Hah!! " Cerry mengangkat wajahnya menatap manik hitam milik Darrel.

"Jangan mikir ke jauhan, " Darrel memutar paksa tubuh itu membelakanginya "kalo gak bisa buka sendiri, minta tolong kan bisa! " Tangannya membuka satu persatu kancing kebaya putih yang membalut tubuh mungil Cerry.

Cerry bergeming, ia membiarkan Darrel membantunya karena memang ia sangat kesusahan membuka baju itu dari tadi. Tepat di kancing yang terletak di pinggang Cerry, Darrel menghentikan tangannya. Matanya tak lepas menatap punggung putih dan mulus gadis di hadapannya. Dengan susah payah ia menelan salivanya.

Merasa Darrel berhenti, Cerry segera merapatkan baju bagian depannya.

"Udah Om, aku bisa sendiri. Makasih! " Cerry berlalu masuk kembali ke kamar mandi, meninggalkan Darrel yang masih mematung di tempatnya, sebelum sesuatu yang tidak di inginkan terjadi ia lebih memilih pergi dari sana.

Darrel tak menjawab ia membiarkan gadis itu meninggalkan dirinya yang tengah susah payah mengatur rasa aneh yang tiba tiba menghinggapi dirinya.Darrel berbalik melangkah kembali ke sofa, ia menggeleng pelan mengusir fikirkan kotor di otaknya.

"Om! " belum juga ia menormalkan kembali hawa panas dalam dirinya, gadis itu kembali membuka pintu, namun ia hanya memunculkan kepala nya saja.

"Kenapa? " Ia mengangkat wajahnya.

"Baju aku masih di panti semua, " jawab Cerry terdengar ragu, ia dangat malu saat ini.

Dari mulai tadi ia berfikiran yang tidak tidak pada Darrel sampai laki laki itu mau membantunya membukakan kancing kebayanya, di tambah sekarang ia tidak mempunyai baju ganti.

"Tunggu!! " Darrel beranjak masuk ke dalam walk in closet. Ia mengambil kemeja putih miliknya karena memang ia tidak memiliki baju yang pas untuk gadis itu.

"Pake ini, besok aku beliin!! " Ia memberikan baju itu pada Cerry.

Darrel kembali ke sofa, ia mengambil ponsel dan mengirimkan pesan pada asistennya agar besok pagi membeli banyak baju untuk istri kecil nya itu. Tidak berapa lama gadis itu keluar, dengan kemeja putih yang kebesaran, rambut yang sudah ia ikat asal dan bertelanjang kaki.

"Om, " Darrel mengangkat wajahnya, ia baru menyadari gadis itu sudah berdiri tepat di hadapannya "kenapa Om tidur di sini? "

Glekk

Darrel menatap gadis itu dari atas sampai bawah, dengan susah payah ia menelan salivanya. Napasnya mulai memburu, jantungnya pun berdegup dengan cepat.

"Om, " Cerry membungkuk, ia melambaikan tangannya di depan wajah Darrel.

"Hah, ke-kenapa? " ia memalingkan wajahnya, menghindari kontak langsung dengan gadis itu.

"Kenapa Om tidur di sini? Biar Cerry aja yang tidur di sini! " Cerry bersiap duduk di samping Darrel.

"Mau ngapain kamu? Sana kembali ke tempat tidur!! Lagian masa iya aku ngebiarin cewek tidur di sofa. "

"Bener nih, Om gak papa tidur di sofa? " Cerry kembali mendekat kan wajahnya.

"Iyaaaa.. Sana balik tidur!! " Darrel mendorong pelan tubuh mungil Cerry.

"Ya udah, Cerry tidur ya. Selamat malam Om! " Cerry melangkah kembali ke tempat tidur.

"Hm, " jawab Darrel asal, ia masih kesusahan mengendalikan hawa aneh itu.

"Baru malam pertama aja gue udah kesiksa kayak gini, gimana bisa gue bertahan dalam waktu yang lama dengan gadis itu. Arrggghhhhhh.. "

.

.

.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Biasa drama alur di mana2 NT tuh pasti kelupaan bawak baju ganti ke kamar mandi dan juga kesusahan buka resliting kebaya..Juga ada adegan nabrak menabrak saat awal pertemuan,baik di cafe atau sekolah atau juga di mall..🤣🤣😜😜

2024-01-01

0

Nur Hayati

Nur Hayati

om om vs bocah😂😂😂😂😂😂

2021-10-06

0

Fermina Maygawati

Fermina Maygawati

wahhh sampe usia segitu Darrel baru Nikah
😚😚😚😚

2021-05-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!