Butuh Kepastian + Visual

"Kurang ajar!!

PLAAAK!

Tamparan keras mendarat di pipi Elfan. Bukan dari Tissa tapi dari Ina.

"Kau!?

"Lo itu laki gak punya otak ya? Bisa-bisa nya lo bilang kalau semua yang lo katakan itu cuma candaan.." Tissa yang di sakiti, Tapi Ina yang marah. Tissa meraih tangan Ina..

"Mbak.. Mending kita pergi aja.. " Tissa tak mau ambil pusing dan berdebat lagi. Ia butuh ketenangan dulu..

"Tapi Tiss..

"Udah yuk kita pergi aja.." Tissa sudah terlanjur kecewa. Bukannya minta maaf, Elfan tetap diam saja.

Tissa dan Ina berbalik badan hendak pergi. Namun langkah Tissa kembali terhenti ketika Elfan meraih pergelangan tangan Tissa.

"Lepas! Aku mau pulang..

"Kita belum selesai bicara.. Biarkan teman kamu itu yang pergi.." Ina menatap sebal Elfan yang mencegah Tissa untuk pergi.

"Mbak Ina tunggu di depan aja dulu.. Aku masih mau bicara sama Elfan.." Ina mendengus. Ia pasrah dan lebih memilih untuk menunggu di depan cafe saja.

" Jadi bener apa yang kamu bilang tadi? Lamaran yang kamu katakan kemarin cuma bercanda?" Ucap Tissa menatap Elfan dengan tatapan yang berkaca-kaca. Ia tak menyangka kalau Elfan akan mengatakan itu.

Tissa sudah bahagia kemarin saat Elfan mengatakan akan datang ke rumahnya hendak melamarnya. Dan sekarang? Pria itu tanpa merasa bersalah bahwa apa yang Elfan katakan kemarin adalah bercanda? Sungguh tega sekali..

"Iya, Aku cuma bercanda aja Tissa.. Lagian kamu yang terlalu baper. Aku ngomong gitu aja langsung di kira beneran.." Tissa menggelengkan kepalanya, Hatinya sakit saat pria yang ia cintai itu kembali berkata bahwa dianya yang terlalu terbawa perasaan.

Apa salah kalau Tissa mengharapkan lebih? Hubungan mereka telah berjalan selama lima tahun lebih wajarkan kalau Tissa ingin hubungan mereka lebih serius lagi..

Usia Tissa sudah dua puluh lima tahun, Dia sudah dewasa dan ingin segera menikah. Bukan karena dia kebelet atau sudah tidak tahan, Namun apa gunanya punya hubungan kalau berjalan di itu-itu saja.

Tissa menghapus air matanya kasar. Helaan nafas kasar Tissa kembali terdengar. Tissa menghempaskan tangan Elfan dengan kasar.

"Kamu tahu El? Saat kamu bilang hari ini mau datang ke rumah untuk melamar aku.. Aku itu udah bahagia banget El.. Karena apa? Aku ngerasa kalau kamu itu memang serius dengan hubungan ini.. Aku bilang sama Ayah dan ibu, Mereka bahagia.. Ibu udah siapin semuanya tadi demi menyambut kedatangan kamu dan keluargamu mu.. Tapi apa El? Kamu gak datang setelah aku nungguin kamu hampir tiga jam lamanya. Kamu gak bisa di hubungi.. Aku gak tahu kamu ada dimana? Dan malam ini, Aku ngeliat kamu sedang sama dia?" Tissa menunjuk seorang wanita yang sedang duduk seolah abai dengan perdebatan di sekitarnya..

"Astagaa Tissa.. Kamu tahu sendiri kan Tiss? Aku ini belum siapin biaya nikah.. Aku masih ingin fokus kerja.. Aku masih mau kumpulan uang yang banyak untuk kita nanti.. Coba kamu pikir deh. Biaya pernikahan itu mahal.. Belum lagi Biaya dekor, Biaya mahar, Semuanya itu butuh dana..

"Kita bisa nikah dengan konsep yang sederhana El.. Aku gak butuh kemewahan. Yang aku mau cuma kepastian. Aku ini seorang wanita dan aku sangat butuh bukti dalam hubungan ini.. Dan aku rasa akhir-akhir ini kamu berubah ya.." Tissa melirik Wanita yang sedang duduk itu.

"Atau karena sekarang udah ada dia? Kamu kayak gak peduli lagi ke aku.." Elfan meraup wajahnya dengan kasar. Wanita itu medongak, Ia tahu wanita yang di maksud oleh Tissa ada dirinya.

"Stop ya Tiss.. Jangan bawa-bawa Cecil dalam urusan ini.. Cecil gak tahu apa-apa.. Makin hari kamu itu makin cemburu gak jelas ya..

"Aku? Cemburu gak jelas? " Tissa menunjuk dirinya sendiri. " Tapi pada kenyataannya kamu lebih sering menghabiskan waktu sama dia dari pada sama aku.. Kamu bayangin gak sih kalo jadi aku? Aku itu sakit kamu abaikan mulu.. Tapi ya, Terserahlah.. Apa kata kamu. Aku gak peduli.." Setelah itu Tissa benar-benar pergi. Ia tak lagi menoleh ke belakang.

"Mas Elfan.." Wanita yang bernama Cecilia itu mengusap lengan Elfan. Pria itu menoleh..

"Maafin aku ya, Mas.. Gara-gara aku ngajak kamu jalan seharian ini kamu dan pacar kamu malah berantem..." Cecil memasang wajah sedih. Elfan tersenyum, Ia mengusap pipi wanita yang usianya satu tahun lebih muda dari Tissa itu dengan penuh perhatian.

"Kamu gak perlu khawatir..Tissa itu memang kayak gitu orangnya. Besok di rayu juga bakalan luluh lagi.. "

"Terus gimana kalau seandainya Mbak Tissa minta putus?"

"Dia gak bakalan minta putus kok.. Dia itu cinta banget sama aku. Kalau gak ada aku siapa yang mau peduli.. Udah kamu tenang aja. Mending sekarang kita pulang yuk, Ini udah malem.." Ajak Elfan pada Cecil. Wanita dua puluh empat tahun itu mengangguk. Cecil menggandeng lengan Elfan dengan mesranya.

Tanpa Elfan sadari, Bahwa ada sepasang pria yang menatap remeh Elfan.

"Cih.. Dasar cowok gak tahu diri. Pakek bilang ceweknya cinta banget lagi.. Basi!" Monolog pria tampan berjas rapi itu. Pria itu baru saja mampir di cafe ini, Tak lama ada pemandangan yang membuatnya geleng-geleng kepala.

"Emang lo kenal sama itu cewek?" Pria itu menoleh ke arah temannya.

"Gak kenal sih.. Tapi gue tau. Kalau gak salah sih dia itu asisten adek bos gue.. Lupa gue siapa namanya..

"Gila.. Kayaknya cowoknya itu selingkuh deh..

"Iya.. Dan si cewek kayaknya setia banget. Gue yakin sih.. Setelah ini si cowok pasti nyesel.." Ujar pria itu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sesampainya di rumah, Tissa langsung masuk ke kamarnya. Wanita itu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Selain itu, Tissa ingin mendinginkan kepalanya agar lebih fress.

Setelah mandi dan memakai piyama. Tissa merebahkan tubuhnya di atas tempat tidurnya. Ingatan Tissa kembali melayang dimana sikap Elfan yang semakin lama semakin membuatnya muak.

"Aku yakin kalau mereka itu selingkuh.. Cuma Elfan aja yang gak jujur. " Tissa sangat yakin sekali, Kalau Elfan dan wanita yang bernama Cecil itu punya hubungan di belakangnya. Tak jarang Tissa melihat keduanya jalan dan bergandengan mesra.

Ting..

Tissa meraih ponselnya. Dia melihat siapa yang mengirim pesan malam ini.

"Aku minta maaf..Tolong maafkan aku ya.. Besok aku jemput kamu. Ibu mau ketemu kamu katanya..

Pesan itu dari Elfan. Pria itu minta maaf setelah membuat batin Tissa sakit tadi. Jika dulu Tissa senang melihat dan bahagia mendapatkan pesan semacam itu tapi tidak sekarang. Tissa tak merasakan apapun. Semuanya hambar seperti sayur tanpa garam.

Tissa hanya membaca pesan itu tanpa ada niat untuk membalasnya.

"Setelah apa yang dia katakan tadi dengan mudahnya dia minta maaf? Andai ada pria yang minta aku untuk jadi istrinya pasti langsung aku terima.. Ngapain perjuangin cinta untuk pria yang gak peka.."

Tbc

👇Joe Erlangga 👇

👇Tissa Andriana👇

👇Elfan Septian👇

👇Ayunda Cecilian👇

Ini Visual versi Othor ya.. Kalau kalian punya versi sendiri bisa bayangkan versi kalian masing-masing 🥰

Terpopuler

Comments

Leny Wijaya

Leny Wijaya

lanjut thor di tunggu,klo bisa bnykin bab nya 😃🙏🙏tanggung baca 1bab aja
Moga othor nya sllu sehat dan sukses bisa sllu update bab baru😃

2025-09-12

3

Nie

Nie

bener ya pelakor itu ga perlu cantik,buktinya Tissa lebih2 cantik dari Cecil loh,ayo Joe tikung aja cpt ajak Tissa nikah biar kuapok tuh cowok,kayak yg ganteng aja pede banget kalo Tissa cinta mati ma dia

2025-09-12

2

Ayudya

Ayudya

lah Masi cakep lagi tissa dari pada cecil.ayo Joe kamu lamar tissa biar elfan tau gimana sakitnya di tinggal/Drool//Drool//Drool//Drool/

2025-09-12

2

lihat semua
Episodes
1 Menunggu
2 Butuh Kepastian + Visual
3 Selingkuh Berkedok Rekan Kerja
4 Kapan Akan Menikah?
5 Ajakan Makan Malam
6 Membawa Cecilia
7 Tak Di Anggap
8 Tawaran Pernikahan
9 Kebimbangan Tissa
10 Hanya Di Manfaatkan
11 Mundur, Kamu Miskin!!
12 Ketegasan Dan Keputusan Tissa
13 Cecilia Dan Fakta Keluarganya
14 Fakta Yang Lainnya
15 Aku Tidak Takut!
16 Undangan Pesta
17 Cecilia Dan Obsesinya
18 Memanas
19 Lamaran Di Terima
20 Tidak Ada Pernikahan Kontrak
21 Kecewa
22 Di Balik Itu Semua
23 Tissa Dan Cecilia
24 Rencana Joe
25 Ternyata Benar
26 Kecewa Yang Kedua Kalinya
27 Bertemu Calon Mertua
28 Di Jadikan Penebus Hutang
29 Fitting Baju Dadakan
30 Undangan Pernikahan
31 Elfan Resah
32 Terkaget-kaget
33 Suamiku Luar Biasa
34 Kobaran Api
35 Malam Pernikahan
36 Kamu Milikku Dan Tetap Milikku
37 Perhatian Joe..
38 Curhatan Ina
39 Sombong Dikit Gapapa Kan?
40 Akulah Nyonya Erlangga
41 Aksi Nyonya Erlangga
42 Haram Menyentuhnya!
43 Hubungan Yang Tak Sedarah
44 Obrolan Di Pagi Hari
45 END!! (Elfan & Cecil)
46 Semua Untuk Tissa
47 Semua Untuk Tissa 2
48 Seperti Ada Sesuatu
49 Kerja Sama Berhasil
50 Bertemu Pengkhianat
51 Bertolak Belakang
52 Mulai Jatuh Cinta
53 Ingin Kembali Ke Desa
54 Suamiku Punya Segalanya
55 Aryani Tahu
56 Murka Dan Talak
57 Saatnya Beraksi
58 Air Susu Di Balas Air Tuba
59 Serangan Tissa
60 Kehancuran Surya Dan Cecil
61 Karma Itu Nyata (Ina)
62 Sadar Diri
63 Perlawanan Tissa
64 Kesedihan Tissa
65 LDR Sementara
66 Kamu Bukan Dylan
67 Inayah Dan Andra
68 Julid? Balas!!
69 Nasib Cecil Sekarang
70 Saya Sudah Punya Istri
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Menunggu
2
Butuh Kepastian + Visual
3
Selingkuh Berkedok Rekan Kerja
4
Kapan Akan Menikah?
5
Ajakan Makan Malam
6
Membawa Cecilia
7
Tak Di Anggap
8
Tawaran Pernikahan
9
Kebimbangan Tissa
10
Hanya Di Manfaatkan
11
Mundur, Kamu Miskin!!
12
Ketegasan Dan Keputusan Tissa
13
Cecilia Dan Fakta Keluarganya
14
Fakta Yang Lainnya
15
Aku Tidak Takut!
16
Undangan Pesta
17
Cecilia Dan Obsesinya
18
Memanas
19
Lamaran Di Terima
20
Tidak Ada Pernikahan Kontrak
21
Kecewa
22
Di Balik Itu Semua
23
Tissa Dan Cecilia
24
Rencana Joe
25
Ternyata Benar
26
Kecewa Yang Kedua Kalinya
27
Bertemu Calon Mertua
28
Di Jadikan Penebus Hutang
29
Fitting Baju Dadakan
30
Undangan Pernikahan
31
Elfan Resah
32
Terkaget-kaget
33
Suamiku Luar Biasa
34
Kobaran Api
35
Malam Pernikahan
36
Kamu Milikku Dan Tetap Milikku
37
Perhatian Joe..
38
Curhatan Ina
39
Sombong Dikit Gapapa Kan?
40
Akulah Nyonya Erlangga
41
Aksi Nyonya Erlangga
42
Haram Menyentuhnya!
43
Hubungan Yang Tak Sedarah
44
Obrolan Di Pagi Hari
45
END!! (Elfan & Cecil)
46
Semua Untuk Tissa
47
Semua Untuk Tissa 2
48
Seperti Ada Sesuatu
49
Kerja Sama Berhasil
50
Bertemu Pengkhianat
51
Bertolak Belakang
52
Mulai Jatuh Cinta
53
Ingin Kembali Ke Desa
54
Suamiku Punya Segalanya
55
Aryani Tahu
56
Murka Dan Talak
57
Saatnya Beraksi
58
Air Susu Di Balas Air Tuba
59
Serangan Tissa
60
Kehancuran Surya Dan Cecil
61
Karma Itu Nyata (Ina)
62
Sadar Diri
63
Perlawanan Tissa
64
Kesedihan Tissa
65
LDR Sementara
66
Kamu Bukan Dylan
67
Inayah Dan Andra
68
Julid? Balas!!
69
Nasib Cecil Sekarang
70
Saya Sudah Punya Istri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!