Ayo Bangun

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali.

"Sayang.... cepat bangun, matahari sudah bersinar terang di luar"

"Kamu harus pergi ke sekolah hari ini! "

"Jika kamu tidak mau bangun papa akan menggelitik telapak kaki mu!"

Ardi sedang membangunkan putri kecilnya.

Ardi tampak tak berdaya saat menatap putri kecilnya, Naya, yang masih meringkuk di balik selimut.

Kalau ada lomba anak paling susah dibangunin, pasti Naya juaranya.

Tidak, Pa... Naya masih ngantuk... sebentar lagi," rengek Naya sambil menutup wajah dengan selimut tebal.

"Itu juga yang kamu bilang lima menit lalu."

"Kalau begitu... lima menit lagi! Pleeease, Papa!"

Ardi menghela napas panjang. Menghadapi anak kecil yang pandai merengek, benar-benar bikin jantungnya berdebar lebih cepat daripada ngejar setoran.

Akhirnya, ia mengeluarkan jurus pamungkas. Jari-jarinya bergerak cepat menyapu telapak kaki mungil Naya.

"Papa! Hahaha! Geli! Jangan! Aku bangun, aku bangun!"

Dengan wajah setengah kesal setengah tertawa, Naya terduduk di atas ranjang. Rambutnya acak-acakan, pipinya merah muda, dan matanya masih setengah tertutup.

"Papa jahat! Nggak pernah biarin Naya tidur enak!"

Melihat ekspresi Naya yang tidak senang, Ardi dengan lembut menyentuh kepala kecilnya dan kemudian berkata.

"Naya harus bangun buat sekolah. Papa juga harus kerja cari uang. Kita punya tugas masing-masing."

Mata Naya langsung berbinar. "Eh? Papa mau cari uang?"

Bagi anak kecil, kata "uang" terdengar seperti sihir. Dengan uang, ia bisa beli permen, ciki, sampai boneka Barbie yang sudah lama ia incar di toko mainan.

"Naya juga mau cari uang bareng Papa!"

Naya mengambil keputusan dan berdiri dari tempat tidur. Ia mengepalkan tangan kecilnya dan tampak sangat energik. Dibandingkan dengan keadaannya yang tadi seperti kurang tidur, ia tampak sangat berbeda!

Ardi terkekeh. "Tidak bisa. Kamu tetap harus ke sekolah."

Namun Naya tidak menyerah sama sekali. Ia hanya menguntit Ardi dan bahkan menatapnya dengan tatapan memelas saat sarapan.

Dia terus berbicara. Setelah menggigit sarapannya, dia memuji keterampilan memasak Ardi.

Tapi Ardi sama sekali tidak terima dengan trik ini. Berpura-pura manis di depanku? Tidak mungkin!

"Taatlah, Naya, kalau Papa sudah punya uang nanti Papa akan membelikanmu mainan kesukaanmu!"

"Benarkah? papa!"

"Tentu saja!"

Dengan jaminan Ardi, Naya bisa sarapan dengan tenang.

Lagi pula, tujuan pergi bekerja bersama Papa adalah untuk menghasilkan uang untuk membeli mainan, jadi sekarang kamu bisa mendapatkan mainannya secara langsung, tidak apa-apa untuk melewati proses perantara!

________________

Setelah mengantar Naya ke sekolah, Ardi melanjutkan rencananya: mencari modal usaha. la menuju ke pasar khusus penjual kendaraan motor roda tiga listrik, tempat populer bagi pedagang kaki lima.

la sadar, kalau mau berjualan malam hari, motor listrik roda tiga jauh lebih praktis. Bisa berangkat lebih cepat, dan kalau ada razia Satpol PP, lebih gampang kabur.

Ardi menegosiasikan harga dengan bos, total 4,5 juta.

Ardi tidak hanya dapat membeli sepeda motor listrik, tetapi Ardi juga bisa mendapatkan plat nomor dan papan reklame khusus untuk mi goreng daging sapinya.

Awalnya Ardi ingin memilih warna yang lebih kalem, tetapi bos penjual berkata dengan tidak senang.

"Kamu harus memilih warna merah terang ini, kalau tidak, siapa yang akan melihatmu di tengah malam?"

"......"

Ardi terdiam, merasa apa yang dikatakannya sangat masuk akal dan dia tidak punya cara untuk membantahnya.

Setelah membayar uang, semuanya diserahkan kepada bos. Ardi harus bergegas ke pasar sayur terdekat untuk membeli bahan-bahan yang dibutuhkan untuk mie goreng sapi.

Tauge, daun bawang, kucai, bawang bombay, garam...semua bahan dan bumbu ini tidak boleh ada yang terlewat.

Sekarang setelah ia memiliki Sistem koki dewa, ia perlu mengendalikan setiap detail dengan tepat!

Dia yakin bahwa dengan bahan-bahan yang bagus dan keterampilan memasaknya, dia dapat membuat hidangan mie goreng yang populer!

Pukul setengah empat sore ketika Ardi akhirnya menyiapkan semua yang dibutuhkannya.

Selama kurun waktu tersebut, ia bahkan menyempatkan diri untuk mencari lokasi yang cocok untuk mendirikan kios di sekitar.

Beruntungnya, di tempat tinggal Ardi, para tetangganya sangat hangat dan ramah, dan merekomendasikan kepada Ardi agar ia dapat mendirikan kios di kota universitas pada malam hari.

Tentu saja, jangan pergi ke jalan utama, karena di sana ada kios-kios yang bekerja sama dengan sekolah.

Meskipun lokasinya bagus, biaya stan tahunannya sangat mahal!

Kalau mau membuka kios lebih baik pergi ke gang di sudut seberang jalan. Selain ramai, tidak ada yang memungut biaya kios.

Secara khusus, hampir tidak ada petugas manajemen perkotaan yang datang ke sini.

Para mahasiswa di sekitar juga suka mencari makanan lezat di gang, yang sangat cocok untuk situasi Ardi saat ini!

Atas saran para paman dan bibi tetangga, Ardi pun secara alami pergi melihatnya secara langsung.

Benar saja, seperti yang mereka katakan, bukan hanya lokasinya yang mudah ditemukan, tetapi arus orangnya juga cukup besar.

Ada banyak mahasiswa dari universitas dan orang-orang dari perumahan terdekat...

Bahkan di siang hari, masih banyak peluang bisnis!

Lalu Ardi kembali ke pemilik motor roda tiga listrik dengan percaya diri.

Bos di sini telah sepenuhnya mengubah motor roda tiga listrik ini menjadi gerbong makan.

Ketika dia melihat Ardi kembali, dia dengan tenang menyalakan sebatang rokok dan menghisapnya pelan.

"Jangan khawatir, gerobak pedagang kaki lima hasil modifikasi saya jamin Anda pasti akan suka!"

"oh ya... " jawab Ardi singkat.

Pemilik toko motor roda tiga listrik itu tiba-tiba merendahkan suaranya dan berbisik di telinga Ardi.

"Lihat disini."

Dia menunjuk ke stang motor roda tiga listrik yang dimodifikasi dan berkata dengan percaya diri.

"Nanti kalau Satpol PP ngejar, jangan panik."

"Tahan rem, gas pol tiga kali berturut-turut, terus... bruuummm! Pasti lolos!"

Ardi mematung. "...."

Bos mengisap rokoknya dalam-dalam, lalu menyeringai.

"Pokoknya, jangan takut sama yang suka ngatur-ngatur pedagang kecil. Kita harus pintar cari makan!"

Ardi hanya bisa menghela napas. Sepertinya dengan beli gerobak ini, ia bukan cuma dapat bonus spanduk, tapi juga kursus singkat cara kabur dari razia.

Karena hari sudah sore Ardi pergi menjemput Naya putri kecilnya menggunakan Motor roda tiga yang baru ia beli.

Terpopuler

Comments

RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑

RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑

bagus ceritanya

2025-10-16

1

lihat semua
Episodes
1 sistem
2 Awal Kehidupan Baru Sang Ayah
3 Ayo Bangun
4 Mendirikan Kios
5 Pembeli Pertama
6 Aroma Yang Mengguncang Seluruh Jalan
7 Kita Hanya Teman
8 Mie Goreng Daging Buatannya Ini Enak Sekali
9 Tampan? Apa Gunanya Tampan?
10 Heboh
11 Rumor Menyebar
12 Es Teh Lemon
13 Teman Sekamar Taktau Malu
14 Pelanggan Kecewa
15 Penghasilan Yang Lumayan
16 Resep Baru
17 Membuat Bakpao
18 Bermimpi Bakpao Besar
19 Jualan Bakpau
20 Kenapa Ini Begitu Lezat?
21 Apa Dia Menambahkan Bubuk Terlarang
22 Andai Saja Aku Berusia 20 Tahun Lebih Muda
23 Itu Pasti Cucu Saya
24 Hadiah Sistem
25 Telpon Dari Naya
26 Satu Sekolah Heboh
27 Ini Sebuah Kesempatan
28 Kenapa Hari Ini Anak-Anak Tidak Menghabiskan Makanan?
29 Tidak Semudah Itu. Apa Rina Menyesal?
30 Membuka Kios Di Kawasan Wisata
31 Mulai Berebut
32 Lebih Baik Mati Daripada Berbagi Mie ini
33 Ahli Feng Shui
34 Panjangnya Antrian
35 Habis Terjual
36 Menjemput Naya
37 Pencuri Kecil
38 Naya Yang Baik Hati
39 8 Kali Undian
40 Menunggu Seseorang
41 Pengumuman
42 Hanya Boleh Membeli 3 Porsi
43 Menjual Es Kacang Hijau
44 Gengsi!
45 Terlambat Datang
46 Naya Sudah Tidur?
47 Ingin Bertemu Naya
48 Rina Merasa Malu
49 Saat Saya Masih Muda, Saya Juga Sangat Tampan Seperti Mu
50 Sangat Harum
51 Hanya 2 Kotak Perorang Tidak Lebih!
52 Kebiasaan Sarapan Orang Indonesia
53 Siapa Sebenarnya Pak Joko?
54 Terlalu Sibuk
55 Tante Belum Pernah Mencoba Masakan Papa!
56 Meminta Maaf
57 Hanya Boleh Setengah Saja
58 Bolehkah Naya Makan Lagi?
59 Pak Herman
60 Ahli Barat macam apa? Aku bahkan tidak tahu!
61 Kue Terbaik Yang Pernah Saya Makan
62 Ternyata Yang Membuat Ini Ardi
63 Content Creator
64 Kerja Sama Yang Solid
65 Kesempatan Hilang Begitu Saja
66 Orang Baru Menggantikan Orang Lama
67 Sedikit Tidak Terbiasa
68 Sedikit Pertengkaran Kecil
69 Apa Kamu Serius Menagih Uang?
70 Hadiah!
71 Mengantar Pesanan
72 Kamu Koki Hotel Mana?
73 Sihir Macam Apa Yang Ada Di Kue Ini?
74 Sekarang Aku Mengerti Kenapa Mereka Begitu Menginginkan Kue Ini
75 Aku Bakal Menggunakan Kesempatan Ini!
76 Ku Pikir Sangat Sulit Membuat Kue Kristal
77 Memasak Rendang Sapi
78 Apa Es Kacang Hijau Mu Seenak Itu?
79 Dibatasi? Apa Ini Berlebihan?
80 Warung Ini Milik Seorang Selebriti Viral?!
81 Perjalanan Yang Sepadan
82 Lahirnya Grup WA 'Ardi Foodies'
83 Pasti Akan Ada Hari Di Mana Kamu Menyesal Kak Rina!
84 Kelompok Penggemar
85 Apakah Ada Yang bisa Membuat Yang Lebih Baik Dari Koki Bintang 5?
86 Semua Patuh Dan Langsung Menuju Kios Boss Ardi
Episodes

Updated 86 Episodes

1
sistem
2
Awal Kehidupan Baru Sang Ayah
3
Ayo Bangun
4
Mendirikan Kios
5
Pembeli Pertama
6
Aroma Yang Mengguncang Seluruh Jalan
7
Kita Hanya Teman
8
Mie Goreng Daging Buatannya Ini Enak Sekali
9
Tampan? Apa Gunanya Tampan?
10
Heboh
11
Rumor Menyebar
12
Es Teh Lemon
13
Teman Sekamar Taktau Malu
14
Pelanggan Kecewa
15
Penghasilan Yang Lumayan
16
Resep Baru
17
Membuat Bakpao
18
Bermimpi Bakpao Besar
19
Jualan Bakpau
20
Kenapa Ini Begitu Lezat?
21
Apa Dia Menambahkan Bubuk Terlarang
22
Andai Saja Aku Berusia 20 Tahun Lebih Muda
23
Itu Pasti Cucu Saya
24
Hadiah Sistem
25
Telpon Dari Naya
26
Satu Sekolah Heboh
27
Ini Sebuah Kesempatan
28
Kenapa Hari Ini Anak-Anak Tidak Menghabiskan Makanan?
29
Tidak Semudah Itu. Apa Rina Menyesal?
30
Membuka Kios Di Kawasan Wisata
31
Mulai Berebut
32
Lebih Baik Mati Daripada Berbagi Mie ini
33
Ahli Feng Shui
34
Panjangnya Antrian
35
Habis Terjual
36
Menjemput Naya
37
Pencuri Kecil
38
Naya Yang Baik Hati
39
8 Kali Undian
40
Menunggu Seseorang
41
Pengumuman
42
Hanya Boleh Membeli 3 Porsi
43
Menjual Es Kacang Hijau
44
Gengsi!
45
Terlambat Datang
46
Naya Sudah Tidur?
47
Ingin Bertemu Naya
48
Rina Merasa Malu
49
Saat Saya Masih Muda, Saya Juga Sangat Tampan Seperti Mu
50
Sangat Harum
51
Hanya 2 Kotak Perorang Tidak Lebih!
52
Kebiasaan Sarapan Orang Indonesia
53
Siapa Sebenarnya Pak Joko?
54
Terlalu Sibuk
55
Tante Belum Pernah Mencoba Masakan Papa!
56
Meminta Maaf
57
Hanya Boleh Setengah Saja
58
Bolehkah Naya Makan Lagi?
59
Pak Herman
60
Ahli Barat macam apa? Aku bahkan tidak tahu!
61
Kue Terbaik Yang Pernah Saya Makan
62
Ternyata Yang Membuat Ini Ardi
63
Content Creator
64
Kerja Sama Yang Solid
65
Kesempatan Hilang Begitu Saja
66
Orang Baru Menggantikan Orang Lama
67
Sedikit Tidak Terbiasa
68
Sedikit Pertengkaran Kecil
69
Apa Kamu Serius Menagih Uang?
70
Hadiah!
71
Mengantar Pesanan
72
Kamu Koki Hotel Mana?
73
Sihir Macam Apa Yang Ada Di Kue Ini?
74
Sekarang Aku Mengerti Kenapa Mereka Begitu Menginginkan Kue Ini
75
Aku Bakal Menggunakan Kesempatan Ini!
76
Ku Pikir Sangat Sulit Membuat Kue Kristal
77
Memasak Rendang Sapi
78
Apa Es Kacang Hijau Mu Seenak Itu?
79
Dibatasi? Apa Ini Berlebihan?
80
Warung Ini Milik Seorang Selebriti Viral?!
81
Perjalanan Yang Sepadan
82
Lahirnya Grup WA 'Ardi Foodies'
83
Pasti Akan Ada Hari Di Mana Kamu Menyesal Kak Rina!
84
Kelompok Penggemar
85
Apakah Ada Yang bisa Membuat Yang Lebih Baik Dari Koki Bintang 5?
86
Semua Patuh Dan Langsung Menuju Kios Boss Ardi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!