Bab Lima

Sinar matahari pagi menembus celah tirai kamar hotel, mengenai wajah Axel yang masih terlelap. Ia berguling sedikit, menarik napas panjang, lalu mengerjapkan mata. Pusingnya tidak seberapa, berbeda dengan wanita yang semalam ia peluk erat. Namun, begitu tangannya meraba sisi ranjang yang kini kosong, tubuhnya langsung menegang.

"Kemana wanita itu?" tanya Axel dengan suara lirih.

Perlahan Axel bangun, duduk bersandar di kepala ranjang. Seprai kusut masih menyisakan aroma parfum bercampur alkohol, tanda nyata bahwa semua yang terjadi semalam bukan sekadar mimpi. Matanya beralih ke meja kecil di sisi ranjang, dan saat itulah ia melihat beberapa lembar uang rapi tergeletak di sana.

Alisnya terangkat tinggi. Rahangnya mengeras.

“Apa-apaan ini?” gumamnya lirih, lalu mengambil uang itu. Jemarinya menggenggam kuat, seolah bisa menghancurkan kertas itu hanya dengan amarahnya. “Dia… ninggalin uang? Apa dia masih mikir aku lelaki bayaran? Apa dia tak bisa membedakan?"

Axel menghela napas panjang, lalu mendengus kesal. Ia meletakkan kembali uang itu dengan kasar. “Sialan, Elena. Kamu benar-benar berani main-main sama aku, lalu kabur begitu aja.”

Ia bangkit, berjalan mondar-mandir di kamar, mencoba menahan amarah yang semakin mendidih. Sesekali tangannya masuk ke rambut, meremasnya kuat. Tak biasanya seorang wanita membuatnya merasa ditinggalkan dengan cara seperti ini.

“Bukan cuma kabur, dia bahkan ngasih aku uang. Uang! Seolah-olah aku ….” Axel menghentikan kata-katanya, tak sanggup menyebutkan. “Apa dia nggak ngerti siapa aku sebenarnya? Apa wajahku seperti pria pemuas wanita?"

Ponselnya di meja bergetar pelan. Ia meraih cepat, menekan nomor salah satu bawahannya.

“Halo, Raka.” Suaranya berat, nyaris seperti geraman.

“Ya, Bos. Ada apa?” suara di seberang terdengar hati-hati.

“Aku mau kamu cari informasi tentang seorang wanita. Namanya Elena. Semalam dia di Klub Orion, mungkin kamu bisa mulai dari sana. Aku butuh semua datanya, secepat mungkin.” Tadi malam dia tak begitu jelas melihat nama perusahaan, karena hanya fokus pada namanya saja.

Raka terdiam sejenak sebelum menjawab, “Baik, Bos. Ada ciri khusus? Nama lengkap, alamat, atau ….”

“Namanya Elena. Usia sekitar dua puluh enam atau dua puluh tujuh. Rambut hitam panjang, kulit putih, tubuh ….” Axel menghela napas panjang, menahan diri untuk tidak terlalu detail. “Kamu pasti bisa dapetin datanya. Jangan banyak tanya, aku butuh hari ini juga.”

Menyebut ciri Elena membuat Axel jadi teringat kembali malam yang dia habiskan bersama. Mereka seperti dua orang yang saling jatuh cinta. Wanita itu begitu pandai menyeimbangi permainan ranjangnya. Dia begitu menggoda dan tak bisa dilupakan begitu saja.

“Siap, Bos. Saya langsung bergerak sekarang.”

Telepon dimatikan. Axel berdiri di depan jendela, menatap keluar kota yang sudah ramai dengan aktivitas pagi. Tangannya mengepal di balik punggung. Ada sesuatu yang terasa asing dalam dadanya, bukan sekadar amarah, melainkan semacam tantangan. Elena berani memperlakukannya seolah ia tidak berarti apa-apa. Itu tidak bisa ia biarkan.

"Tak pernah ada wanita yang meninggalkan aku begini. Kau harus aku dapatkan, Elena. Bagaimana pun caranya!" seru Axel pada dirinya sendiri.

Siang hari, Raka datang ke apartemen Axel dengan sebuah map di tangan. Nafasnya sedikit terengah, menandakan ia benar-benar bergegas.

“Bos, saya sudah dapat datanya.”

Axel menoleh tajam. “Cepat kau berikan!”

Raka menyerahkan map itu. Axel membuka, menelusuri lembaran-lembaran di dalamnya. Ada foto, identitas, dan riwayat pekerjaan.

“Elena Prameswari,” Axel membaca pelan. “Usia 27. Pendidikan terakhir S2 Manajemen. Sekarang kerja di ….” Tangannya terhenti. Matanya melebar.

Raka menelan ludah. “Iya, Bos. Dia kerja di salah satu perusahaan keluarga Anda. PT. Arjuna Grup. Yang waktu itu ditawarkan ke Bos untuk dikelola, tapi Bos menolak.”

Axel terdiam cukup lama. Rahangnya mengeras lagi, lalu sebuah senyum tipis muncul di wajahnya, senyum yang berbahaya.

“Jadi … ternyata semesta berpihak padaku! Wanita itu kerja di perusahaan keluargaku sendiri. Menarik.”

Raka mengangguk pelan. “Bos … apa yang mau Anda lakukan?”

Axel menutup map itu dengan tenang, lalu menyandarkan tubuh ke sofa. “Dulu aku memang menolak ambil alih perusahaan itu. Aku nggak suka diatur, dan aku pikir nggak penting buatku. Tapi sekarang ….” Ia menatap langit-langit, matanya menyipit. “Aku berubah pikiran. Aku akan kelola perusahaan itu. Dan dengan begitu, aku bisa dekat dengan Elena.”

Raka sempat ragu, tapi kemudian memberanikan diri. “Ada satu hal lagi yang mungkin Bos perlu tahu.”

Axel menoleh curiga. “Apa itu?” tanya pria itu dengan nada datar.

Raka menghela napas. “Dari catatan sipil, Elena … sudah menikah. Suaminya bernama Aldi.”

Axel terdiam sejenak. Namun begitu mendengar nama itu, matanya langsung menajam. “Aldi?”

“Iya, Bos. Aldi Pradipta. Kalau saya tidak salah, dia sepupu Anda.”

Deg. Jantungnya berdetak lebih cepat.

Axel berdiri, wajahnya berubah muram bercampur emosi yang sulit didefinisikan. “Kamu bilang … Elena itu istri Aldi?”

“Benar, Bos.”

Axel terdiam cukup lama, lalu menepuk pelan map di tangannya. Senyumnya kali ini getir tapi tetap tajam. “Semakin menarik. Jadi dia istri sepupuku sendiri. Dan semalam ….” Ia mengusap wajahnya, menghela napas berat. “Tidak peduli. Justru karena ini, aku tidak bisa mundur.”

Raka menunduk, tidak berani menatap lebih lama.

Axel mengambil ponsel. “Siapkan pertemuan dengan Papa dan Mama. Aku akan bilang kalau aku siap jadi CEO di PT. Arjuna Grup.”

Malam itu, Axel makan malam bersama orang tuanya di rumah keluarga besar. Sang ayah, Pak Surya, menatapnya heran ketika Axel menyampaikan niatnya.

“Kamu serius, Nak? Kemarin-kemarin kamu selalu menolak. Katamu bisnis keluarga terlalu mengikat.”

Axel menatap langsung ke mata ayahnya. “Aku sudah pikirkan baik-baik. Aku siap. Mulai besok, aku akan ambil alih posisi CEO.”

Sang ibu, Bu Ratna, tersenyum lega. “Akhirnya. Mama senang sekali dengar kamu mau terjun langsung. Papa dan Mama sudah tidak muda lagi, Nak. Kamu harus jadi penerus.”

Pak Surya mengangguk. “Baiklah. Kalau kamu memang sudah yakin, besok Papa akan umumkan ke dewan direksi. Kamu resmi akan menjabat CEO.”

Axel tersenyum tipis, namun dalam hatinya bergolak. "Tunggu aku, Elena. Kau pikir bisa pergi setelah semalam? Kau salah besar. Apalagi sekarang aku tahu siapa suamimu. Kita lanjutkan permainan ini. Bukankah kau tak bahagia dengan pasanganmu!"

Terpopuler

Comments

juriah mahakam

juriah mahakam

Mantap axel sgra eksekusi Elena buatlah dia bahagia saat bersama mu mungkin ni takdir Tuhan mempertemukan kalian dgn cr yg slh tp mungkin qmlah org yg akan jd sandaran hdp dia slamax walaupun skit itu dia dptkan dr org tersygx ndri,,,, hhhhmmm ada dendam apakah dirimu terhdp aldi

2025-09-11

4

Jeng Ining

Jeng Ining

ya tentu tidak to Xel, kan kamu bs tau Elena bukan org yg biasa ke club, tentu jg tau dia amatiran, kaga mungkin lah bs bedain yg pria bayaran atw bukan.. palingan dia mikirnya servismu memuaskan krn jam terbang kamu udah tinggi syekaliiii 🤣🤣🤣🤣😅🤭

2025-09-11

1

Salim ah

Salim ah

waaah mantaf kamu xell sat set langsung eksekusi sih elena nya🤗
mungkin ini takdir kamu sama elena semoga di kehidupan yg akan datang kamu bisa membahagiakan elena 🫶 mungkin kaleyan jodoh yg tertunda selamat berjuang Axel 💪

2025-09-11

1

lihat semua
Episodes
1 Bab Satu
2 Bab Dua
3 Bab Tiga
4 Bab Empat
5 Bab Lima
6 Bab Enam
7 Bab Tujuh
8 Bab Delapan
9 Bab Sembilan
10 Bab Sepuluh
11 Bab Sebelas
12 Bab Dua Belas
13 Bab Tiga Belas
14 Bab Empat Belas
15 Bab Lima Belas
16 Bab Enam Belas
17 Bab Tujuh Belas
18 Bab Delapan Belas
19 Bab Sembilan Belas
20 Bab Dua Puluh
21 Bab Dua Puluh Satu
22 Bab Dua Puluh Dua
23 Bab Dua Puluh Tiga
24 Bab Dua Puluh Empat
25 Bab Dua Puluh Lima
26 Bab Dua Puluh Enam
27 Bab Dua Puluh Tujuh
28 Bab Dua Puluh Delapan
29 Bab Dua Puluh Sembilan
30 Bab Tiga Puluh
31 Bab Tiga Puluh Satu
32 Bab Tiga Puluh Dua
33 Bab Tiga Puluh Tiga
34 Bab Tiga Puluh Empat
35 Bab Tiga Puluh Lima
36 Bab Tiga Puluh Enam
37 Bab Tiga Puluh Tujuh
38 Bab Tiga Puluh Delapan
39 Bab Tiga Puluh Sembilan
40 Bab Empat Puluh
41 Bab Empat Puluh Satu
42 Bab Empat Puluh Dua
43 Bab Empat Puluh Tiga
44 Bab Empat Puluh Empat
45 Bab Empat Puluh Lima
46 Bab Empat Puluh Enam
47 Bab Empat Puluh Tujuh
48 Bab Empat Puluh Delapan
49 Bab Empat Puluh Sembilan
50 Bab Lima Puluh
51 Bab Lima Puluh Satu
52 Bab Lima Puluh Dua
53 Bab Lima Puluh Tiga
54 Bab Lima Puluh Empat
55 Bab Lima Puluh Lima
56 Bab Lima Puluh Enam
57 Bab Lima Puluh Tujuh
58 Bab Lima Puluh Delapan
59 Bab Lima Puluh Sembilan
60 Bab Enam Puluh
61 Bab Enam Puluh Satu
62 Bab Enam Puluh Dua
63 Bab Enam Puluh Tiga
64 Bab Enam Puluh Empat
65 Bab Enam Puluh Lima
66 Bab Enam Puluh Enam
67 Bab Enam Puluh Tujuh
68 Bab Enam Puluh Delapan
69 Bab Enam Puluh Sembilan
70 Bab Tujuh Puluh
71 Bab Tujuh Puluh Satu
72 Bab Tujuh Puluh Dua
73 Bab Tujuh Puluh Tiga
74 Promo Novel Baru
75 Bab Tujuh Puluh Empat
76 Bab Tujuh Puluh Lima
77 Bab Tujuh Puluh Enam
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab Satu
2
Bab Dua
3
Bab Tiga
4
Bab Empat
5
Bab Lima
6
Bab Enam
7
Bab Tujuh
8
Bab Delapan
9
Bab Sembilan
10
Bab Sepuluh
11
Bab Sebelas
12
Bab Dua Belas
13
Bab Tiga Belas
14
Bab Empat Belas
15
Bab Lima Belas
16
Bab Enam Belas
17
Bab Tujuh Belas
18
Bab Delapan Belas
19
Bab Sembilan Belas
20
Bab Dua Puluh
21
Bab Dua Puluh Satu
22
Bab Dua Puluh Dua
23
Bab Dua Puluh Tiga
24
Bab Dua Puluh Empat
25
Bab Dua Puluh Lima
26
Bab Dua Puluh Enam
27
Bab Dua Puluh Tujuh
28
Bab Dua Puluh Delapan
29
Bab Dua Puluh Sembilan
30
Bab Tiga Puluh
31
Bab Tiga Puluh Satu
32
Bab Tiga Puluh Dua
33
Bab Tiga Puluh Tiga
34
Bab Tiga Puluh Empat
35
Bab Tiga Puluh Lima
36
Bab Tiga Puluh Enam
37
Bab Tiga Puluh Tujuh
38
Bab Tiga Puluh Delapan
39
Bab Tiga Puluh Sembilan
40
Bab Empat Puluh
41
Bab Empat Puluh Satu
42
Bab Empat Puluh Dua
43
Bab Empat Puluh Tiga
44
Bab Empat Puluh Empat
45
Bab Empat Puluh Lima
46
Bab Empat Puluh Enam
47
Bab Empat Puluh Tujuh
48
Bab Empat Puluh Delapan
49
Bab Empat Puluh Sembilan
50
Bab Lima Puluh
51
Bab Lima Puluh Satu
52
Bab Lima Puluh Dua
53
Bab Lima Puluh Tiga
54
Bab Lima Puluh Empat
55
Bab Lima Puluh Lima
56
Bab Lima Puluh Enam
57
Bab Lima Puluh Tujuh
58
Bab Lima Puluh Delapan
59
Bab Lima Puluh Sembilan
60
Bab Enam Puluh
61
Bab Enam Puluh Satu
62
Bab Enam Puluh Dua
63
Bab Enam Puluh Tiga
64
Bab Enam Puluh Empat
65
Bab Enam Puluh Lima
66
Bab Enam Puluh Enam
67
Bab Enam Puluh Tujuh
68
Bab Enam Puluh Delapan
69
Bab Enam Puluh Sembilan
70
Bab Tujuh Puluh
71
Bab Tujuh Puluh Satu
72
Bab Tujuh Puluh Dua
73
Bab Tujuh Puluh Tiga
74
Promo Novel Baru
75
Bab Tujuh Puluh Empat
76
Bab Tujuh Puluh Lima
77
Bab Tujuh Puluh Enam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!