Si Kembar

"Mama..." seru seorang balita perempuan berusia 3 tahun lebih berlari menyambut kepulangan Mamanya dari bekerja.

Tak terasa sudah 4 tahun Chiara dan kedua anaknya tinggal di Desa Sumber Sari. Yap... Kedua anaknya karena ternyata bayi yang ada di dalam rahimnya itu ada dua alias kembar. Entah bagaimana ceritanya? Chiara pun tidak tahu. Apa hasil cek tertukar dengan pasien lain saat di rumah sakit atau Dokter salah melihat saat melakukan USG?

Rachel Helene dan Ronand Oliver, nama dua balita yang menjadi penyemangat hidup Chiara. Rachel yang cerewet, cengeng, dan usil sedangkan kembarannya mempunyai sifat sebaliknya. Keduanya menjadi balita primadona di Desa itu. Kulit putih dengan badan gembulnya menjadi daya tarik bagi warga sekitar. Tak lupa dengan keduanya yang mudah akrab dan ramah dengan orang.

"Rachel, ini kenapa pakaiannya kotor begini? Kamu main di sawah lagi ya?" seru Chiara saat melihat penampilan anaknya yang sudah cemong dengan lumpur pada pakaian dan kakinya.

"Achel ndak main di cawah tok. Olang Achel tadi bantu Nek Ais tanam padi. Nih liat... Bayalan dali hasil kelja Achel," ucap Rachel dengan bahasa cadelnya sambil memperlihatkan uang seribu rupiah dari saku celananya.

"Kamu bukannya bantu Nek Ais, tapi bikin lusuh. Benih tanaman padi yang mau ditanam, diinjak semua sama Achel." ucap Ronand, sang kembaran dengan tatapan sinisnya.

"Ndak ya. Olang Achel emang ladi bantu tok. Itu bial tanamanna cepat macuk ke lumpul, jadina diinjak patek kaki. Ndak pelu ladi patek tanan. Talo tanan totol, banak tumanna. Ndak bica buat matan, kacian Nek Ais." ucap Rachel membela diri.

"Astaga... Sudah, hentikan perdebatan kalian itu. Sekarang mandi dan Mama akan menyiapkan makan malam untuk kita," ucap Chiara yang kepalanya terasa pusing karena perdebatan kedua anaknya.

Rasa ingin tahu dari Rachel sangatlah tinggi jika sudah menyangkut tanaman dan seni. Seringkali Rachel ikut membantu warga sekitar untuk sekedar menanam dan panen padi. Warga sekitar membiarkan saja walaupun banyak tanaman pada rusak karena diinjak oleh Rachel. Justru itu merupakan hiburan tersendiri bagi warga.

***

"Mama, tapek?" tanya Rachel sambil memijit bahu Chiara dengan tangan mungilnya.

"Enggak. Mama cuma mengantuk saja," jawab Chiara sambil menyunggingkan senyum tipisnya.

"Tidullah talo nantuk. Cini... Achel puk-puk," ucap Rachel sambil menarik tangan Ibunya agar segera berbaring.

"Dikira Mama itu kamu, sekali puk-puk langsung tidul." ucap Ronand dengan sindirannya.

"Apalah Abang Onand ini, cilik banet cama Achel." ucap Rachel tak kalah sinisnya.

Bagaimana tak lelah tubuh Chiara, dari tengah malam sampai sore berkutat dengan pekerjaannya. Tengah malam membuat kue dan nasi uduk untuk ia titipkan di warung juga pasar. Setelah selesai, ia menjadi tukang angkut barang di pasar sampai hampir menjelang sore. Badan kecilnya dipaksa untuk bekerja keras karena uang yang dibawanya dulu sudah habis untuk biaya melahirkan.

"Sudah... Ayo tidur. Mama sudah mengantuk," ucap Chiara mengajak kedua anaknya segera merebahkan badan di atas kasur usangnya.

"Mama, jangan capek-capek kelja. Kan uang yang Lonand kasih masih ada," ucap Ronand yang selalu melihat Mamanya tak pernah mau memakai uang pemberiannya.

"Uang itu untuk masa depanmu dan Rachel. Terimakasih sudah mengurangi beban Mama. Jangan bekerja terlalu keras. Mainlah seperti Rachel dan anak seusiamu yang lain," ucap Chiara dengan lirih sambil mengusap kepala Ronand, sedangkan Rachel sudah tertidur.

Ronand memang sering bekerja membantu Chiara. Selain menjaga kembarannya yang sangat aktif itu, ia membuka jasa perbaikan barang elektronik. TV, kulkas, kipas angin, dan ponsel rusak bisa ia perbaiki. Entah darimana kecerdasan dan keterampilan anaknya itu, Chiara hanya bisa bersyukur.

"Itu buat kita makan, Ma. Walaupun cuma sedikit, tapi setidaknya Mama nggak pelu bekelja telalu kelas. Melihat Achel main di sawah, itu sudah hibulan buat Lonand. Mama jangan khawatilkan Lonand. Sebagai laki-laki satu-satunya di sini, Lonand halus bisa menjaga kalian." ucap Ronand dengan tegasnya.

"Tekad dan ketegasanmu sangat mirip dengan Papamu," gumam Chiara tanpa sadar dengan mata berkaca-kaca.

"Papa? Memangnya Papa seperti apa, Ma? Boleh nggak kalau Lonand lihat fotonya?" tanya Ronand dengan hati-hati.

Deg...

***

Eeee...

Tatapan dua orang perempuan dan laki-laki saling bertemu. Sang perempuan menatap penuh pemujaan ke arah laki-laki itu. Laki-laki yang tak lain adalah Julian, suami dari Chiara itu tak sengaja bertabrakan dengan seorang perempuan. Hingga dengan refleks, Julian memegang tangan perempuan itu agar tidak jatuh.

"Sorry..." ucap Julian dengan nada datarnya setelah membantu perempuan bernama Elise Deanova.

"Tidak apa, aku juga yang salah karena jalan tak lihat depan karena buru-buru." ucap Elise dengan senyuman manisnya.

"Kenalkan namaku Elise. Aku..."

Hmm...

Hanya sebuah deheman singkat sebagai jawaban dari pernyataan dan perkenalan Elise. Julian segera pergi menuju ruang meeting untuk rapat bersama karyawannya. Bahkan Elise belum menyelesaikan perkenalannya. Sedangkan Elise masih terus menatap kepergian Julian dengan melihat punggung tegapnya.

"Dia udah punya istri belum ya? Tampan sekali, cocok jadi calon suamiku." gumam Elise dengan mata berbinar cerah.

"Eh... Tapi dia ada di perusahaan ini, apa dia bekerja di sini? Huh... Bahkan aku belum sempat tahu namanya," lanjutnya dengan bibir mengerucut sebal.

"Nantilah... Aku akan sering-sering ikut rapat di sini gantikan Papa, biar bertemu lagi sama cowok tampan itu." ucapnya yang kemudian melanjutkan langkahnya menuju ruang meeting perusahaan.

PT Juchi Tech, Julian menggabungkan namanya dan Chiara sebagai nama perusahaannya. Setelah Chiara pergi, Julian langsung mengganti nama perusahaannya agar ia selalu ingat dengan istrinya itu. Sudah empat tahun Chiara pergi, anak buah Papanya sama sekali belum menemukan petunjuk mengenai keberadaan anak dan istrinya.

Kepergian Chiara mengubah sifatnya menjadi lebih dingin dan irit bicara. Bahkan ketika bersama keluarganya, ia jarang sekali berbicara. Ia juga tinggal di apartemen, tidak mau di rumahnya. Ia malas bertemu dengan Mamanya.

"Adakan kompetisi untuk semakin mengoperasikan robot milikku. Siapa yang bisa membuat robot ini hidup dan menyelesaikan tugasnya, dia akan mendapatkan hadiah uang tunai 100 juta." ucap Julian memberi arahan pada karyawannya.

"Mohon maaf, Pak. Bapak sendiri belum bisa menemukan formulasi sistem dari robot ini, bagaimana yang lain bisa menemukannya?" tanya salah satu tim marketing, Pak Daven dengan ragu-ragu.

"Saya yakin di luaran sana ada yang bisa menyelesaikan formulasi data, program, dan sistem pada robot ini. Kalau dia berhasil, saya akan merekrutnya sebagai karyawan tetap." ucap Julian dengan tegasnya.

Sebuah robot yang belum sempurna sistem dan programnya sehingga belum jadi. Seharusnya robot ini akan mempermudah kerja tim IT di perusahaannya, namun Julian buntu. Setiap kali mencoba, selalu gagal dan berakhir robot ciptaannya hangus.

Permisi...

Terpopuler

Comments

Ita Xiaomi

Ita Xiaomi

Ayo Lonand daftar ikut kompetisi.

2025-09-09

2

Widia Aldiev

Widia Aldiev

ellise jangan coba" ganggu papa nya kembal nanti tau akibatnya 😤

2025-10-16

0

AlikaSyahrani

AlikaSyahrani

sèmoga adanya kompotisi ini dapat mempertemukan sikembar

2025-10-14

0

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Kembalinya Julian
3 Marahnya Julian
4 Desa
5 Si Kembar
6 Tingkah Lucu
7 Chiara Dalam Bahaya
8 Selamat
9 Hanya Mirip
10 Kembali Ke Kota
11 Kota
12 Keberanian Ronand
13 Menyesalnya Elise
14 Om Itu?
15 Perkara Nama
16 Dari Siapa?
17 Pertemuan
18 Gagal
19 Ketakutan
20 Kembali
21 Kompetisi Robot
22 Penjelasan
23 Suasana Horor
24 Ini Papa Kalian
25 Papa?
26 Janji
27 Rumah Baru
28 Kompetisi
29 Kompetisi 2
30 Kompetisi 3
31 Tercengang
32 Kejahilan Ronand
33 Polos Menghanyutkan
34 Ancaman Rachel
35 Rencana Menginap
36 Kumpul Sepupu
37 Seriusnya Ronand
38 Kebersamaan
39 Lasak
40 Permohonan
41 Nekat
42 Ide Licik
43 Arisan
44 Arisan 2
45 Arisan 3
46 Perasaan Tidak Enak
47 Kecelakaan
48 Shock
49 Stabil
50 Rewel
51 Cerdik
52 Pelaku Sebenarnya
53 Pelaku Sebenarnya 2
54 Penangkapan
55 Kekompakan
56 Cemburu
57 Pulang
58 Berita Heboh
59 Berkumpul
60 Kejadian Taman
61 Kasus Elise
62 Viral
63 Efek Viral
64 Cari Sekolah
65 Pengasuh Baru
66 Hari Pertama
67 Kekhawatiran Chiara
68 Ketulusan Hati
69 Kekhawatiran Julian
70 Gosip
71 Bersantai
72 Teman Baru
73 Nasib Rosmala
74 Rumah Kardus
75 Satu Frekuensi
76 Uji Coba
77 Banyak Kebaikan
78 Saling Berbagi
79 Bukan Cucu Tiri
80 Keluarga Kompak
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Awal
2
Kembalinya Julian
3
Marahnya Julian
4
Desa
5
Si Kembar
6
Tingkah Lucu
7
Chiara Dalam Bahaya
8
Selamat
9
Hanya Mirip
10
Kembali Ke Kota
11
Kota
12
Keberanian Ronand
13
Menyesalnya Elise
14
Om Itu?
15
Perkara Nama
16
Dari Siapa?
17
Pertemuan
18
Gagal
19
Ketakutan
20
Kembali
21
Kompetisi Robot
22
Penjelasan
23
Suasana Horor
24
Ini Papa Kalian
25
Papa?
26
Janji
27
Rumah Baru
28
Kompetisi
29
Kompetisi 2
30
Kompetisi 3
31
Tercengang
32
Kejahilan Ronand
33
Polos Menghanyutkan
34
Ancaman Rachel
35
Rencana Menginap
36
Kumpul Sepupu
37
Seriusnya Ronand
38
Kebersamaan
39
Lasak
40
Permohonan
41
Nekat
42
Ide Licik
43
Arisan
44
Arisan 2
45
Arisan 3
46
Perasaan Tidak Enak
47
Kecelakaan
48
Shock
49
Stabil
50
Rewel
51
Cerdik
52
Pelaku Sebenarnya
53
Pelaku Sebenarnya 2
54
Penangkapan
55
Kekompakan
56
Cemburu
57
Pulang
58
Berita Heboh
59
Berkumpul
60
Kejadian Taman
61
Kasus Elise
62
Viral
63
Efek Viral
64
Cari Sekolah
65
Pengasuh Baru
66
Hari Pertama
67
Kekhawatiran Chiara
68
Ketulusan Hati
69
Kekhawatiran Julian
70
Gosip
71
Bersantai
72
Teman Baru
73
Nasib Rosmala
74
Rumah Kardus
75
Satu Frekuensi
76
Uji Coba
77
Banyak Kebaikan
78
Saling Berbagi
79
Bukan Cucu Tiri
80
Keluarga Kompak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!