Marahnya Julian

"Pa, itu suara Julian." ucap Mama Martha dengan suara bergetar karena ketakutan.

Bibi Meimei yang merasakan aura ketegangan di sana langsung keluar setelah menyampaikan keterangannya tentang kepergian Chiara. Bukan ia ingin keluarga ini bersitegang, dirinya hanya berusaha mengungkap penyebab kepergian Chiara. Ia kasihan melihat Chiara yang tertekan karena ucapan mertuanya dan harus menutupinya dengan senyuman saat hendak berjalan masuk.

"Bukannya tadi Mama bilang kalau Julian balik bertanya kenapa Chiara hpnya tidak aktif? Apakah berarti tadi Julian sudah ada di negara ini? ucap Papa Fabio yang membuat Mama Martha menepuk dahinya pelan.

"Pantas saja tadi saat telfon itu ada suara banyak orang dan panggilan flight, Pa. Kemungkinan tadi Julian ada di Bandara," ucap Mama Martha dengan pelan.

"Hadap..."

"Papa... Mama..." panggil Julian saat melihat keberadaan kedua orangtuanya yang tengah berbincang.

"Julian..." seru Mama Martha yang langsung menghambur dalam pelukan Julian untuk menunda pertanyaan anaknya mengenai Chiara.

"Mama rindu sekali denganmu," lanjutnya.

"Julian juga rindu Mama. Akhirnya Julian bisa berhasil dan akan tinggal di sini bareng kalian lagi," ucap Julian dengan senyum lebarnya.

"Chiara mana, Ma?" lanjutnya bertanya setelah melepaskan pelukan Mamanya.

Mama Martha melirik sekilas pada Papa Fabio agar membantu menjelaskan. Namun Papa Fabio pura-pura tak melihat karena begitu kecewa dengan istrinya. Asal bicara membuat Chiara yang polos dan sedang hamil memilih kabur. Ia yakin kalau mental Chiara kemarin dan saat ini sangat down saat mendengar ucapan mertuanya itu.

"Chiara menginap di rumah orangtuanya. Ya... Menginap," ucap Mama Martha dengan alasannya.

"Menginap? Baiklah... Setelah mandi, aku akan menyusulnya." ucap Julian membuat Mama Martha gelagapan.

"Bes..."

"Istrimu kabur, Jul." sela Papa Fabio membuat Mama Martha memelototkan matanya.

"Kabur?" seru Julian sambil terkekeh pelan.

"Jangan bercandalah, Pa. Julian lagi capek nih, jangan gini." ucapnya sambil menghempaskan badannya di atas sofa.

Mama Martha menyenggol lengan suaminya agar tak berbicara jujur mengenai masalah ini. Ia takut Julian marah besar padanya. Julian ini merupakan anak yang paling menakutkan ketika marah. Bukan hanya akan mendiamkan, tapi langsung merusak semua barang-barang di hadapannya. Hanya Chiara yang bisa menghentikan kegilaan itu.

"Papa sedang tidak bercanda," Papa Fabio seakan tak menggubris larangan dari Mama Martha.

"Chiara kabur sejak dini hari tadi. Sampai siang ini, keberadaannya belum bisa Papa ketahui. Orang-orang Papa sedang mencarinya dan berusaha meretas CCTV jalan yang kemungkinan dilalui istrimu," lanjutnya membuat raut wajah Julian berubah drastis.

Wajahnya mengeras dan memerah, bahkan otot-otot pada lehernya terlihat menonjol. Kedua tangannya mengepal erat seakan menahan emosi yang membuncak di dalam dada. Tatapannya tajam, menatap pada Papa Fabio dan Mama Martha yang menundukkan kepalanya. Luka seujung kecil pun badan pada Chiara, ia akan marah. Apalagi sampai Chiara kabur meninggalkan dirinya.

"Bagaimana bisa Chiara kabur? Aku dan Chiara sedang baik-baik saja. Kami tak sedang bertengkar atau ribut. Ah... Pantas saja semalam Chiara kirim pesan minta maaf padaku tapi setelah itu aku hubungi tidak aktif ponselnya," ucap Julian dengan nada datarnya.

"Chiara kabur karena nggak kuat LDR-an sama kamu," ucap Mama Martha cepat membuat Papa Fabio mendengus sebal.

"Nggak mungkin. Ini sudah kesepakatanku dengan Chiara setelah menikah," bantah Julian menolak alasan Mama Martha.

"Memang bukan, Julian. Tapi Mamamu itu yang buat gara-gara sama Chiara. Istrimu sedang hamil..."

"Apa? Hamil? Kenapa Chiara nggak pernah ngomong sama aku?" seru Julian menyela ucapan Papa Fabio.

"Mampus," gumam Mama Martha dengan dahi sudah berkeringat dingin.

"Sebenar..."

"Mama lebih baik diam saja. Biar Papa yang menjelaskan. Mama malah seakan melindungi diri sendiri dan membuat nama baik Chiara jadi jelek di mata Julian," tegur Papa Fabio dengan nada tegasnya.

Papa Fabio menceritakan dugaan alasan mengapa Chiara bisa kabur dari rumah. Mama Martha mencoba membantah namun sangat sulit karena ada yang melihat Chiara begitu terpukul mendengar ucapan-ucapannya dengan teman arisan. Papa Fabio lebih memilih jujur dibandingkan menutupi semua masalah ini agar ke depannya permasalahan tak semakin runyam.

Brakkk...

Prang...

Aaaaa...

"Mama keterlaluan," sentak Julian sambil memukul meja kaca di depannya sampai pecah.

"Da... Darah. Julian, tanganmu berdarah." ucap Mama Martha yang kini langsung memeluk suaminya sambil menunjuk ke arah telapak tangan anaknya.

"Biar. Istriku hamil di luar sana, sedangkan aku suaminya malah tidak tahu dimana dia sekarang. Suami macam apa aku ini? Yang tidak bisa menjaga istrinya," seru Julian dengan mata berkaca-kaca menyalahkan dirinya sendiri.

"Mama juga seorang perempuan, apa nggak mikir kalau itu semua terjadi juga sama Mama." lanjutnya dengan sorot mata penuh luka menatap Mamanya.

"Maafkan Mama, Julian. Waktu itu Mama hanya bercanda," ucap Mama Martha melakukan pembelaan.

"Bercanda Mama nggak lucu dan tidak pada tempatnya. Rencana Mama yang meminta Chiara menyembunyikan kehamilannya dari aku, itu juga salah. Suami apa yang tidak tahu istrinya lagi hamil?" ucap Julian sambil menggelengkan kepalanya.

"Maksud Mama waktu itu..."

"Apa? Mama ingin Chiara memberi kejutan pada Julian, begitu? Seharusnya Julian mendampingi Chiara saat hamil dan melahirkan nanti. Dia pasti kesusahan saat hamil harus mual dan ngidam sendiri. Mama memang jahat," sela Julian dengan raut wajah penyesalannya.

Julian merasa tidak becus menjadi seorang suami. Tak bisa menjaga sang istri yang sedang hamil. Jika saja dia tahu Chiara hamil dari sebelum berangkat ke luar negeri, dia akan mengurungkan niatnya. Ia bisa mengutus asistennya untuk pergi ke luar negeri.

"Kamu mau kemana, Julian?" seru Mama Martha saat melihat anaknya pergi keluar rumah.

"Obati dulu itu luka di tanganmu," serunya saat pertanyaannya tak digubris oleh Julian.

"Mama harus cari cara buat menemukan Chiara. Papa nggak mau tahu," ucap Papa Fabio yang kemudian ikut pergi meninggalkan rumah.

Julian berencana menenangkan dirinya sekaligus mencari keberadaan Chiara. Sedangkan Mama Martha terlihat kebingungan. Suami dan anaknya marah besar padanya. Akibat keegoisan karena obsesinya terhadap cucu laki-laki membuat dia tak menyaring ucapannya. Ia juga sampai tak bisa berpikir kalau setiap saat Chiara dapat mendengar ucapannya itu.

"Bodoh," gumam Mama Martha sambil memukul kepalanya berulangkali.

"Apa aku jodohkan saja Julian sama anak temanku? Biar dia lupa sama Chiara. Toh... Nggak ada untungnya juga Chiara di samping Julian. Kaya enggak, eh kayanya anak yang dikandungnya juga cewek. Nggak mungkin dia sampai kabur begini kalau calon bayinya itu cowok," gumam Mama Martha dengan ide liciknya.

"Ya, benar. Itu ide yang sangat bagus," lanjutnya yang kemudian pergi menuju kamarnya dengan raut wajah tanpa rasa bersalah.

Terpopuler

Comments

Nie

Nie

Bukannya sadar malah tambah parah si mama 🤦‍♀️🤦‍♀️,anak lagi pusing dtinggal istri kabur gara2 dia eh malah punya niatan jodohin anaknya...

2025-09-25

0

saljutantaloe

saljutantaloe

nah loh jdi pusing sndri kan mamah,,itu lah gunanya jaga lisan
mau becanda atw tdk ttp jaga lisan

2025-09-08

1

Yus Nita

Yus Nita

bagus ny mama si julian di masuk kan ke dlm kokam ternak buaya atau kandang singa, biar tau rada..

2025-10-03

0

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Kembalinya Julian
3 Marahnya Julian
4 Desa
5 Si Kembar
6 Tingkah Lucu
7 Chiara Dalam Bahaya
8 Selamat
9 Hanya Mirip
10 Kembali Ke Kota
11 Kota
12 Keberanian Ronand
13 Menyesalnya Elise
14 Om Itu?
15 Perkara Nama
16 Dari Siapa?
17 Pertemuan
18 Gagal
19 Ketakutan
20 Kembali
21 Kompetisi Robot
22 Penjelasan
23 Suasana Horor
24 Ini Papa Kalian
25 Papa?
26 Janji
27 Rumah Baru
28 Kompetisi
29 Kompetisi 2
30 Kompetisi 3
31 Tercengang
32 Kejahilan Ronand
33 Polos Menghanyutkan
34 Ancaman Rachel
35 Rencana Menginap
36 Kumpul Sepupu
37 Seriusnya Ronand
38 Kebersamaan
39 Lasak
40 Permohonan
41 Nekat
42 Ide Licik
43 Arisan
44 Arisan 2
45 Arisan 3
46 Perasaan Tidak Enak
47 Kecelakaan
48 Shock
49 Stabil
50 Rewel
51 Cerdik
52 Pelaku Sebenarnya
53 Pelaku Sebenarnya 2
54 Penangkapan
55 Kekompakan
56 Cemburu
57 Pulang
58 Berita Heboh
59 Berkumpul
60 Kejadian Taman
61 Kasus Elise
62 Viral
63 Efek Viral
64 Cari Sekolah
65 Pengasuh Baru
66 Hari Pertama
67 Kekhawatiran Chiara
68 Ketulusan Hati
69 Kekhawatiran Julian
70 Gosip
71 Bersantai
72 Teman Baru
73 Nasib Rosmala
74 Rumah Kardus
75 Satu Frekuensi
76 Uji Coba
77 Banyak Kebaikan
78 Saling Berbagi
79 Bukan Cucu Tiri
80 Keluarga Kompak
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Awal
2
Kembalinya Julian
3
Marahnya Julian
4
Desa
5
Si Kembar
6
Tingkah Lucu
7
Chiara Dalam Bahaya
8
Selamat
9
Hanya Mirip
10
Kembali Ke Kota
11
Kota
12
Keberanian Ronand
13
Menyesalnya Elise
14
Om Itu?
15
Perkara Nama
16
Dari Siapa?
17
Pertemuan
18
Gagal
19
Ketakutan
20
Kembali
21
Kompetisi Robot
22
Penjelasan
23
Suasana Horor
24
Ini Papa Kalian
25
Papa?
26
Janji
27
Rumah Baru
28
Kompetisi
29
Kompetisi 2
30
Kompetisi 3
31
Tercengang
32
Kejahilan Ronand
33
Polos Menghanyutkan
34
Ancaman Rachel
35
Rencana Menginap
36
Kumpul Sepupu
37
Seriusnya Ronand
38
Kebersamaan
39
Lasak
40
Permohonan
41
Nekat
42
Ide Licik
43
Arisan
44
Arisan 2
45
Arisan 3
46
Perasaan Tidak Enak
47
Kecelakaan
48
Shock
49
Stabil
50
Rewel
51
Cerdik
52
Pelaku Sebenarnya
53
Pelaku Sebenarnya 2
54
Penangkapan
55
Kekompakan
56
Cemburu
57
Pulang
58
Berita Heboh
59
Berkumpul
60
Kejadian Taman
61
Kasus Elise
62
Viral
63
Efek Viral
64
Cari Sekolah
65
Pengasuh Baru
66
Hari Pertama
67
Kekhawatiran Chiara
68
Ketulusan Hati
69
Kekhawatiran Julian
70
Gosip
71
Bersantai
72
Teman Baru
73
Nasib Rosmala
74
Rumah Kardus
75
Satu Frekuensi
76
Uji Coba
77
Banyak Kebaikan
78
Saling Berbagi
79
Bukan Cucu Tiri
80
Keluarga Kompak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!