19

1 bulan telah berlalu.

"Dek.. kakak sudah kirimkan uang belanja buat kalian,titip salam sama ibu ya. Kalau ada apa apa kabari kakak" tulis pesan Naura kepada Erika adiknya.

Sebenarnya Naura sangat merindukan ibu dan Adiknya. Naura juga sangat ingin mendengar suara mereka walau hanya lewat telepon. Namun rasa bersalah nya karena telah membohongi keluarga nya membuat Naura takut untuk menelpon ibu dan adiknya. Jadi hanya lewat pesan lah Naura bertukar kabar dengan keluarganya.

kakak sangat merindukan kalian. ucap Naura menatap Foto keluarganya yang ada di handphone nya.

Suara Bel rumah membangunkan Naura dari lamunan nya. Naura bergegas keluar dari kamar untuk membuka kan pintu.

Seorang wanita yang sudah tua namun masih terlihat cantik sudah berdiri di depan pintu.

cantik sekali. ucap wanita paruh baya itu dalam hati.

"Kamu siapa?" tanya Wanita itu dengan sorot mata tajam.

"Saya asisten rumah tangga disini bu" jawab Naura gugub

Apa Art disini memang sudah ganti. Kenapa aku tidak percaya kalau wanita ini adalah Art disini. Kemana semua Pelayan disini, kenapa sangat sepi. gumam wanita itu lagi.

"Dimana Anak nakal itu" tanya wanita tersebut yang membuat Naura terlihat bingung.

"Saya Lili, mami nya Sean." Saya rasa kau baru bekerja disini makanya kau tidak mengenal ku" sambung wanita tersebut membuat Naura cemas.

"Maafkan saya nyonya besar, saya baru bekerja disini. Maaf kan saya tidak mengenali anda" ucap Naura dengan wajah yang menunduk.

Nyonya Lili tertawa melihat Naura yang merasa takut padanya.

"Ternyata aku cocok juga jadi pemeran antagonis." Ucap nyonya Lili berusaha mencairkan suasana.

Masih dengan menunduk Naura mempersilahkan Nyonya Lili masuk ke dalam rumah.

Naura menghampiri nyonya Lili sambil membawa nampan berisi minuman dan cemilan.

"Duduklah disini temani saya." ucap nyonya Lili saat melihat Naura akan pergi.

"Siapa Namamu?

"Nama saya Naura nyonya"

"Kau sangat cantik, aku rasa kau juga pintar. kenapa kau mau bekerja disini?"

"Karena gaji yang di tawarkan besar nyonya"

Percakapan yang awalnya terasa menegangkan sekarang malah menjadi obrolan yang menyenangkan. Nyonya Lili merasa sangat nyaman berbicara dengan Naura.

Tit.. tit...titt suara klakson mobil terdengar. Tak lama muncul sosok Sean yang berjalan mendekati nyonya Lili.

"Mami..." ucap Sean ingin memeluk mami nya namun malah di hadiahi pukulan di bokong nya.

Naura yang melihat hal itu pun sontak tertawa pelan namun masih dapat didengar oleh mereka.

"Apa yang kau tertawa kan?" tanya Sean dan Maminya bersamaan yang membuat Naura terdiam dengan wajah menunduk ketakutan.

Hahahhahahaha....

Sean dan Maminya tertawa dengan sangat kencang setelah berhasil membuat Naura ketakutan.

Ibu dan anak yang aneh. ucap Naura dalam hati

"Kau terlihat sangat menggemaskan sayang" ucap Nyonya Lili mengacak rambut Naura

"Apa Bali membuat mami bosan sehingga mami datang kemari?" tanya Sean kepada maminya yang selama ini menetap di Bali.

"Apa mami tidak boleh datang kemari? Apa kau tidak merindukan wanita tua ini?" jawab nyonya Lili dengan wajah memelas.

Melihat Ibu dan anak yang sedang asik mengobrol melepas kangen itu. Naura berniat untuk kembali ke dapur untuk menyiapkan makan malam.

"Dimana kau menemukan Art secantik dia?" tanya Nyonya Lili mulai mengintrogasi Sean saat Naura sudah pergi.

kenapa dia tidak bilang bahwa dia istriku. tanya Sean dalam hati.

"Dari teman Reyhan Mi." jawab Sean

"Mami juga tidak keberatan kalau dia menjadi menantu mami. Mami lebih menyukai nya,dari pada kekasihmu itu." sahut nyonya Lili.

Selama ini mami tidak pernah suka dengan wanita yang pernah dekat denganku, bahkan mami sangat membenci Jenny. Kau sungguh Hebat bisa meluluhkan hati Mamiku Na. batin Sean

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***