15

Suara Adzan Subuh membangunkan Naura dari tidurnya.

Naura merasakan seluruh tubuh nya sangat sakit, di tambah lagi rasa lelah dan mengantuk masih menghinggapi nya. Wajar saja karena Naura baru tertidur selama 2 jam.

Bangun raa.. ingatlah selain budak sex kau juga budak untuk membersihkan rumah ini. Semangat Raa... hanya satu tahun. Setelah satu tahun ini kau akan bebas. Lakukanlah semua nya dengan ikhlas, agar tidak ada beban di hati mu. Lagi pula Sean adalah suami mu walaupun tidak sah secara hukum. Walaupun dia juga tidak mengakui nya, namun pernikahan kalian sah dimata tuhanmu. Anggab saja kau melakukan kewajiban mu sebagai istri yang baik. ucap Naura dalam hati menyemangati dirinya sendiri.

Naura bergegas mandi, menunaikan Sholat setelah itu mulai membersihkan rumah.

Sinar matahari mengusik Sean dari tidur indah nya.. ya tidur indah. Sudah sangat lama Sean tidak merasakan tidur selelap ini.

Sean bangun meregangkan otot tubuhnya lalu duduk bersandar di atas ranjang. Tersenyum mengingat malam panas yang sudah dilaluinya bersama Naura.

Heyyy....!! kenapa kau bangun hanya dengan mengingat nya saja. ucap Sean kepada senjata nya yang sudah berdiri tegak hanya dengan mengingat Naura.

Sepertinya kita tidak bisa memasuki nya sekarang Jek. Dia pasti lelah, biarkan dia istirahat dulu. Mari kita mandi saja. Sambung Sean pada senjata nya yang sudah diberi nama jek.

Sean berjalan menuju kamar mandi masih dengan senyum yang mengembang diwajahnya. Menandakan bahwa saat ini dia merasa sangat bahagia.

Sean terlihat sudah rapi dengan setelan kantor nya. Menuruni anak tangga menuju Ruang makan, dari kejauhan Sean melihat pemandangan yang selama ini selalu diimpikan nya. Yaitu melihat seorang wanita yang berstatus istrinya sedang memasak di dapur rumah nya. Naura yang sedang asik menata makanan di atas meja pun tidak menyadari bahwa ada sepasang mata yang sedari tadi memperhatikan nya.

Naura yang hanya menggunakan daster rumahan dengan rambut yang di kuncir seadanya terlihat sangat menggoda di mata Sean. Sangat menggoda, terbukti dari senjatanya yang kembali bangun meminta untuk memasuki sarang nya.

Sean berjalan mendekati Naura yang sedang mencuci tangan nya. memeluk Naura dari belakang, lalu mencium pipinya.

"Selamat pagi Na" ucap Sean mulai mengecup leher Naura sehingga membuat Naura merasa Geli.

Naura membalikan tubuhnya sehingga menghadap Sean.

"Pagi juga tuan, saya baru saja akan memanggil anda untuk turun sarapan." jawab Naura berusaha melepaskan pelukan Sean.

Naura merasa lega saat Sean melepaskan pelukan nya dan sedikit menjauh darinya. terlihat Sean akan menghubungi seseorang.

"Tunda Rapat sampai jam 11" ucap Sean lalu mengakhiri panggilannya.

Oh tuhan. Jangan bilang dia mau melakukannya lagi. batin Naura

Hal penting apa yang membuat tuan sampai menunda rapatnya? Biasanya tuan akan selalu menomor 1 kan pekerjaan nya dibanding apapun itu termasuk Nona Jenny. batin Dedi sang Asisten diseberang sana

Sean kembali mendekati Naura yang baru saja menggeser kursi untuk ia duduki. Mengangkat tubuh Naura lalu mendudukan nya di atas meja makan.

"Maafkan aku Na, sepertinya aku tidak bisa lagi bersabar untuk tidak menyentuh mu." ucap Sean lalu mulai mengulang aktifitas panas mereka diatas meja makan. Suara decitan meja dan desahan mereka berdua menggema di ruang makan, hal yang tidak pernah dilakukan nya bersama wanita lain ataupun Jenny namun dilakukannnya bersama Naura.

Sean memang pria yang berhasrat besar, namun ia tidak akan pernah menyalurkan hasratnya di sembarang tempat. Sean akan selalu melakukan nya di dalam kamar. Namun ntah Setan apa yang merasuki nya hingga dia bercinta di atas meja makan seperti saat ini.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***